DISUSUN OLEH :
Winni Alfioni
P01031117114
2019
Review Film My Sister’s Keeper
Sejak kate sakit, ibu kate berhenti dari pekerjaan sebagai seorang pengacara
dan hidupnya hanya ditujukan untuk menjaga dan merawat agar kate tetap hidup.
Penyakit yang diderita kate sejak umur 2 tahun adalah leukemia promielositik akut.
Saat itu seorang dokter menyarankan kedua orang tua kate untuk memiliki anak lagi
dengan melakukan bayi tabung dimana anak yang dilahirkan akan memiliki
kemungkinan lebih besar menjadi pendonor yang cocok untuk kate.
Saat berusia 11 tahun anna menuntut orang tua dan pergi ke pengacara terkenal
yang bersedia membantu nya karena orang tua nya telah memanfaatkan tubuh nya
dengan memaksa untuk memberikan tubuh nya kepada kate dan harus
mendonorkan ginjal nya untuk kate. Anna disuruh ibunya untuk mendonorkan sel
darah putih, sumsum tulang belakang, limfosit dan beberapa suntikan untuk
menambah sel nya agar memastikan bahwa anna adalah pendonor sumsum tulang
belakang yang cocok untuk kate. Sara marah besar ketika dirinya mengetahui anna
menuntut nya dan suaminya.
Kate harus melakukan cuci darah karena ginjal kate yang sudah tidak berfungsi
lagi, kate meminta pergi ke pantai, pada saat itu kate masih dirawat di rumah sakit
dan ayah nya memenuhi keinginan kate karena tidak tega membiarkan kate
terkurung di rumah sakit.
Ketika di pengadilan, hakim tak ingin membuat keputusan jika belum mendengar
beberapa kesaksian dari berbagai pihak. Jesse mengungkapkan alasan kenapa
anna menuntut kedua orang tua nya. Jesse mengungkapkan bahwa sebenarnya
tindakan anna itu merupakan permintaan dari kate. Kate tidak memiliki harapan
hidup dan dia juga ingin menyusul taylor kekasihnya yang telah meninggal.
Pernyataan jesse itu pun tidak dipercaya oleh ibu nya dan menyangkalnya. Namun
jesse tetap berusaha meyakinkan ibunya.
Akan tetapi, takdir berkata lain sebelum operasi dilakukan kate meninggal. Kate
meninggal malam itu dengan tidur disamping ibunya. Setelah kate meninggal,
pengacara anna berhasil memenangkan kasusnya dan memperoleh hak atas
tubuhnya secara resmi.