Anda di halaman 1dari 8

LBM 3 MODUL 5.

FAD

STEP 1:

STEP 2:

1. Apa diagnosis dari skenario ?


2. Bagaimana interpertasi pemeriksaan IO ?
3. Apa etiologi penyakit di atas ?
4. Bagaimana patogenesisnya?
5. Kegawatdarurayan dental apa yang akan dilakukan drg ?
6. Apa saja macam kegawatdaruratan dental/ emergencies endodontics?
7. Bagaimana pemilihan pemberian analgesic pada kasus diatas ?
8.

STEP 3:

1. Apa diagnosis dari skenario ?


Berdasarkan pemeriksaan subjektif dan objektif suspek diagnosis yaitu pulpitis
ireversibel
2. Bagaimana interpertasi pemeriksaan IO ?
 CE +
Suatu respon terhadap dingin menunjukkan pulpa vital, tanpa memperhatikan
apakah pulpa itu normal atau abnormal. Berarti pulpa masih vital

 Perkusi +

Uji ini memungkinkan seseorang mengevaluasi status periodonsium sekitar


suatugigi. Gigi diberi pukulan cepat dan tidak keras, mula-mula dengan jari
denganintensitas rendah, kemudian intensitas ditingkatkan dengan menggunakan
tangkaisuatu instrumen, untuk menentukan apakah gigi merasa sakit. Suatu
responsensitif yang berbeda dari gigi disebelahnya, biasanya menunjukkan
adanya periodontitis.
 Palpasi –
Tes sederhana ini dilakukan dengan ujung jari menggunakan tekanan ringan untuk
memeriksa konsistensi jaringan dan respon rasa sakit, serta digunakan untuk
mengetahui adanya abses atau tidak

3. Apa etiologi penyakit di atas ?


Pulpa dentis dapat terpapar oleh berbagai jenis iritan yang dapat menganggu
fungsi pulpa seperti yang tercantum pada Tabel 1. Iritan terhadap pulpa dapat
diklasifikasikan menjadi iritan jangka pendek, iritan jangka panjang, atau disebabkan
oleh trauma seperti yang tercantum pada Tabel 2. Setiap jenis iritan atau trauma
menimbulkan dampak yang berbeda pada pulpa. Pada umumnya, efek yang ditimbulkan
yaitu inflamasi akut, inflamasi kronik atau nekrosis.5
Tabel 1. Penyebab umum penyakit pulpa5
Kelompok Contoh
Mikroba Karies
Trauma Fraktur, luksasi, avulsi, oklusi traumatik
Iatrogenik Radioterapi untuk tatalaksana karsinoma
Bahan kimia Bahan asam, makanan
Lainnya Penurunan aliran darah ke gigi

Tabel 2. Reaksi pulpa terhadap berbagai stimulus5


Reaksi Hasil akhir bila tidak
Tipe Stimulus Contoh
Pulpa ditangani
Jangka pendek - Prosedur Inflamasi Akan terjadi proses
pembuatan kavitas akut penyembuhan selama
seperti pemotongan stimulus di hentikan atau
dentin, produksi dieliminasi
panas dan
pengeringan.
- Trauma tanpa
luksasi
Jangka panjang - Karies gigi Inflamasi - Nekrosis
- Erosi kronik - Infeksi rongga pulpa
- Iritasi bahan kimia karena masuknya
bakteri melalui
struktur gigi yang
rusak
Trauma - Luksasi Nekrosis Dapat terjadi infeksi
- Avulsi pada rongga pulpa bila
terdapat port de entry
bakteri.

Infeksi bakteri merupakan penyebab tersering penyakit pulpa. Bakteri dapat


memasuki pulpa melalui karies, anomali dental (seperti invaginatus dentis), lapisan
sementum yang rusak dan gigi yang mengalami fraktur atau retak.5 Infeksi pulpa
disebabkan oleh banyak mikroba dan sebagian besar didominasi oleh flora anaerobik.
Beberapa bakteri yang menjadi penyebab infeksi pulpa:6
1. Peptostreptococcus spp.
Peptostreptococcus spp. merupakan Streptococcus yang hanya tumbuh dalam
kondisi anaerob atau mikroaerofilik dan menghasilkan berbagai hemolisin.
Streptococcus ini adalah flora normal mulut, saluran napas atas, usus, dan traktus
genitalia.
2. Porphyromonas spp.
Porphyromonas spp. merupakan bakteri basil gram negatif. Bakteri jenis ini
merupakan bagian dari flora normal mulut dan terdapat juga pada organ tubuh
yang lain. Genus Porphyromonas meliputi spesies yang sebelumnya dimasukkan
ke dalam genus Bacteroides. Spesies Porphyromonas dapat dibiakkan dari
infeksi gusi dan periapikal gigi.

3. Prevotella spp.
Spesies Prevotella merupakan bakteri basil gram negatif dan dapat nampak
seperti coccobasillus. Spesies yang paling sering diisolasi adalah P.
melannognica, P.bivia, dan P.disiens. Prevotella sering dikaitkan dengan
organisme anaerob lainnya yang merupakan bagian dari flora normal terutama
Peptostreptococcus, bakteri basil anaerob gram positif, spesies Fusobacterium,
bakteri anaerob fakultatif gram positif dan gram negatif yang merupakan bagian
dari flora normal.
4. Fusobacterium spp.
Fusobacterium merupakan bakteri basil pleomorfik gram negatif. Sebagian besar
spesies menghasilkan asam butirat dan merubah treonin menjadi asam propionat.
Kelompok Fusobacterium meliputi beberapa spesies yang paling sering diisolasi
dari infeksi bakteri campuran yang disebabkan oleh flora normal mukosa.
Namun, spesies Fusobacterium juga dapat menjadi satu-satunya bakteri pada
sebuah infeksi.

4. Bagaimana patofisiologinya?
Pulpitis adalah inflamasi pada pulpa yang dapat terjadi ketika karies atau produk
bakteri mencapai rongga pulpa yang kemudian menyebabkan infeksi.7 Karies merupakan
penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Karies terbentuk karena adanya fermentasi gula
menjadi asam oleh flora normal yang terdapat di supragingival. Asam ini menyebabkan
demineralisasi enamel serta dentin yang memfasilitasi infiltrasi bakteri ke dentin dan
pulpa. Invasi flora normal mulut yang umumnya gram positif ke jaringan lunak gigi
kemudian melibatkan mikroorganisme gram negatif dan anaerob.
Respon pulpa terhadap bakteri tergantung pada berbagai faktor seperti kecepatan
invasi bakteri dan kecepatan produksi karies. Respon pulpa terhadap infeksi juga
dipengaruhi oleh ketebalan dan derajat kalsifikasi dari dentin yang tersisa.
Pulpitis reversibel adalah inflamasi rongga pulpa yang dapat sembuh apabila
faktor pencetusnya dieliminasi. Pulpitis reversibel terjadi ketika karies mencapai rongga
pulpa dan menyebabkan inflamasi ringan pada rongga pulpa. Apabila inflamasi pada
pulpitis reversibel tidak ditangani dengan baik, maka akan terjadi kerusakan yang tidak
dapat diperbaiki lagi sehingga terjadi pulpitis ireversibel (Gambar 4).2,7
Gambar 4. Pulpitis ireversibel2

Nyeri muncul akibat adanya aktivasi saraf sensorik yang terdapat di dalam rongga
pulpa. Aktivasi sistem saraf sensorik diperantarai oleh substansi P (SP) yang produksinya
meningkat seiring dengan peningkatan pembentukan karies. Aktivasi sistem saraf
sensorik juga menyebabkan peningkatan aliran darah pulpa dan peningkatan
permeabilitas vascular.
Rongga pulpa merupakan ruangan yang kaku. Inflamasi yang berkepanjangan di
rongga pulpa menyebabkan peningkatan tekanan rongga pulpa, oklusi pembuluh darah
pada foramen apikal, iskemia, dan kemudian nekrosis pada jaringan pulpa. Beberapa
bakteri memiliki faktor virulensi yang tinggi sehingga dapat menginvasi jaringan
periapikal melalui foramen apikal. Respon imun tubuh dapat menyebabkan akumulasi
neutrofil sehingga menyebabkan abses periapikal.
5. Kegawatdarurayan dental apa yang akan dilakukan drg ?
Penatalaksanaan pulpitis ireversibel terdiri dari pemberian analgesik seperti pemberian
obat anti-inflamasi non steroid (OAINS) atau opioid lemah yang dikombinasikan dengan
OAINS.2 Penalataksanaan definitif pulpitis ireversibel adalah ekstirpasi pulpa yang
diikuti dengan pembersihan kanalis pulpa. Bila tidak memungkinkan, dapat dilakukan
pembersihan jaringan pulpa dari rongga pulpa
6. Apa saja macam kegawatdaruratan dental/ emergencies endodontics?

7. Bagaimana pemilihan pemberian analgesic pada kasus diatas ?

Anda mungkin juga menyukai