Anda di halaman 1dari 3

PROPOSAL

HUBUNGAN EDUKASI POLA MAKAN DENGAN TEKANAN DARAH


PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH LOMBOK
TENGAH

Oleh :

Nama : Nela pertiwi


Nim :2002010018

PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS BUMIGORA
2022
BAB 1

PENDAHULUAN

Hipertensi menurut WHO. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Departeme
n Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2013, menyebutkan bahwa prevalensi penderita
hipertensi yang berada di Indonesia mencapai angka 25,8%. Dengan adanya presentasi sepe
rti itu, maka sebaiknya kita mewaspadai kondisi tersebut dengan cara menjaga kesehatan sej
ak dini.
Menurut WHO, tekanan darah yang normal bagi mereka orang dewasa adalah 120/80 mmhg.
Akan tetapi, jika tekanan darah sistolik yaitu antara 120-139 dan tekanan distolik antara 80-8
9, dan itu juga masih bisa di sebut dengan tekanan darah yang normal.
Lanjut usia menurut WHO yaitu kelompok usia 45-59 tahun (usia pertengahan), antara 60-74
tahun (lanjut usia). (WHO, 2016).
Berdasarkan data WHO dalam Noncommunicable Disease Country Profiles prevalensi diduni
a pada usia >25 tahun mencapai 38,4%. Kejadian prevalensi Indonesia lebih besar jika diband
ingkan dengan Banglandesh, Korea, Nepal, dan Thailand (Krishnan dkk. 2011).
Prevalensi hipertensi di Indonesia pada usia >18 tahun mencapai 25,8%. Di Nusa Tenggara Ba
rat terdapat 56,4% penderita Hipertensi (Dikes Propinsi NTB, 2017), sedangkan jumlah pende
rita Hipertensi di lombok tengah sebesar 58.666 .

Hipertensi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di lombok tengah.


Hal ini di karenakan kasusnya cukup tinggi dan penyakit ini dapat meningkatkan resiko terser
ang stroke di kemudian hari. Kondisini ini juga meningkatkan peluang Anda untuk mengalami
kerusakan ginjal, penyakit jantung, dan banyak masalah kesehatan serius lainnya apabila and
aa tidak bisa mengelola tekanan darah tinggi.
Salah satu upaya untuk mempertahankan status gizi lansia tetap baik adalah dengan melaksa
nakan penyelenggaraan makanan sesuai dengan standar yang ada, guna
mempertahankan dan meningkatkan konsumsi gizi lansia. hindari makanan yang mengandun
g garam, kopi atau minuman yang mengandung cafein, dan makanan siap saji ayam goreng, b
erlemak dan lebih banyak makan sayur dan buah, juga diimbangi dengan olah raga teratur.

Untuk memantau keadaan tekanan darah hendaknya penderita dianjurkan untuk rutin contr
ol tekanan darah ke fasilitas kesehatan. Berdasarkan masalah diatas maka peneliti tertarik u
ntuk meneliti tentang hubungan pola makanan dengan tekanan darah pada lansia penderita
hipertensi di wilayah lombok tengah

1.2 TUJUAN PENELITIAN


1. untuk mengetahui hubungan pola makan dengan tekanan darah pada lansia penderita hipert
ensi.
2. memahami bahayanya hipertensi pada lansia

1.3 MANFAAT
1.3 MANFAAN BAGI MASYARAKAT

1.Diharapkan mampu dijadikan sebagai tambahanpengetahuan atau pembelajaran bagi keluarga ataupunlingkungan s
ekitar bahwa pentingnya menjaga pola makan dan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi, guna mencegah
anemia pada lansia .
 

Anda mungkin juga menyukai