Anda di halaman 1dari 11

Etiologi

Terdapat banyak faktor yang menimbulkan berbagai gejala asma. Faktor tersebut adalah faktor yang
menyebabkan peningkatan resiko penderita. Fakor resiko dibagi menjadi dua yaitu faktor resiko pejamu
dan lingkungan.

Faktor pejamu adalah faktor yang dimiliki individu yang meningkatkan resiko berkembangnya gejala
asma, yaitu genetik asma, alergi bawaaan atau disebut juga atopi. Sedangkan faktor lingkungan yang
mempengaruhi individu dengan kecenderungan atau predisposisi asma menyebabkan terjadi gejala
serangan. Faktor lingkungan berupa alergen, polusi udara, sensitisasi lingkungan kerja, diet, asap
rokok, infeksi pernafasan, serta status sosial ekonomi dan besarnya keluarga.

Patofis

ATOFISIOLOGI ASMA BRONCHIAL

Rul 93

PATOFISIOLOGI AS
MA BRONCHIALAs
ma pada anak terja
di adanya penyem
pitan pada jalan na
fas dan iperaktif
den!an resp"nter
adap #a an iritasi
dan stim$l$s lain%
&en!an adanya #a
an iritasi ata$ all
er!en "t"t'"t"t #r"n
k$s menjadi spasm
e dan (at anti#"dit
$#$ m$n)$l * im
m$n"!l"#$lin + ata
$ I!+ , den!an adan
ya aler!i% I!+ di m
$)$lkan padaresep
t"r sel mast dan aki
#at ikatan I!+ dan a
nti!en menye#a#ka
n pen!el$aran ista
min dan (atmediat"
r lainnya% Mediat"
r terse#$t akan me
m#erikan !ejala ast
ma%Resp"n asm
a terjadi dalam ti!
a ta ap - pertama
ta ap immediate
yan! ditandai den!
an #r"nk"k"ntriksi
* .'/ jam ,0 ta ap de
layed dimana #r"k"
k"ntriksi dapat #er
$lan! dalam 1'2 jam
dan ter$s'mener$s
/'3 jam le#i lam
a 0 ta ap late yan!
ditandai den!an p
eradan!an dan ip
erresp"nsif jalan na
fas #e#erapa min!!
$ ata$ #$lan%Asma
j$!a dapat terjadi fa
kt"r pen)et$snya ka
rena lati an4 ke)e
masan4 dan $dara
din!in%Selama ser
an!an ast matik4 #
r"nki$l$s menjadi
meradan! dan peni
n!katan sekresi m$
k$s% Hal inimenye
#a#kan l$men jalan
nafas menjadi #en!
kak4 kem$dian me
nin!katkan resisten
si jalan nafasdan da
pat menim#$lkan d
istres pernafasanA
nak yan! men!alami
asma m$da $nt$k
in alasi dan s$kar
dalam eks alasi ka
rena edema pada ja
lan nafas%&an ini
menye#a#kan ipe
rinflasi pada al5e"li
dan per$#a an pe
rt$karan !as%6alan
nafas menjadi "#str
$ksi yan! kem$dian
tidak adek$at 5enti
lasi dan sat$rasi 7/
4 se in!!a terjadi p
en$r$nan p7/ * ip
"8ia,%Selama seran
!an astmati4 CO/ te
rta an den!an meni
n!katnya resistensi
jalan nafas selama
ekspirasi4 dan men
ye#a#kan a)id"sis r
espirat"ry dan y

Px medis

Usaha menghindari faktor pencetus

- Imunoterapi : hanya pada kasus tertentu. Alergen secara periodik dimulai


dari dosis kecil, kemudian ditingkatkan dengan tujuan menimbulkan
kekebalan terhadap alergen pencetus serangan.

2. Obat-obatan untuk pencegahan, meliputi:

- Korti kosteroid. Tipikal yang mempunyai manfaat anti inflamasi yang kuat.

- Kromolin. Bekerja menstabilkan sel mast dan mengurangi pelepasan


mediator penyebab bronkospasme.

- Cetotiven. Mempunyai efek menghambat pelepasan mediator dari sel


mast dan efek profilaksis pada asma ekstrinsik terutama pada anak.

3. Pengobatan pada serangan asma brongkial, yaitu:


- Bronkodilator
Obat pelega, melebarkan jalan nafas terutama dengan jalan
merelaksasikan otot polos bronkus, contohnya antagonis beta 2,
metilkantin, anti kolinergik.

- Kortikostroid

- Anti biotik : bila ada infeksi

- Terapi cairan melalui infus

- Terapi oksigen : 2-4 L/menit

- Fisioterapi dada dan terapi intalasi

Anda mungkin juga menyukai