Anda di halaman 1dari 28

Oleh :

dr. Margono, MKK


Bio Listrik-1

Sistem Syaraf dan Neuron


Sistem syaraf dibagi dua bagian, yaitu

 Sistem Syaraf Pusat


 Sistem Syaraf Otonom

Sistem Syaraf Pusat terdiri atas otak, medulla spinalis


dan syaraf perifer. Syaraf perifer ini adalah
serat syaraf yang mengirim informasi sensoris
ke otak atau ke medulla spinalis disebut
syaraf afferen sedangkan serat syaraf yang
menghantarkan informasi dari otak atau
medulla spinalis ke otot disebut syaraf efferen
Bio Listrik-2

Sistem Syaraf Otonom : sistem syaraf ini


mengatur organ dalam tubuh secara tidak
sadar.

Struktur dasar dari sistem syaraf disebut


Neuron/sel syaraf.

Neuron mempunyai fungsi menerima, interpretasi dan


menghantarkan aliran listrik melalui Axon.
Bio Listrik-3

Kelistrikan syaraf/membran sel

Serat syaraf/serabut syaraf bermyelin

Tanpa/tak bermyelin

Serabut syaraf bermyelin Terdapat pada manusia


merupakan insulator/isolator yang baik bagi kelistrikan otot dan
mempunyai kemampuan mengalirkan listrik sangat rendah
sehingga potensial aksi akan menurun apabila melewati serat
syaraf bermyelin
Bio Listrik-4
Konsentrasi Ion di dalam dan di luar Sel
Dalam keadaan istirahat (normal) konsentrasi ion
Na+ di luar membran > di dalam membran
Potensial membran negatif (membran dalam
keadaan polarisasi/istirahat/Resting Membran
Potensial)

Dan bila membran mendapat rangsang listrik yang


adekuat potensial aksi membran dalam
keadaan Depolarisasi (Potensial membran positif)

Di dalam sel lebih negatif Ion Na+ masuk ke dalam sel


Bio Listrik-5

depolarisasi

waktu
Potensial aksi

Na+

Pengeluaran
polarisasi ion Na+
Bio Listrik-6

Proses Repolarisasi membran sel disebut


Periode Refrakter

Kelistrikan Otot Jantung


Prinsip perbedaan aktifitas kelistrikan otot
jantung dan otot bergaris pada umumnya:

1. Mempunyai kemampuan depolarisasi spontan


tanpa adanya rangsangan dari luar (Otomatisasi)
2. Konduksi gelombang depolarisasinya sangat
cepat (High Speed Conductive Pathway)
3. Mempunyai periode Refrakter/Repolarisasi 100 X>
daripada otot bergaris (Long Refractory Period)
Bio Listrik-7

Waktu
• Perbedaan konsentrasi Ion di dalam dan diluar membran
sel akan menyebabkan terjadinya perbedaan potensial
listrik. Di dalam sel lebih negatif dibanding di luar sel + 85
mV  disebut Resting Potensial Membran.
• Resting Potensial Membran dapat berubah apabila ada
rangsang yang cukup kuat sehingga menyebabkan sel aktif.
Apabila negatif dalam sel bertambah (mis. dari -85 mV
menjadi -120 mV) disebut Hiperpolarisasi. Rangsang
yang menyebabkan Hiperpolarisasi disebut rangsang
Inhibisi.
• Saluran Ion (Innchanel) yang menyebabkan
Hiperpolarisasi adalah saluran Ion K+ atau Cl–  sehingga
K+ keluar sel dan Cl– masuk sel.
• Apabila negatif dalam sel berkurang (mis. dari -85 mV menjadi +10
mV) disebut Depolarisasi. Rangsang yang menyebabkan
Depolarisasi disebut rangsang Eksitasi.
Saluran Ion yang menyebabkan Depolarisasi adalah saluran Ion Na +
 Ion Na+ masuk sel.
• Proses Depolarisasi yang menjalar sepanjang saraf disebut Potensial
Aksi.
• Proses Depolarisasi yang terjadi di reseptor disebut Potensial
Generator.
• Potensial listrik yang terjadi setelah potensial aksi melewati sinapsis
disebut EPSP (Eksitatory Post Sinaptik Potensial / Potensial
Eksitasi Post Sinapsis)  rangsangnya Eksitasi  Saluran Ion Na+.
• Apabila rangsangnya Inhibisi  Potensial Listriknya disebut IPSP
(Inhibitatory Post Sinaptik Potensial / Potensial Inhibisi Post
Sinaptik)  Saluran Ion K+ atau Cl–.
Bio Listrik-8

Macam-macam isyarat listrik dari tubuh


1. EMG ( Elektromiografi )
Yaitu pencatatan isyarat listrik/potensial aksi daripada
otot selama pergerakan otot

2. ENG (Elektroneurografi)
Yaitu pencatatan isyarat listrik daripada syaraf

3. ERG ( Elektroretinografi)

4. EOG ( Elektrookulografi)
Bio Listrik-9

5. EGG (Elektrogastrografi)

6. EEG (Elektroensefalografi)
yaitu pencatatan isyarat listrik daripada otak

Tujuan :
1. Alat monitor sebagai pengganti EKG pada waktu
operasi

2. Untuk mendiagnosa/klasifikasi epilepsi


misalnya : grand mal epilepsi (berat)
petit mal epilepsi (ringan)
Bio Listrik-10

3. Untuk menunjukkan tumor otak dimana


aktivitasnya listrik pada daerah tumor
Bio Listrik-11

4 Group Frekuensi dalam isyarat listrik


EEG
 Delta ( ) lambat : 0,5 – 3,5 Hz
 Teta ( ) menengah : 4 – 7 Hz
 Alpa ( ) normal : 8 – 13 Hz
 Beta ( ) cepat : > 13 Hz
Bio Listrik-12

7. EKG/ECG (Elektrokardiografi) yaitu pencatatan


isyarat
listrik daripada jantung
Kelistrikan jantung ditinjau dari anatominya
Bio Listrik-13

Irama jantung diatur oleh isyarat listrik dari SA Node


yang terletak pada Atrium kanan dan bergetar berkisar
72 x / menit.

Isyarat listrik dari SA Node Depolarisasi Atrium


Atrium berkontraksi memompa darah ke Ventrikel
kemudian diikuti Repolarisasi Atrium.

Isyarat listrik dilanjutkan ke AV Node Depolarisasi Ventrikel


kanan / kiri menyebabkan Ventrikel berkontraksi
darah dipompa ke dalam A. Pulmonalis dan Aorta diikuti
Repolarisasi Ventrikel proses kembali ke SA Node.
Bio Listrik-14

Posisi Elektrokardiografi pada


bidang frontal
Bio Listrik-15

Posisi Elektrokardiografi pada bidang


transversal
Bio Listrik-16

Gambaran Elektrokardiografi
(Hasil pencatatan kelistrikan jantung norm
Bio Listrik-17

Penggunaan Listrik pada Permukaan Tubuh


A. Frekuensi I. Listrik berfrekuensi rendah:
stimulator/multivibrator
II. Listrik berfrekuensi tinggi:
a. SWD
b. MWD
B. Electrocauter & Electrosurgery

Ad. C. Defibrilator
I. Listrik berfrek. rendah
• Frek. : 20 – 500.000 Hz
• Stimulator/multivibrator
• Untuk pemakaian jangka waktu singkat &
bersifat merangsang persy. arus Faradik
• Untuk pemakaian jangka waktu lama & bertujuan
merangsang otot yg telah kehil. persy. arus
Interuptur
Bio Listrik-18

II. Listrik berfrek. tinggi :


• Frekuensi > 500.000 Hz
• Tidak memp. sifat merangsang sensoris/motoris
kecuali apabila dilakukan rangs. berulang-ulang
& jangka waktu juga lama
• Memp. sifat memanaskan digunakan
dalam bidang kedokteran

a. SWD (Short Wave Diathermi /


Diathermi gel. pendek)
b. MWD (Micro Wave Diathermi /
Diathermi gel. mikro)
Bio Listrik-19
a.SWD
 Efek:
1. Fisiologis
o Meningkatkan metabolisme
o Suplay darah meningkat
o Menurunkan eksitasi syaraf
o Relaxasi otot
o Destruksi jaringan
o Menurunkan tekanan darah
o Meningkatkan aktivitas kelanjar keringat
2. Terapeutik (pengobatan)
o Peradangan
o Inf. Bakteri
o Menghilangkan rasa sakit
o Patah tulang
Bio Listrik-20
b. MWD
 Merupakan gelombang elektromagnetik
 Efek
1. Fisiologis
Timbul panas pada jaringan-2 yg banyak
mengandung air
banyak mendeposit energi

2. Pengobatan
o Trauma/peradangan
o Nyeri/spasme otot
o Bisul/gelembung
o Rematik
Bio Listrik-21

Kontra Indikasi :
 Pend. dg. gangguan sirkulasi pendarahan
 Trombosis/Flebitis
 TBC
 Tumor ganas
Bio Listrik-22

Perbedaan gel. mikro, gel. pendek & Infra red:


Penetrasi gel. Mikro > dalam dp. infra red tetapi tidak dapat
melewati jar. padat spt. yg dilakukan gel. pendek, sehingga <
berhasil mengobati struktur yg dalam dibanding gel. pendek

B. Electrocauter & Electrosurgery


Listrik berfrek. tinggi dapat dipergunakan untuk
mengontrol pendarahan pada waktu op. dg. cara
pembakaran pada ujung2 p. d. yang mengalami
pendarahan dg. menggunakan listrik berfrek. 2 MHz &
tegangan 15 kV, sedang untuk memotong jar. dg.
Electrosurgery harus dilakukan dg. gerakan cepat
untuk mengurangi destruksi jar. sekitar.
Bio Listrik-23
C. Defibrilator
Irama jantung diatur oleh Pace maker / SA Node
yang terletak pada Atrium kanan mell.
P.M. aktifitas jantung secara sinkron memompa
darah ke sirk. paru-paru dan ke seluruh tubuh.
Apabila terjadi suatu kead. dimana terjadi
kehilangan sinkronisasi dp. jantung Fibrilasi.
Fibrilasi Atrium
Ventrikel

Fibrilasi atrium ventrikel msh berfs. tidak gawat


Fibrilasi ventr. merup. kead. gawat Defibrilator
yaitu syok listrik pd daerah jantung. Ini dilakukan dgn
eksitasi listrik dg. frek. 60 Hz, kuat arus 6 Amp dlm
wkt. ¼ - 1 dt ini dsbt. juga sbg. Counterschok
irama jantung sinkron / defibrilasi
Bio Listrik-24
Syok Listrik
Syok listrik/kejutan listrik : suatu nyeri yg diakibatkan aliran
listrik mengalir mell. tbh. scr. tiba2 Ventr. Febrilasi

Pembagian:
1. Syok dengan tujuan tertentu
Atas indikasi medis (gangg. jiwa/pikiran) biasa
dilakukan dalam bidang Psychiatri (I. Kedok. Jiwa)
ECT yaitu Os temporalis ka.ki. dialiri listrik dengan
kuat arus 0,5 – 1,5 A, tegangan 80 – 110 Volt, waktu
1/10 – 1/5 dt
2. Syok tanpa tujuan tertentu
Ini biasanya sebagai akibat suatu kecelakan pd wkt.
menggunakan alat2 medis/tindakan medis
Earth Syok
Selesai
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai