JURUSAN KEPERAWATAN
2019
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA Tn. A
DENGAN GLIOBLASTOMA DI RUANG RAJAWALI 1B RSUP
Dr. KARIADI SEMARANG
A. BIODATA
1. Biodata Pasien
Nama pasien : Tn. A
Umur : 29 tahun
Alamat : Kendal
Pendidikan : Tamat SMP
Pekerjaan : Nelayan
Tanggal Masuk : 4 November 2019, Jam 22:45
Diagnosa Medis : Glioblastoma
Nomor Register : C765XXX
2. Biodata Penanggung Jawab
Nama : Ny. M
Umur : 54 tahun
Alamat : Kendal
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan :-
Hubungan dengan Klien : Ibu
B. KELUHAN UTAMA
Keluarga pasien mengatakan pasien tiba-tiba tidak dapat berbicara
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tanggal 4 November 2019 jam 22.45 pasien datang ke IGD RS Kariadi
karena rujukan dari RS Swasta di Kendal nyeri kronis dibagian kepala serta
mual dan muntah saat makan, TD = 110/90mmHg, N = 107x/m, RR =
28x/m, S = 36,5oC. Di IGD pasien telah mendapatkan terapi berupa infus RL
20 tpm, injeksi ketorolac 30 mg . Setelah pasien mendapatkan terapi di IGD
pasien dipindahkan ke ruang Rajawali 1B untuk mendapatkan perawatan
lebih lanjut. Pada saat pengkajian di Rajawali 1B pasien mengeluh nyeri
bagian kepala.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pada tanggal 9 September 2019 pernah menjalani operasi pembedahan yaitu
craniotomy di RS Kariadi Semarang.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang mempunyai
penyakit menular atau keturunan seperti jantung, DM, dan Hipertensi.
Genogram :
54 65
22
Keterangan genogram :
: laki – laki meninggal
: perempuan meninggal
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
: ada hubungan
: tinggal 1 rumah
b. Thorax
1) Paru – paru
Inspeksi : expansi dada simetris, tidak ada bekas luka di area dada.
Palpasi : tidak terjadi pergerakan pada retraksi otot bantu pernafasan.
Perkusi : seluruh lapang paru sonor
Auskultasi :vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan
2) Jantung
Inspeksi : tidak terpasang kateter jantung, ictus cordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis teraba di IC ke 4
Perkusi :terdengar suara redup
Auskultasi : Suara jantung I,II reguler, Bunyi jantung I,II lupdup
3) Abdomen
Inspeksi : perut tidak simetris, tidak ada luka/ bekas luka, tidak terdapat
ascites, tidak mengkilap, warna sama dengan kulit lainnya
Auskultasi : terdapat suara bising usus 30x/menit
Palpasi : tidak ada pembesaran hepar,tidak terdapat nyeri tekan.
Perkusi : terdengar bunyi timpani
4) Pemeriksaan fungsi serebral
Fungsi intelektual : Mampu orientasi waktu, tempat, orang
5) Pemeriksaan Motorik
Inspeksi :
a) Ektremitas atas : tidak terdapat bekas trauma, tidak terdapat
ekimosis, tidak terdapat oedem, infus terpasang di tangan kiri
b) Ekstremitas bawah : tidak terdapat luka / ulkus.
Palpasi : tidak terdapat oedem pada tangan maupun kaki
Pergerakan :
Kekuatan otot :
5 5
5 5
6) Kulit
Turgor kulit baik, warna kulit sawo matang, tak ada sianosis.
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 4 November 2019
Pukul : 21.03 WIB
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Darah Lengkap : 13.2-17.3
Hemoglobin 13,8 g/dL 3.8 – 10.6
Lekosit 12,3 10^3/uL 150 – 440
Trombosit 403 10^3/dL 40 – 52
Hematokrit 43,3 % 4.4 – 5.9
Eritrosit 4,63 10^6/uL
Index Eritrosit 80 – 100
MCV 93,5 fL 26 – 34
MCH 29,8 pg 32 – 36
MCHC 31,9 g/L 11.5-14.5
R D W CV 15,5 %
KIMIA KLINIK
Elektrolit
2. Program Terapi
No Nama Dosis Rute
1. Infus RL 500 ml 20 tpm Intra vena
2. Dexametason 10 mg/24 jam Intra vena
3. Ketorolak 30 mg/24 jam Intra vena
4. Paracetamol 500 mg /8 jam P.O
5. Codein 10 mg / 8 jam P.O
6. Lactulax syrup 60 ml / 12 jam PO
A. DAFTAR MASALAH
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebal berhubungan dengan trauma kepala
2. Risiko cedera berhubungan dengan disfungsi otot
3. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan efek afasia pada ekspresi atau
interpretasi
RENCANA KEPERAWATAN
Tanggal /
No Diagnosa Kep Tujuan Intervensi TTD
jam
1. Kamis , 7 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas
November perfusi jaringan keperawatan selama 3x24 1. monitor status kesadaran dan
cerebal
2019 jam, diharapkan pasien GCS
berhubungan
18.00 dengan trauma mampu memenuhi krteria 2. atur posisi elevasi kepala 30-40⁰
kepala hasil yaitu : 3. monitor status orientasi klien
1. meningkatnya terhadap orang, waktu, tempat
tingkat kesadaran dan situasi
kognitif, motoric, 4. monitor peningkatan tekanan
sensorik dan GCS intracranial seperti nyeri kepala,
2. bebas dari aktivitas muntah proyektil dan pupil
kejang edema
3. tidak ada hipertensi
ostostatik
4. tanda vital dari
rentang normal
A. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tgl/Jam Kode Dx Kep Implementasi Evaluasi (Respon) TTD
Sabtu 1
09/11/2019 (08.00) 1. memonitor status kesadaran dan GCS S:-
O:
- klien hanya membuka mata
sebentar, GCS : E : 3; M : 4;
V : Afasia motorik ,
kesadaran klien Somnolen.
(09.00) 2. memonitor tanda-tanda vital S:
Keluarga pasien mengatakan pasien
mengalami demam
O:
- tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmhg
HR : 94x/menit
RR : 27x/menit
S : 37,8 C
- Pemberian obat paracetamol
500 mg peroral
(13.00) 3. Memonitor status kesadaran dan GCS S :
-
O:
- Klien dapat membuka mata,
tampak gaduh gelisah
kesadaran somnolen
2 1. Memperhatikan kesalahan dalam S :
komunikasi dan berikan umpan balik Keluarga pasien mengatakan pasien
2. mengajarkan metode komunikasi agak sulit dalam berkomunikasi
alternative seperti menulis dan hanya mengerang saja
gambar yaitu Augmentative and
O:
Alternative Communication (AAC)
- klien tampak belum mampu
daam berkomunikasi
- klien masih kesulitan untuk
berkomunikasi secara
alternative seperti menulis dan
memberikan petunjuk
Minggu, 2
10/11/2019 (21.00) 1. mengidentifikasi kebutuhan S :
keamanan pasien Keluaga pasien mengatakan pasien
2. memasang side rail tempat tidur selalu ingin turun dari tempat tidur
3. memasang tali restrain O:
- klien terlihat gaduh gelisah
- klien menolak saat akan
dilakukan pemasangan tali
restrain
(00.00) 1. menganjurkan keluarga untuk S:
menemani pasien Keluarga pasien mengatakan klien
2. memberikan penerangan yang cukup tidak bisa tidur dan resah
O:
- klien tidak dapat tidur
- keluarga pasien selalu
menemani pasien
(06.00) 1. memonitor TTV S:
Keluarga pasien mengatakan pasien
tidak bisa tidur dan gelisah
O:
- tanda-tanda vital
TD : 130/80 mmhg
HR : 94x/menit
RR : 27x/menit
S : 36,8 C
Senin, 11 3
November (21.00) 1. Memperhatikan kesalahan dalam S :
2019 komunikasi dan berikan umpan balik Keluarga pasien mengatakan pasien
2. mengajarkan metode komunikasi agak sulit dalam berkomunikasi
alternative seperti menulis dan hanya mengerang saja
gambar yaitu Augmentative and
O:
Alternative Communication (AAC)
- klien tampak belum mampu
daam berkomunikasi
- klien masih kesulitan untuk
berkomunikasi secara
alternative seperti menulis dan
memberikan petunjuk
(06.00) 1. mengatakan secara langsung dengan
S:
pasien, bicara perlahan, dan dengan
Keluarga pasien mengatakan bila
tenang
pasien memerlukan sesuatu hanya
2. menggunakan pertanyaan terbuka
menggerakan tangannya
dengan jawaban “ya/tidak” selanjutnya
O:
kembangankan pada pertanyaan yang
- pasien mampu merespon saat
lebih kompleks sesuai dengan respon
diajak komunikasi secara
pasien
pelan perlahan
- klien dapat merespon
pertanyaan dengan
menggerakan tangannya
3. memonitor status kesadaran pasien S : -
dan GCS O:
- klien hanya membuka mata
sebentar, GCS : E : 3; M : 4;
V : Afasia motorik ,
kesadaran klien Somnolen.
CATATAN PERKEMBANGAN
Selasa , 12 S:-
November O:
2019 - GCS : E : 3; M : 4; V : Afasia motorik ,
kesadaran klien Somnolen.
- TTV
TD : 110/70 mmHg
1 N : 98 x/m
RR : 27 x/m
S : 36,5 oC
A : Masalalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- monitor tingkat kesadaran klien
- monitor TTV klien
Selasa , 12 S:
November - keluarga pasien mengatakan bahwa
2019 pasien sudah tenang dan dapat tidur
walau hanya 3 jam
O:
2 - terpasang tali restrain
- tanda resiko jatuh terpasang
- side rail tempat tidur selalu terpasang
- pasien selalu ditemani keluarga
A : masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Selasa, 12 3 S: -
November O:
2019 - pasien mampu memberikan umpan
balik saat diajak berkomunikasi dengan
cara Augmentative and Alternative
Communication
- pasien mampu merespon saat
berkomunikasi
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- libatkan keluarga untuk berlatih
berkomunikasi dengan cara
Augmentative and Alternative
Communication