Anda di halaman 1dari 3

TRAUMATIC ULSER

Traumatik ulser merupakan bentukan lesi ulseratif dalam rongga mulut yang
merupakan kondisi umum yang disebabkan oleh beberapa faktor terutama trauma,
baik trauma mekanis, kimiawi, thermis dan elektrik. Gambaran ulser traumatik yang
disebabkan oleh factor mekanis bervariasi sesuai dengan intensitas dan ukuran agen
penyebabnya (Langlais, 2013)
Ulser/ulkus merupakan keadaan patologis yang ditandai dengan hilangnya
jaringan epitel (lapisan epitelium), akibat dari ekskavasi permukaan jaringan yang
lebih dalam dari jaringan epitel. Gambaran klinis ulkus berupa ulser pada mukosa
rongga mulut dalam keadaan akut menunjukkan tanda dan gejala klinis inflamasi.
Proses penyembuhan luka (ulkus) merupakan suatu proses kompleks yang meliputi
proses inflamasi ,granulasi,regenerasi sel jaringan. (Laskaris, 2013)
Fase inflamasi terjadi pada hari 0 – 5. Luka karena trauma mengakibatkan
kerusakan pada struktur jaringan. Hal ini kemudian akan memicu system biologis.
(PMN) adalah sel pertama yang menuju ketempat terjadinya luka. Jumlahnya
meningkat cepat dan mencapai puncaknya pada 24 – 48 jam. Fungsi utamanya adalah
memfagositosis bakteri yang masuk. Elemen imun seluler yang berikutnya adalah
makrofag. Muncul pertama 48 – 96 jam setelah terjadi. Sesudah makrofag akan
muncul limfosit T dengan jumlah bermakna. Makrofag seperti halnya netrofil,
memfagositosis dan mencerna organisme-organisme patologis dan sisa-sisa jaringan.
(M. Glick. 2003.)
Fase proliferasi Fase ini terjadi pada harike 3 – 14. Fase proliferasi ditandai
dengan pembentukan jaringan granulasi pada luka. Jaringan granulasi merupakan
kombinasi dari elemen seluler termasuk fibroblast dan sel inflamasi. Sementarai tu
pada permukaan luka juga terjadi repitelisasi, terjadi beberapa jam setelah luka sel
basal pada daerah dekat luka mengalami pembelahan yang cepat dan bermigrasi
dengan pergerakan menyilang satu dengan yang lain sampai defek yang terjadi
tertutup semua. (M. Glick. 2003.)
Fase maturasi dan remodeling, pada fase ini terjadi pematangan jaringan
untuk membentuk jaringan scar. Pembentukan kolagen pada fase ini mulai menurun
dan stabil. (M. Glick. 2003.)

Terapi Traumatic Ulcer


Penatalaksanaan traumatic ulcer dengan menghilangkan penyebab dan

menggunakan obat kumur antiseptik (contohnya klorheksidin 0,2 %) atau covering

agent seperti orabase selama fase penyembuhan. Semua ulser traumatic harus

ditinjau, jika lesi terus menetap lebih dari 10-14 hari setelah factor penyebab

dihilangkan sebaiknya dilakukan biopsy untuk memastikan adanya keganasan rongga

mulut atau squamous cell carcinoma (Field dan Longman, 2003).

Komposisi periokin gel adalah Chlorhexidindiguclonat 0,2%, Methyl salicilate

0,07%, Menthol 0,06%, Excipient s.g.f 100% .

Becom-C adalah vitamin B1, B2, B6, B12 nikotinamid, Ca-pantotenant, vitamin

C yang berfungsi untuk mencegah atau penyembuhan luka, dan menambah


Daftar Pustaka

Field, A. dan Lesley Longman. 2003. Tyldesley’s Oral Medicine 5th ed. Oxford
University Press.

Greenberg, M.S; M. Glick. 2003. Burket’s Oral Medicine Diagnosis and


Treatment10th ed. Hamilton. BC Decker Inc.

Langlais and Miller. 2013. Atlas Berwarna: Kelainan Rongga Mulut yang
Lazim. Jakarta: EGC.

Laskaris, G.2013. Atlas SakuPenyakitMulut. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai