PENDAHULUAN
ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Sebagai implikasi
1
perbedaan laju pertumbuhan antar daerah dan antar kawasan yang menyebabkan
bagi seluruh tenaga kerja. Taraf hidup dan kesejahteraan tenaga kerja dikatakan
juga semakin meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan hidup yang tidak
hanya kebutuhan primer saja (kebutuhan sandang, pangan dan papan) melainkan
kebutuhan sekunder (kebutuhan akan pendidikan, kesehatan serta gizi yang lebih
baik yang pada akhirnya akan menjadi kunci bagi terciptanya perekonomian
penggunaan input lebih banyak dan lebih efisien guna mengetahui adanya
kenaikan output persatuan input yang deengan kata lain adanya persatuan input
Satria,2009).
Dengan demikian pembangunan ekonomi pada dasarnya ditujukan untuk
investasi yang dilakukan oleh berbagai pihak, baik pihak swasta maupun
2
pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan demi menciptakan ataupun
meningkatkan pendapatan.
Provinsi Jambi terdiri atas 11 kabupaten/kota memiliki perbedaan latar
sosial, ekonomi, dan sumber daya alam yang penyebarannya berbeda di setiap
kabupaten di Provinsi Jambi, yang mana Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga
kerja dalam menyerap tenaga kerja yaitu sektor industri. Di Kabupaten Tanjung
pengangguran dan menjadi sektor yang cukup berperan terhadap PDRB (Produk
Domestik Regional Bruto). Dari Tahun 2004, sektor industri pengolahan sangat
berkontribusi terbesar kedua dalam menyumbang PDRB sampai dengan saat ini
lapangan usaha pada Tahun 2013 dapat disimpulkan bahwa pada sektor industri
pengolahan selalu mengalami penurunan yang semula 31,26 persen pada tahun
2004 menjadi 26,35% ditahun 2009, dan terus mengalami penurunan sebesar
24,52% pada tahun 2013. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan yang signifikan
3
manufaktur merupakan sektor yang mampu memberikan kontribusi terbesar
Barat dari 693 Unit Perusahaan pada Tahun 2004 menjadi 1.307 pada Tahun
ini dapat dilihat dengan semakin menurunnya tingkat penyerapan tenaga kerja
dari tahun ke tahun, sementara jumlah penduduk bekerja yang berusia 15 tahun
keatas.
Pengaruh perkembangan industri pengolahan di Kabupaten tanjung
kerja, yang semula pada tahun 2004 angka kesempatan kerja berjumlah 4.660
orang mengalami penurunan menjadi 2.982 orang atau sebesar 6,23% pada
tahun 2009 sementara pada tahun 2013 cukup mengalami kenaikan sebanyak
pengeluaran, dan pendapatan yang disajikan atas dasar harga berlaku dan harga
konstan (riil).
Berdasarkan perkembangan kontribusi industri pengolahan terhadap
4
penurunan tersebut perlu dianalisis terlebih dahulu sehingga menarik minat
Provinsi Jambi, guna menghadapi era globalisasi ini sudah selayaknya bahwa
sektor ini memberikan handil besar dalam penyerapan tenaga kerja di wilayah
2013?
5
3. Untuk melihat pengaruh perkembangan industri pengolahan terhadap
2013.
Tanjung Jabung Barat dalam membuat rencana dan regulasi tentang tenaga
kerja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
2.1. Landasan Teori.
2.1.1. Pengertian Industri
Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, dan ketekunan
Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi,
adalah :
a. Menurut Teguh (2010) bahwa pengertian industri adalah kumpulan
setengah jadi atau mengolah bahan setengah jadi menjadi bahan jadi,
tambah.
c. Dari poin a dan b diatas dapat disimpulkan bahwa kumpulan
7
perusahaan tersebut mengolah barang mentah menjadi barang jadi
usaha industri yang merupakan satu unit (kesatuan usaha) melakukan kegiatan
mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seseorang atau lebih yang
sejenis, 2). Industri dapat menuju pada suatu sektor ekonomi yang didalamnya
terdapat kegiatan produktif yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi
tenaga kerja
2.1.2. Klasifikasi Industri
Industri dapat diklasifikasikan berdasarkan SK Menteri Perindustrian
8
Sementara industri dapat juga diklasifikasikan berdasarkan jumlah tenaga
orang.
2. Industri Kecil
Industri yang jumlah karyawan/tenaga kerjanya berjumlah antara 5-
19 orang.
3. Industri Sedang
Industri yang jumlah karyawan/tenaga kerjanya berjumlah antara 20-
99orang.
4. Industri Besar
Industri yang jumlah karyawan/tenaga kerjanya berjumlah antara
adalah :
1. Ilmea Formal
2. Ilmea Non Formal
3. Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan Formal
4. Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan Non Formal
5. Industri Menengah
2.1.3. Pengertian Industri Pengolahan
Kategori industri pengolahan meliputi kegiatan ekonomi di bidnag
perubahan kimia atau fisik dari bahan, unsur atau komponen menjadi produk
baru. Bahan baku industri pengolahan berasal dari produk pertanian, kehutanan,
9
suatu bangunan atau lokasi tertentu, keeping business records concerning
struktur upah dan produksi, dan mempunyai satu orang atau lebih yang
kapal laut, kapal terbang, kereta api, mobil) dan jasa konstruksi
pabrik.
b. Jasa teknik yang menunjang pembuatan alat mesin atau mesin
misalnya jasa litbang industri, jsas pengujian mutu bahan atau barang,
pemerintah daerah dalam menggali potensi yang ada di daerah, baik sumber
pajak yang sepenuhnya diserahkan kepada daerah atau yang bukan menjadi
10
Penerimaan dari jasa-jasa penerimaan daerah, 3). Pendapatan yang diperoleh
keuangan antara pusat dan pemerintah daerah, 5). Pendapatan daerah karena
daerah tersebut, 6). Pemberian bantuan dari pemerintah pusat yang bersifat
penggalian dana bagi pembangunan daerah dapat bersumber dari investasi dana
masyarakat dan badan usaha, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang
berasal dari luar negeri. Dana yang berhasil dihimpun tersebut yang dikenal
(2009) :
a. Investasi adalah pengeluaran yang ditujukan untuk menambah atau
untuk dijual.
11
d. Sementara menurut Boediono (1992) bahwa investasi sebagai
1). tingkat bunga, 2). ramalan mengenai keadaan masa yang akan
perusahaan-perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, investasi juga adalah suatu komponen dari PDB
resindential (seperti pabrik, mesin, dll) dan investasi resindential (rumah baru).
Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan
yang lebih besar, diaman tingkat suku bunga yang lebih tinggi akan menurunkan
minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari
bencana alam atau dikaitkann dengan faktor manusia), keterlibatan hukum dan
lain-lain.
2.1.5. Unit Usaha
Unit usaha merupakan jumlah perusahaan industri yang melakukan operasi
dapat dihitung dalam satuan unit usaha. Atau unit usaha bisa didefenisikan dari
12
segi tempat beroperasinya unit usaha tersebut maka unit usaha adalah suatu
mereka mencapai jumlah yang maksimum. Adapun pihak yang terlibat dalam
di perusahaan.
Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13
berikut :
1. Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang
secara keccil-kecilan, yaitu modalnya tidak begitu besar dan begitu pula
13
2. Perusahaan Perkongsian atau Firma.
Organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang, mereka
disepakati bersama.
3. Perseroan Terbatas.
Dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang dilakukannya,
perusahaan yang paling penting. Tiga jenis organisasi perusahaan di atas adalah
kegiatan ekonomi
2. Perusahaan Koperasi.
Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk
14
dengan harga tinggi dan tidak ditindas oleh para tengkulak, dan 3).
2.1.6. Upah
Pengertian upah menurut PP 0.8/1981 adalah suatu penerimaan sebagai
imbalan dari pengusaha kepada karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang
telah atau akan dilakukan dan dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang
dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan karyawan
yang diperoleh berbagi bentuk jasa yang disediakan dan diberikan oleh tenaga
kerja kepada pengusaha atau sebagai pembayaran ke atas jasa-jasa fisik maupun
sebagai pembayaran ke atas tenaga mental atau fisik para pekerja yang
Tingkat Upah
W1 E1
W0 15 E0
MRP1=D1
MRP0=D0
2.1.1. 0 Kerja
Kesempatan S
Kesempatan kerja adalah kesempatan
Jumlah Tenagatersedia
yang Kerja atau lowongan yang
tersedia sebagai akibat dari adanya pertambahan kesempatan kerja baik yang
lapangan pekerjaan yang sudah terisi dan semua lapangan pekerjaan yang masih
lowong. Dari pekerjaan yang masih lowong tersebut kemudian timbul kebutuhan
penerima tenaga kerja pada berbaggai tingkat baik itu tingkat upah, posisi dan
yang berarti sumber pendapatan, akan menjamin mereka bisa memenuhi akan
1. Tenaga Kerja
16
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan
bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab,
cuti, sakit, dan sebagainya. Disamping itu mereka yang tidak mempunyai
oleh pasar kerja, biasanya dipakai suatu ukuran yang dinamakan Tingkat
17
∑ Angkatan Kerja
∑ Tenaga Kerja
Besarnya TPAK dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
TPAK = X 100%
3. Pengangguran.
Angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan.
bekerja.
Pengangguran terjadi karena ketidaksesuaian antara permintaan dan
terlalu cepat.
f. Pengangguran karena kurangnya Permintaan Agregat.
18
Pengangguran yang terjadi akibat perubahan permintaan terhadap
usaha dengan memiliki tenaga kerja, sedangkan sektor informal adalah usaha
yang dilakukan sendiri atau dibantu oleh pihak lain atau pekerja bebas serta
pekerja yang tidak dibayar. Penggolongan penduduk dapat dilihat pada bagan
ketenagakerjaan (gambar2.2)
Gambar 2.2 Diagram Ketenagakerjaan
Bekerja Mencari
pekerjaan
ekonomi dan secara otomatis dapat meningkatkan daya serap tenaga kerja
Mengurus Sekolah Lainnya
sehingga pembangunan
Rumah Tangga industri tersebut secara langsung akan merangsang
semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat
19
memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian/bakat dan keterampilan yang
industri adalah besarnya potensi yang dimiliki dalam membarikan andil bagi
di sektor ini baik dari segi perbaikan mutu dan produktivitas, dikarenakan cukup
industrial selalu memiliki “dasar tukar” (Term of trade) yang tinggi atau lebih
produk-produk sektor lain. Sejalan dengan ini, maka peran sektor industri
20
peranan sebagai sektor pemimpin (Leading Sector) di sektor industri secara
umum.
tingkat pendidikan dan investasi fisik tidak signifikan, sedangkan faktor yang
perkapita awal dan investasi fisik, sedangkan yang tidak segnifikan tingkat
dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan Output (Y). Adapun untuk
variabel independen yang digunakan yaitu rasio kapital tenaga kerja, tingkat
kesimpulannya bahwa :
a. Rasio tenaga kerja berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
output.
b. Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pertumbuhan output.
21
c. Perubahan stock kapital berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan output.
d. Pertumbuhan penduduk berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan positif
M. Taufik Zamrowi (2007) dalam penelitiannya “Analisis Penyerapan
Tenaga Kerja Pada Industri Kecil (Studi Di Industri Kecil Meubel Di Kota
Semarang)”, adapun metode yang digunakan adalah regresi linier berganda yang
variabel modal.
22
kerja yang cukup besar mengingat persentase pencari kerja cukup
pertumbuhan ekonomi yang baik, salah satu sektor dari PDRB yang mempunyai
peranan yang cukup besar salah satunya adalah dari sektor industri pengolahan.
sektor yangg dapat menyerap tenaga kerja Berdasarkan asumsi bahwa variabel-
variabel yang menjadi salah satu tumpuan guna pembangunan daerah, sehingga
Barat, maka dapat disusun oleh suatu kerangka pemikiran sebagaimana pada
Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Model Kerangka Pemikiran
Pembangunan Daerah
Pertumbuhan Ekonomi
BAB III
Penyerapan Tenaga Kerja
METODOLOGI PENELITIAN
23
Untuk melengkapi data dan referensi yang diperlukan dalam penyusunan
penelitian ini, maka salah satu cara yang ditempuh adalah studi pustaka (Library
research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara studi pustaka dari
data sekunder.
data. Pada penelitian ini data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik
(BAPPEMDAL).
memberikan gambaran sistematis dan faktual mengenai gejala dan fakta dari
setiap variabel penelitian. Dari hasil metode ini didapatkan gambaran tentang
Tanjung Jabung Barat. Untuk menjawab permasalahan yang ada dalam tulisan
24
1. Untuk melihat perkembangan kontribusi lapangan usaha industri
2004-2013.
2. Jumlah Unit Usaha.
25
Yaitu berapa banyaknya jumlah perusahaan yang dapat menampung
tenaga kerja yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari tahun
2004-2013.
3. Penyerapan Tenaga Kerja
Yaitu besarnya jumlah tenaga kerja yang dapat diserap berdasarkan
26