PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksud untuk dibakar
dan dihisap dan/atau dihirup asapnya, termasuk rokok kretek, rokok putih,
cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum,
mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan yang bersifat adiktif
rata batang rokok yang dihisap perhari oleh penduduk Indonesia yang berumur
≥ 10 tahun adalah 13 batang atau setara dengan satu bungkus (Penelitian, &
2009).
insulin dan dapat menurunkan sekresi insulin pada pankreas sel β (Bajaj, et al,
2012 and Liu, et al, 2011). Resistensi reseptor insulin terjadi melalui proses
pertumbuhan sel, dimana jika aktivitas dari mTOR berlebihan akan terjadi
1
2
pertumbuhan sel yang abnormal dan poliferasi dari reseptor insulin sehingga
reseptor tidak mengenali insulin lagi (Laplante & Sabatini, 2012). Nikotin
fosforilasi IRS- Ser 636 sehingga reseptor tidak mengenali insulin lagi dan
resistensi reseptor insulin jika terjadi resistens reseptor insulin dan penyerapan
glukosa di jaringan terganggu maka glukosa dalam darah akan meningkat dan
menyebabkan kadar glukosa dalam darah ikut meningkat (Bajaj, et al, 2012).
juga dapat menghambat sekresi insulin. Mekanisme yang terjadi yaitu nikotin
insulin dan penghambatan sekresi insulin ini dapat meningkatkan resiko dari
Diabetes Mellitus.
kepala sekolah SMK An-Nur Ampel Boyolali bahwa hampir 60% siswa laki-
laki laki adalah perokok dan menurut wawancara peneliti terhadap siswa yang
tidak merokok mereka pernah mengkonsumsi atau mencoba rokok dan tidak
suka dengan efek yang dihasilkan oleh perilaku merokok yaitu batuk,
Salah satu perilaku yang sangat merusak generasi muda saat ini adalah
sebuah SMK Swasta khususnya SMK An-Nur dengan jumah siswa 497 siswa
walaupun kebanyakan adalah siswa putri tetapi sebagian besar siswa putra
adalah perokok, dari jumlah siswa putra keseluruhan adalah 101 siswa putra.
untuk medapatkan proporsi diabetes mellitus pada usia 15 tahun ke atas, yaitu
dokter dan penduduk yang belum pernah didiagnosis menderita kencing manis
oleh dokter tetapi dalam satu bulan terakhir mengalami gejala sering lapar,
sering haus, sering buang air kecil, dengan jumlah banyak dan berat badan
dipastikan atau diperiksa apakah memang menerita diabetes atau tidak. Jumlah
manis oleh dokter sebanyak 385.431 orang sementara yang belum pernah di
diagnosis menderita kencing manis oleh dokter tetapi dalam satu bualan
terakhir mengalami gejala sering mengalami gejala sering lapar, sering haus,
sering buang air kecil, dengan jumlah banyak dan berat badan turun sebanyak
gejala sering lapar, sering haus, sering buang air kecil, dengan jumlah banyak.
terhadap remaja siswa SMK An-Nur. Hal ini karena pelajar SMK An-Nur
laki-laki yang merupakan konsumen rokok paling utama dan beresiko besar
diketahui apakah ada pengaruh merokok terhadap kadar gula darah pada
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut: apakah merokok dapat mempengaruhi kadar gula pada siswa
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
An-Nur Ampel Boyolali pada siswa yang perokok dan siswa bukan
perokok.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Pengetahuan
2. Institusi Keperawatan
3. Siswa
4. Peneliti
E. Keaslian Penelitian
merokok dan kadar gula darah terhadap resikonya kaki diabetik pada
pasien diabetes mellitus pria di RSUD Ciawi Bogor. Tujuan penelitian ini
tahun, dengan dan tanpa kaki diabetik, pria, perokok, dan berusia 50-65
diabetes memiliki kadar glukosa darah yang tidak terkontol dan 75,8%
pasien yang memiliki kaki diabetik memiliki riwayat rokok berat. Hasil
glukosa darah dan kaki diabetic (p=0,12; oR=3,75). Dan berdasarkan hasil
penelitian ini, kontrol teratur Glukosa darah dapat diperlukan untuk pasien
Darah: Tinjauan Merokok Pada Perokok Pria Ras Kulit Hitam di Papua.
glukosa darah terhadap lama merokok pada perokok pria ras kulit hitam di
perokok aktif selama lebih dari 5 tahun dan telah berpuasa selama 8-10
akan muncul 80% kasus baru. Penderita diabetes dianjurkan untuk tidak
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Remaja
a. Pengertian
(Hurlock, 2010).
dalam rentang usia 10-19 tahun. Berbeda dengan pendapat Efendi dan
9
10
sudah bukan lagi remaja maka tetap masuk dalam kategori remaja
psikologisnya.
11
berikut:
perokok pria
2. Perokok
a. Definisi perokok
bila orang tersebut yang merokok aktif, dan di sebut pasif bila orang
merokok sendiri
b. Klarifikasi perokok
Tabel 2.1
Klarifikasi Perokok
1) Tahap persiapan
2) Tahap inisiasi
4) Tahap pemeliharaan
Pada tahap ini merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara
pengaturan diri.
yaitu:
sebagai penyelamat
berkurang.
telah habis.
1) Dampak positif
2) Dampak Negatif
(Andina, 2012)
(Muhibah, 2011).
17
2008).
sebagai berikut:
1) Nikotin
2) Tar
(Mardjun, 2012)
4) Arsenic
5) Amonia
dan hidrogen. Zat ini sangat tajam baunya. Amonia sangat mudah
dalam zat ini, sehingga jika disuntikkan sedikit saja ke dalam tubuh
6) Formic Acid
7) Acrolein
kesehatan.
8) Hydrogen Cyanide
tidak berbau, dan tidak memiliki rasa. Zat ini termasuk zat yang
9) Nitrous Oksida
Nitrous oksida ialah sejenis gas tidak bewarna. Jika gas ini terhisap
10) Formaldehyde
laboratorium (formalin)
11) Phenol
12) Acetol
dengan bau yang keras. Zat ini manghalangi oksidasi enzim (zat
14) Pyridine
Ialah cairan tidak bewarna dengan bau yang tajam. Zat ini dapat
pembunuh hama.
16) Methanol
g. Jenis Rokok
daun aren.
daun tembakau.
b) Rokok kretek yaitu rokok yang bahan baku atau isinya berupa
a. Pengertian
Diabetes Mellitus (DM), kadar gula darah dapat diperiksa saat pasien
sedang dalam kondisi puasa atau bisa juga saat pasien datang untuk
mg/dl, sedangkan hasil kadar gula saat puasa >126 mg/dl (Waspadji,
2012).
tubuh dari aliran darah, glukosa sebagai bahan bakar utama dalam
pencetus dalam hal ini terjadi pola makan yang salah, obat, umur,
makan ini dibagi menjadi dua yaitu kebiasaan makan yang benar
dan kebiasaan makan yang salah, salah satunya yang bisa memicu
penderita DM, bila ditemukan kadar gula darah masih tinggi atau
2015)
3) Usia
pada kelompok umur < 24 tahun karena kasus DM pada umur <24
4) Kurangya aktivitas
5) Kebiasaan merokok
sementara pada gula darah. Selain itu, merokok juga dapat merusak
6) Infeksi
2008).
setelah tidak makan atau minum manis kecuali air putih selama 8
jam, tes ini biasanya di lakukan pada pagi hari sebelum sarapan
darah acak atau kasual, tes ini dapat dilakukan kapan saja, karena
mellitus.
Tabel 2.2
Kadar Glukosa Darah Sewaktu Dan Kadar Glukosa
Tabel 2.3
Klasifikasi Hasil Uji Toleransi Glukosa Oral
4) Uji HBA1C
dalam 2-3 bulan terakhir, uji ini lebih sering dipakai untuk
Tabel 2.4
Klasifikasi Kadar HBAIC
a) Alat
(1) Meja
(2) Kursi
b) Bahan
a) Lancet
b) Handscoen
d) Kapas alkohol
2) Prosedur kerja
kepada pasien
Gula Darah
insulin dan dapat menurunkan sekresi insulin pada pankreas sel β (Bajaj, et
al, 2012 and Liu, et al, 2011). Resistensi reseptor insulin terjadi melalui
akan terjadi pertumbuhan sel yang abnormal dan poliferasi dari reseptor
uptoke dimana hal ini dapat mengakibatkan resistensi reseptor insulin jika
kadar glukosa dalam darah ikut meningkat (Bajaj, et al, 2012). Selain
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Keterangan:
= Diteliti
= Tidak diteliti
Sumber: Sadikin (2008), Mustikaningrum (2010), Amir (2015), Latu (2008),
Willi C (2008), Sakai Y (2009).
33
C. Kerangka Konsep
Perokok berat,
perokok sedang
Kadar Gula
Darah
Bukan perokok
Gambar 2.2
Kerangka Teori
D. Hipotesis
Ada pengaruh merokok terhadap kadar gula darah pada remaja siswa
METODE PENELITIAN
A. Metode penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Mei 2019 jam 07:00 - 09:00 WIB.
1. Populasi
34
35
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-
benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
perok berat, 28 siswa perokok sedang, dan 8 siswa perokok ringan, dan
2. Sampel
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
3. Teknik sampling
Dengan rumus:
dengan hasil:
25
Perokok berat = (93) x 75 = 20 siswa
28
Perokok sedang = (93) x 75 = 23 siswa
40
Bukan perokok = (93) 𝑥 75 = 32 siswa
Keterangan:
1) Perokok Berat = 25
2) Perokok Sedang = 28
3) Bukan perokok = 40
Rumus Slovin
𝑵
𝒏=
𝑵(𝒅)𝟐 + 𝟏
n = sampel
N = populasi
N
n=
N(d)2 + 1
93
n=
93(0,05)2 + 1
93
n=
1,2325
n = 75,45
n = 75
1. Kriteria Inklusi
a. Laki-laki
2. Kriteria Eksklusi
a. Bekas perokok
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
menjadi:
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
F. Definisi Operasional
1. Rokok
b. Bukan perokok adalah orang yang tidak pernah merokok atau tidak
d. Perokok pasif adalah orang yang terpapar secara pasif dengan asap
Tabel 3.1
Definisi Operasional Kadar Gula Darah
Tabel 3.2
Definisi Oprasional Kadar Gula Darah
Definisi
Variabel Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
Operasional
Kadar gula Kadar gula Glukotest Interval Rendah <70 mg/dl
darah darah Normal 70-110
Tinggi >110 mg/dl
G. Instrumen Penelitian
1. Instrumen rokok
Summated Rating atau salah satu alat untuk memperoleh data yang
berupa suatu daftar yang berisi tentang sifat/ciri-ciri tingkah laku yang
dari hasil penelitian, yang dilandaskan hasil angket atau kuesioner melali
data dan informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden
data yang spesifik dan nyata, tidak di peroleh dari data yang sudah ada.
1) Alat
a) Meja
b) Kursi
2) Bahan
a) Lancet
b) Handscoen
d) Kapas alcohol
3) Prosedur kerja
a) Pengambilan darah
41
kepada pasien
Darah
H. Analisa Data
1. Editing
berasal dari hasil survei, yaitu dari kuisioner hasil wawancara dan hasil
hal ini adalah data umum berupa karakteristik demografi subjek (jumlah
2. Coding
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori (Alimul, 2009). Coding
3. Tabulating
SPSS 17.
4. Entry Data
5. Processing
6. Cleaning
Rumus:
̅𝟏 + 𝑿
𝑿 ̅𝟐
𝒕=
𝒔 𝟐 𝒔 𝟐 𝒔 𝒔
√ 𝟏 + 𝟐 − 𝟐𝒓 ( 𝟏 ) ( 𝟐 )
𝒏𝟏 𝒏𝟐 √𝒏𝟏 √𝒏𝟐
Keterangan :
44
X1 = Rata-rata sampel 1
X2 = Rata-rata sampel 2
Hasil uji pengaruh diperoleh dengan melihat mean dan nilai thitung,
I. Cara Kerja
consecutive sampling.
informed consent.
6. Mengolah data.
E. Etika Penelitian
mendapat persetujuan etik. Hal ini bertujuan agar penelitian ini dapat
sebagai sampel mengenai gambaran penelitian ini, baik secara lisan maupun
penelitian ini.
menolak. Jika subjek bersedia untuk mengikuti penelitian ini, maka subjek
Berdiri pada tanggal 2 Mei 2011 dengan tiga jurusan, yaitu Keperawatan,
Selodoko, Ampel. Pada tahun tanggal 2 April 2012 SMK An-Nur Ampel
Bermodal awal tanah seluas 30.000 m2 dan dana sebesar Rp 103 juta,
An-Nur Ampel dikelola oleh 62 staf pengajar dan siswa berjumlah 497 siswa
Visi SMK An-Nur menjadi SMK yang unggul dalam prestasi, didasari
imtak, dihiasi akhlakul karimah dan dibekali dengan iptek serta mampu
bersaing pada tingkat nasional dan persaingan global. Misi SMK An-Nur
46
47
aspek sarana dan prasarana untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten
mutu sumber daya manusia melalui dukungan iptek dan imtaq melaksanakan
B. Hasil Penelitian
uji bivariat.
1. Karakteristik Responden
diteliti dalam hal ini adalah siswa SMK An-Nur Ampel Boyolali yang
Tabel 4.1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
siswa (13%).
Tabel 4.2.
Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas
siswa (39%) dan paling sedikit siswa kelas XII yaitu sebanyak 21
siswa (28%).
49
Tabel 4.3.
Karakteristik Responden Berdasarkan Status (Perokok/Bukan Perokok)
perokok.
Tabel 4.4.
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Mulai Merokok
Tabel 4.4.
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Merokok
bahwa sebagian besar lama merokok pada umur 3-5 tahun yaitu
tahun.
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Rokok
rokok filter dan lainnya yaitu sebanyak 3 siswa (6,98%) merokok jenis
kretek.
51
Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Rokok Perhari
2. Uji Univariat
kelompok eksperimen.
Tabel 4.8.
Deskripsi Data Kadar Gula Darah
nilai kadar gula darah terendah 94, tertinggi 99, rata-rata 96,35, simpangan
baku 1,325, pada kelompok kontrol terendah 90, tertinggi 95, rata-rata
3. Uji Bivariat
Tabel 4.9.
Pengaruh Perilaku Merokok terhadap Kadar Gula Darah
0,0001, nilai ini lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan terdapat
pengaruh yang signifikan antara merokok dengan kadar gula darah pada
C. Pembahasan
responden, uji univariat dan uji bivariat dan selanjutnya dibahas dengan teori
1. Karakteristik Responden
a. Umur Responden
sebanyak 64% dan paling sedikit berumur 15-16 tahun sebanyak 36%.
remaja awal (12 – 16 tahun), remaja akhir (17 – 25 tahun), jadi dapat
akhir.
penting bagi anak laki-laki dan perempuan, namun lambat laun mereka
mayoritas berumur 17-18 tahun, dimana pada masa ini banyak remaja
b. Kelas Responden
kepada pengertian sekelompok siswa yang ada pada waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dan dari guru yang sama pula. Kelas
dalam arti luas merupakan bagian dari masyarakat kecil yang sebagian
kegiatan-kegiatan.
bila orang tersebut yang merokok aktif, dan di sebut pasif bila orang
merokok sendiri.
suasana menyenangkan.
lingkungannya.
e. Jenis Rokok
filter dibagi menjadi dua: Rokok filter (RF) adalah rokok yang
pada bagian belakangnya terdapat gabus, dan Rokok non filter (RNF)
dan isi terdapat rokok putih, yatu jenis rokok yang bahan baku atau
isinya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa
toko-toko.
pulang sekolah 3-5 batang dan waktu ada mata pelajaran yang kosong
2. Uji Univariat
ini menunjukkan rata-rata perokok memiliki kadar gula darah lebih tinggi
dibandingkan kadar gula darah bukan perokok, Merokok adalah salah satu
Mellitus (DM), kadar gula darah dapat diperiksa saat pasien sedang dalam
kondisi puasa atau bisa juga saat pasien datang untuk periksa. Dengan
3. Analisis Bivariat
aktif mempunyai resiko 44% lebih tinggi untuk menderita diabetes tipe 2
batang atau lebih dalam sehari) mempunyai resiko 60% lebih tinggi untuk
terkena diabetes. Perokok ringan memiliki resiko 23% lebih tinggi untuk
terkena diabetes. Asosiasinya juga lebih lemah untuk perokok pasif (resiko
darah remaja. Besarnya pengaruh dapat diketahui dari nilai perbedaan rata-
59
gula darah pada remaja dibandingkan dengan tidak merokok, maka untuk
2006). Merokok merupakan salah satu faktor resiko dari diabetes mellitus
bahwa pria yang merokok 40 batang bahkan lebih perhari memiliki resiko
45% lebih tinggi terkena diabetes mellitus tipe 2 dibandingkan yang tidak
merokok juga dapat merusak sensitivitas organ dan jaringan terhadap aksi
kadar gula darah dengan lamanya merokok, terdapat hubungan yang lemah
D. Keterbatasan Penelitian
penelitian ini hanya dibatasi pada jumlah batang di atas 10 batang per hari,
misalnya usia mulai merokok, lama merokok, sehingga mungkin saja kadar
gula darah remaja tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah batang rokok yang
penelitian ini.
3. pola makan setiap responden berbeda-beda, karena pola makan juga dapat
darah remaja tidak sama di sebabkan oleh pola makan setiap individu yang
berbeda-beda.
BAB V
A. Simpulan
3. Terdapat pengaruh merokok terhadap kadar gula darah pada remaja (sig.
0,0001).
B. Saran
sebagai berikut:
1. Bagi Perawat
2. Bagi Siswa
61
62
baik.