2. Vorijder = Petugas yang mengatur jalan & tau teknik (isyarat tangan, dll).
Safety Riding adalah tata cara berkendara yang aman dan nyaman juga baik bagi pengendara itu
sendiri maupun terhadap pengendara lain. Karena kecelakaan tidak dapat dicegah, hanya bisa
diminimalisir dan safety ridding juga berfungsi untuk meminimalisir cidera pada saat terjadi kecelakaan.
cara konvoi yang baik dan benar,agar tidak terjadi hal - hal yang merugikan orang lain dan diri kita sendiri
:
1. dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 40 motor per klotur
3. posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak
menghindar bila terjadi pengereman mendadak
7. teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
10. tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
Cek dan jaga selalu kondisi sepeda motor anda, karena anda yang paling mengetahui kondisi layak dan
tidaknya motor anda.
1. Instrument lampu, periksa apakah lampu sein, lampu rem, klakson dan lampu depan semua
menyala dengan baik.
2. Rem, periksa apakah rem depan dan belakang berfungsi dengan baik, khususnya rem depan
karena lebih efektif dalam pengereman. Periksa juga tinggi permukaan minyak rem cukup, jarak
main tuas rem.
3. Roda, periksa ban dari pemakaian dan keretakan (kedalaman alur ban harus lebih dari 0.8 mm),
tekanan ban dan velk (speleng) atau jari-jari.
4. Bahan bakar. Periksa apakah cukup untuk mencapai jarak tujuan, kebocoran disekitar karburator
dan pastikan tutup tangki terpasang kembali dengan benar.
5. Oli, apakah sesuai dengan standard (tinggi permukaan oli mesin), apakah terjadi kebocoran.
7. Mesin, apakah ada kebocoran oli mesin, kekencangan kabel busi atau tutup busi.
8. Kopling, apakah jarak main handle kopling telah sesuai dengan standar, dapat ditekan dengan
halus dan mempersiapkan cadangan untuk trouble di jalan.
9. Battery/ Aki, periksa apakah cairan aki berada pada level standar, periksa terminal aki dari karat
dan kekendoran.
POSISI BERKENDARA
1. Pandangan, melihat jauh kedepan (ke arah yang hendak dituju) agar jarak pandang untuk
mendapatkan informasi sekitar menjadi luas.
3. Tangan, memegang bagian tengah dari gas tangan dimana anda dapat dengan mudah untuk
mengoperasikan handle atau saklar.
5. Pinggul, duduk pada posisi dimana anda dapat denagn mudah mengoperasikan stang kemudi
dan rem.
6. Kaki, letakan bagian tengah telapak kaki anda pada sandaran kaki, jari kaki menghadap kedepan,
jempol kaki secara ringan berada diatas pedal rem dan pedal gigi.
7. Lutut, secara ringan menekan tangki bahan baker diantara paha anda.
PENGEREMAN
Biasakanlah melakukan pengereman dengan menggunakan rem depan dan belakang secara bersamaan,
dengan penekanan 75 % rem depan dan 25% rem belakang. Pada saat menekan tuas rem depan
gunakan 3 atau 4 jari anda, dan posisi tuas kopling tidak tertekan. Latihlah teknik pengereman ini
sehingga ketika mengerem mendadak tidak akan terjadi penguncian putaran ban atau selip.
1. Jangan menikung atau menyalip kendaraan lain, jika anda tidak bisa melihat kondisi
didepan anda.
3. Jaga kecepatan berkendara, disesuaikan dengan kondisi lalu lintas. relative sepi, macet,
dan banyak penyebrang jalan.
5. Berubah jalur jalan, sangat penting untuk memberi tanda kea rah yang anda tuju bagi
pengendara lain dengan menyalakan lampu sein 3 detik sebelum anda merubah jalur.
Perhatikan pula kaca spion untuk melihat keadaan disekitar dan memeriksa kendaraan
dibelakang sebelum berubah jalur.
6. Melewati persimpangan, ketika akan berbelok sangat penting untuk menyalakan lampu
sein 30 meter sebelum mendekati persimpangan untuk memberikan tanda arah yang
hendak anda tuju kepada pengguna jalan yang lain. Dianjurkan untuk tidak
mengandalkan kaca spion untuk memastika kondisi lalu lintas karena kaca spion memiliki
keterbatasan pandangan.
7. Mengendarai dengan satu tangan, sangat tidak dianjurkan karena dapat menghilangkan
keseimbangan pada saat berkendara.
8. Selalu berhenti di belakang garis putih pada saat berhenti di lampu merah/traffic light
dan tidak memasuki jalur cepat yang bukan diperuntukan untuk sepeda motor.
RINTANGAN DI JALAN
Batu kerikil, tanah/Lumpur, oli dan pasir dapat membuat permukaan jalan sangat licin dan dapat
menyebabkan sepeda motor tergelincir dan jatuh. Untuk menghindarinya kurangi kecepatan pada
permukaan jalan yang baik dan hindari belok terlalu patah dan pengereman terlalu keras saat melalui
kondisi jalan seperti ini.
Lubang di jalan dan perbedaan ketinggian pada bahu jalan, terutama pada malam hari, anda tidak
mudah melihat seluruh tempat karena cahaya dari lampu depan memiliki keterbatasan untuk
menjangkaunya, dan anda kemungkinan menemukannya sudah terlambat, jadi anda harus selalu
waspada melihat permukaan jalan didepan anda.
Pejalan kaki yang menyebrang jalan, yang seringkali secara tiba-tiba. Atau binatang ternak yang melintas.