TUGAS BAHASA INDONESIA

Nama : Ruhyat
NPM : 201801500494
Kelas : S1C

1. Kata-kata yang merupakan bahasa prokem seharusnya dilegalisasi menjadi bahasa baku.
Tanggapan :
Bahasa prokem (bahasa gaul) adalah ragam bahasa Indonesia yang digunakan oleh
sekelompok orang atau masyarakat tertentu, biasanya digunakan untuk komunikasi di antara
para remaja untuk mengungkapkan ekspresinya.
Pada dasarnya, penggunaan bahasa gaul atau prokem sudah menjadi hak untuk para
penuturnya, tetapi untuk melegalisasi bahasa prokem menjadi bahasa baku yang tercatat
dalam peraturan saya kurang setuju karena dapat merusak dan merancukan kebakuan
bahasa Indonesia yang sudah menjadi bahasa kesatuan dan seharusnya menjadi kebanggaan
untuk masyarakat Indonesia khususnya para remaja sebagai generasi bangsa ini.

2. Masyarakat penutur bahasa Indonesia akan menjadi lebih kreatif jika bahasa prokem
dilegalkan.
Tanggapan :
Kreativitas kalangan remaja atau masyarakat dinilai baik dan merupakan hak setiap manusia
untuk berkarya maupun menciptakan hal-hal baru, namun ada dampak negatif yang
ditimbulkan jika bahasa prokem dijadikan bahasa baku di Indonesia, diantaranya akan
merusak tatanan bahasa Indonesia, dapat mengganggu siapa saja yang membaca atau
mendengar kata-kata yang ada di dalamnya dan masyarakat tidak mengenali peraturan yang
sudah ditetapkan yaitu Peraturan Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
3. Penutur muda bahasa Indonesia (remaja) harus dihindarkan dari penggunaan bahasa
prokem.
Tanggapan :
Pembinaan bahasa Indonesia berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar untuk remaja sangatlah penting untuk mempertahankan kekokohan bahasa bangsa ini.
Akan tetapi penggunaan bahasa prokem itu sendiri tidak dapat dihindarkan dari kebiasaan
sehari-hari para remaja, karena pada masa ini penggunaan bahasa bukan hanya untuk sarana
komunikasi yang unik, namun juga sebagai alat identifikasi diri dan untuk menumbuhkan
eksistensi diri.
Lembaga pendidikan sangatlah berperan penting dalam hal pengembangan dan pengarahan
bahasa kepada remaja atau anak didik agar penerapan bahasa Indonesia yang baik dan benar
tetap terjaga.