FAD
STEP 1:
STEP 2:
STEP 3:
Perkusi +
3. Prevotella spp.
Spesies Prevotella merupakan bakteri basil gram negatif dan dapat nampak
seperti coccobasillus. Spesies yang paling sering diisolasi adalah P.
melannognica, P.bivia, dan P.disiens. Prevotella sering dikaitkan dengan
organisme anaerob lainnya yang merupakan bagian dari flora normal terutama
Peptostreptococcus, bakteri basil anaerob gram positif, spesies Fusobacterium,
bakteri anaerob fakultatif gram positif dan gram negatif yang merupakan bagian
dari flora normal.
4. Fusobacterium spp.
Fusobacterium merupakan bakteri basil pleomorfik gram negatif. Sebagian besar
spesies menghasilkan asam butirat dan merubah treonin menjadi asam propionat.
Kelompok Fusobacterium meliputi beberapa spesies yang paling sering diisolasi
dari infeksi bakteri campuran yang disebabkan oleh flora normal mukosa.
Namun, spesies Fusobacterium juga dapat menjadi satu-satunya bakteri pada
sebuah infeksi.
4. Bagaimana patofisiologinya?
Pulpitis adalah inflamasi pada pulpa yang dapat terjadi ketika karies atau produk
bakteri mencapai rongga pulpa yang kemudian menyebabkan infeksi.7 Karies merupakan
penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Karies terbentuk karena adanya fermentasi gula
menjadi asam oleh flora normal yang terdapat di supragingival. Asam ini menyebabkan
demineralisasi enamel serta dentin yang memfasilitasi infiltrasi bakteri ke dentin dan
pulpa. Invasi flora normal mulut yang umumnya gram positif ke jaringan lunak gigi
kemudian melibatkan mikroorganisme gram negatif dan anaerob.
Respon pulpa terhadap bakteri tergantung pada berbagai faktor seperti kecepatan
invasi bakteri dan kecepatan produksi karies. Respon pulpa terhadap infeksi juga
dipengaruhi oleh ketebalan dan derajat kalsifikasi dari dentin yang tersisa.
Pulpitis reversibel adalah inflamasi rongga pulpa yang dapat sembuh apabila
faktor pencetusnya dieliminasi. Pulpitis reversibel terjadi ketika karies mencapai rongga
pulpa dan menyebabkan inflamasi ringan pada rongga pulpa. Apabila inflamasi pada
pulpitis reversibel tidak ditangani dengan baik, maka akan terjadi kerusakan yang tidak
dapat diperbaiki lagi sehingga terjadi pulpitis ireversibel (Gambar 4).2,7
Gambar 4. Pulpitis ireversibel2
Nyeri muncul akibat adanya aktivasi saraf sensorik yang terdapat di dalam rongga
pulpa. Aktivasi sistem saraf sensorik diperantarai oleh substansi P (SP) yang produksinya
meningkat seiring dengan peningkatan pembentukan karies. Aktivasi sistem saraf
sensorik juga menyebabkan peningkatan aliran darah pulpa dan peningkatan
permeabilitas vascular.
Rongga pulpa merupakan ruangan yang kaku. Inflamasi yang berkepanjangan di
rongga pulpa menyebabkan peningkatan tekanan rongga pulpa, oklusi pembuluh darah
pada foramen apikal, iskemia, dan kemudian nekrosis pada jaringan pulpa. Beberapa
bakteri memiliki faktor virulensi yang tinggi sehingga dapat menginvasi jaringan
periapikal melalui foramen apikal. Respon imun tubuh dapat menyebabkan akumulasi
neutrofil sehingga menyebabkan abses periapikal.
5. Kegawatdarurayan dental apa yang akan dilakukan drg ?
Penatalaksanaan pulpitis ireversibel terdiri dari pemberian analgesik seperti pemberian
obat anti-inflamasi non steroid (OAINS) atau opioid lemah yang dikombinasikan dengan
OAINS.2 Penalataksanaan definitif pulpitis ireversibel adalah ekstirpasi pulpa yang
diikuti dengan pembersihan kanalis pulpa. Bila tidak memungkinkan, dapat dilakukan
pembersihan jaringan pulpa dari rongga pulpa
6. Apa saja macam kegawatdaruratan dental/ emergencies endodontics?