Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANALISIS JURNAL

“Tobacco Chewing and Smoking Risk for Renal Disease”

Disusun untuk memenuhi UAS Kapita Selekta Hewan

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Priyantini Widiyaningrum, M.S dan Dr. Lisdiana, M. Si

Disusun oleh:
Mutiara Ramadhan (0402518043)

PRODI PENDIDIKAN IPA KONSENTRASI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
ANALISIS JURNAL

KOMPONEN ANALISIS JURNAL


o Judul Jurnal
“Tobacco Chewing and Smoking Risk for Renal Disease”

o Identitas Jurnal
Sarika V. Desai., Nitin S. Nagane., P. E. Jagtap., S. P. Dhonde., G. J.
Belwalkar. 2016. Tobacco Chewing and Smoking Risk for Renal Disease.
Biomedical Research 2016. 27 (3): 682-686.

o Tujuan Penulisan Jurnal


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mengunyah tembakau dan
merokok terhadap penyakit ginjal kronis dan dampaknya pada fungsi ginjal
melalui pengukuran kadar mikro albumin urin, urea, kreatin, dan serum hs-C
protein reaktif, sehingga kadar mereka akan digunakan sebagai nilai prediktif
dalam mengelola pengunyah tembakau dan perokok tembakau.

o Fakta Unik Jurnal


 Konsumsi tembakau merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas
di India.
 Perokok pasif beresiko terkena penyakit, kecacatan, dan kematian.
 Setengah dari perokok meninggal karena gangguan penyakit yang
disebabkan merokok.
 Nikotin alkaloid pada tembakau menyebabkan efek farmakologis dan
adiktif bagi pengunyah tembakau dan perokok.
 Faktor stres meningkatkan efek candu bagi seseorang untuk mengunyah
tembakau dan merokok.
 Mekanisme aktivitas mengunyah tembakau dan merokok menginduksi
kerusakan ginjal dimungkinkan melalui peningkatan sintesis glomerulus
yang mengarah pada peningkatan kadar urea dan kreatinin.

1
PEMBAHASAN JURNAL
 Latar Belakang
 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa tembakau
menyebabkan jutaan kematian selama abad ke-20. Terdapat beberapa zat
berbahaya yang ditemukan dalam tembakau dan asap tembakau seperti
nikotin, karbon monoksida, dan tar. Beberapa bukti menyebutkan bahwa
mengunyah tembakau dan merokok meningkatkan resiko gangguan fungsi
ginjal. Mengunyah tembakau dan merokok menyebabkan cedera indotel
dan memicu penyakit kardiovaskuler (CVPD). Mekanisme aktivitas
mengunyah tembakau dan merokok menginduksi kerusakan ginjal yang
dimungkinkan melalui peningkatan sintesis glomerulus yang mengarah
pada peningkatan kadar urea dan kreatinin. Oleh karena itu dilakukan
penelitian lebih lanjut untuk menguji hubungan mengunyah tembakau dan
merokok dengan kerusakan ginjal.

 PROSEDUR PENELITIAN, TEMPAT PENELITIAN, DAN SUBYEK


PENELITIAN.
 Tempat Penelitian
Departemen Biokimia, Bharati Vidyapeeth University of Medical College
& Hosiptal, Sangli, India.
 Subyek Penelitian.
150 subyek ( 50 subyek kontrol dan 100 subyek terserang penyakit sistemik
atau metabolik, penyakit jantung, dan stenosis arteri ginjal) dengan usia 30-
60 tahun.
 Prosedur Penelitian
 Mengambil 5 ml sampel darah vena subyek penelitian kemudian
memisahkan serum yang terkandung didalamnya untuk dianalisis
menggunakan parameter biokimia menggunakan reagen kelas analitik
standard an bahan kimia. Selain itu juga mengambil sampel urin
subyek. Urea dalam darah dan kreatinin diuji dengan metode
kolorimetri. Mikroalbumin kemih diuji dengan metric immunoassay

2
keruh dan CPR tingkat sensitive tinggi (hsCPR) kemudian diukur
dengan metode keruh metrik.
 Semua grafis dan perbandingan statistic dilakukan dengan software
spreadsheet. Analisis statistik dilakukan dengan uji ANOVA dan uji T
menggunakan aplikasi SPSS versi 22.

 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil uji terhadap urea sebagai indikator gangguan ginjal menunjukkan
perbedaan rata-rata yang meningkat secara signifikan (P<0,001), tetapi
terdapat perubahan signifikansi dalam peredaan rata-rata kreatin (P>0,05)
dibandingkan dengan kontrol. Tingginya kadar urea dan kreatin dikaitkan
dengan gangguan fungsi glomerulus ginjal. Urea dan kreatin yang tinggi juga
dikaitkan dengan beberapa komponen beracun yang terdapat pada tembakau
dan bersifat nefrotoksik.
Dalam penelitian ini juga ditemukan peningkatan mikroalbumin yang
sangat signifikan dibandingkan dengan control (P<0,001). Penelitian
sebelumnya mengatakan bahwa nephropathies dipercepat oleh nikotin dengan
peningkatan mikroalbumin yang menyebabkan proteinuria dan diikuti oleh
penderita diabetes tipe 1, serta gagal ginjal yang diinduksi. Nikotin
meningkatkan proliferasi sel mesangial melalui reseptor nikotik. Mengunyah
tembakau dan merokok menurunkan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi
glomerulus. Hipoperfusi ginjal akut dapat merusak beberapa glomeruli yang
dapat mengakibatkan hiperfiltrasi dan kebocoran kapiler albumin.
Gas karbondioksida yang dihasilkan oleh asap rokok memiliki afinitas
terhadap hemoglobin dan membentuk karboksihemoglongbin yang
menyebabkan suplay oksigen ke jaringan hipoksia berkurang sehingga
menimbulkan iskemia di glomeruli ginjal dan membrane basal. Serum hs-CRP
adalah faktor risiko independen untuk disfusi ginjal. Penggunaan hs-CRP yang
tepat pada tahap awal akan membantu mengurangi disfusi ginjal.

3
KESIMPULAN
Aktivitas mengunyah tembakau dan merokok terbukti memberikan kontribusi
terhadap gangguan ginjal melalui pengamatan mikroalbumin, urea, kreatinin, dan
hs-CRP.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL


Kelebihan
 Jurnal disajikan secara runtut dan rinci serta bahasa mudah dipahami.
Kekurangan
 Pembahasan jurnal kurang mendalam, dan banyak pengulangan kalimat.

Refleksi
Jurnal ini sangat menarik bagi saya, menjadi pengetahuan baru bagi saya akan
dampak negative dari rokok yang tidak hanya menyebabkan penyakit system
pernafasan dan kardiovaskular yang sudah dibahas secara umum tetapi juga
berdampak terhadap system ekskresi manusia seperti ginjal.

Anda mungkin juga menyukai