Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah korelasional. Penelitian korelasional adalah

penelitian yang mengkaji hubungan ada pengaruh antara variabel (Nursalam,

2010). Pendekatan yang dilakukan menggunakan pendekatan cross sectional

dimana data yang menyangkut semua variabel dependen dan variabel inpenden

akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan dan secara langsung. Metode

pengambilan data dengan metode survey yaitu peneliti akan melakukan survey ke

tempat penelitian untuk mendapatkan data. Dalam penelitian ini peneliti akan

mengkaji Hubungan Perilaku Merokok Anggota Keluarga dengan Kejadian ISPA

pada Balita

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kelurahan Tipar Wilayah Kerja Puskesmas

Tipar Kota Sukabumi


2. Waktu Penelitian

Penelitian ini yaitu akan dilakukan pada bulan Februari sampai dengan

bulan Juli 2018.

C. Variabel Penelitian

Variabel merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan

sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulsai suatu penelitian.

Konsep yang dituju dalam suatu penelitian bersifat konkret dan secara langsung

bisa diukur. Sesuatu yang konkret tersebut bisa diartikan sebagai suatu variabel

dalam penelitian (Nursalam, 2010)

Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas dan variabel tak

bebas:

1. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang nilainya menentukan

variabel lain (Nursalam, 2010). Variabel bebas yang akan dilakukan dalam

penelitian ini adalah Hubungan Perilaku Merokok Anggota Keluarga

2. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh

variable lain (Nursalam, 2010). Variabel terikat yang akan dilakukan

dalam penelitian ini adalah kejadian ISPA pada Balita.


D. Definisi Konseptual dan Operasional

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah pengertian konsep – konsep penelitian yang

digunakan oleh peneliti. Kerangka konsep merupakan model konseptual yang

berkaitan dengan bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau

menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk

masalah (Hidayat, 2010).

Perilaku merokok di definisikan sebagai aktifitas subjek yang berhubungan

dengan prilaku merokoknya, yang diukur melalui intensitas merokok, dan fungsi

merokok dalam kehidupan sehari-hari (komalasari & helmi, 2000 dalam fridewa

2016)

Keluarga Keluarga adalah persekutuan dua orang atau lebih individu yang

terkait oleh darah, perkawinan atau adopsi yang membentuk satu rumah tangga,

saling berhubungan dalam lingkup peraturan keluarga serta saling berhubungan

dalam lingkup peraturan keluarga serta saling menciptakan dan memelihara

budaya (Tinkhan & Voorhien, 2012).

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah radang akut saluran

pernapasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi yang disebabkan

oleh bakteri, virus maupuun riketsia, tanpa atau disertai radang parenkim paru

(Mukti, 2009)
Balita Balita atau bayi dibawah lima tahun adalah semua anak termasuk

bayi baru lahir, yang berusia 0 sampai menjelang tepat 5 tahun (4 tahun, 11

bulan, 29 hari). Pada umumnya ditulis dengan notasi 0-4 tahun (Maryuani,

2010).

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang

dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan

cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya. (Hidayat,

2010).
Tabel 3.1
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
1. Perilaku merokok adalah Kuesioner a. Merokok Ordinal
Merokok membakar tembakau ringan
Anggota kemudi an dihisap, b. Merokok
Keluarga baik menggunakan sedang
rokok maupun c. Merokok berat
menggunakan pipa.
2. Kejadian Merupakan Infeksi Kuesioner a. ISPA Nominal
ISPA pada b. Tidak ISPA
Saluran Pernafasan
balita usia1-
Akut yang meliputi
4
infeksi pada saluran

pernafasan atas

maupun bawah,

sedangkan balita

adalah anak dengan

usia kurang dari lima

tahun
E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan ( Nursalam, 2010). Sedangkan menurut (Notoatmodjo, 2012)

populasi adalah setiap objek penelitian yang memenuhi karakteristik yang telah

ditentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki

balita (1- 4 tahun).

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang akan diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo,2012). Sampel merupakan

bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang

dimiliki oleh (Hidayat, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu

yang memiliki balita (1- 4 tahun). Penentuan sampel tersebut didasarkan atas

kriteria inklusi. Kiteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2010).

Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Ibu yang mempunyai Balita (Usia1-4 tahun) yang menderita ISPA

b. Ibu Balita yang bisa membaca dan menulis.

c. Bersedia menjadi responden.


3. Ukuran Sampel

Jumlah ukuran sampel yang diperlukan dalam penelitian ini dihitung

menggunakan rumus berdasarkan rumus Slovin karena jumlah populasi <

10.000, maka rumus yang digunakan adalah :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2

Keterangan :

n : Jumlah sampel yang diinginkan

N : Jumlah populasi

e : Tingkat kekeliruan (0,05).

4. Teknik Pengambilan Sampel

Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik

Cluster Sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara pengelompokan

sampel (Arikunto, 2010). Adapun tekhnik pengambilan sampel dilakukan

dengan langkah- langkah sebagai berikut :

Populasi diambil di Wilayah Kerja Puskesmas Tipar Kota Sukabumi

dengan cara diambil secara acak, yaitu dengan cara :

a. Mendata jumlah RW yang ada diwilayah tersebut

b. Mendata anggota populasi yang ada di tiap-tiap RW tersebut


c. Melakukan pengambilan sampel secara acak tersebut akan dijadikan

sebagai cluster sampling. Pengacakan pada cluster RW dihentikan jika

ukuran sampel sudah terpenuhi.

d. Semua angoota populasi yang ada di cluster sampel RW tersebut disajikan

sebagai sampel. Khusus untuk cluster RW terakhir tidak harus diambil

semua anggota populasi jika ukuran sampel sudah terpenuhi.

e. Setiap RW yang terpilih dari pengocokan tersebut akan dijadikan sampel.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber

aslinya (tidak melalui perantara). Data primer dapat merupakan

opini/persepsi orang secara individual secara kelompok serta hasil

observasi terhadap suatu benda atau kegiatan (Budhiana, 2017).

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah merupakan sumber data yang diperoleh secara

tidak langsung melalui media perantara (dicatat oleh orang lain). Data

sekunder umumnya berupa bukti, catatn yang disimpan (data dokumen)

yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan (Budhiana, 2017).


2. Pengumpulan data

a. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. (Arikunto, 2010).

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan beberapa pertanyaan

dalam bentuk kuesioner ditujukan kepada Ibu yang mempunyai Balita.

Dimana responden menjawab pertanyaan yang sudah ditentukan

jawabannya sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Dan teknik

pengumpulan data dengan kuesioner dalam penelitian ini adalah ditujukan

untuk mengetahui Balita yang menderita ISPA,dan Anggota Keluarga

yang Merokok.

G. Instrument Penelitian

Untuk dapat mengukur variabel penelitian ini, peneliti menggunakan

instrument untuk mengumpulkan data. Hal ini sesuai dengan pendapat

(Notoatmodjo, 2012) bahwa yang dimaksud dengan instrument adalah alat – alat

yang digunakan untuk mengumpulkan data, instrument ini dapat berupa kuesioner

(pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan

penetapan data lain.


Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tertutup,

pertanyaan sudah disediakan pilihan jawabannya sehingga responden tinggal

memilih sesuai dengan pengetahuannya (Arikunto, 2010).

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner untuk

mengukur variabel variabel perilaku Merokok Anggota Keluarga dan kejadian

ISPA dengan menggunakan kuesiner dengan jenis angket checklist atau daftar cek

(√).

H. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Di dalam penelitian, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi,

karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan berfungsi sebagai

alat pembuktian hipotesis. Dimana instrumen yang baik harus memenuhi dua

persyaratan penting (Arikunto, 2010):

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat – tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010). Uji validitas yang akan dilakukan

dalam penelitian ini menggunakan rumus Product Moment, dan lalu baru dilihat

penafsiran dari indeks korelasinya (Hidayat, 2010).

Rumus Pearson Product Moment :

n (∑𝑥𝑦) − (∑𝑥)(∑𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√[(n ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 ] [n ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 ]
Keterangan :

rhitung = Koefisien korelasi

∑Xi = Jumlah skor item

∑Yi = Jumlah skor total

n = Jumlah responden (Arikunto, 2010).

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0 for

windows. Instrumen dikatakan valid jika nilai p-value pearson product moment

< 0,05 (Arikunto, 2010).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atas pengamatan bila fakta

atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali- kali dalam waktu yang

berlainan (Nursalam, 2010).

Uji reliabiltas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan Cronbach Alpha (Arikunto, 2010). Dengan rumus :

Rumus :

r= K 1 - ∑sj2
K–1 sx 2
Keterangan :

r : Koefisien reliabilitas instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan

∑sj² : Total varians butir

Sx² : Total varians


Tabel 3.5
Indeks reliabilitas menurut Aturan Guilford
(Guilford’s Empirical Rule)

Indeks Reliabilitas
0,00 – 0,19 Reliabilitas sangat lemah
0,20 – 0,39 Reliabilitas lemah
0,40 – 0,69 Reliabilitas cukup kuat
0,70 – 0,89 Reliabilitas kuat
0,90 – 1,00 Reliabilitas sangat kuat
Sumber : Hidayat, 2013

Instrumen dikatakan reliabel jika memilki nilai minimal ≥ 0,40 yang berarti

reliabilitas cukup kuat menurut aturan guilford (guilford’s empirical rule).

I. Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Menurut Hidayat (2010), sebelum dilakukan pengolahan data, variabel

penelitian diberikan skor dengan bobot jawaban pada tiap pilihan jawabandari

pertanyaan yang disediakan.

Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui tahapan

sebagai berikut :

a. Editing

Kegiatan meneliti atau memeriksa kembali data yang telah

dikumpulkan dari lapangan. Biasanya, editing dilakukan untuk kuisioner

– kuisioner yang disusun secara berstruktur atau diisi melalui wawancara.

Tujuan editing adalah untuk menghilangkan kesalahan – kesalahan yang


terdapat pada pencatatan di lapangan dan bersifat koreksi (Budhiana,

2017).

b. Coding

Usaha mengklasifikasikan jawaban responden menurut

macamnya, tujuannya adalah menyederhanakan jawaban responden

tersebut sehingga dapat diolah. Biasanya usaha pengkodean dilakukan

dengan memberi symbol atau angka pada jawaban responden. (Budhiana,

2017).

c. Skoring

Tahapan scoring adalah tahap pemberian nilai pada masing –

masing pertanyaan dan pejumlahan hasil scoring dari semua pertanyaan.

Adapun pemberian skor pada penelitian ini didasarkan pada satuan skor

baku yang sudah tersedia.

d. Entry

Setelah seluruh kuisioner terisi penuh dan benar, dan sudah

melewati pengkodingan, maka langkah selanjutnya adalah meproses data

agar dapat dianalisis.

e. Cleaning

Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali

data yang sudah dientri apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan

tersebut kemungkinan terjadi pada saat kita mengentri dara ke komputer

(Budhiana, 2017).
1. Teknik Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak komputer,

dilakukan dengan menggunakan software program SPSS (statistic product and

service solitions) versi 16,0. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian

ini terdiri dari analisa univariat dan bivariat.

a. Analisa Univariat

Analisa univariat ini bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Umumnya

menggunakan distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran variabel

yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Langkah analisa univariat yang akan

dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

1) Analisa Univariat Karakteristik Responden

Yaitu analisa dilakukan teradap tiap variabel dari hasil

penelitian, dalam analisis ini hanya menggunakan distribusi dan

persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010)

2) Analisa Univariat Variabel

Analisa univariat yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu

untuk mengukur variabel perilaku merokok anggota keluarga

mengunakan pertanyaan tertutup dengan dua pilihan jawaban yaitu

“Merokok dan Tidak Merokok” dan untuk variabel kejadian ispa

pada balita dengan dua pilihan jawaban yaitu “ya dan Tidak”
Analisa univariat variabel dilakukan melalui distribusi frekuensi

dan persentase, dapat dihitung dengan rumus :


𝛼
𝑃 = 𝑏 𝑥100%

Keterangan:

P : persentase jawaban yang benar

𝛼 : Jumlah jawaban yang benar

b : jumlah pertanyaan

a. Analisa Bivariat

Analisa data bivariat merupakan analisa yang dilakukan untuk

menjelaskan hipotesis hubungan variabel bebas dengan variabel terikat

(Notoadmodjo, 2012). Analisa bivariat yang akan dilakukan dalam

penelitian ini menggunakan uji statistik Chi-Square. Adapun rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut :

(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2
𝑋2 =
𝑓𝑒

Keterangan :

1. X2 : Nilai Chi Square

2. fo : Nilai hasil pengamatan untuk tiap kategori

3. fe : Nilai hasil yang diharapkan untuk tiap kategori


Kriteria penolakan hipotesis adalah :

Tolak H0 jika p – value < 0,05 ( ada hubungan )

Terima H0 jika p – value > 0,05 ( tidak ada hubungan)

I. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam pengolahan data penelitian berdasarkan Arikunto (2013)

adalah sebagai berikut :

Langkah 1 Menentukan atau memilih masalah..

Langkah 2 Studi pendahuluan.

Langkah 3 Merumuskan masalah.

Langkah 4 Merumuskan hipotesa.

Langkah 5 Memilih pendekatan.

Langkah 6 Menentukan variabel dan sumber data.

Langkah 7 Menentukan dan menyusun instrumen.

Langkah 8 Mengumpulkan data.

Langkah 9 Analisa data.

Langkah 10 Menarik kesimpulan.

Langkah 11 Menyusun laporan.

J. Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip – prinsip etik yang

meliputi (Hidayat, 2010) :


1. Prinsip Manfaat

Dengan berprinsip pada aspek manfaat, maka segala bentuk penelitian yang

dilakukan memiliki harapan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.

Prinsip ini dapat ditegakkan dengan membebaskan, tidak memberikan atau

menimbulkan kekerasan pada manusia, tidak menjadikan manusia untuk di

eksploitasi. Penelitian yang dihasilkan dapat memberikan manfatt dan

mempertimbangkan antara aspek resiko dengan aspek manfaat, bila penelitian

yang dilakukan dapat mengalami dilema dalam etik.

2. Prinsip Menghormati Manusia

Manusia memiliki hak dan mahluk yang mulia yang harus dihormati, karena

manusia memiliki hak dalam menentukan pilihan antara mau dan tidak untuk

diikutsertakan menjadi subjek penelitian.

3. Prinsip Keadilan

Prinsip ini dilakukan untuk menjungjung tinggi keadilan manusia dengan

menghargai hak atau memberikan pengobatan secara adil, hak menjaga privasi

manual, dan tidak berpihak dalam perlakuan terhadap manusia.

4. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan

lembar persetujuan pada responden..


5. Anonimity (Tanpa nama)

Responden tidak menuliskan nama pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan.

6. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah – masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai