DISUSUN OLEH :
NAMA MAHASISWA :
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penulis tidak akan sanggup untuk menyusun
makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun untuk membahas materi mata kuliah Dasar Komputer dan Pemograman
yang penyajiannya berdasarkan pengamatan dari satu sumber yaitu buku dan artikel dengan
sedikit peringkasan. makalah ini disusun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memaklumi kesalahan
yang tejadi dalam makalah ini. Ucapan terima kasih yang sama juga penulis sampaikan kepada
kedua orang tua yang selalu mendukung di saat senang maupun susah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Untuk itu saran dan
kritik dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan laporan ini sehingga
menjadi lebih sempurna, baik, dan bermanfaat.
Penulis
BAB I
TIPE DATA
Sebelum mengenal jenis tipe data dalam pascal, marilah kita ketahui apa itu tipe data. Tipe Data
adalah bagian dari suatu program yang dibuat untuk melaksanakan suatu instruksi yang akan
dilaksanakan oleh komputer.
Tipe data yang dikenal dalam bahasa pascal antara lain :
1. Integer
Jenis data ini merupakan nilai bilangan bulat, yang terdiri atas integer positif, integer negatif dan
nol. Pada PASCAL jenis data ini di bagi atas beberapa bagian.
BYTE 1 0..255
SHORTINT 1 -128..127
INTEGER 2 -32768..32767
WORD 2 0..65535
LONGINT 4 -2147483648..2147483647
Hasil :
2. Real
Penulisan untuk jenis data ini selalu menggunakan titik desimal. Nilai konstanta numerik
real berkisar dari 1E-38 sampai dengan 1E+38 dengan mantissa yang signifikan sampai
dengan 11 digit. E menunjukkan nilai 10 pangkat. Nilai konstanta numerik real
menempati memori sebesar 6 byte.
Contoh :
123.45
12345. = salah, titik desimal tidak boleh dibelakang
12E5
12E+5
-12.34
.1234 =salah, titik desimal tidak boleh dimuka
Hasil
3. Karakter
Yang dimaksud dengan jenis data ini adalah karakter tunggal atau sebuah karakter yang
ditulis diantara tanda petik tunggal, seperti misalnya ‘A’, ’a’, ’!’, ’5’ dsb.
Blank.
033 !
048 0
076 L
dst
Hasil
4. Boolean
Hasil
BAB II
OPERASI ARITMATIKA
Operasi aritmatika hanya dapat dikenakan pada operand bertipe bilangan bulat atau
bilangan real. Ekspresi yang menggunakan operator ini pun hanya akan menghasilkan nilai
bilangan bulat atau real
Operator Operasi Contoh Hasil
Ekspresi
+ Penjumlahan x := 8 + 13 x := 21
x := 4.3 + 2 x := 6.3
- Pengurangan x := 15 - 2 x := 13
x := 2.1 - 1.1 x := 1.0
* Perkalian x := 5 * 6 x := 30
x := 2.0 * 1.1 x := 2.2
/ Pembagian x := 6/4 x := 1.5
div Pembagian bilangan bulat z := 7 div 2 z := 3
mod Sisa pembagian bilangan z := mod 2 z := 1
bulat
Hasil
BAB III
PERCABANGAN
Dalam bahasa pemograman, menggunakan percabangan adalah hal yang sangat berguna baik
hanya untuk latihan maupun untuk tingkat yang lebih lanjut. Percabangan pada pascal memiliki dua
struktur kondisional, yaitu if dan case.
Percabangan adalah fungsi yang dapat mengatur program, apabila kondisi terpenuhi atau bernilai
true, maka statement dalam fungsi percabangan tersebut akan dilakukan. Begitu pula sebaliknya.
Jadi, struktur dari percabangan adalah fungsi yang menggunakan operator Boolean, true dan false.
A. “If … then …”
Struktur penggunaan “If … then …” adalah :
Dengan <kondisi> adalah suatu Boolean. Ketika <kondisi> bernilai True, maka satu perintah setelah
“then” akan dijalankan. Apabila <kondisi> bernilai False, maka satu perintah setelah “then” akan
dilewati. Saat ada lebih dari satu statement setelah penulisan “then” maka percabangan hanya
berlaku pada statement yang pertama. Sedangkan untuk statement kedua atau selanjutnya akan
tetap dijalankan meskipun <kondisi> bernilai False.
Jadi ketika nilai dari <kondisi> bernilai True, maka seluruh statement yang ada di blok “begin”
hingga “end” akan dilaksanakan. Namun apabila <kondisi> bernilai False, perintah yang berada di
blok “begin” hingga “end” akan dilewati. Contoh :
Lalu apa kelebihannya? Dengan penulisan struktur if yang menggunakan blok begin-end setelah
penulisan “then” akan membuat program yang kita tulis terlihat lebih rapi, meskipun hanya
mengandung satu statement. Membiasakan menulis percabangan menggunakan begin-end akan
mempermudah kita apabila ingin mengubah bahkan menambah statement yang kita inginkan.
Untuk penulisan program di blog ini akan selalu menggunakan blok begin-end di percabangan dan
juga perulangan.
Dari strukturnya, dapat dilihat bagaimana percabangan ini bekerja. Apabila <kondisi> di baris
pertama terpenuhi, maka statement akan dijalankan. Namun, apabila kondisi di baris pertama
tidak terpenuhi maka statement yang akan dijalankan adalah yang berada di blok setelah “else”.
Contoh :
C. “If … then … else if …”
Percabangan ini dapat digunakan apabila kita memiliki kondisi yang bervariasi atau banyak. Apabila
<kondisi1> False maka percabangan berlanjut dan memeriksa apakah <kondisi2> bernilai True atau
False. Apabila <kondisi1> sudah bernilai True, maka statement di blok nya akan dijalankan dan
percabangan berhenti dan tidak memeriksa kondisi-kondisi selanjutnya. Contoh :
Untuk penggunaan percabangan If, semua tergantung kebutuhan dan kreativitas kita. Bagaimana
kita menyusunnya sehingga menjadi program yang rampung. Kita juga bisa menggunakan If di
dalam If. Pemahaman kita terhadap pascal sangat dibutuhkan untuk percabangan terutama bagian
If.
2. Penggunaan Case
Struktur penggunaan case adalah :
Cara kerja Case adalah apabila <ekspresi> memiliki nilai yang sama dengan <nilai1> maka akan
dijalankan <statement1>, begitu seterusnya. <ekspresi> di dalam case dapat merupakan sebuah
variabel, jadi ketika nilai dari suatu variabel sama dengan nilai yang ada didalam case, maka
perintahnya akan dijalankan. Contoh :
BAB IV
PERULANGAN
Di Pascal, untuk perulangan ternyata agak sedikit berbeda dari bahasa pemrograman lainnya
seperti C dan Java. Di pascal, ada 3 jenis perulangan yang saya ketahui yakni, for - do, while -
do, dan repeat - until.
For - Do
Dalam perulangan ini, syntax-nya hampir mirip seperti for yang di Java. Hanya saja
penulisannya agak berbeda dimana, kalau di Java Anda bisa menggunakan seperti ini.
1 for x := 1 to 5 do
2 begin
3 (*Statement*)
4 end;
Kode diatas akan melakukan perulangan sebanyak 5 kali dimana, index awalnya dimulai dari 1
sampai 5. “Itu kan untuk perulangan dari nilai rendah ke nilai tinggi. Kalau dari nilai tinggi ke
nilai rendah gimana? Misal, saya mau dari 5 ke 1. Apa sama kodenya?” Yap, kalau nilai index-
nya dari besar ke kecil maka Anda bisa menggunakan keyword downto. Berikut contohnya.
1 for x := 5 downto 1 do
2 begin
3 (*Statement*)
4 end;
While - Do
Jenis perulangan ini sebenarnya ada juga di Java. Cuma cara penulisannya saja yang berbeda.
Kalau di Java Anda bisa menulisnya seperti berikut.
1 while(value <= 5)
{
2 // Statement
3 }
4
1 while(x <= 5) do
2 begin
3 (*Statement*)
4 end;
Perulangan jenis ini akan melakukan perulangan ketika kondisi di dalam while bernilai true atau
terpenuhi.
Repeat - Until
Untuk jenis perulangan ini sepertinya tidak ada di Java. Kira – kira seperti inilah contoh
penulisannya.
1 repeat
2 begin
3 (*Statement*)
4 end;
until x = 5;
5
Pada perulangan ini, perulangan akan dilakukan selama value/nilai di kondisi bernilai false. Pada
program diatas until x = 5 berarti perulangan akan berhenti ketika x = 5. Kira - kira konsep
perulangan ini hampir mirip seperti perulangan Do - While di Java. Dimana, pada perulangan ini
minimal akan terjadi 1 kali perulangan. Oya, Untuk perulangan jenis While - Do dan Repeat -
Until, di dalam blok perulangannya perlu dibuat pengubah nilai kondisi agar tidak
terjadi infinitely looping(Perulangan tak terbatas).
Dan berikut ialah contoh source code untuk mencetak angka 1 sampai 9 untuk tiap – tiap jenis
perulangan.
1. For - Do
2. While - Do
1
2 (* Created by Yudi Setiawan *)
3 program looping;
4 uses crt;
5
6 (*Variable*)
7 var
x :integer;
8
9 (*Main*)
10 begin
11 (*Bersihkan layar console*)
12 clrscr;
13
14 x := 1;
while(x <= 9) do
15 begin
16 writeln(x);
17 x := x + 1;
18 end;
19
20 readkey;
end.
21
22
3. Repeat - Until
http://adisutowijoyo.blogspot.com/2012/07/tipe-data-dalam-pascal.html
http://in-vusion.blogspot.com/2016/07/percabangan-pada-pascal.html
http://sandriana96.blogspot.com/2017/10/tipe-data-variable-dan-operasi-dalam.html
http://jagocoding.com/tutorial/1141/Jenis_Perulangan_di_Pascal