Anda di halaman 1dari 2

ASSESMEN PRA SEDASI

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

214/Akreditasi/PAB / 2019
00 1/2

Ditetapkan,
Tanggal Terbit: Direktur RSIA Hidayah Ibu

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. M. ADIBUL UMAM


NIP.

Mengadakan kunjungan ke kamar pasien guna mengevaluasi kondisi pasien


PENGERTIAN
dankesiapan tindakan yang akan dilakukan pada pasien tersebut.

Mengadakan evaluasi dan penilaian tindakansebagai bahan pertimbangan dalam


menentukan baik atau tidaknya tindakkan tersebut dilakukan atau untuk
TUJUAN
menentukan langkah dalam upaya memberikan pelayanan tindakan yang
optimal.

SK Direktur RSIA Hidayah Ibu No: 821/003/PAB/VI.04/2017 tentang Kebijakan


KEBIJAKAN
Pelayanan Anestesi Dan Sedasi di RSIA Hidayah Ibu Kalianda.

1. Kunjungan pra sedasi dilakukan olehdokteranestesi.


2. DPJP Anestesiologi memperkenalkan diri.
3. Pasien atau keluarga pasien diminta untuk mempelajari dan mengisi form
evaluasi pra sedasi.
4. Sebelummelakukanwawancaradanpemeriksaan DPJP
Anestesiologiharusmemastikanidentitaspasien yang
dimaksuddenganmelihatkesesuaiannama,
tempattanggallahirdannomorrekammedissesuaidengangelangidentitaspasien.
5. Wawancara dilakukan dengan membahas riwayat penyakit, riwayat alergi,
PROSEDUR kebiasaan, pengalaman anestesia sebelumnya, dan pengobatan yang sedang
dijalani.
6. Menilai aspek kondisi fisik yang mungkin merubah keputusan dalam hal risiko
dan pengelolaan sedasi.
7. Mempelajari hasil-hasil pemeriksaan yang tersedia terkait dengan resiko
penyulit dan rencana tindakan sedasi yang akan dilakukan.
8. Mempelajari hasil konsultasi yang tersedia terkait dengan resiko penyulit dan
rencana tindakan sedasi yang akan dilakukan.
9. Meminta proses pemeriksaan penunjang dan tindakan konsultasi lain sesuai
kondisi pasien.
ASSESMEN PRA SEDASI

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


214/Akreditasi/PAB /
2019 00 2/2

10. Menentukan status fisik pasien.


11. Menentukan teknik sedasi pilihan dan alternatif yang akan dilakukan.
12. Menentukan obat-obat yang diperlukan untuk tindakan sedasi
13. Menentukan pengelolaan jenis dan jumlah cairan termasuk
estimasikehilangan darah.
14. Menentukan pengelolaan obat-obat lain yang dikonsumsi oleh pasien.
15. Menentukan jenis pemantauan yang akan dilakukan.
16. Menentukan tindakan invasif tambahan termasuk pemasangan CVP dan
kanulasi intra arterial bila diperlukan.
17. Menentukanpersiapanpuasasebelumsedasi.
18. Menentukan transportasi ke tempat tindakan sesuai dengan sesuai dengan
kondisi pasien.
19. Menentukan pengelolaan pasca sedasi, termasuk manajemen nyeri pasca
tindakan.
PROSEDUR
20. Bila diperlukan menentukan kebutuhan ruang rawat khusus pasca sedasi.
21. Menentukan usulan jumlah dan jenis persiapan darah yang dibutuhkan.
22. Penjelasan yang adekuat tentang keadaan pasien kepada keluarga atau
pasien (dewasa) sendiri, mengenai alternatifnya, risiko dan faktor penyulit
sedasi, kemungkinan komplikasi intra maupun pasca sedasi, pengelolaan
pasca sedasi, termasuk manajemen nyeri pasca tindakan, kebutuhan ruang
rawat khusus pasca sedasi, serta kemungkinan transfusi termasuk resikonya.
23. DPJP Anestesi yang bertanggung jawab memeriksa kembali bahwa hal-hal
tersebut di atas sudah dilakukan secara benar dan dicatat dalam rekam medis
pasien. ( Formulir prasedasi)
24. Kunjungan pra-sedasi dapat dilakukan di ruang rawat, poliklinik pre-operatif
dan tempat lain bila kondisi mengharuskan.

1. InstalasiBedahSentral
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. VK (Kebidanan)

Anda mungkin juga menyukai