Anda di halaman 1dari 4

DILASERASI

Dilaserasi adalah gangguan pada pembentukan gigi yang menghasilkan lengkungan atau
belokan dari gigi baik di akar maupun pada mahkota. Walaupun anomali ini biasanya
berkembang alami, namun konsep dari dilaserasi adalah hasil dari trauma mekanis terhadap
bagian terkalsifikasi dari gigi yang sudah terbentuk sebagian.

Faktor Penyebab

1. Trauma fisik dan psikis

Biasanya anak-anak dalam masa perkembangan (balita) yang mengalami trauma, baik secara
fisik maupun psikis bisa mengalami pergeseran mahkota atau akar gigi. Kondisi ini bisa
terjadi secara bertahap dan bisa menyebabkan penyakit tersebut. Trauma yang dimaksud
misalnya adalah terjatuh saat olahraga, atau terbentur sesuatu di bagian bibir.

2. Kista

Penyebab karena kista memang jarang terjadi. Namun kista atau tumor yang terjadi di sekitar
rongga mulut atau gusi bisa menyebabkan kondisi ini. Apalagi jika kondisi ini terjadi di
saluran akar gigi. Maka gigi posisinya bisa bergeser atau bergerak dan menyebabkan kondisi
tersebut.

3. Infeksi saluran akar

Infeksi saluran akar juga bisa menjadi penyebab dari dilaserasi. Kondisi ini bisa disebabkan
oleh luka pada saluran akar sehingga memunculkan suatu infeksi yang perlu untuk segera
diatasi dengan baik.

4. Kelainan laring oskopi

Laring oskopu merupakan salah satu prosedur untuk memeriksa tenggorokan atau pita suara.
Kelainan pada laring juga bisa mempengaruhi kesehatan akar gigi dan juga mekanisme
pertumbuhan gigi.

5. Pembentukan benih ektopik

Pembentukan benih ektopik yang tidak normal bisa menyebabkan kondisi gangguan ini,
terutama pada anak-anak yang sudah mulai tumbuh gigi.

6. Transplantasi gigi

Transplantasi  harus dilakukan dengan benar. Jika tidak, maka akar gigi bisa memiliki
struktur yang kurang benar dan memicu gangguan pada pertumbuhan gigi.

7. Congenital inchtyosis
Gangguan ini adalah gangguan langka yang diturunkan atau diwariskan dari gen atau faktor
keturunan. Efeknya bisa menyebabkan kelainan pada akar gigi sehingga menyebabkan
pertumbuhan gigi menjadi tidak normal.

8. Sindrom smith magenis

Sindrom ini adalah salah satu  yang juga langka. Sindrom ini menyebbakan banyak
gangguan, misalnya kelainan bentuk wajah, kesulitan berbicara, dan juga bentuk gigi yang
abnormal.

9. Axenteld Rieger syndrome

Sindrom ini adalah salah satu sindrom yang menyebabkan masalah pada mata dan juga
bagian tubuh lain. Salah satunya adalah benih gigi dan jaringan akar gigi yang lebih kecil dari
ukuran normal.

10. Herediter

Penyebab lain dari gangguan ini adalah munculnya herediter, yang merupakan penyakit
keturunan yang mneyebabkan gigi mengalami gangguan pertumbuhan sejak kecil.

11. Keadaan gusi

Keadaan gusi juga bisa mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan gigi. Jika gusi memiliki
bentuk yang abnormal atau telah mengalami trauma sebelumnya, maka saluran akar gigi juga
bisa terpengaruh menjadi abnormal juga.

Gejala

Gejala dari dilaserasi yang paling mudah dilihat secara fisik antara lain sebagai berikut:

 Bentuk gigi yang bengkok


 Ada lengkungan acak pada gigi, baik itu di leher gigi, mahkota gigi, atau di akar gigi
 Sudut atas gigi runcing
 Tatanan gigi tidak rata atau tidak sejajar antara satu dengan yang lainnya

Perawatan

Kondisi ini tentunya tidak diinginkan terjadi kepada anak-anak. Selain itu, efek samping yang
ada juga perlu diminimalisir atau bahkan dihilangkan dengan pengobatan yang tepat. Berikut
ini beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan.

 Pemeriksaan awal perlu dilakukan untuk melihat struktur gigi secara keseluruhan
 Pengobatan akan dilakukan dengan alternatif pengobatan radiografik. Radiografik ini
dilakukan untuk mengambil gambar kondisi gigi dari berbagai sudut sesuai dengan tahapan
pemeriksaan yang perlu dilakukan. Kemudian dari hasil analisis tersebut akan ditentukan
waktu yang tepat untuk melakukan perawatan akar gigi dan pencabutan gigi, serta cara
menjawab yang benar dari dokter gigi yang bersangkutan.
 Jika terbukti saluran akan mengalami gangguan, maka jaringan pulpa yang terinfeksi
perlu diangkat agar tidak menginfeksi jaringan lain di sekitarnya. Setelah itu saluran akar
akan diisi dengan penadat. Tujuannya adalah agar terhindar dari gangguan yang lebih parah
di kemudian hari dan mencegah infeksi terjadi di kemudian hari.

TAURODONTISM

Badan gigi yang mengalami taurodontism memanjang dan akarnya pendek. Kamar pulpa dari
gigi taurodontism meluas dari posisi normal pada mahkota sampai panjang badan gigi yang
memanjang, menyebabkan dasar pulpa yang terletak lebih ke apikal.

Taurodontisme dapat terjadi pada gigi mana saja baik permanen maupun desidui.
Bagaimanapun, hal ini sering terjadi pada molar dan lebih jarang terjadi pada premolar.
Tampilan teurodontism dapat terlihat pada satu gigi atau beberapa gigi.

Taurodontisme biasanya dapat dilihat pada gigi yang berakar banyak seperti gigi geraham
dan dapat terjadi sendiri atau dalam kombinasi dengan sindrom lain. Secara klinis,
taurodonsia tampak normal dan tidak ada faktor yang membedakannya dari gigi lain.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan tampilan radiografi dimana terbentuk persegi panjang pada
ruang pulpa. Penyebabnya biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan jaringan pembentuk
akar (Hertwig's Epithelial Root Sheath) untuk melakukan invaginasi pada posisi horizontal
yang sesuai sehingga mengarah ke akar pendek yang bercabang pada tingkat yang lebih
rendah dari normal. Kegagalan invaginasi dapat terjadi sebagai akibat dari mutasi pada gen
tertentu atau karena X-linked, familial atau sifat dominan autosom. Ini juga dapat terjadi
sebagai karakter retrograde khusus atau fitur atavistic, yaitu, kemunduran evolusi. Dampak
Taurodonsia tampak mirip dengan gigi normal di rongga mulut dan berfungsi normal tanpa
menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien. Namun, karena memiliki ruang pulpa yang
membesar dengan penurunan jumlah jaringan keras yang mengelilinginya, invasi karies gigi
memiliki lebih sedikit hambatan untuk dilintasi untuk mencapai dan menginfeksi pulpa dan
menjadikannya tidak vital. Diagnosis taurodont dikonfirmasi oleh radiografi di mana ruang
pulpa yang membesar, lantai pulpa yang lebih rendah dan kurangnya penyempitan di
persimpangan sementum dan enamel terlihat. 

Anda mungkin juga menyukai