1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Pada kesempatan kali ini produk legislasi yang melibatkan dokter hewan yang akan dibahas yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014. Alasan dipilihnya peraturan perundang-undangan ini yaitu karena telah mencakup tentang peternakan, kesehatan masyarakat veteriner, dan aspek-aspek mengenai profesi dokter hewan. Undang-undang ini merupakan perubahan atas undang-undang nomor 18 tahun 2009 menimbang tentang peternakan dan kesehatan hewan. b. Substansi Dokter Hewan adalah orang yang memiliki profesi di bidang kedokteran hewan dan kewenangan Medik Veteriner dalam melaksanakan pelayanan Kesehatan Hewan. 30. Dokter Hewan Berwenang adalah Dokter Hewan yang ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan jangkauan tugas pelayanannya dalam rangka penyelenggaraan Kesehatan Hewan. Kesehatan Hewan adalah segala urusan yang berkaitan dengan pelindungan sumber daya Hewan, kesehatan masyarakat, dan lingkungan serta penjaminan keamanan Produk Hewan, Kesejahteraan Hewan, dan peningkatan akses pasar untuk mendukung kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan asal Hewan. Peternakan adalah segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya fisik, Benih, Bibit, Bakalan, Ternak Ruminansia Indukan, Pakan, Alat dan Mesin Peternakan, budi daya Ternak, panen, pascapanen, pengolahan, pemasaran, pengusahaan, pembiayaan, serta sarana dan prasarana. Dari banyaknya substansi yang terkandung di dalam pasal tersebut, inti yang dingkat yaitu tentang peternakan, kesehatan hewan, dan profesi dokter hewan. Peternakan terdiri dari jenis ternak dan pemeliharaannya, kesehatan hewan meliputi pula kesehatan masyarakat veteriner, dan dokter hewan mencakup profesi, wewenang dan tugasnya. c. Pelaksanaan Peraturan Menteri Gubernur Bupati/Walikota Pejabat Otoritas Veteriner nasional Pejabat Otoritas Veteriner kementrian Pejabat Otoritas Veteriner provinsi Pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota Dokter hewan Paramedik veteriner Organisasi profesi terkait Perguruan tinggi terkait
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 Tentang Kesehatan
Masyarakat Veteriner Dan Kesejahteraan Hewan. a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 Tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner Dan Kesejahteraan Hewan. b. Substansi/ Inti yang Diangkat Kesehatan Masyarakat Veteriner Kesejahteraan Hewan Veteriner dan Hewan Halal Penyakit Zoonosis Heigine dan Sanitasi Pengendalian dan Penanggulangan zoonosis Pengawasan dan pemotongan hewan Otoritas Veteriner, Sertifikat Nomor Kontrol, Peredaran Produk Hewan dan Sertifikasi Produk Hewan. c. Pelaksana Peraturan Menteri Gubernur Bupati/Walikota Pejabat Otoritas Veteriner nasional Pejabat Otoritas Veteriner kementrian Pejabat Otoritas Veteriner provinsi Pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota Dokter hewan Paramedik veteriner Pedagang Masyarakat 3. Undang – Undang No. 16 Tahun 1992, Tentang Kaitan Dokter Hewan Dalam Karantina Hewan, Ikan Dan Tumbuhan. Yang terdiri Dari Sebelas (11) Bab Dan Tiga Puluh Empat (34) Pasal. a. Undang – Undang No. 16 Tahun 1992, Tentang Kaitan Dokter Hewan Dalam Karantina Hewan, Ikan Dan Tumbuhan. Yang terdiri Dari Sebelas (11) Bab Dan Tiga Puluh Empat (34) Pasal. b. Inti yang Diangkat Karantina Hewan Hama BAH adalah bahan yg berasal dari hewan yg dpt diolah lebih lanjut HBAH adalah bahan asal hewan yg telah diolah Tempat pemasukan dan tempat pengeluaran Ekspor dan Impor c. Pelaksana Peraturan Menteri Gubernur Bupati/Walikota Pejabat Otoritas Veteriner nasional Pejabat Otoritas Veteriner kementrian Pejabat Otoritas Veteriner provinsi Pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota Pegawai Karantina Dokter hewan Paramedik veteriner Organisasi profesi terkait Perguruan tinggi terkait