Anda di halaman 1dari 7

JIUBJ Jurnal Ilmiah

Universitas Batanghari Jambi


Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi 23, 1 (2023): 601-607
DOI: 10.33087/jiubj.v23i1.2808
http://ji.unbari.ac.id/index.php/ilmiah

Faktor Determinan Kejadian Hipertensi di Desa Sikeben


Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Imam El Islamy, Liyana Simamora*, Alfiya Syahri, Nurlayla Zaini,
Nur Ainun Sagala, Anggrainy Dwi
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
*Correspondence email: liyanasimamora@email.com

Abstrak. Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik diatas angka normal. Di
Indonesia,prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia remaja sampai lanjut usia
yaitu sebesar 34,1% sampai 55,2%. Faktor penyebab hipertensi terdiri dari hipertensi primer dan hipertensi
sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko hipertensi yang terjadi pada masyarakat
di Desa Sikeben, Kabupaten Sibolangit, Kecamatan Deli Serdang tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan
yaitu Kuantitatif dengan metode analitik deskriptif serta menggunakan pendekatan Cross Sectional.
Pengambilan responden dengan teknik Purposive Sampling sebanyak 64 responden dengan rentang usia 18
tahun keatas. Uji statistik dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan metode Chi-square. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia (p-value=0,005), riwayat merokok (p-
value=0,014), dan Indeks Masa Tubuh (IMT) (p-value=0,004) dengan kejadian hipertensi di Desa Sikeben,
Kabupaten Sibolangit, Kecamatan Deli Serdang tahun 2022. Diharapkan masyarakat dapat berhenti merokok
dan mengurangi massa tubuhnya, sehingga masyarakat dapat menurunkan angka kejadian Hipertensi dan dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Kata Kunci: Hipertensi; faktor determinan; Desa Sikeben

Abstract. Hypertension is an increase in systolic and diastolic blood pressure above normal levels. In
Indonesia, the prevalence of hypertension based on the results of measurements in the adolescent to elderly
population is 34.1% to 55.2%. Factors causing hypertension consist of primary hypertension and secondary
hypertension. This study aims to determine the risk factors for hypertension that occur in the community in
Sikeben Village, Sibolangit Regency, Deli Serdang District in 2022. The type of research used is quantitative
with descriptive analytic methods and uses a cross sectional approach. Intake of respondents with purposive
sampling technique as many as 64 respondents with an age range of 18 years and over. The statistical test in
analyzing the research data uses the Chi-square method. The results of this study indicate that there is a
relationship between age (p-value=0.005), smoking history (p-value=0.014), and Body Mass Index (BMI) (p-
value=0.004) with the incidence of hypertension in Sikeben Village, Sibolangit District , Deli Serdang District
in 2022. It is hoped that people can stop smoking and reduce their body mass, so that people can reduce the
incidence of hypertension and can improve public health status.

Keywords: Hypertension; determinant factor; Sikeben Village

PENDAHULUAN sistolik lebih besar atau sama dengan 160


Hipertensi merupakan suatu penyakit mmHg, dan untuk tekanan diastolik sama atau
yang menjadi masalah kesehatan di seluruh lebih besar 95 mmHg. ipertensi juga dapat
dunia., hipertensi juga merupakan salah satu menyebabkan penyakit seperti jantung koroner,
penyakit tidak menular (PTM) yang juga gagal jantung kongestif, stroke, gagal ginjal,
menjadi masalah kesehatan kronik di gangguan fungsi ginjal, dan juga masalah mata.
masyarakat. Menurut American Society of Adapun faktor risiko hipertensi dapat
Hypertension (ASH) hipertensi adalah suatu diklasifikasikan menjadi faktor yang dapat
sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi.
yang progresif, sebagai akibat dari kondisi lain Untuk faktor yang dapat dimodifikasi yaitu
yang kompleks dan saling berhubungan, World diantaranya riwayat keluarga, jenis kelamin,
Health Organization (WHO) menyatakan bahwa umur, dan suku atau etnis, sedangkan faktor
hipertensi merupakan peningkatan tekanan yang dapat dimodifikasi yaitu nutrisi (diet),

601
Imam El Islamy, Liyana Simamora, Alfiya Syahri, Nurlayla Zaini, Nur Ainun Sagala, Anggrainy Dwi., Faktor
Determinan Kejadian Hipertensi di Desa Sikeben Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

merokok, mengkonsumsi alkohol, aktivitas fisik, Berdasarkan data WHO Bahwasanya jumlah
dan obesitas. penderita hipertensi di dunia diperkirakan
Penyebabnya, hipertensi terdiri dari sebanyak 22% dari jumlah penduduk di dunia,
hipertensi primer dan hipertensi sekunder. yang dimana hanya seperlima saja yang
Hipertensi primer adalah hipertensi dimana melakukan pengendalian penyakit hipertensi.
etiologi patofisiologinya tidak diketahui, Pada wilayah Afrika merupakan prevalensi
hipertensi jenis ini tidak dapat disembuhkan tertinggi yaitu sebesar 27%, sedangkan
akan tetapi dapat dikontrol, berdasarkan literatur prevalensi pada Asia Tenggara sebanyak
>90% pasien dengan hipertensi merupakan sebanyak 25% dari jumlah penduduk. Secara
hipertensi primer. Terdapat beberapa mekanisme umum, laki-laki memiliki prevalensi hipertensi
yang dapat berkontribusi untuk terjadinya yang lebih tinggi dibandingkan wanita
hipertensi primer telah diidentifikasi,akan tetapi (Kemenkes RI, 2019). Berdasarkan hasil
belum satupun teori yang tegas menyatakan Riskesdas tahun 2019 bahwasanya prevalensi
patogenesis hipertensi primer tersebut. hipertensi di Indonesia mencapai 34,11%.
Hipertensi sering terjadi turun-temurun dalam Prevalensi hipertensi di Provinsi Sumatera Utara
suatu keluarga, hal tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2019 Sebanyak 29,19% untuk
faktor genetik berperan penting pada patogenesis prevalensi di Kabupaten Deli Serdang sebanyak
hipertensi primer. Prediksi. Angka kejadian 484.684 jiwa (Sumatera Utara, 2019).
hipertensi di dunia pada orang dewasa mencapai Salah satu desa yang ada di Kabupaten
29,2%. Penyakit hipertensi setiap tahunnya Deli Serdang adalah Desa Sikeben yang berada
mengalami kenaikan di seluruh dunia, di Kecamatan Sibolangit, Sumatera Utara yang
berdasarkan hasil pengukuran tahun 2013 hingga merupakan desa dengan mayoritas penduduk
2018 pada penduduk yang berumur di atas 18 bekerja sebagai petani dan peternak yang
tahun mengalami peningkatan yang signifikan mengharuskan mereka bekerja dari pagi sampai
yaitu sebesar 25,8% menjadi 34,1%. Sedangkan sore. Karena Kesibukan tersebut hal ini
pada prevalensi berdasarkan usia, penyakit menyebabkan masyarakat di Desa Sikeben tidak
hipertensi paling banyak diderita oleh lanjut usia memiliki waktu untuk melakukan pemeriksaan
yaitu antara 45-75 tahun ke atas, usia yang kesehatan. Sehingga peneliti banyak menjumpai
semakin bertambah juga menjadi peningkatan masyarakat yang tidak sadar bahwasanya
tekanan darah. mereka mengalami hipertensi. Selain itu gaya
Menurut data World Health Orgization hidup masyarakat yang buruk di desa ini dapat
(WHO) terdapat sekitar 1,13 miliar orang di menyebabkan hipertensi adalah merokok. Hal
dunia menderita hipertensi, hal tersebut ini melatar belakangi peneliti dalam melakukan
menyimpulkan bahwa 1 dari 3 orang di dunia penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
terdiagnosis menderita hipertensi, hanya 36,8% faktor-faktor risiko yang berkaitan dengan
di antaranya yang mengkonsumsi obat. Jumlah hipertensi di Desa Sikeben.
penderita hipertensi di dunia terus meningkat
setiap tahunnya. Diperkirakan pada 2025 akan METODE
ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi dan Metode yang digunakan pada penelitian
juga diperkirakan setiap tahun ada 9,4 juta orang ini ialah metode analitik deskriptif yang
yang meninggal akibat hipertensi dan menggunakan desain studi cross sectional.
komplikasinya. Di Indonesia, prevalensi Cross Sectional yaitu studi penelitian mengenai
hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada macam-macam hubungan antara faktor resiko
penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%. dan juga efek disebut juga cross sectional study,
Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 melalui pendekatan dengan observasi maupun
tahun 31,6% sedangkan pada umur 45-54 tahun pendataan secara langsung di satu waktu guna
sekitar 45,3%, dan pada umur 55-64 tahun menentukan faktor yang mempengaruhi dan
55,2% (Mayasari, 2019). berkaitan dengan kasus hipertensi (Notoatmodjo
Menurut Irene (2019), adapun salah satu & Soekidjo, 2018). Teknik pengambilan
faktor risiko yang dapat menyebabkan hipertensi sampelnya yaitu purposive sampling, dengan
diantaranya yaitu kebiasaan merokok. Efek akut total sampel 64 orang. Objek pada penelitian
yang disebabkan oleh merokok antara lain mengarah kepada masyarakat dengan rentang
seperti meningkatkan denyut jantung dan juga usia 25 tahun keatas yang bertempat tinggal di
tekanan darah yang dipicu dengan adanya Desa Sikeben, Kecamatan Sibolangit,
peningkatan kadar hormon (Irene, 2019). Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera

602
Imam El Islamy, Liyana Simamora, Alfiya Syahri, Nurlayla Zaini, Nur Ainun Sagala, Anggrainy Dwi., Faktor
Determinan Kejadian Hipertensi di Desa Sikeben Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

Utara. Proses penelitian ini dilaksanakan pada responden untuk duduk dan menaikan lengan
bulan agustus tahun 2022. sejajar dengan jantung agar hasil yang
Teknik pengumpulan data yang digunakan didapatkan lebih akurat dalam memeriksa
pada penelitian yaitu kuesioner yang merupakan tekanan darah.
daftar pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan
kepada responden, pada saat itulah responden Tabel 1
diminta untuk mengisi sesuai arahan yang tertera Distribusi Frekuensi Variabel
pada kuesioner tersebut. Sedangkan analisis data Karakteristik Responden N %
yang digunakan ialah analisa univariat dan Usia
bivariat yang mana univariat berfungsi untuk Kelompok Usia < 60 Tahun 43 67,2
melihat jalur frekuensi atas masing-masing Kelompok Usia ≥ 60 Tahun 21 32,8
variabel independen seperti usia, jenis kelamin, Jenis Kelamin
Pendidikan terakhir, pekerjaan, riwayat Perempuan 35 54,7
merokok, lama merokok dan indeks massa Laki-laki 29 45,3
tubuh. Uji statistik analisis bivariat sendiri Pendidikan Terakhir
memakai dua variabel yang dianggap Rendah (SD, SMP, SMA) 59 92,2
berhubungan dengan variabel independen dan Tinggi (S1) 5 7,8
variabel dependen (kasus hipertensi), uji statistik Pekerjaan
tersebut menggunakan uji statistik chi-square. Petani 48 75
Jika p kurang dari 0,05 maka Ha diterima, yang Lain-lain (IRT, Pedagang, Dsb) 16 25
berarti terdapat keterkaitan yang bermakna Riwayat Merokok
antara dua variabel tersebut, lalu jika p lebih dari Ya 32 50
0,05 maka Ho juga diterima, yang berarti bahwa Tidak 32 50
tidak terdapat keterkaitan bermakna antara dua Lama Merokok
variabel tersebut. Analisis data menggunakan Tidak Berisiko < 20 tahun 32 50
komputerisasi dengan metode SPSS. Berisiko ≥ 20 tahun 32 50
Indeks Massa Tubuh
HASIL Normal 40 62,5
Penelitian ini dilakukan di Desa Sikeben Obesitas 24 37,5
dengan jumlah 64 responden. Dari semua jumlah Hipertensi
responden paling banyak berusia dibawah 60 Ya 19 29,7
tahun serta berjenis kelamin perempuan lebih Tidak 45 70,3
banyak dibanding laki-laki. Seluruh responden Sumber: data olahan
bersedia dijadikan sampel pada penelitian ini.
Proses pengambilan data dilakukan selama satu Tabel 1 bahwasanya responden yang
minggu mulai dari tanggal 1-7 agustus 2022. mengalami hipertensi sebanyak 29,7%. Usia
Pengambilan data dilakukan menggunakan responden kebanyakan berada pada kelompok
metode wawancara dengan kuesioner. Adapun usia > 60 tahun sebanyak 67,2% dengan jenis
yang ditanyakan adalah usia, jenis kelamin, kelamin yang mendominasi adalah perempuan
pendidikan terakhir, pekerjaan, riwayat sebanyak 54,7%. Untuk tingkat pendidikan
merokok, dan lama merokok. Untuk Indeks terakhir masih banyak responden yang memiliki
Massa Tubuh peneliti langsung mengukur tinggi tingkat pendidikan rendah yaitu sebanyak
dan berat badan responden pada saat penelitian 92,2%. Jumlah responden yang merokok dan
dengan menggunakan alat ukur yaitu stature tidak merokok memiliki jumlah yang sama
meter dan timbangan berat badan. Untuk melihat sehingga keduanya sama-sama sebanyak 50%.
apakah responden terkena hipertensi atau tidak Pada indeks massa tubuh dapat dilihat masih
peneliti menggunakan pemeriksaan dengan alat banyak responden yang mengalami obesitas
ukur sphygmomanometer. Pemeriksaan yaitu sebanyak 70,3%.
dilakukan dengan cara mempersilahkan

603
Imam El Islamy, Liyana Simamora, Alfiya Syahri, Nurlayla Zaini, Nur Ainun Sagala, Anggrainy Dwi., Faktor
Determinan Kejadian Hipertensi di Desa Sikeben Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

Tabel 2
Hubungan Antar Variabel Independen dengan Hipertensi
Hipertensi
OR (95% Confidence
Variabel Ya Tidak Pvalue
Interval)
N % N %
Usia 4,813 (1,523-15.204) 0,005
Kelompok Usia < 60 Tahun 8 42,1 35 77,8
Kelompok Usia ≥ 60 Tahun 11 57,9 10 22,2
Jenis Kelamin 0,485 (0,163-1,440) 0,189
Perempuan 8 42,1 27 60
Laki-laki 11 57,9 18 40
Pendidikan Terakhir 1,759 (0,183-16,834) 0,621
Rendah (SD, SMP, SMA) 18 94,7 41 91,1
Tinggi (S1) 1 5,3 4 8,9
Pekerjaan 0,619 (0,187-2,046) 0,430
Petani 13 68,4 35 77,8
Lain-lain (IRT, Pedagang, Dsb) 6 31,6 10 22,2
Riwayat Merokok 4,200 (1,287-13,703) 0,014
Merokok 14 73,7 18 40
Tidak Merokok 5 26,3 27 60
Lama Merokok 0,467 (0,155-1,405) 0,171
Tidak Berisiko < 20 tahun 12 6,8 20 44,4
Berisiko ≥ 20 tahun 7 63,2 25 55,6
Indeks Massa Tubuh 8,130 (1,679-39,372) 0,004
Normal 17 89,5 23 51,1
Obesitas 2 10,5 22 48,9
Sumber: data olahan

Pada hasil uji statistik tabel 2 menyatakan akan meningkat, tentu saja hal ini meningkatkan
bahwa tidak semua variabel signifikan terhadap risiko (Adam, 2019). Selain itu seiring dengan
hipertensi. Adapun variabel yang signifikan bertambahnya usia akan membuat degeneratif
adalah usia (p-value=0,005), riwayat merokok sel-sel pada tubuh, meningkatkan tekanan pada
(p-value=0,014), dan indeks massa tubuh (p- arteri, dan regurgitasi pada aorta (Widjaya et al.,
value=0,004). Sedangkan untuk variabel yang 2019). Tidak menutup kemungkinan
tidak signifikan adalah jenis kelamin (p- bahwasanya usia muda juga dapat terkena
value=0,189), pendidikan terakhir (p-value hipertensi. Biasanya faktor risiko yang
=0,621), pekerjaan (p-value=0, 430), dan lama menyebabkan terjadinya hipertensi di usia muda
merokok (p-value=0,171). dikarenakan gaya hidup yang kurang baik,
mengkonsumsi makan-makanan yang tinggi
Usia lemak, faktor genetik, obesitas atau kegemukan,
Pada penelitian ini diketahui bahwasanya dan kurangnya aktivitas fisik (Hasan, 2018).
usia memberikan pengaruh terhadap kejadian
hipertensi. Sebagian besar kelompok usia lansia Jenis Kelamin
berusia manula mengalami hipertensi. Berdasarkan Tabel 2 dapat disimpulkan
Hipertensi. biasanya terjadi pada kelompok usia bahwa responden perempuan mengalami
tinggi. Peningkatan tekanan darah biasanya hipertensi 42,1% sedangakan responden pada
terjadi mulai dari usia 30 hingga 65 tahun, laki-laki mengalami hipertensi 57,9%.
peningkatan tersebut biasanya sebanyak 20 Berdasarkan hasil penelitian jenis kelamin tidak
mmHg dan mengalami peningkatan ketika usia berpengaruh hipertensi dengan p-value 0,189.
70 tahun (Hasan, 2018). Penelitian ini sejalan Penelitian ini sejalan dengan penelitian
dengan penelitian Adam, (2019) bahwasanya Muhammad Yunus, I Wayan Chandra Aditya,
semakin bertambah usia maka akan (2021) yang menyatakan bahwasanya jenis
meningkatkan risiko terkena hipertensi. Hal ini kelamin tidak memiliki hubungan dengan
dikarenakan menurunnya fungsi kerja sistem kejadian hipertensi. Sampai saat ini belum ada
kardiovaskuler dan pembuluh darah. Selain itu, teori yang pasti yang menyatakan kenapa wanita
bertambahnya usia akan membuat dinding lebih cepat berisiko untuk sakit, akan tetapi pada
pembuluh menjadi kaku sehingga tekanan darah wanita setelah menopause akan mengalami

604
Imam El Islamy, Liyana Simamora, Alfiya Syahri, Nurlayla Zaini, Nur Ainun Sagala, Anggrainy Dwi., Faktor
Determinan Kejadian Hipertensi di Desa Sikeben Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

peningkatan terjadinya hipertensi dikarenakan terjadinya hipertensi dengan pvalue sebesar


memiliki kadar estrogen yang rendah. Hormon 0,430. Pekerjaan tidak dapat mempengaruhi
estrogen sendiri berfungsi untuk meningkatkan tekanan darah dikarenakan aktivitas fisik kurang
kadar HDL yang sangat berperan penting dalam beresiko menderita hipertensi karena kurangnya
menjaga kesehatan pembuluh darah. Sehingga aktivitas fisik cenderung mempunyai denyut
pada wanita menopause kadar estrogen yang jantung yang lebih tinggi sehingga otot jantung
menurun akan diikuti dengan penurunan kadar harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi.
HDL yang nantinya akan berpotensi terjadinya Semakin keras dan sering otot jantung harus
hipertensi. Karena jika HDL yang rendah dan memompa maka akan semakin besar tekanan
LDL tinggi, maka akan mempengaruhi yang diberikan kepada arteri, sehingga dapat
terjadinya atherosclerosis sehingga tekanan beresiko terjadinya penyakit hipertensi. Akan
darah akan menjadi tinggi. tetapi pekerjaan dengan beban pekerjaan yang
tinggi juga dapat mempengaruhi tekanan darah.
Pendidikan Terakhir Hal itu dikarenakan aktivitas fisik yang
Berdasarkan hasil penelitian diketahui berlebihan juga dapat memicu meningkatnya
responden yang berpendidikan rendah sebanyak denyut jantung dan akan menyebabkan
94,7% mengalami hipertensi dan responden terjadinya hipertensi.
yang berpendidikan rendah sebanyak 5,3%
mengalami hipertensi. Hasil penelitian ini Riwayat Merokok
sejalan dengan Podungge, (2020) tidak adanya Hasil penelitian ini sejalan dengan
hubungan antara pendidikan dan hipertensi penelitian Dismiantoni (2019) pada pasien yang
disebabkan karena kesadaran masyarakat berada di wilayah kerja puskesmas
mengenai pola hidup sehat. Walaupun sebagian simbarwaringi, kecamatan trimurjo lampung
besar memiliki pendidikan dasar, namun akses tengah dimana terdapat hubungan yang berarti
terhadap informasi tentang pencegahan dan secara statistik antara riwayat merokok dengan
penanganan hipertensi dapat mudah diperoleh penyebab kejadian hipertensi dengan nilai p-
melalui media informasi seperti televisi, internet, value=0,016. Pada penelitian Firmansyah (2017)
koran maupun kegiatan promosi kesehatan yang yang menunjukkan bahwa adanya hubungan
dilakukan oleh tenaga kesehatan. Sehingga kebiasaan merokok dengan tekanan darah pada
walaupun pendidikan rendah namun responden pasien hipertensi di Puskesmas Pembina
memiliki pengetahuan yang cukup tentang Palembang tahun 2016. Penelitian Umbas
kesehatan. Menurut penelitian Sinulingga & (2019) yang menyebutkan bahwa adanya
Samingan, (2019) tidak adanya hubungan hubungan yang signifikan antara kebiasaan
signifikan antara pendidikan dengan kejadian merokok dengan kejadian hipertensi dengan
hipertensi akan tetapi terdapat kecenderungan nilai P-value = 0,016 pada pasien yang terdapat
untuk hipertensi pada pendidikan yang rendah di Puskesmas Kawangkoan. Namun penelitian
dikarenakan pendidikan dapat berpengaruh yang tidak sejalan dengan penelitian Prang
terhadap gaya hidup sehat dan pola makanan (2020) yang menunjukkan bahwa tidak adanya
yang dikonsumsi sehari-hari. Semakin tinggi hubungan antara kebiasaan merokok dengan
tingkat pendidikan seseorang semakin kecil hipertensi di Kelurahan Kakaskasen Tiga
risiko menderita hipertensi dan tingkat Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon
pendidikan rendah berisiko lebih besar dengan nilai uji statistik chi square yaitu P=
menderita hipertensi dibandingkan dengan 0,219. Penelitian lainnya yang tidak sejalan
responden yang tingkat pendidikannya tinggi. ditemukan Fadhli (2018) tentang hubungan
Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa antara gaya hidup (merokok) dengan kejadian
tidak ada hubungan antara pendidikan dengan hipertensi pada usia dewasa muda di Desa
kejadian hipertensi di Desa Sikeben. Lamakan Kecamatan Keramat Kabupaten Buol,
menunjukkan bahwa secara statistik tidak ada
Pekerjaan hubungan yang berarti antara kebiasaan
Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan merokok dengan kejadian hipertensi pada usia
bahwa responden yang bekerja sebagai petani dewasa muda. Berdasarkan hasil observasi yang
mengalami hipertensi 68,4%, sedangkan pada dilakukan, peneliti melihat kebiasaan merokok
responden yang selain petani mengalami yang terjadi pada masyarakat di Desa Sikeben
hipertensi 31,6%. Berdasarkan hasil penelitian sudah dilakukan sejak dahulu dan juga sudah
status pekerjaan tidak dapat mempengaruhi menjadi hal biasa dilakukan oleh para remaja.

605
Imam El Islamy, Liyana Simamora, Alfiya Syahri, Nurlayla Zaini, Nur Ainun Sagala, Anggrainy Dwi., Faktor
Determinan Kejadian Hipertensi di Desa Sikeben Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

Kebiasaan merokok berpengaruh dalam hipertensi. Begitu juga dengan hasil penelitian
menyebabkan kejadian hipertensi, karena rokok (Herdiani, 2019) dimana ditemukan p sebesar
mengandung nikotin dan karbon monoksida 0,000 dimana p < 0,05 yang berarti terdapat
yang sangat berpengaruh terhadap tekanan darah hubungan signifikan antara indeks massa tubuh
perokok (Dismiantoni, 2019). Nikotin dapat dengan hipertensi pada lansia di kelurahan
memicu terjadinya peningkatan asam lemak, Gayungan Surabaya. Kemudian dari hasil
mengaktivasi trombosit, memicu aterosklerosis penelitian yang sudah dilakukan dan hasil
serta menyebabkan penyempitan pembuluh penelitian sebelumnya, menyatakan bahwa ada
darah. hubungan antara indeks massa tubuh dengan
Hasil analisis didapatkan hubungan lama dengan tekanan darah. Kebiasaan gaya hidup
merokok dengan kejadian Hipertensi di dapatkan sehari-hari seperti merokok yang dapat
p value = 0,171, artinya tidak ada hubungan menimbulkan penyakit hipertensi. Adapun
lama merokok dengan Kejadian Hipertensi. faktor-faktor yang dapat menyebabkan tekanan
Hasil Penelitian ini sejalan dengan Erman et al., darah meningkat adalah usia,riwayat merokok
(2021) Hasil analisis didapatkan hubungan lama dan indeks massa tubuh.
merokok dengan kejadian Hipertensi didapatkan
p value 0,833, artinya tidak ada hubungan lama SIMPULAN
merokok dengan kejadian hipertensi. Hal ini Berdasarkan hasil penelitian yang
tidak sejalan dengan Penelitian Nuriani, (2021) dilakukan di Desa Sikeben pada bulan Agustus
yang menunjukkan sangat besar pengaruh lama 2022 diketahui bahwa:
merokok terhadap kejadian hipertensi (p=0,000 1. Tidak semua variabel signifikan terhadap
dan OR=21) maka jika seorang perokok kejadian hipertensi, hanya 3 dari 7 variabel
melakukan kebiasaan merokok dan sudah yang signifikan.
dilakukan sejak lama kemungkinan perokok 2. Ada hubungan antara usia dengan kejadian
tersebut terkena hipertensi semakin tinggi. hipertensi pada masyarakat di Desa Sikeben,
Resiko yang dialami para perokok tidak serta Sibolangit tahun 2022 (p-value=0,005)
merta akan tampak di waktu yang singkat, 3. Ada hubungan antara riwayat merokok
namun akan terasa 10 sampai 20 tahun dengan dengan kejadian hipertensi pada
kemudian. Seperti kita ketahui bahwa rokok juga masyarakat di Desa Sikeben, Sibolangit
memiliki zat adiktif yang dapat memicu tahun 2022 (p-value=0,014)
penggunanya untuk berhenti melakukan 4. Ada hubungan antara indeks massa tubuh
kebiasaan tersebut. Hal itulah yang menjadi dengan indeks massa tubuh pada masyarakat
pemicu terjadinya hipertensi. Merokok adalah di Desa Sikeben tahun 2022 (p-value= 0,123)
kebiasaan responden mengkonsumsi rokok 5. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p-
setiap harinya. Selain dapat dilihat dari lama value= 0,189), pendidikan terakhir (p-value=
merokok, kebiasaan merokok juga dapat dilihat 0,621), pekerjaan (p-value= 0,430), dan lama
dari jumlah rokok dan jenis rokoknya. Lama merokok (p-value= 0,171) dengan kejadian
merokok tidak bisa dijadikan pengaruh dari hipertensi.
hipertensi, karena sebagian orang sudah lama
merokok tetapi dengan kuantitas yang rendah. DAFTAR PUSTAKA
(Erman et al., 2021) Adam, L. 2019. Determinan Hipertensi Pada
Lanjut Usia. Jambura Health and Sport
Indeks Massa Tubuh (IMT) Journal, 1(2), 82–89.
Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat https://doi.org/10.37311/jhsj.v1i2.2558
hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) Erman, I., Damanik, H. D., & Sya"diyah. 2021.
dengan kejadian Hipertensi dimana nilai p value Di Puskesmas Kampus Palembang
0,004 . Dimana jumlah penderita hipertensi Politeknik Kesehatan Kemenkes
terbanyak yang memiliki IMT normal. Dimana Palembang , Sumatera Selatan, Indonesia.
hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian 1, 54–61.
(Susanto, 2020) penderita hipertensi yang Fadhli, W. M. 2018. Hubungan antara gaya
mempunyai IMT normal dan memiliki riwayat hidup dengan kejadian hipertensi pada
hipertensi derajat 1. Menunjukkan hasil p value usia dewasa muda di Desa Lamakan
sebesar 0.0001 dimana ada hubungan yang Kecamatan Karamat Kabupaten Buol.
signifikan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) Jurnal KESMAS, 7(6), 1–14.
dengan hipertensi pada responden penderita

606
Imam El Islamy, Liyana Simamora, Alfiya Syahri, Nurlayla Zaini, Nur Ainun Sagala, Anggrainy Dwi., Faktor
Determinan Kejadian Hipertensi di Desa Sikeben Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

Feronika Prang, M., J Kaunang, W. P., & S Notoatmodjo, & Soekidjo. 2018. Metodologi
Sekeon, S. A. 2021. Hubungan Antara penelitian kesehatan / Soekidjo
Kebiasaan Merokok Dengan Hipertensi Notoatmodjo. Koleksi Buku UPT
Di Kota Tomohon. Jurnal KESMAS, Perpustakaan Universitas Negeri Malang,
10(6), 117–123. 2–7.
Firmansyah, M. R., & Rustam, R. 2017. Nuriani, K. (2021). Vol. 2, No. 6, Juni 2021.
Hubungan Merokok dan Konsumsi Kopi 2(6).
dengan Tekanan Darah pada Pasien Podungge, Y. 2020. Hubungan Umur dan
Hipertensi. Jurnal Kesehatan, 8(2), 263. Pendidikan dengan Hipertensi pada
https://doi.org/10.26630/jk.v8i2.495 Menopause. Gorontalo Journal of Public
Hasan, A. 2018. Korelasi umur dan jenis Health, 3(2), 154–161.
kelamin dengan penyakit hipertensi di Rahmatika, A. F. (2021). Hubungan Kebiasaan
emergency center unit rumah sakit islam Merokok Dengan Kejadian Hipertensi.
siti khadijah palembang 2017. Indonesia Jurnal Medika Hutama, 8(7), 706–710.
Jurnal Perawat, 3(1), 9–16. Sinulingga, E. B., & Samingan. 2019.
Herdiani, N. (2019). Hubungan Imt Dengan Determinan Kejadian Hipertensi Pada
Hipertensi Pada Lansia Di Kelurahan Lansia Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas
Gayungan Surabaya. Medical Technology Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan
and Public Health Journal, 3(2), 183–189. Bekasi Timur. Jukmas, 3(1), 35–51.
https://doi.org/10.33086/mtphj.v3i2.1179 Soesanto, E., & Marzeli, R. (2020). Persepsi
Kemenkes RI. 2019. Hipertensi Si Pembunuh Lansia Hipertensi Dan Perilaku
Senyap. Kementrian Kesehatan RI, 1–5. Kesehatannya. Jurnal Keperawatan Dan
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/d Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama,
ownload/pusdatin/infodatin/infodatin- 9(3), 244.
hipertensi-si-pembunuh-senyap.pdf https://doi.org/10.31596/jcu.v9i3.627
Kurnia, A. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Sumatera Utara, D. K. 2019. Profil Provinsi
Memengaruhi Kepatuhan Penderita Sumatera Utara. Jurnal Ilmiah Smart,
Hipertensi Dalam Perawatan Hipertensi III(2), 68–80.
Di Wilayah Kerja Puskesmas Cibeureum Susanto, A. 2020. hubungan indeks massa tubuh
Kota Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan dengan hipertensi pada penderita
Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-Ilmu hipertensi di puskesmas kembaran 1
Keperawatan, Analis Kesehatan Dan banyumas. Jurnal Kesehatan, 13, 1–19.
Farmasi, 16(1), 143. Umbas, I. M., Tuda, J., & Numansyah, M. 2019.
https://doi.org/10.36465/jkbth.v16i1.177 Hubungan Antara Merokok Dengan
Mayasari, M., Waluyo, A., Jumaiyah, W., & Hipertensi Di Puskesmas Kawangkoan.
Azzam, R. 2019. Faktor-Faktor yang Jurnal Keperawatan, 7(1).
Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi. https://doi.org/10.35790/jkp.v7i1.24334
Journal of Telenursing (JOTING), 1(2), Widjaya, N., Anwar, F., Laura Sabrina, R., Rizki
344–353. Puspadewi, R., & Wijayanti, E. 2019.
https://doi.org/10.31539/joting.v1i2.849 Hubungan Usia Dengan Kejadian
Muhammad Yunus, I Wayan Chandra Aditya, Hipertensi di Kecamatan Kresek dan
D. R. E. 2021. Hubungan Usia dan Jenis Tegal Angus, Kabupaten Tangerang.
Kelamin Dengan Kejadian Hipertensi Di YARSI Medical Journal, 26(3), 131.
Puskesmas Haji Pemanggilan Kecamatan https://doi.org/10.33476/jky.v26i3.756
Anak Tuha Kab. Lampung Tengah. Yulanda, G., & Lisiswanti, R. (2017).
8(September), 1–13. Penatalaksanaan Hipertensi Primer. Jurnal
Nanang Dismiantoni, Anggunan, Nia Triswanti, Majority, 6(1), 25–33.
R. K. 2019. Hubungan Merokok Dan Irene. 2019. Faktor Hipertensi.
Riwayat Keturunan Dengan Kejadian
Hipertensi Relationship between Smoking
and Hereditary History with Hypertension
Artikel info Artikel history. Juni, 11(1),
30–36.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.214

607

Anda mungkin juga menyukai