spesifik, dan daya primer produksi bersifat biologis. Memerlukan lingkungan dan perlakuan yang tepat agar performans optimal. Memiliki sifat berkembang biak, mengalami pertumbuhan Populasi ternak sering digunakan sebagai ukuran skala usaha Skala usaha akan menentukan besarnya biaya dan penerimaan TUJUAN
Mengestimasi kebutuhan investasi
Mengestimasi kebutuhan input dan biaya produksi Mengestimasi produk yang akan dihasilkan dan penerimaan (manfaat) Mengestimasi pendapatan
SELAMA UMUR PROYEK
LANGKAH-LANGKAH
Tetapkan jenis usaha/komoditas
Tetapkan target produksi (misalkan target menghasilkan 500 liter susu sapi per hari) Tetapkan asumsi-asumsi, Koefisien teknis/zooteknis sesuai dengan jenis usaha dan komoditas Rancang tabel proyeksi populasi (dinamika populasi): - Proyeksi dapat dibuat per minggu, bulan, atau per tahun sesusi dengan jenis ternak dan perkembangannya. - Proyeksi harus selalu terhubung dengan asumsi dan koefisien teknisnya (misalnya pertumbuhan/PBB, angka kematian, kelahiran dan lain-lain) - Ingat… asumsi dan koefisien teknis dapat terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan analisis. - Pada judul tabel atau sub judul tulis satuannya (misal ekor, ST), sesuai kepentingannya. Kelompokkan populasi ternak berdasarkan periode umur Lengkapi dengan total populasi per kolom (minggu, bulan atau tahun) LANGKAH-LANGKAH
Dari proyeksi populasi dapat dibuat turunannya :
- Proyeksi penjualan/panen ternak. Bila ada penjualan ternak, maka harus ada total populasi akhir pada tiap kolom tabel proyeksi. - Proyeksi kebutuhan input (hijauan, konsentrat, kandang, tenaga kerja, peralatan dll). Buat pada tabel khusus dengan dengan No tabel dan Judul Tabel yang baru Kebutuhan input fisik - Proyeksi biaya Biaya Investasi dan Operasional (modal kerja) - Proyeksi produksi (susu, telur, feses, …). Buat pada tabel khusus dengan dengan No tabel dan Judul Tabel yang baru Output fisik - Proyeksi penerimaan (penjualan hasil produk utama dan tambahan) Penerimaan / Manfaat