Merokok,
Alkohol, dan
Obesitas
Our Members
DANIA ARIEF
25000119140265
· Faktor Risiko
· Signifikansi
· Patofisiologi
· Kecenderungan Waktu
· Kelompok Risiko Tinggi
· Pencegahan dan Pengendalian
· Contoh Intervensi Kesehatan Masyarakat
Dalam Pencegahan dan Pengendalian Faktor Risiko
AKTIVITAS
MEROKOK FISIK KURANG
Faktor Risiko
POLA MAKAN MENGKONSUMS
Penyakit Tidak TIDAK SEHAT I ALKOHOL
Menular
Signifikansi
02 ALKOHOL
Alkohol meningkatkan inhibisi pada sinaps GABA dan mengurangi eksitasi pada sinaps
glutamat. Alkohol meningkatkan pelepasan dopamin di neuron dopamin pada ventral
tegmental area (VTA) terjadi pelepasan opioid endogen seperti enkephalin. Alkohol juga
beraksi pada reseptor glutamat presinaps (mGluRs) dan kanal kalsium presinaps (VSCCs)
untuk menghambat pelepasan glutamat. Hambatan pelepasan glutamat akan menyebabkan
fenomena disinhibisi, yaitu penurunan inhibisi oleh GABA karena menurunnya excitatory
drive dari glutamat. Akibat penurunan inhibisi ini, maka akan terjadi peningkatan pelepasan
dopamine oleh neuron dopaminergik di VTA.
03 OBESITAS
Obesitas terjadi karena adanya kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan
lemak. Hipotalamus akan memberikan sinyal rasa lapar kepada tubuh. Jaringan adiposa
berkurang dan terjadi rangsangan pada orexigenic center di hipotalamus yang menyebabkan
peningkatan nafsu makan. Pada sebagian besar penderita obesitas terjadi resistensi leptin,
sehingga tingginya kadar leptin tidak menyebabkan penurunan nafsu makan.
Kecenderungan Waktu
1. MEROKOK
Berdasarkan data RISKESDAS, prevalensi merokok penduduk usia lebih
dari 10 tahun di Indonesia pada tahun 2018 adalah sebesar 28,8%.
Prevalensi konsumsi tembakau (hisap dan kunyah) pada penduduk usia
lebih dari 15 tahun pada tahun 2018 adalah sebesar 62,9% pada pria dan
4,8% pada wanita, dengan total prevalensi sebesar 33,8% (Kementrian
Kesehatan, 2019).
Studi terbaru menunjukkan lebih dari setengah juta wanita paruh baya di Australia berisiko tinggi
memiliki masalah ketergantungan alkohol.
OBESITAS
Orang dengan orangtua obesitas
Obesitas juga dipengaruhi oleh gen karena menentukan bagaimana tubuh menyimpan dan
mendistribusikan lemak. Selain itu, kebiasaan makan yang terbentuk di keluarga juga akan
mempengaruhi bagaimana seseorang menjadi obesitas. Dengan mengikuti pola makan yang
diterapkan orangtua yang obesitas, seorang anak juga akan lebih mudah menjadi obesitas.
Orang yang melahirkan
Wanita lebih mudah menjadi gemuk setelah melahirkan dan memiliki anak. Penambahan berat
badan saat hamil memang tidak terelakkan, namun upaya untuk menurunkannya kembali setelah
melahirkan cukup sulit dilakukan oleh kebanyakan wanita.
PENCEGAHAN
PENGENDALIAN
Melindungi masyarakat dari bahaya asap rokok dengan menetapkan kawasan bebas
rokok di 7 tempat (sekolah, sarana bermain anak, fasilitas pelayan kesehatan, rumah
ibadah, transportasi umum, tempat kerja, ruang publik dan tempat-tempat lainnya.
Memperingatkan masyarakat tentang bahaya rokok bagi kesehatan dengan cara
menyantumkan gambar pada kemasan rokok (Peraturan Menteri Kesehatan No. 28/2013),
iklan layanan masyarakat, dan EIC lainnya termasuk media sosial.
Membatasi tayangan iklan rokok di televisi pada pukul 5 pagi hingga 9.30 malam.
Melarang penjualan rokok kepada anak-anak berusia di bawah 18 tahun dan wanita hamil
Alkohol
PENCEGAHAN
Argadikoesoema, S. (2019). Pedoman Strategi dan Langkah Aksi Pengendalian Konsumsi Tembakau dan Alkohol. Komite
Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) Periode 2014 - 2019.
Cahyaningrum, Aladhiana. 2015. LEPTIN SEBAGAI INDIKATOR OBESITAS. Jurnal Kesehatan Prima. Vol 9.No. 1
Gram, I.T., Little, M.A., Lund, E., dan Braaten, T., 2016. The fraction of breast cancer attributable to
smoking: The Norwegian women and cancer study 1991–2012. British Journal of Cancer, 115: 616–623.
Jamal, H., Abdullah, Z,A., Abdullah, M, T. 2020. Determinan Sosial Perilaku Merokok Pelajar di Indonesia: Analisis Data Global
Youth Tobacco Survey Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Vokasional, Vol. 5 No. 3 (Agustus 2020) ISSN 2541‑0644 (print), ISSN
2599‑3275 (online) DOI
Lasianjayani, Tifani., dan Santi Martini. 2014. Hubungan Antara Obesitas dan Perilaku Merokok Terhadap Kejadian Hipertensi.
Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol. 2, No. 3 September 2014: 286–296
Price SA, Wilson LM. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Penerjemah : Hartanto H. Edisi 6. Vol. 2. Jakarta;
EGC.
RI, K. (2018). Hasil utama riskesdas 2018. Jakarta: Kemenkes RI.
Sukma, Elsa Panji., Sri Yuliawati, Retno Hestiningsih, Praba Ginandjar. 2019. Hubungan Konsumsi Alkohol, Kebiasaan Merokok,
dan Tingkat Stres Dengan Kejadian Hipertensi Usia Produktif. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Volume 7, Nomor 3,
Juli 2019 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Tim Kemenkes. 2017. Rencana Aksi Nasional 2015-2019. Jakarta; Kementerian Kesehatan RI
https://doi.org/10.22146/jkesvo.56718
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/profil-p2ptm/latar-belakang/strategi-pencegahan-dan-pengendalian-ptm-di-indonesia
http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/cegah-dan-kendalikan-obesitas-dengan-gaya-hidup-sehat