Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny N DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI

DI RUANG SUMBADRA RSD BAGAS WARAS KLATEN

Disusun Oleh
Wahyuningsih (SN191168)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny N DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI

DI RUANG SUMBADRA RSD BAGAS WARAS KLATEN

Tgl/Jam MRS : 27 Oktober 2019/17.18 WIB

Tanggal/Jam Pengkajian : 29 Oktober 2019/14.25 WIB

Metode Pengkajian :Wawancara, observasi, membaca RM,


pemeriksaan fisik

Diagnosa Medis : Hipertensi

No. Registrasi : 023XXX

A. PENGKAJIAN
I. BIODATA
1. Identitas Klien
Nama Klien : Ny.N
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Gumulan Klaten Jawa Tengah
Umur : 41 tahun
Agama : Kristen
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : ibu rumah tangga
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 47 tahun
Pendidikan : SD

2
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Gumulan Klaten Jawa Tengah
Hubungan dengan Klien : Suami
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sakit kepala
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan datang ke RS pada tanggal 27 Oktober
2019/17.18 WIB dengan keluhan sakit kepala, sesak napas
leher terasa kaku, lemas dan tidak bisa tidur karena sakit kepala
yang dirasakan, saat di IGD pasien mendapatkan terapi NACL
0,9%, injeksi OMZ, O2, dengan TTV TD : 230/130 mmHg N :
115 x/menit RR : 26 x/menit S : 36,9 C, kemudian pasien
dibawa ke ruang sumbadra pada tanggal 27/10/2019 pada pukul
22.00
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sudah mempunyai riwayat hipertensi sejak
5 tahun yang lalu dan tidak memiliki riwayat penyakit lain.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan ibunya memiliki riwayat hipertensi. .

3
Genogram

KETERANGAN :

: meninggal ------ : tinggal satu rumah

: laki laki : pasien

: perempuan

: garis keturunan

: garis perkawinan

4
5. RIWAYAT KESEHATAN LINGKUNGAN
Pasien mengatakan rumah cukup bersih, sudah ada ventilasi
setiap hari dibuka, lantai rumah tidak licin, penerangan cukup
terang, perabotan rumah rapi, lantai kamar mandi tidak licin.

III. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan Umum : baik
a. Kesadaran : composmentis
b. Tanda-tanda Vital
1) Tekanan darah : 210/100 mmHg
2) Nadi
- Frekuensi : 88 x/menit
- Irama : reguler
- Kekuatan : kuat
3) Pernafasan
- Frekuensi : 22 x/menit
- Irama : teratur
4) Suhu : 36 C
2. Kepala
1) Bentuk dan ukuran : Mesocepal
2) Kulit Kepala : Bersih
3) Rambut : Putih campur hitam
3. Muka
a. Mata
1) Palpebral : tidak edema
2) Konjungtiva : tidak anemis
3) Sclera : tidak ikterik
4) Pupil : isokor
5) Diameter ki/ka : ± 3mm/ ± 3mm
6) Reflek terhadap cahaya : reflek positif

5
7) Penggunaan alat bantu penglihatan : tidak
menggunakan kacamata
b. Hidung : tidak ada polip, tidak pilek, ada luka sedikit bekas
di pasang NGT, tidak ada nyeri tekan.
c. Mulut : Bibir sedikit kering, tidak ada stomatitis, gigi
bersih, tidak menggunakan gigi palsu
d. Telinga : Bentuk simetris, tidak ada serumen yang keluar
dari telinga, tidak menggunakan alat bantu dengar
4. Leher
a. Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran tiroid
b. Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran
c. JVP : tidak ada pembesaran
5. Dada (Thorax)
a. Paru-paru
- Inspeksi : dinding dada simetris antara kanan dan kiri
warna kulit sama dengan sekitar badannya
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
- Perkusi : suara sonor
- Auskultasi : suara paru vesikuler, tidak ada suara nafas
tambahan.
b. Jantung
- Inspeksi : tidak terdapat ictus cordis
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, teraba pada
intercosta ke 4
- Perkusi : suara pekak/redup
- Auskultasi : terdengar suara lup dup
6. Abdomen
- Inspeksi : tidak ada pembesaran abdomen
- Auskultasi : peristaltik usus 16x/menit
- Perkusi : terdengar suara thympani
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

6
7. Genetalia : genetalia bersih, terpasang kateter
8. Rectum : tidak ada benjolan/hemoroid
9. Ekstermitas
a. Atas
- Kekuatan otot : ekstremitas kanan dan kiri pasien bisa
menahan beban 4/4
- Rentang gerak : kanan dan kiri mampu menggerakkan
dengan baik (ROM aktif)
- Akral : kanan dan kiri normal (hangat)
- Edema : kanan dan kiri tidak ada edema
- CRT : kanan dan kiri turgor kulit kembali <3 detik
- Keluhan : Kanan : tidak ada keluhan
Kiri : pasien mengatakan sedikit ngilu
karena terpasang infus dan terpasang syring
pump.
b. Bawah
- Kekuatan otot : ekstremitas kanan dan kiri pasien bisa
menahan beban tekanan 4/4
- Rentang gerak : kanan dan kiri mampu menggerakkan
dengan baik (ROM aktif)
- Akral : kanan dan kiri normal (hangat)
- Edema : kanan dan kiri tidak ada edema
- CRT : kanan dan kiri turgor kulit kembali <3 detik
- Keluhan : kanan dan kiri tidak ada keluhan

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa sehat itu penting, maka dari itu jika
sakit dan ada keluarga yang sakit segera dibawa ke pelayanan
kesehatan .

7
2. Pola Nutrisi/Metabolik
A. Pengkajian nutrisi/metabolik
a. Antropometri BB : 70kg, TB: 158cm, IMT : 28,04
b. Biokimia : leukosit = 12.13, PDW 16.4
c. Clinical sign : sclera tidak ikterik, mukosa bibir sedikit
kering.
d. Diet : selama 24jam terakhir pasien makan nasi, lauk,
sayur, dihabiskan ½ porsi yang disediakan RS.

B. Pengkajian pola nutrisi


Sebelum Sakit Selama Sakit
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Jenis Sayur, nasi,lauk,buah, Nasi, sayu,buah,
Minum air putih ,teh lauk, air putih,teh

Porsi 1 porsi habis ½ porsi


Keluhan Tidak ada Tidak nafsu makan
karena terasa pahit
3. Pola Eliminasi
a. BAB
Sebelum Sakit Selama Sakit
Frekuensi 1x sehari Pasien
mengatakan
selama di RS
tidak BAB
Konsistensi Lunak berbentuk -
Jumlah 100 cc -
Warna Kuning -
kecoklatan
Keluhan Tidak ada Tidak ada

8
b. BAK
Sebelum Sakit Selama Sakit
Frekuensi 5-6x sehari 4-5x sehari
Jumlah ± 1800 cc ± 2000 cc
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Keluhan Tidak ada Tidak ada

ANALISA KESEIMBANGAN CAIRAN SELAMA PERAWATAN

Intake Output Analisa

Minuman 1500 cc Urine 2000 cc Intake 3000


Makanan 500cc Feses Output 3050
Infus 1000cc IWL = 15x70/ 24jam
= 1050

Total : 3000 cc Total : 3050 Balance : -50 cc/24jam

4. Pola Aktifitas dan Latihan


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum V

Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas di tempat tidur V
Berpindah V
Ambulasi/ROM V

Keterangan :
0 : mandiri 1 : dengan alat bantu 2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat 4 : tergantung total

9
5. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur malam selama 7-8
jam, pasien mengatakan tidur siang -+ 1jam, pasien tidak
meminum obat tidur, pasien mengatakan tidak ada gangguan
pola tidur.
Selama sakit : pasien mengatakan selama sakit tidur hanya
4 jam karena pusing, pasien mengatakan setalah tidur terkadang
pusing berkurang, pasien mengatakan tidak bisa tidur siang.
6. Pola Kognitif dan Perceptual
a. Status mental
Pasien mengatakan bahwa ia tidak berada diposisi yang
tertekan.
b. Kemampuan penginderaan
Pasien mengatakan penglihatan masih normal, pasien
mengatakan penciuman masih normal, pasien mengatakan
bisa merasakan makanan, pasien mengatakan masih bisa
mendengar dengan baik.
c. Pengkajian nyeri :
P= tekanan darah tinggi, nyeri bertambah saat pasien duduk
lama, dan nyeri berkurang saat pasien istirahat.
Q= cenut cenut
R=kepala
S=6
T =terus menerus
7. Pola Konsep Diri
a. Gambaran diri citra tubuh
Pasien mengatakan bisa menerima sakitnya, dan
pasien ingin segera sembuh dari sakitnya

10
b. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin selalu sehat dan menjadi
ibu rumah tangga yang selalu bisa menjaga dan
merawat anak dan keluarganya.
c. Harga diri
Pasien mengatakan bisa menerima kondisinya saat
ini, dan pasien mengatakan tidak malu karena sakit
yang dideritanya sekarang
d. Peran diri
Pasien mengatakan tidak bisa berperan sebagai ibu
rumah tangga seperti saat sebelum sakit
e. Identitas diri
Pasien mengatakan berumur 41 tahun, dan
mempunyai 1 anak laki laki.
8. Pola Peran dan Hubungan
pasien mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan
keluarga dan selama sakit kurang berinteraksi dengan
masyarakat disekitarnya
9. Pola seksualitas Reproduksi
Pasien mengatakan ingin punya anak satu lagi, pasien
mengatakan tidak mempunyai gangguan reproduksi.
10. Pola Koping
pasien mengatakan selalu saat mengambil keputusan selalu
bermusyawarah dengan keluarganya
11. Pola nilai dan kepercayaan
pasien mengatakan selama sakit tidak bisa pergi ke gereja

11
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal Pengkajian : 27 Oktober 2019
Jenis pemeriksaan Nilai Satuan Hasil Keterangan
Normal hasil
DARAH LENGKAP
:
Leukosit (WBC) 4.0-11.0 10ˆ3/ul 12.13 >Normal
Eritrosit (RBC) 4.4-6.0 mm3 4.8 Normal
Hemoglobin (HGB) 11.5-16..5 gr/dl 14.3 Normal
Hematokrit (HCT) 35.0-49.0 % 41.4 Normal
MCV 79-99 Fl 84.8 Normal
MCH 27-31 Pg 29.3 Normal
MCHC 33-37 g/dl 34.6 Normal
RDW-CV Fl 11.9
Trombosit (PLT) 150-450 10ˆ3/ul 323 Normal
PCT 0.16-0.33 % 0.287 Normal
MPV 7.9-11.1 Fl 8.9 Normal
PDW 9.0-13.0 Fl 16.3 > Normal
KIMIA KLINIK
Glukosa sewaktu 70-140 mg/dl 177 > Normal
Ureum 10-45 mg/dl 14 Normal
Creatinine 0.50-1.10 mg/dl 0.79 Normal
SGOT 8-37 u/L 21 Normal
SPGT 8-40 u/L 20 Normal

12
VI. TERAPI MEDIS
Hari/tgl Jenis terapi Dosis Golongan Fungsi

Selasa –
kamis 62,5 mg/ 8 kortikosteroid
Inj. Meredakan
29-31 jam
methylprednisolone peradangan
oktober
dan gejala
2019
alergi

Obat maag Mengurangi


Inj. omeprazole 40 mg kadar asam
/12jam lambung

antibiotik Menangani
1gr/12jam infeksi
Inj. cefotaxime

Mengatasi
obat bebas kehilangan
infus NaCl
20 tpm cairan

inj. Ondansentron Mengobati


4mg/8jam antiemetic
mual muntah

13
Per oral antimigrain
5mg/24jam
Flunarizin Mencegah
serangan
migrain

Lisinopril
10mg/24jam ACE inhibitor Mengendalikan
tekanan darah
tinggi

10mg/24jam antihipertensi Menurunkan


Amipodipin
tekanan darah
tinggi

14
VII. ANALISA DATA
Nama : Ny. N No CM : 020XXX
Umur : 41 tahun Dx Medis : Hipertensi

No Hari/tanggal Data Fokus Masalah Etiologi


/jam
1 Selasa 29 DS : Pasien Nyeri akut Agen
Oktober mengatakan nyeri (00132) cedera
2019 kepala biologis
14.30 P : tekanan darah
tinggi
Q : Cenut-cenut
R : kepala
S:6
T : nyeri dirasakan
terus-menerus
Do : pasien menahan
nyeri

- pasien memegangi
kepalanya.

TD : 210/100 mmHg
RR : 22 x/menit
N :88x/menit
S : 36 C

15
2 Selasa 29 DS : pasien Gangguan Pola tidur
Oktober mengatakan sulit pola tidur tidak
2019 tidur karena sakit (00198) menyehatk
14.30 kepala yang an
dirasakan
DO : pasien gelisah
-pasien lemas

16
VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cidera biologis ditandai
dengan DS : Pasien mengatakan nyeri kepala
P : tekanan darah tinggi
Q : Cenut-cenut
R : kepala
S:6
T : nyeri dirasakan terus-menerus

Do : -pasien menahan nyeri

-pasien memegangi kepalanya.

TD : 210/100 mmHg, RR : 22 x/menit, N :88


x/menit, S : 36 C

2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pola tidur tidak


menyehatkan ditandai dengan
DS : pasien mengatakan sulit tidur karena sakit kepala yang
dirasakan
DO : pasien gelisah, pasien lemas

17
IX. RENCANA KEPERAWATAN/ INTERVENSI
Nama : Ny. N No CM : 020XXX
Umur : 41 tahun Dx Medis : Hipertensi

No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


DX (NOC) (NIC)

1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (1400)


keperawatan selama 3x24 jam - Observasi pengkajian nyeri
diharapkan nyeri akut dapat Komprehensif
teratasi dengan kriteria hasil - Monitor TTV
Tingkat nyeri (2102) - Berikan pasien obat penurun
- Skala nyeri yang nyeri yang optimal
dilaporkan menjadi 2 - Ajarkan teknik relaksasi
(skala 5) nafas dalam untuk megurangi
- Ekspresi wajah tidak nyeri secara non farmakologi
menahan nyeri (skala - Kolaborasi dengan dokter
5) jika tindakan tidak berhasil
- Panjangnya episode atau jika keluhan pasien
nyeri menjadi berubah signifikan dari
berkurang (skala 5) pengalaman nyeri
- Tidak memegangi sebelumnya
area nyeri (skala 5)
2 Setelah dilakukan tindakan Peningkatan Tidur (1850)
keperawatan selama 3x24 jam - Observasi peningkatan jam tidur
diharapkan gangguan Pola Tidur pasien.
dapat teratasi dengan kriteria - Jelaskan pentingnya tidur yang
hasil cukup selama tekanan psikososial
Tidur (0004) dan lain-lain.
- Jam tidur meningkat - Berikan informasi kepada pasien
(skala 5) mengenai teknik untuk

18
- Pola tidur teratur (skala meningkatkan tidur
5) - Terapkan langkah kenyamanan
- Dapat mempertankan pemberian posisi pada pasien
kualitas tidur (skala 5) - Anjurkan pasien untuk memantau
- Tidur menjadi efisien pola tidur
(skala 5) - Kolaborasi dengan dokter untuk
- Perasaan segar setelah menentukan efek dari obat pasien
bangun tidur (skala 5) terhadap pola tidur.
-

19
X. IMPLEMENTASI
Nama : Ny. N No CM : 020XXX
Umur : 41 tahun Dx Medis : Hipertensi

Hari/ No Implementasi Respon Ttd


tanggal/ Dx
jam
Selasa, 1 Melakukan observasi S : pasien mengatakan
29 pengkajian nyeri nyeri kepala
oktober komprehensif P : tekanan darah
2019 tinggi, nyeri timbul
14.30 saat pasien duduk
WIB lama, nyeri berkurang
saat pasien istirahat.
Q : cenut-cenut
R : kepala
S:6
T : terus-menerus

O : pasien tampak
memegangi kepalanya
dan meringis
kesakitan
TTV : TD : 210/100
mmHg
N: 88x/menit
RR: 22x/menit
15.00 1 Mengajarkan teknik relaksasi S: 36 C
nafas dalam S : pasien mengatakan
belum mengetahui
teknik ini sebelumnya.

20
O: paisen kooperatif

17.00 1 Memberikan obat sesuai


terapi S: Pasien mengatakan
bersedia diberikan
terapi obat
O: pasien kooperatif
19.40 1 Melakukan observasi
pengkajian nyeri S : pasien mengatakan
nyeri kepala
P : tekanan darah
tinggi, nyeri timbul
saat pasien duduk
lama, nyeri berkurang
saat pasien istirahat.
Q : cenut-cenut
R : kepala
S:6
T : terus-menerus

O : pasien memegangi
kepalanya dan
meringis kesakitan
TTV : TD : 190/100
mmHg
N: 90x/menit
RR: 22x/menit
- Melakukan observasi
S: 36,5 C
peningkatan jam tidur
19.15 2
S : pasien mengatakan

21
tidur kurang tidur
selama sakit.
O : pasien kooperatif
19. 18 2 - Menjelaskan pentingnya
tidur yang cukup selama S: pasien mengatakan
tekanan psikososial dan paham apa yang
lain-lain. disampaikan perawat.
O: pasien kooperatif

- Ajarkan langkah
19.20 2
kenyamanan pemberian
S: pasien mengatakan
posisi pada pasien
nyaman dengan posisi
yang dianjurkan oleh
perawat
O: pasien kooperatif

Rabu, 30 1 Melakukan observasi S : pasien mengatakan


oktober pengkajian nyeri nyeri kepala
2019 komprehensif P : tekanan darah
14.45 tinggi, nyeri timbul
saat pasien duduk
lama, nyeri berkurang
saat pasien istirahat.
Q : cenut-cenut
R : kepala
S:6
T : terus-menerus
TTV : TD : 170/100
mmHg

22
N: 92x/menit
RR: 22x/menit
S: 36,5 C

16.50 1 Mengajarkan teknik relaksasi S : pasien mengatakan


nafas dalam belum mengetahui
teknik ini sebelumnya.
O: pasien kooperatif

17.05 1 Memberikan obat sesuai S: Pasien mengatakan


terapi bersedia diberikan
terapi obat
O: pasien kooperatif

19.30 1 Melakukan observasi S : pasien nyeri


pengkajian nyeri berkurang
P : tekanan darah
tinggi, nyeri timbul
saat pasien duduk
lama, nyeri berkurang
saat pasien istirahat.
Q : cenut-cenut
R : kepala
S:4
T : terus-menerus

23
O : pasien tidak
memegangi area yang
nyeri.
TTV : TD : 170/90
mmHg
N: 86x/menit
RR: 22x/menit
S: 36,5 C

S : pasien mengatakan
14. 50 2 - Melakukan observasi tidur kurang tidur
peningkatan jam tidur selama sakit.
O : pasien kooperatif

S: pasien mengatakan
19.00 2 - Menganjurkan pasien Akan memantau pola
untuk memantau pola tidur.
tidur

S: pasien mengatakan
19.15 2 - Menjelaskan pentingnya paham apa yang
tidur yang cukup selama disampaikan perawat.
tekanan psikososial dan O: pasien kooperatif
lain-lain.

- Ajarkan langkah
S: pasien mengatakan
kenyamanan pemberian
19.20 2 nyaman dengan posisi

24
posisi pada pasien yang dianjurkan oleh
perawat
O: pasien kooperatif

- Memberikan informasi S : pasien mengatakan


19.24 2 kepada pasien mengenai mau menerima
teknik untuk informasi mengenai
meningkatkan tidur teknik untuk
meningkatkan tidur.
O : pasien kooperatif

Kamis 1 melakukan pengkajian nyeri S : pasien mengatakan


31 Komprehensif nyeri kepala sudah
oktober berkurang
2019 P : tekanan darah
08.20 tinggi
Q : cenut-cenut
R : kepala
S:3
T : hilang timbul

O : pasien tampak
kooperatif
TD : 150/90 mmhg
RR : 20 x/menit

25
N : 80 x/menit
S : 36,5 C

S : pasien mengatakan
mengajarkan teknik relaksasi
10.30 1 bersedia untuk
nafas dalam untuk megurangi
diajarkan teknik
nyeri secara non farmakologi
relaksasi nafas dalam
O : pasien kooperatif

12.00 1 Memberikan obat sesuai S: Pasien mengatakan


terapi bersedia diberikan
terapi obat
O: pasien kooperatif

13.40 1 Melakukan observasi S : pasien mengatakan


pengkajian nyeri nyeri berkurang
P : tekanan darah
tinggi, nyeri timbul
saat pasien duduk
lama, nyeri berkurang
saat pasien istirahat.
Q : cenut-cenut

26
R : kepala
S:3
T : terus-menerus

O : pasien tidak
memegangi area yang
nyeri.
TTV : TD : 150/90
mmHg
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
S: 36,5 C

08.50 2 - Melakukan observasi S : pasien mengatakan


peningkatan jam tidur jam tidur meningkat
O : pasien kooperatif

10.45 2 - Menjelaskan pentingnya S: pasien mengatakan


tidur yang cukup selama paham apa yang

tekanan psikososial dan disampaikan perawat.


lain-lain. O: pasien kooperatif

S: pasien mengatakan
- mengajarkan langkah
11.15 2 nyaman dengan posisi
kenyamanan pemberian
yang dianjurkan oleh
posisi pada pasien
perawat
O: pasien kooperatif

27
11.20 2 S : pasien mengatakan
Memberikan informasi
mau menerima
kepada pasien mengenai
informasi mengenai
teknik untuk meningkatkan
teknik untuk
tidur
meningkatkan tidur.
O : pasien kooperatif

28
XI. EVALUASI
Nama : Ny. N No Cm : 059xxx
Umur : 45 tahun Dx Medis : Hipertensi

No.Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi TTD

1 Selasa, 29 S : pasien mengatakan nyeri kepala


oktober 2019 P : tekanan darah tinggi, nyeri timbul saat
pasien duduk lama, nyeri berkurang saat
WIB
pasien istirahat.
19.40 WIB Q : cenut-cenut
R : kepala
S:6
T : terus-menerus

O : pasien tampak memegangi kepalanya dan


meringis kesakitan
TTV : TD : 190/100 mmHg
N: 90x/menit
RR: 22x/menit
S: 36,5 C

A : Masalah nyeri belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

- observasi pengkajian nyeri komprehensif


- ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
2
- berikan obat sesuai terapi

S : pasien mengatakan tidur kurang tidur


selama sakit.

29
O : pasien kooperatif

A : Masalah gangguan pola tidur belum


teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

- Lakukan observasi peningkatan jam tidur


- Anjurkan pasien untuk memantau pola
tidur
- Jelaskan pentingnya tidur yang cukup
selama tekanan psikososial dan lain-lain.
- Ajarkan langkah kenyamanan pemberian
posisi pada pasien
- Berikan informasi kepada pasien
mengenai teknik untuk meningkatkan
tidur.

1 Rabu, 30 S : pasien nyeri berkurang


oktober 2019 P : tekanan darah tinggi, nyeri timbul saat
pasien duduk lama, nyeri berkurang saat
19.30 WIB
pasien istirahat.
Q : cenut-cenut
R : kepala
S:4
T : terus-menerus
O : pasien tidak memegangi area yang nyeri.
TTV : TD : 170/100 mmHg
N: 92x/menit
RR: 22x/menit
S: 36,5 C

A: Masalah nyeri teratasi sebagian

30
P:Lanjutkan intervensi
- lakukan pengkajian nyeri Komprehensif
2
- ajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk
megurangi nyeri secara non farmakologi
- Berikan obat sesuai terapi

S : pasien mengatakan tidur kurang tidur


selama sakit.
O : pasien kooperatif
A: masalah gangguan tidur belum teratasi
P:Lanjutkan intervensi
- Lakukan observasi peningkatan jam tidur
- Anjurkan pasien untuk memantau pola
tidur
- Jelaskan pentingnya tidur yang cukup
selama tekanan psikososial dan lain-lain.
- Ajarkan langkah kenyamanan pemberian
posisi pada pasien
- Berikan informasi kepada pasien
mengenai teknik untuk meningkatkan
tidur

1 Kamis, 31 S : pasien nyeri berkurang


oktober 2019 P : tekanan darah tinggi, nyeri timbul saat
13.40 WIB pasien duduk lama, nyeri berkurang saat
pasien istirahat.
Q : cenut-cenut
R : kepala

31
S:3
T : terus-menerus
O : pasien tidak memegangi area yang nyeri.
TTV : TD : 150/90 mmHg
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
S: 36,5 C
A: masalah nyeri teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- observasi pengkajian nyeri komprehensif
- ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
- berikan obat sesuai terapi

S : pasien mengatakan jam tidur meningkat

2 O : pasien kooperatif
A: masalah gangguan tidur teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Lakukan observasi peningkatan jam tidur
- Anjurkan pasien untuk memantau pola
tidur
- Jelaskan pentingnya tidur yang cukup
selama tekanan psikososial dan lain-lain.
- Ajarkan langkah kenyamanan pemberian
posisi pada pasien
- Berikan informasi kepada pasien
mengenai teknik untuk meningkatkan
tidur

32
33

Anda mungkin juga menyukai