Diriwayatkan oleh Bukhari dan muslim dari Anas bin Malik ra dari nabi
saw. Beliau bersabda, “Adatiga hal, siapa pun yang memilikinya, maka dia
akan mendapatkan manisnya iman; (1) Jika Allah dan Rasul-Nya lebih
dicintai dari selain mereka berdua, (2) Jika ia mencintai seseorang hanya
karena Allah, dan (3) ia membenci kembali pada kekufuran setelah
diselamatkan Allah darinya, seperti kebenciannya jika dilemparkan
kedalam neraka.”
“Sungguh, Allah swt berkata dihari kiamat, ‘Di mana orang-orang yang
saling mencintai karena kemuliaan-Ku.pada hari ini, akan kunaungi
dengan naungan-Ku padahari yang tiada naungan kecuali naungan-Ku”.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra, dari
nabi saw, beliau bersabda, “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah
dibawah naungan-Nya dihari yang tiada naungan selain naungan-Nya,
dan beliau menyebutkan di antaranya; “....dan dua orang yang saling
menyayangi karena Allah dan berpisah juga karena-Nya”.
Diriwayatkan oleh imam Malik, Ibn Hibban dan al-Hakim dari
Mu’adz bin jabal r.a, ia bercerita, aku mendengar Rasulullah saw
bersabda,
“Di antara orang-orang berimaan ada orang-orang yang benar janjinya kepada
Allah, di antara mereka ada yang telah memunaikannya, dan diantara mereka ada
yang menanti gilirannya. Mereka tidak mengganti janji tersebut” (QS. Al-Ahzaab
[33]: 23)
Maka orang yang ingin menjalani metode penyucian jiwa harus selalu
memperhatikan dan empelajari perjalanan hidup Rasulullah saw dan para
sahabatnya yang utama, keteguhan mereka untuk selau berada diatas sistem
Islam dan lurus pada ketaatan dan pengorbanan, pengarahan, pemberian, dan
zuhud kepada dunia dan rindu akhirat dan kesenangan untuk meraih surga. Para
sahabat yang mulia ini memiliki murid-murid setia, mereka itu adalah para tabi’in
dan orang-orang setelahnya, yaitu para salafus shaalih yang berjalan di atas jalan
Rasulullah saw dan para sahabatnya dalam ilmu dan amal, serta dakwah dan
jihad, dan menyibukkan diri dengan menyucikan jiwa, hingga tinggi dan tenang
di dalam ketaatan kepada Allah swt.
Jelaslah bahwa contoh-contoh dan pemandangan dari kehidupan para
sahabat dan para pengikut setelahnya sangat banyak, yang telah memenuhi
buku-buku terjemahan, sejarah, sastra, ditambah buku-buku tafsir dan hadits.
Sehingga enjadikan orang yang membaca khazanah buku-buku salafus shaalih ini
dapat mengetahui besarnya kepedualian mereka terhadap Penyucian Jiwa dan
rasa antusis untuk meneladani hamba-hamba Allah yang terpilih ini dan berjalan
di atas jalannya.
Kita tidak akan puas mereguk mata air berita-berita mereka meski
bagaimanapun kita telah mempelajarinya, memikirkan, dan merenungkannya,
agar dapat menjadi motivasi bagi niat dan penguat tekad, karena itu adalah
teman yang memberi nasihat dan penasihat yang jujur.
Juga sepantasnya bagi para da’i untuk memperhatikan kisah-kisah ini, dan
mengambil kegigihan mereka di atas orang-orang lain dalam dakwah, nasihat,
dan bimbingan mereka pada kebaikan, dengan tetap memperhatikan kesahihan
dan kebenarannya.
D. Menikah
a. Urgensi Menikah