METODE PELAKSANAAN
PAKET PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN PROVINSI SULAWESI
SELATAN
1.1 Pendahuluan
Metode konstruksi ini direncanakan berdasarkan BOQ (Bill of Quantity)
yang didapatkan dari dokumen lelang, dan kegiatan pada proyek ini tidak
terbatas pada proses kontruksi saja, tapi meliputi pekerjaan check, survey,
plotting, setting out, penyiapan shop-drawing, pelaksanaan, pemeliharaan,
serta pekerjaan-pekerjaan lain hingga tahap penyerahan pekerjaan secara
sempurna, yang tidak termasuk dalam penjelasan tentang metode
konstruksi ini.
b. Lingkup Pekerjaan
Penyediaan tenaga kerja, bahan dan alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara
bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung
sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.
c. Sarana Kerja
Penyedia Konstruksi wajib memasukkan Jadwal Kerja.
Penyedia Konstruksi juga wajib memasukkan identifikasi dari tempat kerja,
nama, jabatan dan keahlian masing masing anggota pelaksana pekerjaan, serta
inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Penyedia Konstruksi wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan / material di
tapak yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat
mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana yang digunakan harus benar benar
baik yang memenuhi persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan
kerja di tapak dapat tercapai.
d. Gambar Dokumen
1. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam Gambar yang ada
dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat
keadaan di tapak, Penyedia Konstruksi wajib melaporkan hal tersebut kepada
Konsultan Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan
pelaksanaan di tapak setelah Konsultan Pengawas berunding terlebih dahulu
dengan PPK / Direksi Teknis. Ketentuan tersebut diatas tidak dapat dijadikan
alasan oleh Penyedia Konstruksi untuk memperpanjang waktu pelaksanaan.
PROJECT MANAGER
SITE MANAGER
TENAGA AHLI STRUKTUR
Project Manager
Bertanggung jawab untuk perancanaan, manajemen, koordinasi
dan kontrol keuangan dari proyek konstruksi.
Memastikan kebutuhan klien terpenuhi, proyek selesia tepat waktu
dan sesuai anggaran dan tim pekerja lain melakukan pekerjaan
mereka dengan baik.
Mengorganisir berbagai orang professional yang bekerja pada
sebuah proyek
Melakukan analisis, penilaian dan control terhadap risiko
Memastikan standar kualitas terpenuhi
Merekrut tenaga professional dan menentukan sub-kontraktor
pemenang tender pekerjaan
Bertanggung jawab penuh pada seluruh kegiatan akuntansi, biaya
dan penagihan
Bertanggung jawab pada kegiatan serah terima pekerjaan kepada
klien
Site Manager
Bertanggung jawab secara umum terhadap proses transformasi
gambar kerja kehasil akhir pekerjaan sesuai dengan metode
pelaksanaan dan spesifikasi mutu produk yang ditetapkan.
Memastikan tersedianya gambar kerja dan metode pelaksanaan
pekerjaan.
Berdasarkan jadwal mingguan membuat detail perencanaan
material, alat dan lokasi tenaga kerja.
Memastikan kesiapan lapangan, ketersediaan material serta alat
kerja untuk pelaksanaan pekerjaan.
Memastikan kesiapan tenaga kerja (mandor atau sub Kontraktor)
dalam jumlah yang cukup.
Melakukan pemeriksaan lapangan untuk memastikan setiap proses
konstruksi di lapangan sesuai dengan metode pelaksanaan yang
tercantum dalam project quality plan dan sesuai dengan gambar
kerja revisi baru.
Mengatasi masalah-masalah mengenai pelaksanaan teknis dan
kelancaran proyek di lapangan.
Sistem kontrol mutu ini dipakai oleh semua personil yang secara langsung
maupun tidak langsung cepat mempengaruhi penampilan dari kontraktor
utama termasuk sub-kontraktor dan personil kantor pusat.
• Manajemen Biaya
• Manajemen Waktu
• Direksi Keet
Direksi keet diperlukan untuk mendukung proses kegiatan dan monitoring
pelaksanaan proyek juga digunakan sebagai pusat kegiatan di lapangan.
Direksi keet diperlukan untuk mendukung proses kegiatan dan
monitoring pelaksanaan proyek juga digunakan sebagai pusat kegiatan
di lapangan.
Direksi keet dibangun menggunakan bahan ukuran 3x4 m', dinding
plywood, atap seng, lantai plesteran
Peralatan yang diperlukan : Gergaji kayu, gergaji besi, ketam, ember
aduk, meteran, sekop, cangkul, stamper, cetok semen, sapu lidi, kuas,
tang, kunci inggris, obeng dan pensil.
Metode Pelaksanaan :
- Penetapkan lokasi yang akan dijadikan tempat direksi keet.
- Permohonan ijin kepada pihak yang terkait.
- Pembersihan lokasi dan penataan tanah secara manual
- Pemasangan bouwplank.
- Pemadatan tanah dengan stamper pada lokasi yang sesuai dengan
rencana.
- Pembuatan pondasi dari kayu.
- Pembuatan dan pendirian rangka bangunan dari kayu.
- Pemasangan atap dari bahan seng gelombang.
- Pemasangan dinding tipleks untuk penyekat ruangan.
- Pasang kayu borneo double tripleks berikut kunci dan jendela kaca
nako.
-
• Pagar Seng Keliling Proyek
Pagar pengaman proyek yang berfungsi untuk pembatas area kegiatan
pekerjaan dan mengamankan area pekerjaan dari tindakan orang luar
yang mengganggu dan membahayakan kegiatan proyek.
Pagar pengaman proyek dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan
berlangsung. Sebelum pagar pengaman proyek dibuat, telebih dahulu
dilakukan pengukuran untuk batas-batas area pekerjaan. Pagar
pengaman proyek dibuat dengan menggunakan penutup seng
gelombang dan tiang kaso. Pagar sementara didirikan mengelilingi
batas area lokasi pekerjaan. Untuk sirkulasi keluar masuk, pada bagian
depan pagar pengaman proyek dibuat pintu lengkap dengan pengunci.
Pagar pengaman proyek dapat dibongkar setelah pelaksanaan
pekerjaan proyek selesai.
Adapun metode pekerjaan pemasangan pagar seng keliling lokasi proyek yaitu;
b. Metode Pekerjaan Struktur (Pondasi dan Struktur Atas, termasuk Konstruksi
Atap)
I. Pekerjaan Struktur Bawah (Sub Structure)
• Pekerjaan Urugan Pasir atau Tanah
Urugan yang dimaksud adalah pekerjaan pengurugan / timbunan yaitu dimana
permukaan tanah yang direncanakan lebih tinggi dari permukaan tanah asli,
sebagaimana tertera dalam gambar kerja.
Tebal urugan yaitu setebal spesifikasi yang diminta dari lapisan atas
tanah urugan di lokasi dalam bangunan.
Tempat yang akan diurug harus bersih dari sampah dan sisa-sisa
material lain sebelum pekerjaan pengurugan dimulai.
Pasir atau tanah yang akan digunakan untuk pengurugan harus
bersih dari sampah dan sisa-sisa material lainnya seperti akar
pohon, sisa puing bangunan dan lainnya.
Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dengan total mencapai
ketebalan yang diminta.
Pemadatan dengan stamper harus dilakukan minimal 45 cm dari
saluran atau batas batas yang mungkin rusak akibat penggunaan
stamper, untuk itu untuk lokasi yang tidak bisa digunakan stamper
atau lokasi yang dianggap berbahaya dapat digunakan mesin gilas
dengan persetujuan konsultan pengawas.
Hasil urugan dan pengerasan harus sesuai dengan gambar kerja,
dan material yang digunakan harus memenuhi spesifikasi yang
telah ditentukan.
Tanah yang tidak dapat dipakai atau sisa harus dibuang keluar
lokasi pengurugan sesuai dengan petunjuk konsultan pengawas,
dengan tanggung jawab penuh kontraktor
• Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang
1. Penentuan tititk-tititk dimana tiang pancang akan diletakkan
Penentuan ini harus sesuai dengan gambar konstruksi yang telah ditentukan oleh
perencana. Jika sudah fix titik mana yang akan dipancang, nah sampai saat itu,
pekerjaan tiang pancang sudah bisa dilakukan.
2. Mendirikan alat pemancang
Alat pemancang tiang didirikan didaerah titik letak pemancangan pondasi yang
akan di pancang, dimana alat pemancang ini harus berdiri tegak terhadap muka
tanah.
Bagian-bagian alat pemancang :
Lead
Rangka baja dengan dua bagian paralel sebagai pengatur tiang agar pada saat
tiang dipancang arahnya benar. Jadi leader berfungsi agar jatuhnya pemukul
tetap terpusat pada sistem tiang.
Blok Anvil
Bagian yang terletak pada dasar pemukul yang menerima benturan dari ram dan
mentranfernya ke kepala tiang
Topi Helment atau “drive cap”
Bahan yang dibuat dari baja coar yang diletakkan diatas tiang untuk mencegah
tiang dari kerusakan saat pemancangan dan untuk menjaga agar as tiang sama
dengan as pemukul.
Bantalan ( cushion )
Dibuat dari kayu keras atau bahan lain yang ditempatkan diantara penutup tiang
( pile cap )dan puncak tiang untuk melindungi kepala tiang dari kerusakan.
Ram
Bagian pemukul yang bergerak ke atas dan ke bawah yang terdiri dari piston dan
kepala penggerak.
Bagian-bagian dari alat pemancang
Pondasi telapak terbuat dari beton bertulang, yang langsung terhubung dengan
struktur di atasnya biasanya kolom ataupun tangga dan ramp.
Rollag bata berfungsi sebagai pondasi dinding sederhana dan penahan urugan tanah
untuk peninggian level dari permukaan lantai agar tidak turun atau terkikis keluar.
Rollag bata dipasang dengan kedalaman sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
• Persyaratan Bahan
a. Semen
Bekisting
Formwork atau bekisting merupakan sarana struktur beton untuk mencetak beton
baik ukuran atau bentuknya sesuai dengan yang direncanakan, sehingga bekisting
harus mampu berfungsi sebagai struktur sementara yang bisa memikul berat sendiri,
beton basah, beban hidup dan peralatan kerja.
Persyaratan umum dalam mendisain suatu struktur, baik struktur permanen maupun
sementara seperti bekisting setidaknya ada 3 persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti balok kayu
tidak patah ketika menerima beban yang bekerja.
2. Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial bekisting tidak mengalami
perubahanbentuk / deformasi yang berarti, sehingga tidak membuat
struktur sia-sia.
3. Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan
tiang/perancah tidak runtuh tiba-tiba akibat gaya yang bekerja.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada pelat dan balok lantai;
Pembesian pada plat lantai harus berada di atas dudukan berupa
beton (bisanya disebut tahu beton)
Ketinggian bantalan pembesian plat lantai tergantung dari
ketebalan selimut beton yang direncanakan
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada pelat dan balok lantai;
Pembesian pada plat lantai harus berada di atas dudukan berupa
beton (bisanya disebut tahu beton)
Ketinggian bantalan pembesian plat lantai tergantung dari
ketebalan selimut beton yang direncanakan
Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah penuangan beton sesuai dengan spesifikasi ke dalam
bekisting yang telah dipasangi besi tulangan. Sebelum pelaksanaan pengecoran
dilakukan inspeksi terlebih dahulu pekerjaan bekisting dan pembesian sesuai shop
drawing.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran tangga yaitu
sebagai berikut:
1. Kebersihan area yang akan dicor
2. Zone area yang akan di cor
3. Pemasangan Blok out dan stop cor
4. Pemasangan beton decking
5. Perhitungan Volume beton
6. Kesiapan tenaga kerja, peralatan dan cuaca
7. Penggunaan APD , Safety shoes , Helm dll
• Alur pekerjaan
Bekisting dan Pembesian Tangga Sudah Terpasang Sesuai Gambar
Shop Drawing
Pengecoran Dimulai Dari Tangga Bagian Atas
• Komponen Kolom
Bekisting, Tulangan dan Pengecoran
Kolom merupakan struktur utama dari bangunan portal yang berfungsi untuk
memikul beban vertikal, beban horisontal, maupun beban momen, baik yang berasal
dari beban tetap maupun beban sementara.
Dimensi kolom yang dirancang bervariasi menurut beban yang diterima. Semakin
besar bebannya,maka bisa semakin besar dimensi kolom yang digunakan. Beban
tersebut antara lain beban mati berupa beban berat sendiri, beban akibat balok dan
plat lantai serta beban hidup.
Material dan alat yang digunakan untuk bekisting:
1. Kayu bekisting
2. Kayu Kaso
3. Form Tie
4. Sabuk Kolom
5. Kayu Support
6. Unting-unting
7. Theodolit
8. Ready Mix
Adapun urutan pekerjaan kolom yaitu:
Penentuan As Kolom, titik–titik as kolom diperoleh dari hasil
pekerjaan pengukuran, yaitu marking berupa titik-titik atau garis
yang digunakan sebagai dasar penentuan letak kolom. Cara
penentuan as-as kolom adalah dengan menggunakan alat teodolith,
yaitu dengan menentukan letak as awal dan kemudian dibuat as-as
yang lain dengan mengikuti jarak yang telah disyaratkan dalam
perencanaan awal.
Pemasangan Tulangan Kolom dibantu dengan cetakan atau
bekisting
Pemasangan sepatu kolom dengan di las menggunakan siku
50x50x5
Pasang rangka kayu kaso 2 sisi kolom dalam satu rangkaian
berbentuk L
Pasang triplek dengan menggunakan screw
Gabungkan 2 rangkaian L membentuk kolom lalu kunci
Pasang support pada keempat sisi kolom
Setting kemiringan bekisting kolom dengan bantuan unting-unting
dan theodolit, dan pastikan bekisiting dalam keadaan siap dicor
Pekerjaan Pengecoran menggunakan bantuan concrete pump
Pemadatan dengan vibrator terus dilakukan seama proses
pengecoran berlangsung
Setelah umur beton cukup, dilakukan pembongkaran bekisting
dengan melakukan pengendoran terlebih dahulu.
Setelah dikendorkan kemudian bekisting dilepas satu persatu.
- Galvalume (AZ100)
a. Pelapisan Zinc-Aluminium
b. Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
c. Kelas AZ100
d. Ketebalan pelapisan 100 gr/m²
e. Komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silicon.
- Multigrip ( MG )
Kekuatan Mekanikal
- Gaya geser satu baut 5,10 KN
- Gaya aksial 8,60 KN
- Gaya Torsi 6,90 KN
Uji kebocoran
Masukkan air ke dalam tangki
Pastikan tidak terjadi kebocoran tangki
• Glassblock
Glass Block adalah bahan yang digunakan untuk menciptakan sistem pencahayaan
alami dari sinar matahari yang dimasukkan ke dalam ruangan. Bahan utama
pembuatan glass block adalah kaca. Ciri utama dari glass block meskipun terlihat
bening, namun tidak bersifat transparan. Sehingga ketika diaplikasikan di dalam
ruang, bagian yang ada di dalam ruangan tersebut tidak terlihat dari arah luar,
sehingga menjadi perlindungan privacy bagi penghuni.
Karena fungsi utama sebagai memberi cahaya alami, maka penggunaan glass block
bisa membuat pemakaian daya listrik bisa ditekan serendah mungkin. Dan proses
pemasangan glass block tidak terlalu sulit, konsepnya hampir sama dengan
pemasangan bata atau roster namun peletakannya memakai sistem berjajar dan dapat
dilaksanakan bersamaan dengan pasangan dinding.
• Roster
Secara fungsional, roster merupakan elemen sirkulasi udara atau penghawaan pada
bangunan. Pemasangan roster biasanya diletakkan di atas pintu atau jendela, supaya
fungsi roster sebagai ventilasi ruangan bisa lebih baik. Selain itu roster juga
diaplikasikan sebagai partisi eksterior berupa pagar seperti yang biasa diaplikasikan di
taman atau pagar rumah. Lebih jauh lagi karena roster umumnya memiliki motif-
motif tertentu yang bila disusun akan membentuk pola geometris tersendiri,
pemakaian roster dalam dunia arsitektur berkembang bukan hanya sebagai ventilasi,
namun juga sebagai pembentuk aksen supaya fasade bangunan lebih manis dan juga
bisa diaplikasikan sebagai secondary skin pada bangunan.
V. Pekerjaan Pengecatan
• Pengecatan Dinding
Pengecatan dimulai dengan pembersihan permukaan dinding
dilanjutkan dengan pelapisan alkali resistance.
Setelah 1hari lapisi dgn wall filler/ plamur/ semen filler dgn
memakai kape
Setelah plamur kering diamplas sampai halus / untuk semua
permukaan
Ulangi 1-2 kali lagi sampai rata dan tidak membayang, diamkan
hingga mengering
VI. Pekerjaan Finishing dan Aksesoris
• Pasang Handrail Galvanis
Pekerjaan handrail dilakukan di atas railing bata
Handrail terbuat dari besi galvanis
• Pasangan Plint
• Bidang keramik lantai yang telah terpasang
• Marking ketinggian plint & skirting (10cm)
• Pekerjaan Screed
Screed adalah suatu lapisan bahan plester, untuk finishing kayu atau lainnya yang
ditempatkan pada permukaannya. Sebagai panduan untuk ketebalan yang tepat dari
plester atau beton yang akan diterapkan di area tersebut. Sebuah bagian yang
sangat penting dari konstruksi adalah screed. Tidak peduli apa yang
sedang dibangun, pekerjaan screed memainkan peran yang sangat penting dalam
mencapai tampilan dan elevasi yang tepat dari desain yang diinginkan. Dengan
demikian, screeding merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap
pekerjaan bangunan atau konstruksi.
Adapun urutan pekerjaan screeding yaitu;
Buat marking untuk elevasi screed dengan selang air /
waterpass.
Bersihkan permukaan lantai dari debu dan puing dengan sapu /
compressor.
Siram permukaan lantai dengan air sampai lembab.
Pasang benang pada jalur kepalaan ( elevasi sesuai dengan
marking )
Tentukan tebal screed lantai sesuai dengan jenis finishing
lantai.
Buat caplaan pada jalur kepalaan dengan jarak 1,5 s/d 2 m ,
elevasi sesuai benang. Pada bagian atas caplaan diberi triplek 5
x 5 cm.
Isi adukan dengan campuran 1 : 4 diantara kepalaan, elevasi
sesuai benang.
Demikian seterusnya untuk jalur kepalaan yang lain dengan
jarak antar kepalaan 1,5 m s/d 2 m sejajar kepalaan pertama.
Isi adukan dengan campuran 1 : 4 diantara 2 kepalaan. Dan
ratakan dengan jidar aluminium, lalu haluskan dengan roskam
kayu.
Aci permukaan bidang screed setelah umur screed 2 – 3 hari
( khusus finishing lantai keramik, permukaan screed tidak
perlu di aci tetapi di kasarkan ).
g.Pekerjaan MEP; air bersih, air kotor, air bekas, air hujan/buangan, sistem
penanggulangan kebakaran/hydrant
I. Pekerjaan Elektrikal Arus Kuat
• Saklar dan Stop Kontak
Marking jalur instalasi saklar dan stop kontak dengan level
ketinggian dari lantai sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Lakukan cutter jalur marking yang telah dibuat sebelumnya dengan
menggunakan mesin cutter.
Pasang conduit dan inbow dos pada jalur marking yang telah
dibuat.
Tutup tembok jalur instalasi tersebut dengan plester serta
bersihkan kembali lokasi kerja.
Pasang kawat pancing, ikat dengan kabel dan tarik kawat pancing
tersebut. Setelah kabel masuk ke dalam jalur conduit, potong kabel
instalasi sesuai dengan kebutuhan.
Sambungkan instalasi kabel pada tee dos dan tutup sambungan
tersebut dengan las dop. Lalu tutup dengan tee dos. Lakukan test
konektivitas sambungan dan tahanan isolasi kabel instalasi yang
telah terpasang.
Setelah hasil tes dinaytakan baik, pasang saklar dan stop kontak
pada lokasi yang telah disediakan saat proses finishing telah selesai.
• Exhaust Fan
Pertama tentukan terlebih dahulu lokasi pemasangan exhaust
sesuai dengan gambar.
Pastikan titik penempatan exhaust tersebut bebas dari halangan
seperti pipa atau benda lainnya.
Selanjutnya bor lubang yang sudah ditentukan tersebut dan tandai
langit-langitnya.
Gunakan bor listrik dan sekop yang ekstra panjang 1,9 cm untuk
mengebor lubang di langit-langit dimana exhaust tersbut akan
diletakkan.
Langkah selanjutnya letakkan kipas exhaust di posisi yang telah
ditentukan.
Sebelum kipas tersebut dipasang, satukan pipa siku 90 derajat ke
pipa saluran pembuangan dengan tepat bagian luar menggunakan
selotip pipa kertas.
Tambahkan kabel konektor menembus lubang pada sisi kipas lalu
potong kurugnan logam yang menyokongnya.
Letakkan kipas di posisi tengah dari lubang langit-langit yang
dibuat.
Pastikan tiap titik koneksi sudah diarahkan ke tempat yang tepat.
• Kipas Angin
Pertama tentukan terlebih dahulu lokasi pemasangan kipas angin
sesuai dengan gambar.
Pastikan titik penempatan kipas angin tersebut bebas dari halangan
seperti pipa atau benda lainnya.
Selanjutnya bor lubang yang sudah ditentukan tersebut dan tandai
langit-langitnya.
Langkah selanjutnya letakkan kipas angin di posisi yang telah
ditentukan.
Tambahkan kabel konektor menembus lubang pada sisi kipas.
Pasang kipas di posisi tengah dari titik langit-langit yang dibuat.
Pastikan tiap titik koneksi sudah diarahkan ke tempat yang tepat
• Cealing Fan
Pertama tentukan terlebih dahulu lokasi pemasangan cealing fan
sesuai dengan gambar.
Pastikan titik penempatan cealing fan tersebut bebas dari halangan
seperti pipa atau benda lainnya.
Selanjutnya bor lubang yang sudah ditentukan tersebut dan tandai
langit-langitnya.
Langkah selanjutnya letakkan cealing fan di posisi yang telah
ditentukan.
Tambahkan kabel konektor menembus lubang pada sisi kipas.
Pasang kipas di posisi tengah dari titik langit-langit yang dibuat.
Pastikan tiap titik koneksi sudah diarahkan ke tempat yang tepat
• Water Filter
Marking lokasi sand & carbon filter serta pompa filter.
Pasang instalasi pemipaan.
Pasang Pompa Filter.
Pasang Sand & Carbon Filter.
Sambungkan sistem pemipaan antara pompa, water tank dan filter.
Pasang panel serta instalasi kabel-kabelnya.
Isi media pada tabung sand & carbon filter.
Test & commissioning
Marking lokasi filter dan letak pompa filter.
Pasang instalasi pemipaan pada ruang pompa/ruang water
treatment plant.
Pasang UF Feed Pump Pasang RO Feed Pump
Pasang UF dan RO Water Tank. Pasang paket Pre Filter system.
Pasang paket RO Filter system.
Sambungkan sistem pemipaan antara pompa, water tank dan paket
filter.
Pasang panel kontrol serta instalasi kabel-kabelnya.
Test secara partial sistem mulai dari UF filter system kemudian ke
RO filter system.
Test & commissioning (termasuk pengukuran kualitas air)
• Pompa Air Bersih & Tekan
Marking lokasi penempatan pompa Air.
Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata pondasi.
Pasang instalasi pemipaan ruang pompa Air. Pasang Pompa Air
dan valve-valvenya.
Sambung instalasi daya ke pompa.
Atur pressure switch pompa. Lakukan running test pompa