DENGAN MASTITIS
OLEH :
Della Denesti
Sefti Annisa
Yolanda Basri
A. PENGERTIAN
B. KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasinya mastitis terbagi atas:
-Mastitis periductal
-Mastitis puerperalis/lactational
-Mastitis supurativa
C. ETIOLOGI
Bakteri seringkali berasal dari mulut bayi dan masuk ke dalam saluran air
susu melalui sobekan atau retakan di kulit (biasanya pada puting susu). Mastitis
biasanya terjadi pada wanita yang menyusui dan paling sering terjadi dalam waktu
1-3 bulan setelah melahirkan. Sekitar 1-3% wanita menyusui mengalami mastitis
pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan.
2. Daya tahan tubuh yang lemah dan kurangnya menjaga kebersihan puting
payudara saat menyusui
D. PATOFISIOLOGI
4. Teknik menyusui yang benar, bayi harus menyusu sampai ke kalang payudara.
10. Istirahat
11. Membatu ibu menentukan prioritas untuk mengurangi stress dan keletihan
dalam kehidupannya
12. Suportif, pemeliharaan perawatan ibu
15. Rajin mengganti bh / bra setiap kali mandi atau bila basah oleh keringat dan
ASI, BH tidak boleh terlalu sempit dan menekan payudara.
16. Senam laktasi (menggerakkan lengan secara berputar sehingga sendi bahu ikut
bergerak kearah yang sama guna membantu memperlancar peredaran darah dan
limfe di payudara.
Misalnya bayi harus mendapat kontak dini dengan ibunya dan mulai menyusui
segera setelah tampak tanda-tanda kesiapan,biasanya dalam jam pertama atau
lebih
18. Penatalaksanaan yang efektif pada payudara yang penuh dan kencang
Misalnya ibu harus dibantu memperbaiki kenyutan pada payudara oleh bayinya
untuk memperbaiki pengeluaran ASI
Ibu harus tahu cara merawat payudara dan tanda stasis ASI atau mastitis sehingga
mereka dapat mengobatinya sendiri di rumah dan mencari pertolongan secepatnya
bila keadaan tersebut tidak menghilang
Misalnya petugas kesehatan harus mencuci tangan setiap kali setelah kontak
dengan ibu dan bayi,kontak kulit dini dan rawat gabung bayi dengan
ibu,pemijatan,salep dan semprotan payudara (penisilin, klorheksidin)
22. Jika ibu melahirkan bayi lalu bayi tersebut meninggal, sebaiknya dilakukan
bebat tekan pada payudara dengan menggunakan kain atau stagen dan ingat untuk
minta obat penghenti ASI pada dokter atau bidan.
DAFTAR PUSTAKA
Varney, Helen, Jan M. Kriebs dan Carolyn L. Gegor. 2002. Buku Saku Bidan.
Diterjemahkan oleh: Endah Pakaryaningsih. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Medforth, Janet dkk. 2011. Kebidanan Oxford:Dari Bidan untuk Bidan. Jakarta:
EGC
Saleha,Sitti.2009.AsuhanKebidananPadaMasaNifas.Jakarta:SalembaMedika