Disusun oleh
kronik pada organ mata, ginjal, saraf, pembuluh darah disertai lesi padda
Soegondo, 2011).
2. Etiologi
Menurut Arisman dan soegondo (2011) etiologi dari Diabetes
Mellitus sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti dari studi-
beta.
b. Diabetas Melitus Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan
tipe II yaitu:
1) Usia ( resistensi insulin cenderung meningkat usia diatas 65 tahun
2) Obesitas
3) Riwayat keluarga
4) Kelompok etnik tertentu
c. Faktor non genetik
1) Infeksi
Virus dianggap sebagai “trigger” pada mereka yang sudah
3. Manifestasi klinik
Menurut Arisman dan Soegondo (2011) gejala yang lazim terjadi,
osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit
4. Komplikasi
Beberapa komplikasi dari Diabetes Mellitus (Mansjoer dkk, 2014) :
a. Akut
1) Hipoglikemia dan hiperglikemia
2) Penyakit makrovaskuler : mengenai pembuluh darah besar,
darah kapiler).
3) Penyakit mikrovaskuler, mengenai pembuluh darah kecil,
retinopati, nefropati.
4) Neuropati saraf sensorik (berpengaruh pada ekstrimitas), saraf
Mellitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama kekurangan
aterosklerosis.
3) Pengurangan protein dalam jaringan tubuh. Akan tetapi selain itu
b. Pathway
6. Penatalaksaan
Untuk penatalaksanaan pada penderita ulkus DM khususnya penderita
diabetikum.
b) Neucrotomi
c) Amputasi
b. Keperawatan
Menurut Sugondo (2009), dalam penatalaksaan medis secara
keperawatan yaitu :
1) Diit
Diit harus diperhatikan guna mengontrol peningkatan glukosa.
2) Latihan
Latihan pada penderita dapat dilakukan seperti olahraga kecil,
jika diperlukan. Dan setiap hari tumit kaki harus selalu dilakukan
tidak ada.
Derajad I –IV : dilakukan bedah minor serta pengelolaan medis,
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Riwayat
1) Keluhan Utama
Cemas, lemah, anoreksia, mual, muntah, nyeri abdomen, nafas
perawatan di bangsal.
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Adakah riwayat penyakit terdahulu yang pernah diderita oleh
amputasi.
2) Pola nutrisi metabolik
Akibat produksi insulin tidak adekuat atau adanya defisiensi
penglihatan
7) Persepsi dan konsep diri
Adanya perubahan fungsi dan struktur tubuh akan
nefropati.
10) Koping toleransi
Lamanya waktu perawatan, perjalanan penyakit yang kronik,
adaptif.
11) Nilai keprercayaan
Adanya perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi
bekas luka, kelembaban dan shu kulit di daerah sekitar ulkus dan
kuku.
3) Sistem pernafasan
Adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. Pada penderita
obesitas.
6) Sistem urinary
Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau
puasa >120 mg/dl dan dua jam post prandial > 200 mg/dl.
2) Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Cidera Fisik
b. Intoleran Aktifitas berhubungan dengan Imobitas
c. Resiko Infeksi berhubungan dengan invasi mikroorganisme dalam
tubuh
3. Perencanaan Keperawatan
4. Evaluasi Keperawatan
Hasil yang diharapkan pada klien Diabetes Mellitus adalah :
a. Nyeri dilaporkan klien berkurang serta klien merasa nyaman.
b. Mampu meningkatkan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
c. Infeksi dapat dicegah dengan mempertahankan kadar glukosa
DAFTAR PUSTAKA
Arisman dan Soegondo, (2011). Diabetes Mellitus. Dalam: Arisman, ed. Buku
Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta: EGC,
44-54.
Berman, A, Snyder, SJ, Kozier, B & Erg, G. (2009). Buku Saku Praktik
Keperawatan. Edisi 5. Jakarta : EGC.
Smeltzer, SC & Bare, BG. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC.