Anda di halaman 1dari 13

24 Oktober 2019

Conscious sedation vs general


anesthesia in pediatric
dentistry – a review
• Cátia Carvalho Silva,I Carla Lavado,II Cristina Areias,II Joana Mourão,III David de AndradeII
• I Universidade Fernando Pessoa, Departamento de Odontologia Pediátrica, Porto, Portugal
II Universidade do Porto, Faculdade de Medicina Dentária, Departamento de
• Odontologia Pediátrica, Porto, Portugal III Universidade do Porto, Faculdade de Medicina
Dentária, Departamento de Anestesiologia, Porto, Portugal

Belinda Salma Sekardalu 31101700017


Muhammad Difa Althof M 31101700054
Latar Belakang
Melakukan perawatan/tindakan dental pada pasien
anak dengan gangguan tingkah laku seringkali menjadi
tantangan bagi drg dikarenakan perbedaan kematangan
emosi, fisik, psikis, dan mental pasien.
Manajemen perilaku yang biasa dilakukan belum
pasti memberikan efek yang adekuat dan aman saat
dilakukan perawatan.
Pada situasi seperti inilah tindakan alternative dan
lebih invasive seperti sedasi dan general anastesi
diperlukan.
Seorang anastesiologis harus memiliki beberapa kriteria yang dipenuhi:
1. Tempat dan peralatan
2. Pengawasan dan dokumentasi
3. Pemilihan pasien berdasarkan riwayat medis dan kondisi fisik
4. Staff pendukung yang terlatih
5. Obat dan alat-alat emergensi
Tujuan

Untuk membandingkan
indikasi dan kontraindikasi
dari sedasi dan GA pada
KGA.
Metode
Dilakukan research literature melalui
MEDLINE/PUBMED B-On and Science
Direct, arsip perpustakaan
University’s School of Dental Medicine
dengan menggunakan kata kunci
conscious sedation, general anesthesia,
pediatric dentistry and guidelines.
Literature yang digunakan dari tahun
2008-2013 berjumlah 24 artikel.
CONSCIOUS
SEDATION

Merupakan teknik pemberian satu atau lebih


obat yang dapat mendepresi susunan sistem
saraf pusat sehingga dapat dilakukan
perawatan.

Tujuan dari sedasi adalah untuk


menciptakan kondisi rileks, namun tetap
memiliki respon reflex protektif, jalan
nafas, dan respon terhadap stimulus fisik
dan verbal
Conscious Sedation with Nitrous Oxide
Merupakan gas yang tidak mengiritasi saluran respiratori dan dapat digunakan sebagai agen
sedative.Sedasi inhalasi pada bidang kedokteran gigi menggunakan N2O dengan batas maksimum 70%
dan O2 tidak kurang dari 30%
Tujuan:
1. Terjadi penurunan rasa takut dan kesadaran akan rasa sakit saat tindakan, sehingga mengurangi
trauma atas tindakan dental di kemudian hari
2. Perawatan yang akan dilakukan lebih mudah sehingga mencegah terjadinya “burnout syndrome”
pada operator.
Indikasi:
1. Pasien anak dengan kecemasan
2. Anak phobia jarum
3. Pasien yang takut dengan dokter gigi
4. Pasien yang kurang kooperatif
5. Pasien mudah muntah
6. Pasien berkebutuhan khusus
Kontraindikasi:
1. Pasien dengan kesulitan berkomunikasi
2. Pasien “mouth-breathers”
3. Pasien dengan gangguan jantung
4. Pasien sedang menjalani kemoterapi
GENERAL
ANESTHESIA

Teknik ini memberikan efek penuh tanpa


kesadaran dari pasien di saat dilakukan
perawatan

Perawatan restorasi dengan GA biasanya


lebih efisien dan memberikan keuntungan
daripada beberapa pertemuan
menggunakan sedasi sadar
Kesimpulan
Setiap teknik memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing yang
sesuai dengan karakteristik pasien
yang dialami, operator tetaplah perlu
untuk memberikan perawatan
dengan teknik sedasi yang sesuai
memberikan kenyamanan terhadap
pasien yang bisa mengatur perilaku,
perasaan dan mental pasien. Semua
itu dapat terwujud dengan
pengetahuan dan keahlian drg anak
yang berkompeten untuk bisa
memberikan perawatan yang
nyaman kepada pasien anak.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai