Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 5

CINDY F. PUTRI KASMAN


RIZKY ADINDA MIRELIA PUTRI

DISTOSIA KELAINAN JALAN LAHIR


DISTOSIA
 Distosia adalah kelambatan atau kesulitan dalam
jalannya persalinan. Distosia dapat disebabkan karena
kelainan his(his hipotonik dan his hipertonik),karena
kelainan besar anak,bentuk anak (hidrocefalus,
kembar siam, prolaps tali pusat), letak anak (letak
sungsang, letak melintang), serta karena kelainan jalan
lahir.
 Distosia karena kelainan jalan lahir dapat disebabkan
adanya kelainan pada jaringan keras / tulang panggul,
atau kelainan pada jaringan lunak panggul.
KLASIFIKASI DISTOSIA JALAN LAHIR.
 Distosia karena kelainan panggul (bagian keras)
Dapat berupa Kelainan bentuk panggul yang tidak
normal gynecoid, misalnya panggul jenis Naegele,
Rachitis, Scoliosis, Kyphosis, Robert dan lain-lain.
Kelainan ukuran panggul.Panggul sempit (pelvic
contaction).Panggul disebut sempit apabila ukurannya 1
– 2 cm kurang dari ukuran yang normal.
Kesempitan panggul bisa pada :

 Kesempitan Pintu Atas Panggul


Pintu atas panggul dianggap sempit kalau
konjugata vera kurang dari 10 cm atau kalau
diameter transversa kurang dari 12 cm.
 Kesempitan Bidang Tengah Panggul
Bidang obstetrik Bidang Tengah Panggul terbentang dari
tepi bawah simfisis pubis melalui spina ischiadica dan
mencapai sacrum didekat pertemuan antara vertebra sacralis
4 – 5.Garis penghubung kedua spina ischiadica membagi
Bidang Tengah Panggul menjadi bagian anterior dan bagian
posterior.Batas anterior bagian anterior Bidang Tengah
Panggul adalah tepi bawah Simfisis Pubis dan batas
lateralnya adalah rami ischiopubic.Batas dorsal bagian
posterior Bidang Tengah Panggul adalah sacrum dan batas
lateralnya adalah ligamentum sacrospinosum.
Ukuran rata-rata Bidang Tengah Panggul :
 Diameter tranversal (interspinous) = 10.5 cm
 Diameter AP (tepi bawah SP sampai pertemuan S4 – S5)
11.5 cm
 Diameter Sagitalis Posterior – DSP ( titik pertengahan
 Kesempitan Pintu Bawah Panggul
Pintu bawah panggul merupakan bidang yang tidak datar,
tetapi terdiri atas segitiga depan dan segitiga belakang yang
mempunyai dasar yang sama, yakni distansia tuberum.
Apabila ukuran yang terakhir ini lebih kecil dari pada biasa,
maka sudut arkus pubis mengecil pula (kurang dari 80°).
Agar kepala janin dapat lahir, diperlukan ruangan yang lebih
besar pada bagian belakang pintu bawah panggul.Dengan
diameter sagitalis posterior yang cukup panjang persalinan
per vaginaan dapat dilaksanakan, walaupun dengan
perlukaan luas pada perineum. PBP berbentuk dua buah
segitiga yang memiliki satu sisi bersama ( berupa diameter
intertuberous) dan tidak terletak pada bidang yang sama.
 Kelainan jalan lahir lunak
Kelainan jalan lahir lunak adalah kelainan serviks uteri,
vagina, selaput dara dan keadaan lain pada jalan lahir yang
menghalangi lancarnya persalinan
 Distosia Servisis
Distosia Servisis adalah terhalangnya kemajuan persalinan
disebabkan kelainan pada servik uteri. Walaupun harus
normal dan baik, kadang – kadang permukaan servik
menjadi macet karena ada kelainan yang menyebabkan
servik tidak mau membuka. Ada 4 jenis kelainan pada servik
uteri :
 Servik kaku (rigid cervix)
 Servik gantung (hanging cervix)
 Servik konglumer (conglumer cervix)
 Edema servik
 Kelainan selaput dara dan vagina Selaput dara yang
kaku, tebal Penanganannya :
 Dilakukan eksisi selaput dara (hymen) Septa vagina
Sirkuler Anterior – posterior.
 Dilakukan eksisi sedapat mungkin sehingga
persalinan berjalan
Lancar.
 Kalau sulit dan terlalu lebar, dianjurkan untuk
melakukan section Cesaria
 Kelainan – kelainan lainnya
 Tumor – tumor jalan lahir lunak : kista vagina, polip
serviks, mioma uteri, dan sebagainya.
 Kandung kemih yang penuh atau batu kandung kemih
yang besar. Rectum yang penuh skibala atau tumor.
 Kelainan letak serviks yang dijumpai pada multipara
dengan perut gantung. Ginjal yang turun ke dalam
rongga pelvis.
 Kelainan – kelainan bentuk uterus : uterus bikorvus,
uterus septus, uterus arkuatus dan sebagainya
PENANGANAN
 Seksio sesarea
Seksio sesarea dapat dilakukan secara elektif atau
primer, yakni sebelum persalinan mulai atau pada awal
persalinan, dan secara sekunder, yakni sesudah
persalinan berlangsung selama beberapa waktu.
Seksio sesarea elektif direncanakan lebih dahulu dan
dilakukan pada kehamilan cukup bulan karena
kesempitan panggul yang cukup berat, Selain itu seksio
tersebut diselenggarakan pada kesempitan ringan
apabila ada faktor-faktor lain yang merupakan
komplikasi, seperti primigrvida tua, kelainan letak janin
yang tidak dapat diperbaiki, kehamilan pada wanita
Seksio sesarea sekundar dilakukan karena persalinan
percobaan dianggap gagal, atau karena timbul indikasi
untuk menyelesaikan persalinan selekas mungkin,
sedang syarat-syarat untuk persalinan per vaginam tidak
atau belum dipenuhi.
 Persalinan percobaan
Setelah pada panggul sempit berdasarkan pemeriksaan
yang teliti pada hamil tua diadakan penilaian tentang
bentuk serta ukuran-ukuran panggul dalam semua
bidang dan hubungan antara kepala janin dan panggul,
dan setelah dicapai kesimpulan bahwa ada harapan
bahwa persalinan dapat berlangsung per vaginam
dengan selamat, dapat diambil keputusan untuk
menyelenggarakan persalinan percobaan.
Dengan demikian persalinan ini merupakan suatu test
terhadap kekuatan his dan daya akomodasi, termasuk
moulage kepala janin, kedua faktor ini tidak dapat
diketahui sebelum persalinan berlangsung selama
beberapa waktu
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
 Pengawasan terhadap keadaan ibu dan janin. Pada
persalinan yang agak lama perlu dijaga agar tidak
terjadi dehidrasi dan asidosis.
 Pengawasan terhadap turunnya kepala janin dalam
rongga panggul. Karena kesempitan pada panggul
tidak jarang dapat menyebabkan gangguan pada
pembukaan serviks.
 Menentukan berapa lama partus percobaan dapat
 Simfisiotomi
Simfisotomi ialah tindakan untuk memisahkan
tulang panggul kiri dari tulang panggul kanan pada
simfisis agar rongga panggul menjadi lebih
luas.Tindakan ini tidak banyak lagi dilakukan karena
terdesak oleh seksio sesarea.Satu-satunya indikasi ialah
apabila pada panggul sempit dengan janin masih hidup
terdapat infeksi intrapartum berat, sehingga seksio
sesarea dianggap terlalu berbahaya
 Kraniotomi
Pada persalinan yang dibiarkan berlarut-berlarut
dan dengan janin sudah meninggal, sebaiknya
persalinan diselesaikan dengan kraniotomi dan
kranioklasi.Hanya jika panggul demikian sempitnya
sehingga janin tidak dapat dilahirkan dengan
KESIMPULAN
Persalinan tidak selalu berjalan lancar, terkadang ada
kelambatan dan kesulitan yang dinamakan
distosia.Salah satu penyebab distosia itu adalah kelainan
pada jalan lahir.Kelainan jalan lahir dapat terjadi di
vulva, vagina, serviks dan uterus.Peran bidan dalam
mengangani kasus ini adalah dengan kolaborasi dan
rujukan ke tempat pelayanan kesehatan yang memilki
fasilitas yang lengkap.
Distosia adalah kelambatan atau kesulitan dalam
menjalani persalinan.Distosia karena kelainan jalan lahir
dapat disebabkan adanya kelainan pada jaringan keras /
tulang panggul, atau kelainan pada jaringan lunak
panggul.Penanganan distosia bahu yaitu dengan cara
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai