Pengendali Bank
Pengendali Akhir
PT. A
PT. A1
> 10% saham
BANK
Diagram di atas merupakan contoh dari Bank yang dimiliki secara langsung oleh
PT A1. Adapun pengendali dari pengendali pada diagram di atas adalah PT A,
dan Pengendali Akhir. Berdasarkan hal tersebut maka Pengendali Akhir, PT. A,
dan PT. A1 ditetapkan sebagai pengendali Bank sehingga merupakan Pihak
Terkait dengan Bank.
124
Lampiran 2
Pengendali Akhir
PT. A PT. A2
3% saham PT. A1
7% saham
BANK
125
Lampiran 3
Pengendali Akhir
PT PT
> 10%
saham
3% saham
7% saham
BANK
PT. B
> 10% Saham
Ultimate Subsidary
126
Lampiran 4
Pengendali Lain
Pengendali Akhir
> 10%
Ultimate C
h
3% saham
> 10% Saham
7% saham
BANK PT. C
> 10% Saham
PT B
Ultimate Subsidary
Pada Diagram di atas, contoh dari pengendali lain dari perusahaan/badan yang
dibawah pengendalian Bank adalah PT. C dan Ultimate C. PT C memiliki 10%
(sepuluh perseratus) atau lebih saham PT. B1 yang merupakan perusahaan
dibawah pengendalian Bank. Sementara itu, Ultimate C adalah Pengendali dari
PT. C. Oleh karena itu PT. C dan Ultimate C merupakan pihak terkait.
127
Lampiran 5
Perusahaan Afiliasi
Pengendali Akhir
PT. A2
PT. A
> 25% Saham PT. D1
> 10% saham
3% saham PT. A1
7% saham
PT D1 2
PT D1 3
PT. D2
Pada diagram tersebut di atas dapat dilihat bahwa pihak-pihak yang ditetapkan
sebagai pengendali Bank, yaitu Pengendali Akhir dan PT. A. PT A, memiliki 25%
(dua puluh lima perseratus) atau lebih saham PT. D1.2. dan PT. D1.3. Sementara
itu pengendali akhir memiliki 10% (sepuluh perseratus) saham PT. D1 dan
kepemilikan saham tersebut merupakan porsi terbesar. Dengan demikian PT.
D1, PT. D1.2, dan PT. D1.3, ditetapkan pula sebagai Pihak Terkait dengan Bank.
Sementara itu, pengendali lain dari anak perusahaan Bank (PT.B1) adalah PT. C.
Dalam hal ini PT.C memiliki 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih saham
masing-masing PT. D2 dan PT. D2.1. Dengan demikian, PT. D2 dan PT. D2.1
ditetapkan sebagai Pihak Terkait dengan Bank.
Selain itu keluarga dari pengendali perorangan juga merupakan Pihak Terkait
dengan Bank. Demikian juga halnya dengan perusahaan-perusahaan yang
dimiliki oleh keluarga pengendali perorangan tersebut juga merupakan Pihak
Terkait.
128
Lampiran 6
Pengendali Akhir
PT A PT A2
PT. D1
> 25% Saham > 10% saham
3% saham PT A1
BANK PT. C
5% PT. D2
Manajer Investasi 5%
> 10% Saham
PT. D2.1
Ultimate Subsidary
Kontrak Investasi
Kolektif RD
Pada Diagram di atas, Bank beserta Pihak Terkait dengan Bank (PT. D1.3 dan PT.
B1) secara kumulatif memiliki lebih dari 10% (sepuluh perseratus) saham pada
Manajer Investasi yang mengelola portfolio Kontrak Investasi Kolektif RD.
Berdasarkan hal tersebut, maka penanaman dana pada Kontrak Investasi
Kolektif RD dan atau Penyediaan Dana kepada Manajer Investasi Kontrak
Investasi Kolektif RD ditetapkan sebagai Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait.
129
Lampiran 7
130
Lampiran 8
131
Lampiran 9
132
Lampiran 10
Pembelian Tagihan/Kredit
(Piutang)
BMPK
piutang/kredit
(Piutang)
BMPK
133
Lampiran 11
Transaksi Repo
BMPK
Repo Party
Hutang SSB Repo
Tagihan
Repo
BMPK
Reverse Party
Pembelian Surat Berharga secara repo bagi Bank B (reverse party), ditetapkan
sebagai Penyediaan dana terhadap pemilik Surat Berharga yang dijual secara
repo (repo party), yakni terhadap Bank A. Sementara itu, bagi Bank A (repo
party), Surat Berharga yang direpokan diperhitungkan sebagai penyediaan dana
kepada penerbit Surat Berharga (issuer).
134
Lampiran 12
Bank A SPV
(Kreditur Asal) (Penerbit)
2. 3.
Efek Beragun
Piutang True Sale Asset Non Redemption Asset
Pembayaran
Pinjam (Pass-Through) & Buy 4.
Meminjam
Bank B
Reference Entity
(Investor)
(debitur)
Hutang SSB
BMPK
(EBA)
135
3. Atas portofolio pinjaman yang dibeli, SPV menerbitkan efek beragun aset
senilai Rp18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah). Persyaratan dari efek
beragun aset tersebut adalah pass-through dan non-redemption.
4. Bank B membeli efek beragun aset yang diterbitkan SPV sebesar
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
Pembelian efek beragun aset oleh Bank B yang bersifat pass-through dan non-
redemption sebagaimana digambarkan diatas, ditetapkan sebagai Penyediaan
Dana kepada masing-masing PT. Kredit, PT. Risiko, dan PT Manajemen.
Sementara itu, Penyediaan Dana yang diperhitungkan kedalam BMPK untuk
masing-masing PT. Kredit, PT. Risiko, dan PT Manajemen ditetapkan sebesar:
A. PT. Kredit = (Rp10 juta/Rp20 juta) x harga beli efek beragun aset, yaitu Rp.10
juta = Rp 5 juta;
B. PT. Risiko = (Rp6 juta/Rp20 juta) x harga beli efek beragun aset, yaitu Rp.10
juta = Rp 3 juta;
C. PT. Manajemen = (Rp4 juta/Rp20 juta) x harga beli efek beragun aset, yaitu
136
Lampiran 13
137
Lampiran 14
Premi
Reference Asset
138
Lampiran 15
139
Lampiran 16
140
Apabila dalam transaksi diatas counterparty Bank A juga merupakan Bank lain,
maka Bank lain tersebut juga memperhitungkan Potential Future Credit
Exposure sebagai berikut:
1. Nilai nasional = Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah);
2. Untuk penerimaan suku bunga tetap sebagaimana diatas tidak ada
penyesuaian tingkat bunga (interest rate adjustment). Dengan demikian,
jangka waktu kontrak/perjanjian transaksi interest rate swap tersebut
adalah selama 3 (tiga) tahun. Berdasarkan tabel faktor konversi diatas,
persentase konversi yang digunakan untuk jangka waktu
kontrak/perjanjian transaksi berdasarkan suku bunga untuk jangka waktu >
1 – 5 tahun adalah sebesar 0.5%.
3. Potential Future Credit Exposure bagi Bank adalah sebesar
Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) x 0.5% = Rp5.000.000,00 (lima juta
rupiah)
141
Lampiran 17
142
C. A gross untuk ketiga transaksi ini dihitung berdasarkan eksposur kotor transaksi
Rp73.736.000,00
143
Lampiran 18
Berikut adalah contoh Penyediaan Dana pada Bank X yang dijamin Prime Bank
dengan data-data sebagai berikut:
1. Bank X memiliki Modal sebesar Rp1,500,000,00 juta.
2. Bank X memberikan Penyediaan Dana kepada:
a. PT.A, dalam bentuk Kredit sebesar Rp50.000 juta;
b. PT.B, dalam bentuk Surat Berharga sebesar Rp1.000.000 juta;
c. Bank C, dalam bentuk Penempatan jangka panjang sebesar Rp800.000
juta;
d. Bank Afiliasi dalam bentuk Penempatan di luar negeri sebesar
Rp700.000 juta; dan
e. PT. D, dalam bentuk Surat Berharga sebesar Rp200.000 juta.
PT.A, PT.B, Bank C, Bank Afiliasi dan PT. D adalah Pihak Terkait dengan Bank
X. Bank Afiliasi memenuhi kategori Prime Bank.
Total Penyediaan Dana Bank X adalah sebesar Rp2.750.000 juta
3. Bank X menerima SBLC sebesar Rp1.800.000,00 dari Bank Z yang merupakan
Prime Bank masing-masing sebesar Rp900.000,00 juta untuk Penyediaan
Dana kepada PT.B dan PT.C
4. Total Penyediaan Dana yang diperkenankan sesuai PBI Nomor 7/3/PBI/2005
tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum adalah sebesar 10%
(sepuluh perseratus) dari Modal Bank X, yaitu sebesar Rp.150.000.juta.
Untuk menentukan apakah dalam Penyediaan Dana Bank X terdapat
Pelanggaran/Pelampauan BMPK maka digunakan rumus sebagai berikut:
“Pelanggaran/Pelampauan BMPK = Jumlah Penyediaan Dana –
(Penempatan yang tidak diperhitungkan + SBLC yang diperhitungkan +
BMPK)”.
144
5. Penempatan yang tidak diperhitungkan adalah Penempatan kepada Prime
Bank, dalam hal ini adalah Bank Afiliasi, sebesar maksimum Modal Bank X
yaitu sebesar Rp1.500.000 juta. Sementara itu, Penempatan pada Bank
Afiliasi adalah sebesar Rp700.000 juta
6. SBLC yang diperhitungkan untuk Pihak Terkait adalah paling tinggi 90%
(sembilan puluh perseratus) dari Modal Bank X yaitu sebesar Rp1.350.000
juta untuk setiap Peminjam atau secara keseluruhan Penyediaan Dana
kepada Pihak Terkait. Berkaitan dengan hal tersebut, apabila kita melihat
SBLC yang diterima untuk masing-masing PT. B dan Bank C sebesar
Rp900.000 juta, maka keseluruhan SBLC ini dapat digunakan untuk masing-
masing exposure PT. B dan Bank C. Namun apabila kita melihat SBLC untuk
total Pihak Terkait, maka terdapat kelebihan SBLC yaitu sebesar Rp1.800.000
juta (total SBLC yang diterima) - Rp1.350.000 juta (SBLC yang dapat
diperhitungkan untuk BMPK keseluruhan Pihak Terkait), atau sebesar
Rp450.000 juta. Kelebihan sebesar Rp450.000 juta ini tidak dapat digunakan
untuk menjamin Penyediaan Dana kepada PT.A dan PT. D, termasuk
kelebihan eksposur BMPK kelompok.
7. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka Pelanggaran/Pelampauan BMPK
adalah sebesar:
145
Lampiran 19
Bank ABC melakukan Penyertaan Modal sebesar 100% saham pada Bank DEF
(Rp35 miliar) dan 75% saham pada Bank GHI (Rp45 miliar atau 75% dari Rp60
miliar). Neraca individu dari ketiga perusahaan dalam setelah dilakukan
Penyertaan Modal tersebut adalah sebagai berikut:
(Rp1 = Rp1.000.000.000,00)
ASET
Kas 50 45 40
Saldo pada bank sentral 200 - 100
Saldo pada bank lain 400 225 300
Obligasi pemerintah 650 440 610
Pinjaman kepada nasabah 1,500 1,350 900
Piutang kepada bank terkait 100 300 -
Penyertaan pada bank lain 80 - -
Aktiva lain-lain 20 - 50
3,000 2,360 2,000
KEWAJIBAN
Simpanan nasabah 2,400 - 1,300
Pinjaman dari bank lain 50 2,200 600
Hutang pada bank terkait 300 100 -
Modal saham 200 35 60
146
Bank ABC Bank DEF Bank GHI
Cadangan 50 25 40
3,000 2,360 2,000
Berdasarkan PBI BMPK, maka jumlah maksimum Penyediaan Dana yang dapat
dilakukan Bank ABC kepada masing-masing Bank DEF dan Bank GHI adalah 10%
(sepuluh perseratus) dari Modal Bank ABC atau sebesar Rp25 miliar. Hal ini
karena dengan kepemilikan 100% (seratus perseratus) pada Bank DEF dan 75%
(tujuh puluh lima perseratus) pada Bank GHI menyebabkan baik Bank DEF
maupun Bank GHI termasuk sebagai Pihak Terkait dengan Bank ABC. Dengan
demikian dengan melakukan Penyertaan sebesar masing-masing Rp35 miliar
dan Rp45 miliar Bank ABC telah melanggar BMPK.
147
Lampiran 20
148
Penyertaan Modal Bank ABC sebesar Rp80 miliar dapat dikecualikan dari ketentuan
BMPK antara lain sepanjang Bank dan investee bersedia memberikan komitmen
secara tertulis kepada Bank Indonesia untuk menerapkan pengawasan Bank dan
investee secara individual maupun secara konsolidasi. Penerapan Pengawasan
secara konsolidasi dapat digambarkan dalam ilustrasi yang menggambarkan proses
neraca yang terkonsolidasi untuk Grup ABC. Aset dan kewajiban intra-grup telah
eliminasi. Akun baru–minority interest–dibuat untuk mencerminkan 25% aset
bersih Bank GHI yang tidak dimiliki oleh Bank ABC.
149
Dari sisi BMPK, penerapan pengawasan secara konsolidasi untuk eksposur yang
dimiliki masing-masing Bank dilakukan dengan menggunakan prinsip yang serupa
dengan perhitungan KPMM. Sebagai contoh PT. Z (bukan Pihak Terkait) memiliki
eksposur masing-masing dari Bank ABC dan Bank DEF sebesar Rp50 miliar dan
Rp20 miliar. Perhitungan BMPK untuk PT.Z dilakukan masing-masing untuk Bank
ABC, Bank DEF, dan secara konsolidasi sebagai berikut:
150
Sementara itu, untuk menentukan Pihak Terkait secara konsolidasi maka pihak-
pihak yang dikategorikan sebagai Pihak Terkait dari masing-masing Bank ABC,
Bank DEF, dan Bank GHI ditetapkan sebagai Pihak Terkait dalam perhitungan
BMPK secara konsolidasi dan jumlah keseluruhan eksposur untuk pihak-pihak
tersebut ditetapkan setinggi-tingginya sesuai dengan BMPK untuk Pihak Terkait.
Dalam PBI BMPK juga diatur bahwa Penyediaan Dana selain dari Penyertaan
Modal tetap merupakan komponen yang diperhitungkan dalam BMPK. Dalam
ilustrasi diatas ini dapat dicontohkan dengan pos “Piutang pada bank terkait”.
Dalam menghitung BMPK pos “Piutang pada bank terkait” ini yang digunakan
adalah jumlah gross sebelum dilakukan set-off.
151
Lampiran 21
BUMN A adalah BUMN yang bergerak di bidang pembangunan jalan tol. BUMN
A mempunyai 2 (dua) anak perusahaan yaitu PT. AP1 dan PT.2. BUMN A dan
anak perusahaannya (bukan Pihak Terkait) memperoleh Kredit dari Bank X
sebagai berikut:
1. BUMN A memperoleh kredit sebesar Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah). Kredit yang diperoleh bertujuan untuk pembangunan kompleks
perkantoran BUMN A;
2. PT.AP1 memperoleh kredit sebesar Rp6.000.000.000,00 (enam miliar
rupiah); dan
3. PT.AP2 memperoleh kredit sebesar Rp4.000.000.000,00 (empat miliar
rupiah).
BMPK Bank X kepada kelompok usaha BUMN A ditetapkan paling tinggi 25%
(dua puluh lima perseratus) dari Modal Bank, yaitu sebesar
Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah). Dengan demikian Bank X
masih dapat memberikan Penyediaan Dana kepada kelompok usaha BUMN A
sebesar Rp25.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dikurangi dengan Penyediaan
Dana yang ada sebesar Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah) =
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
152
yang telah dimiliki Bank atas kelompok usaha BUMN A terhadap batasan 30%
(tiga puluh perseratus) sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 40 ayat (1) PBI
BMPK sebagai berikut:
A. Batas Maksimum Pemberian Kredit kepada BUMN untuk tujuan
pembangungan dan mempengaruhi hajat hidup orang banyak = 30% (tiga
puluh perseratus) dari Modal Bank atau Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh
miliar).
B. Total eksposur kumulatif yang telah ada = Rp20.000.000.000,00 (dua puluh
miliar rupiah).
Penyediaan Dana baru yang dapat diberikan untuk pembangunan jalan tol =
Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar) - Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar
rupiah) atau sebesar Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). BMPK ini
lebih besar Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dibandingkan apabila kredit
baru ini bukan untuk tujuan pembangungan dan mempengaruhi hajat hidup
orang banyak sebagaimana dijelaskan di PBI Nomor 7/3/PBI/2005 tentang Batas
Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum.
153
Lampiran 22
A W
50%
47% 100%
26%
B E
39% 99% G
85% 55%
C F Y Z
64%
53%
Sebagai contoh Bank FSI memiliki debitur yaitu kelompok Peminjam A yang
154
diperhitungkan kepada masing-masing kelompok Peminjam A dan kelompok
Pemijam W adalah sebesar 25% (dua puluh lima perseratus) dari Modal Bank
FSI, atau sebesar Rp25.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah). Apabila
Penyediaan Dana kepada kelompok Peminjam A adalah sebesar
Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah) dan kepada kelompok Peminjam
W adalah sebesar Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah), maka
Penyediaan Dana yang diperkenankan kepada G harus mempertimbangkan
eksposur kepada kedua kelompok Peminjam sebagai berikut:
155
Lampiran 23
Bank BAS menerima jaminan atas Kredit yang diberikan kepada PT. Sama
masing-masing dari PT. Trans sebesar 40% dan dari PT. Formasi sebesar 30%,
dari nilai Kredit yang diberikan kepada PT. Sama. Berdasarkan penjaminan yang
diberikan PT. Trans dan PT. Formasi, maka PT. Sama ditetapkan sebagai anggota
kelompok Peminjam dengan masing-masing PT. Trans dan PT. Formasi. Adapun
eksposur keseluruhan yang diperhitungkan dalam BMPK untuk masing-masing
kelompok Peminjam PT. Trans – PT. Sama dan PT Formasi – PT. Sama adalah
sebagai berikut:
156
Sebagaimana dicontohkan diatas, eksposur PT. Sama untuk masing-masing
kelompok Peminjam PT. Trans – PT. Sama dan PT Formasi – PT. Sama dihitung
secara proporsional berdasarkan porsi dari masing-masing penjamin kredit PT.
Sama. Hal ini dilakukan apabila hubungan pengendalian semata-mata
disebabkan karena adanya penjaminan dan jaminan yang diberikan berbentuk
corporate guarantee.
157
Lampiran 24
Lampiran 1 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/21/DKBU tanggal 10 Agustus 2009
PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT
BANK PERKREDITAN RAKYAT
BANK INDONESIA
DIREKTORAT KREDIT, BPR DAN UMKM
Tahun 2009
BAB I
PENJELASAN UMUM
I. Tujuan Pelaporan
BPR pelapor melakukan pengisian data pada form entry data yang
tersedia dalam aplikasi data entry laporan BMPK BPR. Angka nominal
yang dilaporkan dalam ribuan rupiah, untuk angka kurang dari
Rp500,00 dibulatkan menjadi 0 (nol) dan untuk angka Rp500,00 atau
lebih dibulatkan menjadi 1 (satu).
Pada formulir sesuai jenis laporan telah disediakan sandi BPR, nama
BPR, alamat, bulan laporan, modal KPMM, BMPK Pihak Terkait,
individu Pihak Tidak Terkait dan kelompok Peminjam Pihak Tidak
Terkait.
VI. Lain-lain
LAPORAN BMPK
II.1.1
LAPORAN PENYEDIAAN DANA PIHAK TERKAIT
dalam ribuan rupiah
Nama : MODAL KPMM :
Alamat : BMPK :
Bulan Laporan : PIHAK TERKAIT (10%) :
NIHIL
*) Harus sama dengan jumlah pelampauan BMPK pihak terkait yang terdapat dalam formulir pelampauan BMPK
Informasi yang disampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala risiko yang
muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.
PIHAK TERKAIT
I. Modal KPMM
II. BMPK
Diisi nihil apabila tidak terdapat penyediaan dana kepada Pihak Terkait.
V. Tanggal
1. Kredit rekening koran, tanggal diisi dengan tanggal pada saat baki
debet tertinggi pada bulan laporan. Dalam hal pada periode laporan
tidak terdapat mutasi kredit rekening koran maka tanggal diisi
dengan tanggal pada saat baki debet tertinggi pada bulan
sebelumnya.
Agunan likuid adalah agunan yang mudah dicairkan seperti emas dan
logam mulia, SBI, tabungan dan deposito di BPR yang bersangkutan
yang diblokir dan dilengkapi dengan surat kuasa pencairan, dengan
nilai agunan sebagai berikut:
3. Agunan berupa emas dan logam mulia, diisi sebesar harga pasar
(market value).
Bagian yang dijamin adalah besarnya nilai dari bagian penyediaan dana
yang dijamin oleh Pemerintah Indonesia secara langsung maupun
melalui BUMN atau BUMD sebagaimana diatur dalam pasal 15 huruf c
Peraturan Bank Indonesia No.11/13/PBI/2009 tanggal 17 April 2009
tentang BMPK BPR.
IX. Kualitas
X. Keterangan
Informasi yang disampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala risiko yang
muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.
I. Modal KPMM
II. BMPK
2. Nama Bank adalah nama BPR Pihak Tidak Terkait yang menerima
penempatan dana dari BPR pelapor.
IV. Tanggal
Agunan likuid adalah agunan yang mudah dicairkan seperti emas dan
logam mulia, SBI, tabungan dan deposito di BPR yang bersangkutan
yang diblokir dan dilengkapi dengan surat kuasa pencairan, dengan
nilai agunan sebagai berikut:
3. Agunan berupa emas dan logam mulia, diisi sebesar nilai pasar
(market value).
Bagian yang dijamin adalah besarnya nilai dari bagian penyediaan dana
yang dijamin oleh Pemerintah Indonesia secara langsung maupun
melalui BUMN atau BUMD sebagaimana diatur dalam pasal 15 huruf c
Peraturan Bank Indonesia No.11/13/PBI/2009 tanggal 17 April 2009
tentang BMPK BPR.
VIII. Kualitas
XI. Keterangan
25
26 Terkait
27 Tidak Terkait
Individu
28 Tidak Terkait
Kelompok
Informasi yang disampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala risiko yang
muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.
I. Nama Peminjam/Bank
Agunan likuid adalah agunan yang mudah dicairkan seperti emas dan
logam mulia, SBI, tabungan dan deposito di BPR yang bersangkutan
yang diblokir dan dilengkapi dengan surat kuasa pencairan, dengan
nilai agunan sebagai berikut:
- Agunan berupa emas dan logam mulia, diisi sebesar nilai pasar
(market value).
Bagian yang dijamin adalah besarnya nilai dari bagian penyediaan dana
yang dijamin oleh Pemerintah Indonesia secara langsung maupun
melalui BUMN atau BUMD sebagaimana diatur dalam pasal 15 huruf c
Peraturan Bank Indonesia No.11/13/PBI/2009 tanggal 17 April 2009
tentang BMPK BPR.
VIII. Kualitas
IX. Keterangan
Lampiran 2 Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/ 21 /DKBU tanggal 10 Agustus 2009
Konfigurasi Software dan Hardware minimal yang harus dipenuhi untuk menjalankan
Aplikasi Data Entry Laporan Berkala adalah sebagai berikut:
1. Konfigurasi Software :
• Sistem Operasi : Microsoft Windows XP dan Vista
2. Konfigurasi Hardware :
• RAM :256MB
• Harddisk : 10 GB
• Monitor : SVGA 1024 x 768 pixel
• CD-ROM Drive
• Mouse, Keyboard.
179
1.2. Penjelasan Umum
180
Bulanan, 3 Bulanan. Adapun perincian masukan dan keluaran adalah sebagai
berikut:
a) Laporan 1 BULANAN:
1. Laporan Bulanan
Masukan yang diperlukan dalam modul laporan bulanan adalah sebagai
berikut:
181
2. Laporan BMPK
Masukan yang diperlukan dalam modul Laporan BMPK ini adalah
sebagai berikut:
1. Laporan BMPK
2. Kelompok Debitur
Keluaran yang dihasilkan dalam Laporan BMPK ini adalah sebagai berikut:
1. Laporan Penyediaan Dana Pihak Terkait
2. Laporan Pelanggaran BMPK Pihak Tidak Terkait
3. Laporan Pelampauan BMPK
b) Laporan 3 BULANAN:
1. Laporan Publikasi
Masukan yang diperlukan dalam modul Laporan Publikasi adalah sebagai
berikut:
1. Ratio
2. Pengurus
182
BAB II INSTALASI
Terdapat 2 cara melakukan instalasi aplikasi Laporan Berkala versi 03.02 adalah
sebagai berikut:
1. Pada komputer yang sudah terinstal aplikasi Laporan Bulanan versi 02.02
2. Pada komputer yang belum ada aplikasi Laporan Bulanan
2.1. Pada komputer yang sudah terinstal aplikasi Laporan Bulanan versi
02.02
Bagi BPR yang telah menggunakan aplikasi Laporan Bulanan versi 02.02, maka sebelum
melakukan upgrade ke versi terbaru (03.02) berikut ini langkah-langkah yang harus
dilakukan terlebih dahulu sebagai berikut:
183
2. Pilih Utility lalu klik Backup
184
4. Proses Backup selesai. Klik Tombol OK
185
2. Dari Menu Control Panel klik Add/Remove Program
3. Muncul Window Add or Remove Programs. Pilih program BPR lalu klik
tombol Change/Remove.
186
4. Klik Yes
187
5. Klik Remove All
6. KlikOK
188
2.1.3. Instalasi Aplikasi Versi 03.02
Setelah selesai melakukan uninstal program seperti pada point 2.1.2. diatas,
langkah berikutnya adalah melakukan instalasi aplikasi versi 03.02 dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Masukkan CD install aplikasi Data Entry BPR
2. Pada Windows, aktifkan menu Windows Explorer
3. Pilih Drive untuk CD (misalnya drive D)
4. Double klik file Setup.Exe untuk vista klik kanan pada file Setup.exe pilih
Run as Administrator.
5. KlikOK
6. Klik gambar komputer untuk melakukan proses instalasi, jika ingin
mengubah alamat penyimpanan sistem BPR klik Change Directory, pada
Path sebutkan alamat direktori sistem BPR akan disimpan
189
7. Pada Existing Group, pilih BPR
8. Klik Continue
9. KlikOK
190
10. Hasil instalasi akan membentuk menu BPR
Catatan : hasil proses instalasi juga akan membuat otomatis menu shortcut BPR
pada desktop.
11. Setelah selesai menginstall harus di perhatikan juga Setting regional,
Setting regional tersebut berada di Control Panel lalu Double Klik di
Regional And Language Options
191
12. Setelah Double Klik maka akan muncul form sebagai berikut
Lalu pilih English (United States), Setelah dipilih lalu klik ok.
192
2. Klik Menu 1 Bulanan pilih Restore
4. Pilih File yg telah di backup di directory folder yang sama pada saat kita
selesai membackup. Lalu klik tombol Open.
193
5. Klik Tombol Restore
194
7. Proses Restore selesai. Klik Tombol OK
Bagi BPR yang baru akan menggunakan aplikasi Laporan Berkala BPR,
berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan
instalasi aplikasi versi terbaru 03.02 yang ada di dalam CD.
1. Masukkan CD install aplikasi Data Entry BPR
2. Pada Windows, aktifkan menu Windows Explorer
3. Pilih Drive untuk CD (misalnya drive D)
4. Double klik file Setup.Exe, Untuk Vista klik kanan di file Setup.exe lalu
pilih Run as Administrator.
195
5. KlikOK
6. Klik gambar komputer untuk melakukan proses instalasi, jika ingin
mengubah alamat penyimpanan sistem BPR klik Change Directory, pada
Path sebutkan alamat direktori sistem BPR akan disimpan
196
7. Pada Existing Group, pilih BPR
8. Klik Continue
9. Klik OK
197
BAB III PETUNJUK TEKNIS
Setelah dilakukan proses instalasi, masuk ke program BPR dengan cara sebagai
berikut:
1. Klik Start
2. Klik Programs
3. KlikBPR
4. Klik BPR (Bagi yang menggunakan Vista, Klik kanan di BPR pilih Run as
Administrator)
3.1.1. Inisialisasi Data Pokok
Pada saat menjalankan program pertama kali, form Inisialisasi Data Pokok
Bank akan tampil dan masukkan data.
198
Setelah memasukan data sesuai dengan BPR, klik OK untuk
menyimpan data ke dalam database. Setelah di klik OK maka akan
tampil form Informasi Direksi dan masukan data.
Pada saat kita login untuk pertama kali, maka User id yang kita input
adalah sebagai Admin, langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Input Field
− User ID : Administrator
− Password : admin!!!
b. Klik OK
199
Item-item yang aktif pada menu utama adalah sesuai dengan
otorisasi pemakainya.
Karena saat login pertama kali adalah sebagai administrator, maka
item yang aktif dalam tampilan menu utama adalah sesuai dengan
aksesnya.
Catatan : User diharapkan untuk mengubah password
Administrator.
Versi
200
administrator dan user. Administrator dapat mengatur akses pemakai
dan user sebagai pelaksananya.
Hak akses / otoritas pemakai aplikasi program data entry ini dibagi 2
yaitu:
a. Admin, hak aksesnya yaitu:
i. 1 Bulanan:
• Inisialisasi
• Laporan
• Validasi Data
• File Kirim
• Eksport
• Import
• Backup
• Restore
ii. 3 Bulanan:
• Inisialisasi
• Validasi Data
• File Kirim
iii. Utility :
• Informasi Bank (update informasi data bank)
• Informasi Direktur & Komisaris
• Tabel Referensi (Validasi dan Replace Tabel Referensi)
iv. Otoritas:
• Ubah Password
• Otoritas Pemakai
201
b. User hak aksesnya yaitu:
i. 1 Bulanan:
• Data Entry
• Laporan
• Validasi Data
• File Kirim
• Eksport
• Import
ii. 3 Bulanan:
• Data Entry
• Validasi Data
• File Kirim
iii. Otoritas:
• Ubah Password
202
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Klik tombol Tambah
2. Masukan data, item yang diinput sebagai berikut:
− User ID : diisi minimal 6 karakter
− Nama User
− Password: diisi minimal 8 karakter dan mengandung minimal
1 karakter spesial ( “!@#$%^&*()” )
− Konfirmasi Password: diisi sesuai dengan masukan password
− Otoritas : diklik untuk level pemakai yang diinginkan (Admin
atau User)
3. Klik tombol Simpan
4. Untuk menghapus data, klik tombol navigasi yang berada di
bawah kiri atau kanan, pilih data yang akan dihapus, klik tombol
Hapus.
203
pemakai agar pengguna yang tidak berhak tidak dapat
mengoperasikan sistem ini.
Langkah-langkah mengubah password sebagai berikut:
1. Klik Otoritas pada menu utama
2. Klik Ubah Password
204
i. Pada Inisialisasi seluruhnya, form 01 sampai dengan
form 09 dihapus data seluruhnya sehingga yang ada
adalah form kosong yang siap untuk diinput.
205
6. Klik Inisialisasi.
206
3. Input field Bulan Laporan
4. Input field tahun dengan format YYYY
5. Tipe Inisialisasi (Seluruhnya/Sebagian).
6. Klik Inisialisasi.
207
2. Input field Triwulan dengan format Romawi
3. Input field tahun dengan format YYYY
4. Tipe Inisialisasi (Sebagian) Default.
5. Klik Inisialisasi.
Setelah inisialisasi data dilakukan, proses selanjutnya adalah proses entry data,
proses tersebut hanya dapat dilakukan dengan login user, sehingga dari menu
administrator harus dilakukan logout terlebih dahulu, untuk selanjutnya login
kembali dengan menggunakan user id yang memiliki otoritas sebagai user.
Untuk melakukan login dan logout dilakukan melalui menu Sistem, yang akan
dijelaskan pada bagian selanjutnya.
3.2. Sistem
Modul ini dibagi menjadi tiga pilihan yaitu:
3.2.1. Login
Berfungsi untuk masuk ke aplikasi sesuai dengan hak aksesnya.
Login sebagai user atau login sebagai administrator (Klik logout
dulu, baru bisa login)
Pada saat administrator sudah melakukan proses inisialisasi data,
maka otoritas untuk entry data dilakukan oleh user sesuai dengan hak
aksesnya. Untuk melakukan entry data harus login terlebih dahulu
sebagai user.
208
Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
1. Pada menu utama klik Sistem, pilih Login, maka muncul form login
2. Input User Id (sebagai user yang sesuai dengan yang telah dibuat
pada saat login sebagai administrator)
3. Input Password
4. KlikOK.
Password yang pertama kali digunakan adalah password yang
diberikan/dibuat oleh administrator pada menu otoritas pemakai,
untuk selanjutnya user dapat mengubah password sendiri.
Item-item yang aktif pada menu utama user adalah sesuai dengan
otorisasi pemakainya (sebagaimana yang telah dijelaskan pada menu
utama admin).
3.2.2. Logout
Berfungsi untuk keluar dari menu utama dan menonaktifkan item-item
pada menu utama.
3.2.3. Keluar
Berfungsi untuk keluar dari aplikasi entry.
209
BAB IV Laporan BMPK
210
1. Pada menu utama, klik 1 Bulanan – Laporan BMPK – Data Entry
2. Pilih Entry Kelompok Debitur
211
1. Pada menu utama, klik 1 Bulanan – Laporan BMPK – Data Entry
2. Pilih Entry BMPK – Pihak Terkait
212
9. Untuk mencari Debitur / BPR bisa menggunakan tombol Cari No
Referensi.
10. Klik tombol Tambah untuk menambah data
213
a. Input Jenis Penyediaan Dana
i. 1 (Kredit)
ii. 2 (Penempatan pada bank lain)
b. Jika Debitur termasuk Individu maka akan otomatis terpilih 1
(Kredit), Tapi jika bukan Individu melainkan BPR maka akan
bisa memilih Jenis Penyediaan Dana. Jenis Penyediaan Dana
yang dipilih 1 (Kredit):
i. Sandi Bank akan disabled jika Debitur termasuk Individu
tapi jika termasuk BPR maka wajib mengisi Sandi Bank
walaupun Jenis Penyediaan Dana nya 1 (Kredit).
ii. Keterkaitan:
- 1 (Terkait)
iii. Hubungan Keterkaitan harus diisi.
c. Jika Jenis Penyediaan Dana yg dipilih 2(Penempatan pada bank
lain) khusus Debitur BPR:
i. Sandi Bank harus diisi.
ii. Keterkaitan:
- 1 (Terkait)
iii. Hubungan Keterkaitan harus diisi.
d. Tanggal Realisasi dgn format DD/MM/YYYY
e. Baki Debet dalam ribuan rupiah
f. Agunan dalam ribuan rupiah
g. Kualitas
h. Keterangan.
214
i. Klik Simpan untuk menyimpan data. Jika ingin menambah lagi
dengan nama Debitur yang sama klik tombol Tambah maka
klik tombol Tambah.
j. Untuk keluar dari form ini tekan tombol Keluar.
215
5. Jika Data Pelanggaran BMPK Pihak Tidak Terkait tidak nihil.
Lakukan tahapan – tahapan No 6 dan seterusnya.
6. Isi Modal KPMM (dalam ribuan rupiah) dan klik tombol Simpan.
(BMPK Pihak Tidak Terkait, Kelompok Peminjam Tdk Terkait
dihitung otomatis)
7. Jika ada row yang akan dihapus Klik Tombol Hapus.
8. Untuk mengupdate Data klik tombol update atau double klik pada
row yg akan di update.
9. Klik tombol Tambah untuk menambah data
216
a. Input Jenis Penyediaan Dana
i. 1 (Kredit)
ii. 2 (Penempatan pada bank lain)
b. Jika Debitur termasuk Individu maka akan otomatis terpilih 1
(Kredit), Tapi jika bukan Individu melainkan BPR maka akan
bisa memilih Jenis Penyediaan Dana. Jenis Penyediaan Dana
yang dipilih 1 (Kredit):
i. Sandi Bank akan disabled
ii. Keterkaitan:
- 2 (Tidak Terkait)
iii. Kelompok debitur bisa dipilih dan boleh dikosongkan.
c. Jika Jenis Penyediaan Dana yg dipilih 2(Penempatan pada
bank lain) Khusus Debitur BPR:
217
i. Sandi Bank harus diisi.
ii. Keterkaitan:
- 2 (Tidak Terkait)
iii. Kelompok debitur bisa dipilih dan boleh dikosongkan.
d. Tanggal Realisasi dgn format DD/MM/YYYY
e. Baki Debet dalam ribuan rupiah
f. Agunan dalam ribuan rupiah
g. Kualitas
h. Keterangan.
i. Klik Simpan untuk menyimpan data. Jika ingin menambah lagi
dengan nama Debitur yang sama klik tombol Tambah maka
klik tombol Tambah.
j. Untuk keluar dari form ini tekan tombol Keluar.
218
3. Tampilan defaultnya di tab Pihak Terkait. Klik Tab Pelampauan.
4. Jika Pelampauan BMPK Nihil maka klik pilihan “Data Nihil”
seperti pada gambar di atas. Lalu klik Simpan.
5. Jika Pelampauan BMPK tidak nihil. Lakukan tahapan – tahapan
No 6 dan seterusnya.
6. Isi Modal KPMM (dalam ribuan rupiah) dan klik tombol Simpan.
(BMPK Pihak Terkait)
7. Jika ada row yang akan dihapus Klik Tombol Hapus.
8. Untuk mengupdate Data klik tombol update atau double klik pada
row yg akan di update.
9. Klik tombol Tambah untuk menambah data
219
a. Input Jenis Penyediaan Dana
i. 1 (Kredit)
ii. 2 (Penempatan pada bank lain)
b. Jika Jenis Penyediaan Dana yang dipilih 1 (Kredit):
i. Sandi Bank akan disabled
ii. Nama Debitur harus diisi
iii. Kelompok bisa dipilihjika termasuk kelompok
iv. Keterkaitan:
− 1 (Terkait)
− 2 (Tidak Terkait)
v. Hubungan Keterkaitan harus diisi.
c. Jika Jenis Penyediaan Dana yg dipilih 2(Penempatan pada
bank lain):
i. Sandi Bank harus diisi.
ii. Nama Debitur harus diisi
iii. Kelompok bisa dipilihjika termasuk kelompok
220
iv. Keterkaitan:
− 1 (Terkait)
− 2 (Tidak Terkait)
v. Hubungan Keterkaitan harus diisi.
d. Tanggal Realisasi dgn format DD/MM/YYYY
e. Baki Debet dalam ribuan rupiah
f. Agunan dalam ribuan rupiah
g. Kualitas
h. Keterangan.
i. Klik Simpan untuk menyimpan data. Dan form tersebut akan
tertutup
j. Untuk keluar dari form ini tekan tombol Keluar.
4.2. Laporan
4.2.1. Penyediaan Dana Pihak Terkait
Jika di Form BMPK di bagian tab pihak terkait di klik pilihan “Data
Nihil” maka data Laporan Penyediaan Dana Pihak Terkait Nihil.
221
Maka report yang muncul datanya akan bertuliskan nihil
Jika “Data Nihil” tidak di klik dan data ada maka akan tampil report
222
4.2.2. Pelanggaran BMPK Pihak Tidak Terkait
Di laporan Pelanggaran BMPK pihak tidak terkait untuk report
apabila data tidak ada atau nihil bisa di tampilkan dengan data nihil
dengan cara mengklik “Data Nihil” di Form BMPK di bagian tab
pihak tidak terkait
223
Maka report yang muncul datanya akan bertuliskan nihil
Jika “Data Nihil” tidak di klik dan data ada maka akan tampil report
224
4.2.3. Pelampauan BMPK
Di laporan Pelampauan BMPK untuk report apabila data tidak ada
atau nihil bisa di tampilkan dengan data nihil dengan cara mengklik
“Data Nihil” di Form BMPK di bagian tab Pelampauan
225
Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 48 -
226
Jika “Data Nihil” tidak di klik dan data ada maka akan tampil report
227
4.3. Validasi
Validasi laporan BMPK dilakukan bila semua data telah selesai di-entry.
Petunjuk proses validasi Laporan Berkala:
1. Pilih Validasi laporan BMPK
- Jika data sudah sesuai, maka akan muncul form seperti berikut:
228
4.4. File Kirim
Jika validasi dinyatakan berhasil (tidak ada kesalahan), maka file siap untuk
dikirim / diupload ke web. Untuk membentuk file kirim ini, terlebih dahulu
harus dilakukan validasi, baik saat login sebagai user maupun sebagai admin.
Langkah-langkah pembentukan file kirim:
1. Lakukan Validasi terlebih dahulu, setelah validasi berhasil, baru lakukan
langkah-langkah selanjutnya di bawah ini
2. Pada menu utama, klik 1Bulanan-Laporan BMPK
3. Pilih File kirim
229
6. Hasil pembentukan file kirim akan disimpan dalam folder“ .\Data Kirim\”.
7. File yang terbentuk sudah dienkrip dan di zip yang berekstension *.PPK.
4.5. Export
Sub modul Export berfungsi untuk menyimpan data form BMPK yang sudah
di-entry dalam bentuk text (*.exp) yang tidak di-enkripsi, dan sewaktu-waktu
dapat di–import.
Langkah-langkah Export:
1. Pada menu utama, klik 1 Bulanan – Laporan BMPK
2. Pilih Export
230
5. Hasil export akan disimpan dalam folder“ \Data_Export\”
6. File yang terbentuk ber-extension _BMPK.EXP
231
00 Merupakan sandi sebagai penanda baris informasi modal
[MODAL KPMM] Berisi nilai modal KPMM berupa numerik 12 digit rata kanan
dengan nol (0) sebagai pengisi data kosong.
Contoh: 000050000000
[BMPK TERKAIT] Berisi nilai BMPK untuk pihak Terkait (10% dari modal
KP MM) berupa numerik 12 digit rata kanan dengan nol (0)
sebagai pengisi data kosong.
Contoh: 000050000000
[BMPK TIDAK Berisi nilai BMPK untuk pihak tidak terkait individu (20% dari
TERKAIT modal KPMM) berupa numerik 12 digit rata kanan dengan nol
INDIVIDU
(0) sebagai pengisi data kosong.
Contoh: 000050000000
[BMPK TIDAK Berisi nilai BMPK untuk pihak tidak terkait kelompok (25%
TERKAIT dari modal KPMM) berupa numerik 12 digit rata kanan dengan
KELOMPOK
nol (0) sebagai pengisi data kosong.
Contoh: 000050000000
[TERKAIT NIHIL] Berisi flag terkait nihil berupa numeric 1 digit
Contoh: 0 untuk false
1 untuk true
[TIDAK TERKAIT Berisi flag tidak terkait nihil berupa numeric 1 digit
NIHIL] Contoh: 0 untuk false
1 untuk true
[PELAMPAUAN Berisi flag pelampauan nihil berupa numeric 1 digit
NIHIL] Contoh: 0 untuk false
1 untuk true
Dimana:
[SANDI LAPORAN] Berisi sandi jenis laporan BMPK, berupa numerik 2
karakter, yang dapat berisi nilai:
01 - BMPK Terkait
02 – BMPK Tidak Terkait
03 – Pelampauan BMPK
[KODE BARIS] Berisi sandi informasi baris, berupa numerik 3
karakter, yang dapat berisi nilai:
000 – baris data single
010 – baris yang menandakan informasi
kelompok/group
011 – baris yang menandakan informasi
232
anggota dari kelompok/group
019 – baris total dari satu
kelompok/group
9XX – item data yang telah ditentukan
berdasarkan tabel refensi
[NAMA PELANGGAN] Nama pelanggan yang akan dilaporkan, berupa
alphanumerik 30 karakter rata kiri dengan karakter
spasi sebagai pengisi data kosong
[BMPK GROUP] Nama kelompok BMPK yang akan dilaporkan,
berupa alphanumerik 30 karakter rata kiri dengan
karakter spasi sebagai pengisi data kosong
[KETERKAITAN] Jenis keterkaitan dengan BPR dari pelanggan yang
bersangkutan, berupa numerik 1 digit dengan isi
sebagai berikut:
233
‘000000200000’
[BAKI DEBET NET] Berisi informasi baki debet net dari pinjaman,
berupa numerik 12 digit rata kanan dengan karakter
‘0’ sebagai pengisi data kosong disebelah kiri,
contoh : ‘000000200000’
[PELAMPAUAN/ PELANGGARAN] Berisi informasi nilai pelampauan/pelanggaran,
berupa numerik 12 digit rata kanan dengan karakter
‘0’ sebagai pengisi data kosong disebelah kiri,
contoh : ‘000000200000’
[%PELAMPAUAN/PELANGGARAN] Berisi informasi baki debet dari pinjaman, berupa
numerik 8 digit rata kanan dengan karakter ‘0’
sebagai pengisi data kosong disebelah kiri, dengan
ketelitian 4 angka dibelakang koma dan dituliskan
tanpa tanda decimal.
Contoh: 00101000, berarti 10,1 %
[KUALITAS] Berisi kriteria kualitas pengembalian pinjaman,
berupa numerik 1 karakter, berisi:
1 – Lancar
2 – Kurang Lancar
3 – Diragukan
4 – Macet
[KETERANGAN]
Berisi dekripsi keterangan yang ingin disampaikan,
berupa alphanumerik maksimal 30 karakter rata kir.
4.7. Import
Sub modul ini berfungsi untuk memasukkan kembali isi file export yang
mempunyai periode yang sama dengan periode aplikasi ke dalam database
BPR. Perlu diperhatikan, proses import akan menghapus data BMPK yang
sudah ada pada database sebelumnya dan memasukkan isi data dari file export.
Langkah-langkah Import:
1. Pada menu utama, klik 1 Bulanan- Laporan BMPK
2. Pilih Import
234
3. Klik tombol Browse untuk mengambil file export yang berekstension
_BMPK.EXP
4. Klik tombol Import untuk melakukan proses pengambilan data
5. Jika berhasil, timbul pesan “import selesai”.
4.8. Backup
Sub modul backup berfungsi untuk menyimpan seluruh data yang ada di
database sebagai backup yang sewaktu-waktu dapat di-restore ke database.
Langkah-langkah backup data:
1. Pada menu utama, klik 1 Bulanan – Laporan BMPK
2. Pilih Backup
235
4. Jika berhasil, timbul pesan “backup selesai”, lalu klik OK
5. Hasil backup akan disimpan dalam folder“ .\Data_Backup\”
6. File yang terbentuk sudah dienkrip dan di zip yang berekstension
_BMPK.BAK
4.9. Restore
Sub modul ini berfungsi untuk memasukkan kembali isi file backup ke dalam
database BPR. Perlu diperhatikan, proses restore akan menghapus seluruh data
yang sudah ada pada database sebelumnya dan memasukkan isi data dari file
backup.
Langkah-langkah proses restore:
1. Lakukan Validasi terlebih dahulu, setelah validasi berhasil, baru lakukan
langkah-langkah selanjutnya di bawah ini
2. Pada menu utama, klik 1 bulanan- Laporan BMPK
3. Pilih Restore
236
Lampiran 26
Lampiran 3 Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/ 21 /DKBU tanggal 10 Agustus 2009
BANK INDONESIA
2009
BAB I PENDAHULUAN
Aplikasi Web BPR adalah aplikasi yang digunakan oleh BPR Pelapor untuk
melakukan pengiriman laporan ke database Laporan Berkala di Bank Indonesia.
238
BAB II INSTALASI
2.1 Pra-Instalasi
Untuk dapat menjalankan aplikasi web Laporan Berkala terlebih dahulu
lakukan setting pada komputer sebagai berikut :
a. Setting Dial-up Connection
239
Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 3-
-
240
b. Koneksi ke Extranet BPR
241
4. Klik tombol Login.
User BPR hanya mempunyai satu level user yaitu sebagai administrator
yang menggunakan semua menu di halaman web BPR.
242
Tabel Hak Pemakaian User BPR
Level Hak Pemakaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Administrator x x x x x x x x x
*) Keterangan
1. Upload 6. Teguran
243
Pada tengah-tengah halaman utama Web BPR, terdapat Daftar Teguran dan
Daftar Berita, dari tiap-tiap daftar, klik tulisan [selengkapnya], muncul
layar berikut :
a. Detail Teguran
b. Detail Berita
244
BAB III PETUNJUK TEKNIS
245
DataKirim. Pilih file yang ber-ekstension sesuai dengan laporan
yang dipilih, yaitu :
a. * .bpr untuk Laporan Bulanan.
b. * .pub untuk Laporan Publikasi.
c. * .ppk untuk Laporan BMPK.
4. Lalu klik tombol Open, dan file akan muncul di form upload
5. Klik OK
246
6. Jika file sudah di-upload sebelumnya, maka akan muncul
konfirmasi sebagai berikut :
Klik Ya, jika ingin mengirim ulang atau data sudah dikoreksi.
Klik Tidak, jika pengiriman dibatalkan. Jika dilakukan pengiriman
ulang, perlu diingat laporan yang akan diambil oleh Bank
Indonesia adalah laporan yang di-upload paling akhir
7. Jika Upload selesai akan tampil seperti berikut :
8. Untuk melihat status upload, klik tulisan Klik disini untuk melihat
status upload, akan tampil halaman Absensi.
247
9. Klik Tanda terima untuk melihat tanda terima pengiriman
Laporan Berkala. Jika diperlukan, tanda terima dapat di cetak
melalui printer atau disimpan sebagai softcopy.
248
3.2 Halaman Tabel Referensi
Halaman ini berisi tabel referensi yang dijadikan acuan dalam pembuatan
Laporan Berkala. Untuk melihat tabel referensi, klik tabel yang dinginkan,
dan akan muncul tabel yang dituju. Tabel ini juga dapat di-download, dengan
cara sebagai berikut :
1. Klik menu Tabel Referensi
2. Klik Tulisan Download Referensi, yang berada di bagian atas kanan dari
tabel
249
3. Muncul box berikut :
.
4. Pilih “Save this file to disk“, klik OK
5. Simpan file tersebut dalam direktori BPR, file hasil download yaitu
tabel referensi.ref
_
6. File tabel_referensi ini dapat digunakan dalam aplikasi data entry
Laporan Berkala.
250
2. Pilih Kategori = Individu.
3. Pilih Periode (bulan dan tahun laporan yang ingin dilihat)
4. Pilih Laporan (laporan form 1 s.d. 9)
5. Klik tombol Tampilkan, contoh tampilan laporan kredit yang
diberikan seperti berikut :
251
6. Untuk menyimpan laporan, klik file, lalu klik save as
7. Untuk mencetak laporan, klik file, lalu klik print.
252
3. Pilih Periode (trimester dan tahun laporan yang ingin dilihat)
4. Pilih Laporan, laporan yang akan dilihat yaitu, Neraca Publikasi,
Komitmen dan Kontijensi, Laba Rugi dan Laba Ditahan serta
Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya,
5. Masukkan User ID dan Password File kirim publikasi sesuai dengan
yang di data entry,
6. Klik tombol Tampilkan, contoh tampilan untuk Komitmen dan
Kontijensi Publikasi seperti berikut :
253
7. Untuk menyimpan laporan, klik file, lalu klik save as
8. Untuk mencetak laporan, klik file, lalu klik print.
254
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Klik Menu Laporan, maka akan terbuka halaman Laporan
2. Pilih Kategori = Laporan BMPK
muncul halaman seperti berikut :
255
6. Untuk menyimpan laporan, klik file, lalu klik save as
7. Untuk mencetak laporan, klik file, lalu klik print.
3.4 Ha l a ma n H e l p d e s k
Halaman ini berfungsi sebagai forum tanya jawab dengan Bank Indonesia,
panduan pemakaian sistem dan penanganan masalah serta FAQ.
256
Halaman helpdesk terdiri dari 3 halaman, yaitu :
a. Tanya Jawab
Halaman ini dapat digunakan untuk mengajukan / mengirimkan pertanyaan
ke administrator Bank Indonesia dengan langkah sebagai berikut :
1. Klik Menu Help desk
2. Klik Tanya Jawab
257
4. Tulis pertanyaan pada box Form Kirim Pertanyaan
5. Daftar pertanyaan yang masuk akan ditampilkan pada halaman Tanya
Jawab.
b. Panduan
Halaman ini berisi panduan tentang Laporan Berkala. Halaman panduan ini
akan di-update oleh Bank Indonesia. Untuk membukanya, klik pada judul
panduan yang dikehendaki.
258
Halaman FAQ ini terdiri dari dua menu, yaitu :
1. Help : Berisi pertanyaan tentang tata cara penggunaan Web Laporan
Berkala
2. Contact Person : Berisi pertanyaan tentang cara menghubungi BI, baik
mengenai penyampaian Laporan Berkala berbasis web ataupun tentang
Laporan Berkala BPR itu sendiri.
259
3.6 Halaman Teguran
Halaman teguran berisi daftar teguran Bank Indonesia kepada BPR yang
akan selalu di-update. Klik judul teguran yang ada untuk melihat teguran
selengkapnya.
260
3.7 Halaman Log
Halaman ini berfungsi untuk melihat halaman yang telah dibuka dan dapat
digunakan untuk melacak proses yang telah dilakukan oleh user id yang
tengah dipakai.
261
Lampiran 27
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/17/DPbS tanggal 30 Mei 2011
PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN BATAS MAKSIMUM
PENYALURAN DANA
BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
izin-Nya buku Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyediaan Dana
(BMPD) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Tahun 2011 ini dapat
diterbitkan. Pedoman ini berisi mengenai format dan tatacara pengisian kolom-
kolom laporan BMPD yang harus disampaikan BPRS kepada Bank Indonesia setiap
bulan.
Akhirul kalam, besar harapan kami pedoman ini dapat membantu BPRS dalam
menyusun laporan BMPD sehingga penyusunan dan penyampaian laporan BMPD
dapat dilakukan secara cepat, akurat dan tepat waktu. Semoga seluruh niat, segenap
upaya dan jerih payah dalam rangka pengembangan BPRS mendapat pertolongan,
ridha, berkah, rahmat dan taufiq Allah SWT serta bermanfaat bagi kita semuanya.
263
PENJELASAN UMUM
I. Tujuan Pelaporan
Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD) oleh Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) yang disusun menurut buku pedoman ini dimaksudkan
untuk keperluan:
a. Pembinaan dan pengawasan BPRS secara individual.
b. Pemantauan terhadap pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam Penyaluran
Dana.
c. Penilaian tingkat kesehatan BPRS.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka laporan BMPD harus diisi secara
benar dan lengkap serta disampaikan tepat waktu, dengan mengacu pada
pedoman yang berlaku.
II. BPRS Pelapor
BPRS pelapor adalah kantor pusat BPRS.
III. Jenis Laporan
1. Laporan Pelanggaran BMPD Pihak Terkait
2. Laporan Penyaluran Dana dan Pelampauan BMPD Pihak Terkait
3. Laporan Pelanggaran BMPD Pihak Tidak Terkait
4. Laporan Pelampauan BMPD Pihak Tidak Terkait
IV. Periode Laporan
Laporan BMPD disampaikan secara bulanan kepada Bank Indonesia.
V. Cara Pengisian Laporan
BPRS pelapor melakukan pengisian data pada form entry data yang tersedia
dalam aplikasi data entry laporan BMPD BPRS. Angka nominal dilaporkan
dalam ribuan rupiah, dengan pembulatan sebagai berikut:
a. angka kurang dari Rp500,00 (lima ratus rupiah) dibulatkan menjadi 0 (nol);
dan
b. angka Rp500,00 (lima ratus rupiah) atau lebih dibulatkan menjadi 1 (satu).
264
1.1 FORMULIR 1 LAPORAN PELANGGARAN BMPD PIHAK TERKAIT
FORMULIR 1
LAPORAN PELANGGARAN BMPD PIHAK TERKAIT
Nama :
Alamat :
Bulan :
Laporan (Ribuan Rp)
PADA SAAT PEMBERIAN/REALISASI PENYEDIAAN DANA
HUBUNGAN PENYALURAN AGUNAN LIKUID/ PENYALURAN
NOMOR NOMOR NAMA NASABAH PENERIMA JENIS MODAL
NO. KETERKAITAN TANGGAL DANA/BAKI BAGIAN YANG DANA/BAKI PELANGGARAN KUALITAS KETERANGAN
NASABAH REKENING FASILITAS/BANK FASILITAS KPMM
DENGAN BPRS DEBET DIJAMIN DEBET NETTO
Rupiah %
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV
A. Pembiayaan Yang Diberikan
Total pelanggaran
Total pelanggaran
JUMLAH
Informasi yang di sampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala resiko yang muncul atas penyampaian data tersebut
menjadi tanggung jawab kami.
....................,.......................
Mengetahui,
Ttd
Direktur Utama
265
1.2 RINCIAN FORMULIR 1 LAPORAN PELANGGARAN BMPD PIHAK
TERKAIT
KOLOM
I. Nomor Nasabah
Nomor identifikasi Nasabah Penerima Fasilitas (CIF)
II. Nomor Rekening
Nomor rekening pada masing-masing fasilitas yang diberikan
III. Nama Nasabah Penerima Fasilitas/Bank
Nama Nasabah Penerima Fasilitas atau nama BPRS yang menerima
Penempatan Dana Antar Bank
IV. Hubungan Keterkaitan Dengan BPRS
1. Hubungan kepemilikan
2. Hubungan kepengurusan
3. Hubungan keuangan
4. Hubungan keluarga
V. Jenis Fasilitas
A. Pembiayaan Yang diberikan
1. Murabahah
2. Mudharabah
3. Musyarakah
4. Salam
5. Istishna’
6. Ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik
7. Qardh
8. Lainnya
B. Penempatan Dana Antar Bank
1. Tabungan wadiah
2. Tabungan mudharabah
3. Deposito mudharabah
4. Pembiayaan musyarakah
266
5. Pembiayaan mudharabah
6. Piutang qardh
7. Lainnya
VI. Tanggal
TT/BB/TTTT
VII. Penyaluran Dana/Baki Debet
Dalam ribuan rupiah
VIII. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin
Dalam ribuan rupiah
IX. Penyaluran Dana/Baki Debet Netto
Dalam ribuan rupiah
X. Modal KPMM
Dalam ribuan rupiah
XI. Pelanggaran - Rupiah
Dalam ribuan rupiah
XII. Pelanggaran - Persentase
Dalam angka persentase
XIII. Kualitas
1. Lancar
2. Kurang lancar
3. Diragukan
4. Macet
XIV. Keterangan
267
1.3 PENJELASAN FORMULIR 1 LAPORAN PELANGGARAN BMPD
PIHAK TERKAIT
KOLOM
I. Nomor Nasabah
Kolom ini diisi dengan nomor identifikasi Nasabah Penerima Fasilitas
(Customer Identification File/CIF) yang ditetapkan BPRS.
II. Nomor Rekening
Kolom ini diisi dengan nomor rekening pada masing-masing fasilitas yang
diberikan kepada Nasabah Penerima Fasilitas yang ditetapkan BPRS.
III. Nama Nasabah Penerima Fasilitas/Bank
Kolom ini diisi dengan nama Nasabah Penerima Fasilitas atau nama BPRS
yang menerima Penempatan Dana Antar Bank sesuai dengan jenis Penyaluran
Dana yang dilakukan BPRS pelapor sebagai berikut:
A. Pembiayaan yang diberikan
Nama Nasabah Penerima Fasilitas diisi dengan nama nasabah perorangan
atau perusahaan/badan Pihak Terkait yang memperoleh fasilitas
Pembiayaan sesuai dengan nama yang tercantum dalam perjanjian
Pembiayaan.
B. Penempatan Dana Antar Bank
Nama Bank diisi dengan nama BPRS Pihak Terkait yang menerima
Penempatan Dana Antar Bank dari BPRS pelapor.
Kolom ini diisi nihil apabila tidak terdapat Penyaluran Dana kepada
Pihak Terkait yang melanggar BMPD.
IV. Hubungan Keterkaitan Dengan BPRS
Kolom ini diisi dengan hubungan keterkaitan antara Nasabah Penerima
Fasilitas atau BPRS penerima Penempatan Dana Antar Bank dengan BPRS
pelapor, sesuai Pasal 7 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/5/PBI/2011
tentang Batas Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
beserta penjelasannya, yang dikategorikan sebagai berikut:
1. Hubungan kepemilikan;
2. Hubungan kepengurusan;
3. Hubungan keuangan; dan/atau
4. Hubungan keluarga.
268
V. Jenis Fasilitas
Kolom ini diisi dengan nama akad atau jenis penempatan sesuai dengan jenis
Penyaluran Dana yang dilakukan BPRS pelapor sebagai berikut:
A. Pembiayaan yang diberikan
Diisi dengan jenis akad Pembiayaan yang diberikan BPRS kepada
Nasabah Penerima Fasilitas yaitu:
1. Murabahah;
2. Mudharabah;
3. Musyarakah;
4. Salam;
5. Istishna’;
6. Ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik;
7. Qardh; atau
8. Lainnya.
B. Penempatan Dana Antar Bank
Diisi dengan jenis penempatan dana yang dilakukan BPRS pelapor pada
BPRS lain, yaitu:
1. Tabungan wadiah;
2. Tabungan mudharabah;
3. Deposito mudharabah;
4. Pembiayaan musyarakah;
5. Pembiayaan mudharabah;
6. Piutang qardh; atau
7. Lainnya.
VI. Tanggal
Kolom ini diisi dengan tanggal realisasi/pencairan Pembiayaan dan/atau
Penempatan Dana Antar Bank dengan format tanggal/bulan/tahun
(TT/BB/TTTT). Tata cara pengisian tanggal adalah sebagai berikut:
1. Pembiayaan murabahah dan Pembiayaan istishna’, diisi dengan tanggal
pada saat penyerahan barang;
2. Pembiayaan multijasa, diisi dengan tanggal pada saat penandatanganan
akad;
269
3. Pembiayaan salam, diisi dengan tanggal pada saat pencairan dana;
4. Pembiayaan mudharabah dan Pembiayaan musyarakah dengan pencairan
sekaligus, diisi dengan tanggal pada saat pencairan;
5. Pembiayaan mudharabah dan Pembiayaan musyarakah dengan pencairan
bertahap, diisi dengan tanggal penarikan terakhir pada bulan laporan;
6. Pembiayaan qardh, diisi dengan tanggal pada saat pencairan;
7. Pembiayaan ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik, diisi dengan tanggal
pada saat penandatanganan akad;
8. Penempatan Dana Antar Bank dalam bentuk deposito, diisi dengan tanggal
penerbitan bilyet deposito.
9. Penempatan Dana Antar Bank dalam bentuk tabungan, diisi dengan
tanggal pada saat saldo tertinggi pada bulan laporan.
VII. Penyaluran Dana/Baki Debet
Kolom ini diisi dengan jumlah Pembiayaan yang diberikan kepada Nasabah
Penerima Fasilitas atau Penempatan Dana Antar Bank pada BPRS lain, dalam
ribuan rupiah sebagai berikut:
A. Pembiayaan yang diberikan
1. Pembiayaan murabahah, Pembiayaan istishna’, dan Pembiayaan
multijasa dilaporkan sebesar jumlah harga pokok;
2. Pembiayaan salam dilaporkan sebesar jumlah harga perolehan;
3. Pembiayaan mudharabah, Pembiayaan musyarakah dan
Pembiayaan qardh dilaporkan sebesar jumlah dana yang dicairkan;
dan
4. Pembiayaan ijarah dan ijarah muntahiya bittamlik dilaporkan
sebesar jumlah harga perolehan aktiva ijarah atau ijarah muntahiya
bittamlik.
B. Penempatan Dana Antar Bank
1. Tabungan wadiah, dilaporkan sebesar saldo tertinggi pada bulan
laporan;
2. Tabungan mudharabah, dilaporkan sebesar saldo tertinggi pada
bulan laporan;
3. Deposito mudharabah, dilaporkan sebesar nominal deposito sesuai
yang tercantum dalam bilyet deposito;
4. Pembiayaan musyarakah, dilaporkan sebesar jumlah dana yang
dicairkan;
270
5. Pembiayaan mudharabah, dilaporkan sebesar jumlah dana yang
dicairkan;
6. Piutang qardh, dilaporkan sebesar jumlah dana yang dicairkan; dan
7. Lainnya, dilaporkan sebesar jumlah dana yang dicairkan.
VIII. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin
Kolom ini diisi dengan nilai Pembiayaan yang dijamin oleh agunan likuid atau
oleh pemerintah. Agunan likuid merupakan agunan yang mudah dicairkan
seperti emas dan logam mulia, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tabungan dan
deposito di BPRS yang bersangkutan yang diblokir dan dilengkapi dengan
surat kuasa pencairan, dengan nilai agunan sebagai berikut:
1. Agunan berupa tabungan dan deposito, dilaporkan sebesar nilai yang
diblokir, dalam ribuan rupiah.
2. Agunan berupa SBI, dilaporkan sebesar nilai nominal, dalam ribuan
rupiah.
3. Agunan berupa emas dan logam mulia, dilaporkan sebesar harga pasar
(market value), dalam ribuan rupiah.
Bagian yang dijamin adalah besarnya nilai dari bagian Pembiayaan yang
dijamin oleh Pemerintah Indonesia secara langsung maupun melalui BUMN
atau BUMD sebagaimana diatur dalam Pasal 15 huruf c Peraturan Bank
Indonesia Nomor 13/5/PBI/2011 tentang Batas Maksimum Penyaluran Dana
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Bagian yang dijamin diisi dengan angka dalam ribuan rupiah.
IX. Penyaluran Dana/Baki Debet Netto
Kolom ini diisi dengan jumlah Penyaluran Dana/baki debet dikurangi Agunan
Likuid/Bagian Yang Dijamin, dalam ribuan rupiah.
X. Modal KPMM
Kolom ini diisi dengan jumlah Modal BPRS sebagaimana diatur dalam
ketentuan Bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) yang berlaku bagi BPRS, pada posisi akhir bulan sebelum bulan
laporan, dalam ribuan rupiah. Modal BPRS adalah sebesar jumlah modal inti
ditambah modal pelengkap.
XI. Pelanggaran - Rupiah
Kolom ini diisi dengan selisih lebih antara jumlah Penyaluran Dana yang
diperhitungkan dalam perhitungan BMPD dengan nominal BMPD Pihak
271
Terkait, dalam ribuan rupiah. Nominal BMPD Pihak Terkait adalah sebesar
10% (sepuluh persen) dari jumlah Modal BPRS pelapor.
XII. Pelanggaran – Persentase
Kolom ini diisi dengan angka persentase Pelanggaran BMPD yaitu persentase
jumlah pelanggaran BMPD dengan Modal BPRS pelapor.
XIII. Kualitas
Kolom ini diisi dengan kualitas Pembiayaan atau Penempatan Dana Antar
Bank sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penetapan
kualitas aktiva yang berlaku Bagi BPRS, yaitu: (1) Lancar, (2) Kurang lancar,
(3) Diragukan dan (4) Macet.
XIV. Keterangan
Kolom ini diisi dengan penjelasan BPRS pelapor yang sekurang-kurangnya
memuat jenis Penyaluran Dana, misalnya Deposito No. Bilyet XXX, Tabungan
No. Rekening XXX, Pembiayaan No. Akad XXX.
272
2.1 FORMULIR 2 LAPORAN PENYALURAN DANA DAN PELAMPAUAN BMPD PIHAK TERKAIT
FORMULIR 2
LAPORAN PENYALURAN DANA DAN PELAMPAUAN BMPD PIHAK TERKAIT
(Ribuan Rp)
Rupiah %
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
A. Pembiayaan Yang Diberikan
Total Pelampauan
Total Pelampauan
Total Pelampauan
JUMLAH
Informasi yang di sampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala resiko yang muncul atas penyampaian data
tersebut menjadi tanggung jawab kami.
....................,.............................
Mengetahui,
Ttd
Direktur Utama
273
2.2 RINCIAN FORMULIR 2 LAPORAN PENYALURAN DANA DAN
PELAMPAUAN BMPD PIHAK TERKAIT
KOLOM
I. Nomor Nasabah
Nomor identifikasi Nasabah Penerima Fasilitas (CIF)
II. Nomor Rekening
Nomor rekening pada masing-masing fasilitas yang diberikan
III. Nama Nasabah Penerima Fasilitas/Bank
Nama Nasabah Penerima Fasilitas atau nama BPRS yang menerima Penempatan
Dana Antar Bank
IV. Hubungan Keterkaitan Dengan BPRS
1. Hubungan kepemilikan
2. Hubungan kepengurusan
3. Hubungan keuangan
4. Hubungan keluarga
V. Jenis Fasilitas
A. Pembiayaan Yang diberikan
1. Murabahah
2. Mudharabah
3. Musyarakah
4. Salam
5. Istishna’
6. Ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik
7. Qardh
8. Lainnya
B. Penempatan Dana Antar Bank
1. Tabungan wadiah
2. Tabungan mudharabah
3. Deposito mudharabah
4. Pembiayaan musyarakah
274
5. Pembiayaan mudharabah
6. Piutang qardh
7. Lainnya
VI. Penyaluran Dana/Baki Debet
Dalam ribuan rupiah
VII. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin
Dalam ribuan rupiah
VIII. Penyaluran Dana/Baki Debet Netto
Dalam ribuan rupiah
IX. Pelampauan - Rupiah
Dalam ribuan rupiah
X. Pelampauan - Persentase
Dalam angka persentase
XI. Kualitas
1. Lancar
2. Kurang lancar
3. Diragukan
4. Macet
XII. Keterangan
275
2.3 PENJELASAN FORMULIR 2 LAPORAN PENYALURAN DANA DAN
PELAMPAUAN BMPD PIHAK TERKAIT
KOLOM
I. Nomor Nasabah
Kolom ini diisi dengan nomor identifikasi Nasabah Penerima Fasilitas (Customer
Identification File/CIF) yang ditetapkan BPRS.
II. Nomor Rekening
Kolom ini diisi dengan nomor rekening pada masing-masing fasilitas yang
diberikan kepada Nasabah Penerima Fasilitas yang ditetapkan BPRS.
III. Nama Nasabah Penerima Fasilitas/Bank
Kolom ini diisi dengan nama Nasabah Penerima Fasilitas atau nama BPRS yang
menerima Penempatan Dana Antar Bank sesuai dengan jenis Penyaluran Dana
yang dilakukan BPRS pelapor sebagai berikut:
A. Pembiayaan yang diberikan
Nama Nasabah Penerima Fasilitas diisi dengan nama nasabah perorangan
atau perusahaan/badan Pihak Terkait yang memperoleh fasilitas Pembiayaan
sesuai dengan nama yang tercantum dalam perjanjian Pembiayaan.
B. Penempatan Dana Antar Bank
Nama Bank diisi dengan nama BPRS Pihak Terkait yang menerima
Penempatan Dana Antar Bank dari BPRS pelapor.
Kolom ini diisi nihil apabila tidak terdapat Penyaluran Dana kepada Pihak
Terkait.
IV. Hubungan Keterkaitan Dengan BPRS
Kolom ini diisi dengan hubungan keterkaitan antara Nasabah Penerima Fasilitas
atau BPRS penerima Penempatan Dana Antar Bank dengan BPRS pelapor, sesuai
Pasal 7 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/5/PBI/2011 tentang Batas
Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan Rakyat Syariah beserta
penjelasannya, yang dikategorikan sebagai berikut:
1. Hubungan kepemilikan;
2. Hubungan kepengurusan;
3. Hubungan keuangan; dan/atau
4. Hubungan keluarga.
276
V. Jenis Fasilitas
Kolom ini diisi dengan nama akad atau jenis penempatan sesuai dengan jenis
Penyaluran Dana yang dilakukan BPRS pelapor sebagai berikut:
A. Pembiayaan yang diberikan
Diisi dengan jenis akad Pembiayaan yang diberikan BPRS kepada Nasabah
Penerima Fasilitas yaitu:
1. Murabahah;
2. Mudharabah;
3. Musyarakah;
4. Salam;
5. Istishna’;
6. Ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik;
7. Qardh; atau
8. Lainnya.
B. Penempatan Dana Antar Bank
Diisi dengan jenis penempatan dana yang dilakukan BPRS pelapor pada
BPRS lain, yaitu:
1. Tabungan wadiah;
2. Tabungan mudharabah;
3. Deposito mudharabah;
4. Pembiayaan musyarakah;
5. Pembiayaan mudharabah;
6. Piutang qardh; atau
7. Lainnya.
VI. Penyaluran Dana/Baki Debet
Kolom ini diisi dengan jumlah Pembiayaan yang diberikan kepada Nasabah
Penerima Fasilitas atau Penempatan Dana Antar Bank pada BPRS lain, dalam
ribuan rupiah sebagai berikut:
A. Pembiayaan yang diberikan
1. Pembiayaan murabahah, Pembiayaan istishna’, dan Pembiayaan
multijasa dilaporkan sebesar jumlah saldo harga pokok;
2. Pembiayaan salam dilaporkan sebesar jumlah saldo harga perolehan;
277
3. Pembiayaan mudharabah, Pembiayaan musyarakah dan Pembiayaan
qardh dilaporkan sebesar baki debet; dan
4. Pembiayaan ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik dilaporkan sebesar
jumlah saldo harga perolehan aktiva ijarah atau ijarah muntahiya
bittamlik dikurangi dengan akumulasi penyusutan/amortisasi aktiva
ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik.
B. Penempatan Dana Antar Bank
1. Tabungan wadiah, dilaporkan sebesar saldo tertinggi pada bulan
laporan;
2. Tabungan mudharabah, dilaporkan sebesar saldo tertinggi pada bulan
laporan;
3. Deposito mudharabah, dilaporkan sebesar nominal deposito sesuai
yang tercantum dalam bilyet deposito;
4. Pembiayaan musyarakah, dilaporkan sebesar jumlah baki debet;
5. Pembiayaan mudharabah, dilaporkan sebesar jumlah baki debet;
6. Piutang qardh, dilaporkan sebesar jumlah saldo piutang; dan
7. Lainnya, dilaporkan sebesar jumlah saldo pada posisi akhir bulan
laporan.
VII. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin
Kolom ini diisi dengan nilai Pembiayaan yang dijamin oleh agunan likuid atau
oleh pemerintah. Agunan likuid merupakan agunan yang mudah dicairkan seperti
emas dan logam mulia, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tabungan dan deposito di
BPRS yang bersangkutan yang diblokir dan dilengkapi dengan surat kuasa
pencairan, dengan nilai agunan sebagai berikut:
1. Agunan berupa tabungan dan deposito, dilaporkan sebesar nilai yang diblokir,
dalam ribuan rupiah.
2. Agunan berupa SBI, dilaporkan sebesar nilai nominal, dalam ribuan rupiah.
3. Agunan berupa emas dan logam mulia, dilaporkan sebesar harga pasar
(market value), dalam ribuan rupiah.
Bagian yang dijamin adalah besarnya nilai dari bagian Pembiayaan yang dijamin
oleh Pemerintah Indonesia secara langsung maupun melalui BUMN atau BUMD
sebagaimana diatur dalam Pasal 15 huruf c Peraturan Bank Indonesia Nomor
13/5/PBI/2011 tentang Batas Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah.
Bagian yang dijamin diisi dengan angka dalam ribuan rupiah.
278
VIII. Penyaluran Dana/Baki Debet Netto
Kolom ini diisi dengan jumlah Penyaluran Dana/baki debet dikurangi Agunan
Likuid/Bagian Yang Dijamin, dalam ribuan rupiah.
IX. Pelampauan - Rupiah
Kolom ini diisi dengan selisih lebih antara jumlah Penyaluran Dana yang
diperhitungkan dalam perhitungan BMPD dengan nominal BMPD Pihak Terkait
pada posisi akhir bulan laporan, dalam ribuan rupiah. Nominal BMPD Pihak
Terkait adalah sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah Modal BPRS pelapor.
X. Pelampauan - Persentase
Kolom ini diisi dengan angka persentase Pelampauan BMPD yaitu persentase
jumlah pelampauan BMPD dengan Modal BPRS pelapor pada posisi akhir bulan
laporan.
XI. Kualitas
Kolom ini diisi dengan kualitas Pembiayaan atau Penempatan Dana Antar Bank
sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penetapan kualitas
aktiva yang berlaku Bagi BPRS, yaitu: (1) Lancar, (2) Kurang lancar, (3)
Diragukan dan (4) Macet.
XII. Keterangan
Kolom ini diisi dengan penjelasan BPRS pelapor yang sekurang-kurangnya
memuat jenis Penyaluran Dana, misalnya Deposito No. Bilyet XXX, Tabungan
No. Rekening XXX, Pembiayaan No. Akad XXX.
279
3.1 FORMULIR 3 LAPORAN PELANGGARAN BMPD PIHAK TIDAK TERKAIT
FORMULIR 3
LAPORAN PELANGGARAN BMPD PIHAK TIDAK TERKAIT
Nama :
Alamat :
Bulan :
Laporan
(Ribuan Rp)
PADA SAAT PEMBERIAN/REALISASI PENYEDIAAN DANA
PENYALURAN AGUNAN PENYALURAN
NOMOR NOMOR JENIS MODAL
NO. NAMA NASABAH PENERIMA TANGGAL DANA/BAKI LIKUID/BAGIAN DANA/BAKI PELANGGARAN KUALITAS KETERANGAN
NASABAH REKENING FASILITAS KPMM
FASILITAS/BANK DEBET YANG DIJAMIN DEBET NETTO
Rupiah %
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII
A. INDIVIDUAL
I. Pembiayaan Yang diberikan
Total pelanggaran
II. Penempatan Dana pada bank lain
Total pelanggaran
Total pelanggaran
B. KELOMPOK
Data 1
Total pelanggaran
Sub jumlah data 1
Data 2
Total pelanggaran
Sub jumlah data 2
JUMLAH PELANGGARAN PIHAK TIDAK TERKAIT
Informasi yang di sampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala resiko yang muncul atas penyampaian data tersebut .................,...................
menjadi tanggung jawab kami. Mengetahui,
Ttd
Direktur Utama
280
3.2 RINCIAN FORMULIR 3 LAPORAN PELANGGARAN BMPD PIHAK
TIDAK TERKAIT
KOLOM
I. Nomor Nasabah
Nomor identifikasi Nasabah Penerima Fasilitas (CIF)
II. Nomor Rekening
Nomor rekening pada masing-masing fasilitas yang diberikan
III. Nama Nasabah Penerima Fasilitas/Bank
Nama Nasabah Penerima Fasilitas atau nama BPRS yang menerima Penempatan
Dana Antar Bank
IV. Jenis Fasilitas
A. Pembiayaan Yang diberikan
1. Murabahah
2. Mudharabah
3. Musyarakah
4. Salam
5. Istishna’
6. Ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik
7. Qardh
8. Lainnya
B. Penempatan Dana Antar Bank
1. Tabungan wadiah
2. Tabungan mudharabah
3. Deposito mudharabah
4. Pembiayaan musyarakah
5. Pembiayaan mudharabah
6. Piutang qardh
7. Lainnya
V. Tanggal
TT/BB/TTTT
281
VI. Penyaluran Dana/Baki Debet
Dalam ribuan rupiah
VII. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin
Dalam ribuan rupiah
VIII. Penyaluran Dana/Baki Debet Netto
Dalam ribuan rupiah
IX. Modal KPMM
Dalam ribuan rupiah
X. Pelanggaran - Rupiah
Dalam ribuan rupiah
XI. Pelanggaran - Persentase
Dalam angka persentase
XII. Kualitas
1. Lancar
2. Kurang lancar
3. Diragukan
4. Macet
XIII. Keterangan
282
3.3 PENJELASAN FORMULIR 3 LAPORAN PELANGGARAN BMPD
PIHAK TIDAK TERKAIT
KOLOM
I. Nomor Nasabah
Diisi dengan nomor identifikasi Nasabah Penerima Fasilitas (Customer
Identification File/CIF) yang ditetapkan BPRS.
II. Nomor Rekening
Diisi dengan nomor rekening pada masing-masing fasilitas yang diberikan kepada
Nasabah Penerima Fasilitas yang ditetapkan BPRS.
III. Nama Nasabah Penerima Fasilitas/Bank
Kolom ini diisi dengan nama Nasabah Penerima Fasilitas atau nama BPRS yang
menerima Penempatan Dana Antar Bank sesuai dengan jenis Penyaluran Dana
yang dilakukan BPRS pelapor sebagai berikut:
A. Pembiayaan yang diberikan
Nama Nasabah Penerima Fasilitas diisi dengan nama nasabah perorangan
atau perusahaan/badan Pihak Terkait yang memperoleh fasilitas Pembiayaan
sesuai dengan nama yang tercantum dalam perjanjian Pembiayaan.
B. Penempatan Dana Antar Bank
Nama Bank diisi dengan nama BPRS Pihak Terkait yang menerima
Penempatan Dana Antar Bank dari BPRS pelapor.
Kolom ini diisi nihil apabila tidak terdapat Penyaluran Dana kepada Pihak
Tidak Terkait yang melanggar BMPD.
IV. Jenis Fasilitas
Kolom ini diisi dengan nama akad atau jenis penempatan sesuai dengan jenis
Penyaluran Dana yang dilakukan BPRS pelapor sebagai berikut:
A. Pembiayaan yang diberikan
Diisi dengan jenis akad Pembiayaan yang diberikan BPRS kepada Nasabah
Penerima Fasilitas yaitu:
1. Murabahah;
2. Mudharabah;
3. Musyarakah;
4. Salam;
283
5. Istishna’;
6. Ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik;
7. Qardh; atau
8. Lainnya.
B. Penempatan Dana Antar Bank
Diisi dengan jenis penempatan dana yang dilakukan BPRS pelapor pada
BPRS lain, yaitu:
1. Tabungan wadiah;
2. Tabungan mudharabah;
3. Deposito mudharabah;
4. Pembiayaan musyarakah;
5. Pembiayaan mudharabah;
6. Piutang qardh; atau
7. Lainnya.
V. Tanggal
Kolom ini diisi dengan tanggal realisasi/pencairan Pembiayaan dan/atau
Penempatan Dana Antar Bank dengan format tanggal/bulan/tahun
(TT/BB/TTTT). Tata cara pengisian tanggal adalah sebagai berikut:
1. Pembiayaan murabahah dan Pembiayaan istishna’, diisi dengan tanggal pada
saat penyerahan barang;
2. Pembiayaan multijasa, diisi dengan tanggal pada saat penandatanganan akad;
3. Pembiayaan salam, diisi dengan tanggal pada saat pencairan dana;
4. Pembiayaan mudharabah dan Pembiayaan musyarakah dengan pencairan
sekaligus, diisi dengan tanggal pada saat pencairan;
5. Pembiayaan mudharabah dan Pembiayaan musyarakah dengan pencairan
bertahap, diisi dengan tanggal penarikan terakhir pada bulan laporan;
6. Pembiayaan qardh, diisi dengan tanggal pada saat pencairan;
7. Pembiayaan ijarah dan ijarah muntahiya bittamlik, diisi dengan tanggal pada
saat penandatanganan akad;
8. Penempatan Dana Antar Bank dalam bentuk deposito, diisi dengan tanggal
penerbitan bilyet deposito.
9. Penempatan Dana Antar Bank dalam bentuk tabungan, diisi dengan tanggal
pada saat saldo tertinggi pada bulan laporan.
284
VI. Penyaluran Dana/Baki Debet
Kolom ini diisi dengan jumlah Pembiayaan yang diberikan kepada Nasabah
Penerima Fasilitas atau Penempatan Dana Antar Bank pada BPRS lain, dalam
ribuan rupiah sebagai berikut:
A. Pembiayaan yang diberikan
1. Pembiayaan murabahah, Pembiayaan istishna’, dan Pembiayaan
multijasa dilaporkan sebesar jumlah harga pokok;
2. Pembiayaan salam dilaporkan sebesar jumlah harga perolehan;
3. Pembiayaan mudharabah, Pembiayaan musyarakah dan Pembiayaan
qardh dilaporkan sebesar jumlah dana yang dicairkan; dan
4. Pembiayaan ijarah dan ijarah muntahiya bittamlik dilaporkan sebesar
jumlah harga perolehan aktiva ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik.
B. Penempatan Dana Antar Bank
1. Tabungan wadiah, dilaporkan sebesar saldo tertinggi pada bulan
laporan;
2. Tabungan mudharabah, dilaporkan sebesar saldo tertinggi pada bulan
laporan;
3. Deposito mudharabah, dilaporkan sebesar nominal deposito sesuai
yang tercantum dalam bilyet deposito;
4. Pembiayaan musyarakah, dilaporkan sebesar jumlah dana yang
dicairkan;
5. Pembiayaan mudharabah, dilaporkan sebesar jumlah dana yang
dicairkan;
6. Piutang qardh, dilaporkan sebesar jumlah dana yang dicairkan; dan
7. Lainnya, dilaporkan sebesar jumlah dana yang dicairkan.
VII. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin
Kolom ini diisi dengan nilai Pembiayaan yang dijamin oleh agunan likuid atau
oleh pemerintah. Agunan likuid merupakan agunan yang mudah dicairkan seperti
emas dan logam mulia, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tabungan dan deposito di
BPRS yang bersangkutan yang diblokir dan dilengkapi dengan surat kuasa
pencairan, dengan nilai agunan sebagai berikut:
1. Agunan berupa tabungan dan deposito, dilaporkan sebesar nilai yang diblokir,
dalam ribuan rupiah.
2. Agunan berupa SBI, dilaporkan sebesar nilai nominal, dalam ribuan rupiah.
285
3. Agunan berupa emas dan logam mulia, dilaporkan sebesar harga pasar
(market value), dalam ribuan rupiah.
Bagian yang dijamin adalah besarnya nilai dari bagian Pembiayaan yang dijamin
oleh Pemerintah Indonesia secara langsung maupun melalui BUMN atau BUMD
sebagaimana diatur dalam Pasal 15 huruf c Peraturan Bank Indonesia Nomor
13/5/PBI/2011 tentang Batas Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah.
Bagian yang dijamin diisi dengan angka dalam ribuan rupiah.
VIII. Penyaluran Dana/Baki Debet Netto
Kolom ini diisi dengan jumlah Penyaluran Dana/baki debet dikurangi Agunan
Likuid/Bagian Yang Dijamin, dalam ribuan rupiah.
IX. Modal KPMM
Kolom ini diisi dengan jumlah Modal BPRS sebagaimana diatur dalam ketentuan
Bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
yang berlaku bagi BPRS, pada posisi akhir bulan sebelum bulan laporan, dalam
ribuan rupiah. Modal BPRS adalah sebesar jumlah modal inti ditambah modal
pelengkap.
X. Rupiah - Pelanggaran BMPD
Kolom ini diisi dengan selisih lebih antara jumlah Penyaluran Dana yang
diperhitungkan dalam perhitungan BMPD dengan nominal BMPD Pihak Tidak
Terkait, dalam ribuan rupiah. Nominal BMPD adalah sebesar:
1. 20% (dua puluh persen) dari jumlah Modal BPRS pelapor, untuk individu
nasabah Pihak Tidak Terkait; dan
2. 30% (tiga puluh persen) dari jumlah Modal BPRS pelapor, untuk kelompok
nasabah Pihak Tidak Terkait.
XI. Persentase - Pelanggaran BMPD
Kolom ini diisi dengan angka persentase Pelanggaran BMPD yaitu persentase
jumlah pelanggaran BMPD dengan Modal BPRS pelapor.
XII. Kualitas
Kolom ini diisi dengan kualitas Pembiayaan atau Penempatan Dana Antar Bank
sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penetapan kualitas
aktiva yang berlaku Bagi BPRS, yaitu: (1) Lancar, (2) Kurang lancar, (3)
Diragukan dan (4) Macet.
286
XIII. Keterangan
Kolom ini diisi dengan penjelasan BPRS pelapor yang sekurang-kurangnya memuat
jenis Penyaluran Dana, misalnya Deposito No. Bilyet XXX, Tabungan No. Rekening
XXX, Pembiayaan No. Akad XXX.
287
4.1 FORMULIR 4 LAPORAN PELAMPAUAN BMPD PIHAK TIDAK TERKAIT
FORMULIR 4
LAPORAN PELAMPAUAN BMPD PIHAK TIDAK TERKAIT
(Ribuan Rp)
PADA SAAT LAPORAN
PENYALURAN AGUNAN LIKUID/ PENYALURAN
NOMOR NOMOR NAMA NASABAH PENERIMA JENIS
NO. DANA/BAKI BAGIAN YANG DANA/BAKI PELAMPAUAN KUALITAS KETERANGAN
NASABAH REKENING FASILITAS/BANK FASILITAS
DEBET DIJAMIN DEBET NETTO
Rupiah %
I II III IV V VI VII VIII IX X XI
A. INDIVIDUAL
I. Pembiayaan yang diberikan
Total pelampauan
II. Penempatan dana pada bank lain
Total pelampauan
B. KELOMPOK
Data 1
Total pelampauan
Sub jumlah data 1
Data 2
Total pelampauan
Sub jumlah data 2
Sub Jumlah
JUMLAH PELAMPAUAN BMPD PIHAK TIDAK TERKAIT
Informasi yang di sampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala resiko yang muncul atas penyampaian
data tersebut menjadi tanggung jawab kami. ...............,.........................
Mengetahui,
Ttd
Direktur Utama
288
4.2 RINCIAN FORMULIR 4 LAPORAN PELAMPAUAN BMPD PIHAK
TIDAK TERKAIT
KOLOM
I. Nomor Nasabah
Nomor identifikasi Nasabah Penerima Fasilitas (CIF)
II. Nomor Rekening
Nomor rekening pada masing-masing fasilitas yang diberikan
III. Nama Nasabah Penerima Fasilitas/Bank
Nama Nasabah Penerima Fasilitas atau nama BPRS yang menerima Penempatan
Dana Antar Bank
IV. Jenis Fasilitas
A. Pembiayaan Yang diberikan
1. Murabahah
2. Mudharabah
3. Musyarakah
4. Salam
5. Istishna’
6. Ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik
7. Qardh
8. Lainnya
B. Penempatan Dana Antar Bank
1. Tabungan wadiah
2. Tabungan mudharabah
3. Deposito mudharabah
4. Pembiayaan musyarakah
5. Pembiayaan mudharabah
6. Piutang qardh
7. Lainnya
V. Penyaluran Dana/Baki Debet
Dalam ribuan rupiah
289
VI. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin
Dalam ribuan rupiah
VII. Penyaluran Dana/Baki Debet Netto
Dalam ribuan rupiah
VIII. Pelampauan - Rupiah
Dalam ribuan rupiah
IX. Pelampauan - Persentase
Dalam angka persentase
X. Kualitas
1. Lancar
2. Kurang lancar
3. Diragukan
4. Macet
XI. Keterangan
290
4.3 PENJELASAN FORMULIR 4 LAPORAN PELAMPAUAN BMPD PIHAK
TIDAK TERKAIT
KOLOM
I. Nomor Nasabah
Kolom ini diisi dengan nomor identifikasi Nasabah Penerima Fasilitas (Customer
Identification File/CIF) yang ditetapkan BPRS.
II. Nomor Rekening
Kolom ini diisi dengan nomor rekening pada masing-masing fasilitas yang
diberikan kepada Nasabah Penerima Fasilitas yang ditetapkan BPRS.
III. Nama Nasabah Penerima Fasilitas/Bank
Kolom ini diisi dengan nama Nasabah Penerima Fasilitas atau nama BPRS yang
menerima Penempatan Dana Antar Bank sesuai dengan jenis Penyaluran Dana
yang dilakukan BPRS pelapor sebagai berikut:
A. Pembiayaan yang diberikan
Nama Nasabah Penerima Fasilitas diisi dengan nama nasabah perorangan
atau perusahaan/badan Pihak Tidak Terkait yang memperoleh fasilitas
Pembiayaan sesuai dengan nama yang tercantum dalam perjanjian
Pembiayaan.
B. Penempatan Dana Antar Bank
Nama Bank diisi dengan nama BPRS Pihak Tidak Terkait yang menerima
Penempatan Dana Antar Bank dari BPRS pelapor.
Kolom ini diisi nihil apabila tidak terdapat Penyaluran Dana kepada Pihak
Tidak Terkait yang melampaui BMPD.
IV. Jenis Fasilitas
Kolom ini diisi dengan nama akad atau jenis penempatan sesuai dengan jenis
Penyaluran Dana yang dilakukan BPRS pelapor sebagai berikut:
A. Pembiayaan yang diberikan
Diisi dengan jenis akad Pembiayaan yang diberikan BPRS kepada Nasabah
Penerima Fasilitas yaitu:
1. Murabahah;
2. Mudharabah;
3. Musyarakah;
4. Salam;
291
5. Istishna’;
6. Ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik;
7. Qardh; atau Lainnya.
B. Penempatan Dana Antar Bank
Diisi dengan jenis penempatan dana yang dilakukan BPRS pelapor pada
BPRS lain, yaitu:
1. Tabungan wadiah;
2. Tabungan mudharabah;
3. Deposito mudharabah;
4. Pembiayaan musyarakah;
5. Pembiayaan mudharabah;
6. Piutang qardh; atau
7. Lainnya.
V. Penyaluran Dana/Baki Debet
Kolom ini diisi dengan jumlah Pembiayaan yang diberikan kepada Nasabah
Penerima Fasilitas atau Penempatan Dana Antar Bank pada BPRS lain, dalam
ribuan rupiah sebagai berikut:
A. Pembiayaan yang diberikan
1. Pembiayaan murabahah, Pembiayaan istishna’, dan Pembiayaan
multijasa dilaporkan sebesar jumlah saldo harga pokok;
2. Pembiayaan salam dilaporkan sebesar jumlah saldo harga perolehan;
3. Pembiayaan mudharabah, Pembiayaan musyarakah dan Pembiayaan
qardh dilaporkan sebesar baki debet; dan
5. Pembiayaan ijarah dan ijarah muntahiya bittamlik dilaporkan sebesar
jumlah saldo harga perolehan aktiva ijarah atau ijarah muntahiya
bittamlik dikurangi dengan akumulasi penyusutan/amortisasi aktiva
ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik.
B. Penempatan Dana Antar Bank
1. Tabungan wadiah, dilaporkan sebesar saldo tertinggi pada bulan
laporan;
2. Tabungan mudharabah, dilaporkan sebesar saldo tertinggi pada bulan
laporan;
292
3. Deposito mudharabah, dilaporkan sebesar nominal deposito sesuai
yang tercantum dalam bilyet deposito;
4. Pembiayaan musyarakah, dilaporkan sebesar jumlah baki debet;
5. Pembiayaan mudharabah, dilaporkan sebesar jumlah baki debet;
6. Piutang qardh, dilaporkan sebesar jumlah saldo piutang; dan
7. Lainnya, dilaporkan sebesar jumlah saldo pada posisi akhir bulan
laporan.
VI. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin
Kolom ini diisi dengan nilai Pembiayaan yang dijamin oleh agunan likuid atau
oleh pemerintah. Agunan likuid merupakan agunan yang mudah dicairkan seperti
emas dan logam mulia, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tabungan dan deposito di
BPRS yang bersangkutan yang diblokir dan dilengkapi dengan surat kuasa
pencairan, dengan nilai agunan sebagai berikut:
1. Agunan berupa tabungan dan deposito, dilaporkan sebesar nilai yang diblokir,
dalam ribuan rupiah.
2. Agunan berupa SBI, dilaporkan sebesar nilai nominal, dalam ribuan rupiah.
3. Agunan berupa emas dan logam mulia, dilaporkan sebesar harga pasar
(market value), dalam ribuan rupiah.
Bagian yang dijamin adalah besarnya nilai dari bagian Pembiayaan yang dijamin
oleh Pemerintah Indonesia secara langsung maupun melalui BUMN atau BUMD
sebagaimana diatur dalam Pasal 15 huruf c Peraturan Bank Indonesia Nomor
13/5/PBI/2011 tentang Batas Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah.
1. 20% (dua puluh persen) dari jumlah Modal BPRS pelapor, untuk individu
nasabah Pihak Tidak Terkait; dan
293
2. 30% (tiga puluh persen) dari jumlah Modal BPRS pelapor, untuk kelompok
nasabah Pihak Tidak Terkait.
IX. Pelampauan - Persentase
Kolom ini diisi dengan angka persentase Pelampauan BMPD yaitu persentase
jumlah pelampauan BMPD dengan Modal BPRS pelapor.
X. Kualitas
Kolom ini diisi dengan kualitas Pembiayaan atau Penempatan Dana Antar Bank
sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penetapan kualitas
aktiva yang berlaku Bagi BPRS, yaitu: (1) Lancar, (2) Kurang lancar, (3)
Diragukan dan (4) Macet.
XI. Keterangan
Kolom ini diisi dengan penjelasan BPRS pelapor yang sekurang-kurangnya
memuat jenis Penyaluran Dana, misalnya Deposito No. Bilyet XXX, Tabungan
No. Rekening XXX, Pembiayaan No. Akad XXX.
Lampiran ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Bank
Indonesia ini.
HALIM ALAMSYAH
DEPUTI GUBERNUR
294