KATA PENGANTAR
1
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan
makalah kalkulus integral sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian, prinsip kerja, aplikasi dan
perhitungan pada kalkulus integral. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang saya
harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun.
penulis
PROBABILITAS
2
Mempelajari probabilitas kejadian sangat bermanfaat bagi pengambilan
keputusan yang tepat, karena kehidupan didunia tidak ada kepastian, dan setiap
pengambil keputusan jarang meemiliki informasi yang lengkap, sehingga perlu
untuk mengetahui berapa besar probabilitas suatu peristiwa yang terjadi. berikut
adalah contoh yang terkait dengan probabilitas. Misalnya saja Anda ingin belajar
Bahasa Inggris. Pada saat ini banyak lembaga yang memberikan kursus bahas
tersebut, misalnya saja LB-LIA, EF, BBC, Oxford, London School. Kursus mana
yang akan Anda pilih? Untuk memudahkan pilihan, Anda dapat bertanya kepada
30 teman Anda, dimana kebanyakan mereka mengikuti kursus. Lembaga yang
paling banyak diminati tersebut yang mungkin lebih cocok Anda pilih.
Contoh yang lain misalnya pada saat ini suku bunga tabugan dan deposito di
bank cukup rendah. Apakah Anda mersa tertantang untuk berinvestasi dipasar
saham? Coba lihat misalnya saja saham Bank Lippo, pada tahun 2003 harganya
hanya Rp 370 per lembar, namun pada bulan juli 2007 sudah mencapai Rp1900
per lembar. Dalam empat tahun nilai saham telah berkembang 313 % atau
meningkat 78% pertahun. Anda juga bisa melihat saham pada tahun 2007 yang
memberikan prospek baik. Ada lima eminten terbaik yaitu Aneka Tambang,
Suryainti Permata, Bumi Resources, Berlian Laju Tangker dan Ricky Putra
Globalindo. Kelima perusahaan tersebut memilik kinerja yang sangat baik
sebagaimana tercermin pada angka penjualan tiga tahun terakhir, margin operasi
bersih, tingkat pengembalian atas ekuitas, perputaran aktiva, dan lain-lain. Apa
keputusan Anda? Apakah Anda tetap menabung, membeli saham, atau membeli
properti Investasi
A. PENGERTIAN PROBABILITAS
Lind (2002) mendefinisikan probabilitas sebagai berikut “Probabilitas
adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa yang akan terjadi di
masa mendatang. Probabilitas dinyatakan antara 0 sampai 1 atau dalam
persentase”.
Ada tiga hal penting dalam membicarakan probabilitas yaitu percobaan
(experiment), hasil (outcome), dan peristiwa (event).
3
Percobaan (experiment) adalah aktivitas yang melahirkan suatu peristiwa.
Contohnya saja kegiatan melempar uang koin akan melahirkan peristiwa muncul
gambar atau angka, kegiatan jual beli saham akan melahirkan peristiwa membeli
atau menjual, perubahan harga – harga akan melahirkan inflasi dan deflasi,
mahasiswa yang giat belajar akan melahirkan prestasi yang memuaskan, sangat
memuaskan atau terpuji. Pertandingan sepak bola akan melahirkan peristiwa
menang, kalah, atau seri. Kegiatan-kegiatan yang melahirkan peristiwa tersebut
dikenal dengan percobaan.
Hasil (outcome) adalah suatu hasil dari percobaan.
Dari suatu percobaan akan memberikan hasil. Dari contoh kegiatan diatas
dapat diperoleh hasil berikut.
PERCOBAAN
HASIL
1. muncul gambar
Kegiatan melempar uang
2. muncul angka
1. menjual saham
Kegiatan perdagangan saham
2. membeli saham
1. lulus memuaskan
3. lulus terpuji
1. menang
Pertandingan Sepak Bola
2. kalah
Jadi hasil adalah seluruh kemungkinan peristiwa yang akan terjadi akibat
adanya suatu percobaan atau kegiatan.
Peristiwa (event) adalah kumpulan dari satu atau lebih hasil yang terjadi
pada sebuah percobaan atau kegiatan.
4
Peristiwa menunjukkan hasil yang terjadi dari suatu kejadian. Dalam setiap
percobaan atau kegiatan hanya ada satu kemungkinan hasil. Pada kegiatan jual
beli saham, kalau tidak membeli berarti menjual. Pada perubahan harga terjadi
inflasi atau deflasi. Pada pertandingan sepak bola juga terjadi satu peristiwa,
apakah klub sepak bola tersebut menang, kalah atau seri. Tidak mungkin dalam
suatau pertandingan sepak bola, misalnya Liverpool VS Arsenal, hasilnya
Liverpool menang juga kalah. Peristiwa yang mungkin adalah Persita menang,
kalah atau seri. Berikut adalah urutan percobaan, hasil, dan peristiwa.
Liverpool Menang
Seri
5
Probabilitas dengan kejadian nilai nol adalah peristiwa yang tidak mungkin
terjadi, misalkan sebagai berikut.
(a) Tingkat Inflasi dan suku bunga dalam satu tahun takwim di Indonesia 0%.
(b) Seluruh tanaman dan ternak di Indonesia mati, atau
(c) Seorang anak balita melahirkan bayi.
Probabilitas kejadian dengan nilai satu adalah peristiwa yang pasti terjadi,
misalkan sebagai berikut.
(a) Semua pasti mati
(b) Semua harga barang dan jasa pasti berubah
(c) Tidak ada kondisi manusia yang statis
B. PENDEKATAN PROBABILITAS
Untuk menentukan tingkat probabilitas ada tiga pendekatan yaitu
pendekatan klasik, pendekatan relatif, dan pendekatan subjektif.
1. Pendekatan Klasik
Mengasumsikan bahwa sebuah peristiwa mempunyai kesempatan untuk
terjadi yang sama besar. Probabilitas suatu peristiwa kemudian dinyatakan sebagai
rasio antara jumlah kemungkinan hasil dengan total kemungkinan hasil ( rasio
peristiwa terhadap hasil).
6
Probabilita
s
Pada suatu percobaan dimana ada satu peristiwa yang terjadi, sehingga
peristiwa lain tida dapat terjadi pada suatu percobaan dengan waktu yang sama
dikenal dengan peristiwa saling lepas (mutually exclusive).
Jika pada suatu percobaan nya mempunyai hasil lebih dari satu, dan semua
hasil mempunyai probabilitas yang sama serta hanya satu peristiwa terjadi, maka
peristiwa ini disebut lengkap terbatas kolektif (collective exhaustive). Pada
Lengkap terbatas kolektif sedikitnya satu dari seluruh hasil yang ada, pasti terjadi
pada setiap percobaan atau kegiatan yang dilakukan.
2. Pendekatan Relatif
Pada kegiatan jual beli saham di BEJ terdapat 3.000.000 transaksi yang
terdiri atas 2.455.000 transaksi jual dan 545.000 transaksi beli. Peristiwa ini
7
didorong aksi profit taking. Maka probabilitas jual adalah = (2.455.000/3.000.000)
= 0,82 dan probabilitas beli (545.000/3.000.000) = 0,18.
Pada kejadian perubahan harga, maka dilihat apakah setiap bulan terjadi
inflasi atau deflasi. Data dari BPS adalah sebagai berikut :
Dari data di atas terlihat bahwa jumlah bulan inflasi ada 10, dan jumlah
bulan deflasi 2 dari total 12 bulan. Oleh sebab itu, probabilitas terjadinya inflasi
adalah =10/12 = 0,83 dan probabilitas terjadinya bulan deflasi adalah = 2/12 =
0,17. Atau dinyatakan dalam persen, probabilitas inflasi sebesar 83% dan
probabilitas deflasi 17%.
Pada wisuda sarjana 2006 dari 900 mhasiswa, 520 mahasiswa lulus dengan
memuaskan, 295 lulus dengan sangat memuaskan, dan 85 lulus dengan terpuji.
Maka probabilitas lulus memuaskan adalah = 520/900 = 0,58 ; lulus dengan
sangat memuaskan = 295/900 = 0,33 ; lulus dengan terpuji = 85/900 = 0,09.
3. Pendekatan Subjektif
8
(a) Menurut pengamat politik, Fauzi Bowo akan terpilih sebagai Gubernur DKI
Jakarta pada Pilkada Agustus 2007
(b) Menurut Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani pada tahun 2007,
Indonesia akan mengalami gejala krisis, walaupun fondasi ekonomi kuat.
(c) Anda akan mendapatkan nilai minimal B untuk mata kuliah Statistika.
1. Hukum Penjumlahan
Hukum penjumlahan menghendaki peristiwa yang saling lepas (mutually
exclusive) yaitu apabila suatu peristiwa terjadi, maka peristiwa lain tidak dapat
terjadi pada saat bersamaan. Apabila kejadian menjual saham P(A), maka
kejadian membeli saham P(B) tidak terjadi pada waktu bersamaan.
Jika kejadian A dan B saling lepas, hukum penjumlahan menyatakan
bahwa probabilitas suatu kejadian atau probabilitas kejadian lain terjadi sama
dengan penjumlahan probabilitas masing-masing kejadian. Hukum tersebut
dinyatakan sebagai berikut:
9
Contoh :
Apabila dilihat dari saham yang diperjual/belikan terdapat tiga bank yaitu:
Berapa probabilitas kejadian BCA P(D), atau BLP P(E) atau BNI P(F)?
P(D atau E atau F) = P(D) + P(E) + P(F) = 0,35 + 0,40 + 0,25 = 1,0
10
2. Peristiwa/Kejadian Bersama
Jarang sekali dalam kehidupan sehari-hari hanya terjadi satu peristiwa.
Kejadian seperti jual atau beli saja tanpa tahu apa yang dijual dan dibeli, atau
kejadian hanya jenis banknya saja BCA, BLP, atau BNI tanpa tahu kegiatannya
jarang sekali terjadi. Kegiatan jual saham pastilah diketahui saham apa yang dijual
atau beli saham. Saham apa yang dibeli.
Jadi kegiatannya sebenarnya terdiri atas dua jenis yaitu (a) kegiatan jual
saham dan (b) sahamnya adalah saham BCA.Oleh sebab itu, ada kejadian bersama
(joint event) seperti kejadian jual saham P(A) dan sahamnya BCA P(D) atau
kejadian beli P(B) dan sahamnya BCA P(D). Probabilitas kejadian bersama
dilambangkan P(AD) untuk kejadian jual saham BCA dan P(BD) untuk kejadian
beli saham BCA.
Contoh
Cobalah hitung berapa probabilitas jual saham BCA P(AD) dan probabilitas
beli saham BCA P(BD).
Perusahaan
Kegiatan Jumlah
BCA (D) BLP (E) BNI (F)
Jual (A) 30 50 40 120
Beli (B) 40 30 10 80
Jumlah 70 80 50 200
Kegiatan jual saham dan sahamnya BCA ada 30 transaksi. Kegiatan beli
saham dan sahamnya BCA ada 40. Sehingga probabilitas P(AD) dan P(BD)
adalah
Pada peristiwa bersama dua atau lebih peristiwa dapat terjadi secara
bersama-sama.
11
Peristiwa bersama tersebut dapat lebih mudah dilihat dengan Diagram Venn
seperti berikut ini:
A AD D
Di mana
Berapa probabilitas kejadian jual saham atau saham BCA (P(A atau D))?
= 0,80
Berapa probabilitas kejadian beli saham atau saham BNI (P(B atau F))?
12
P(B atau F) = P(B) + P(F) – P(BF)
= 0,6
A D
P (AB) = 0
Oleh sebab itu, untuk peristiwa yang saling lepas, probabilitas kejadian A
atau B yang dinyatakan P (A atau B):
13
Berapa probabilitas kejadian jual saham dan beli saham (P(AB)) dan
probabilitas kejadian untuk saham BCA, BLP, dan BNI (P(DEF))
Perusahaan
Kegiatan Jumlah
BCA (D) BLP (E) BNI (F)
Jual (A) 30 50 40 120
Beli (B) 40 30 10 80
Jumlah 70 80 50 200
= 0,35 + 0,40 - 0
= 0,75
4. Hukum Perkalian
14
Hukum perkalian menghendaki setiap peristiwa adalah independen yaitu
suatu peristiwa terjadi tanpa harus menghalangi peristiwa lain terjadi. Peristiwa A
dan B independen, apabila peristiwa A terjadi, maka tidak menghalangi terjadinya
peristiwa B. Oleh sebab itu, untuk penjumlahan menghendaki peristiwa saling
lepas, sedang untuk perkalian menghendaki peristiwa independen.
Hukum perkalian untuk probabilitas kejadian A dan B yang saling
independen dinyatakan sebagai berikut:
Contoh:
Penyelesaian
15
Probabilitas Peristiwa Lemparan ke-1 Lemparan ke-2
1 Gambar Gambar
2 Gambar Angka
3 Angka Gambar
4 Angka Angka
Penyelesaian
Himpunan hasil dari dua kegiatan transaksi saham adalah sebagau berikut:
5. Probabilitas Bersyarat
Probabilitas suatu peristiwa akan terjadi, dengan ketentuan peristiwa lain
telah terjadi. Hukum perkalian untuk probabilitas bersyarat bahwa peristiwa B
terjadi dengan syarat peristiwa A telah terjadi dinyatakan sebagai berikut:
16
(a) Probabilitas kejadian menjual saham BCA? Pada peristiwa ini kejadian
saham BCA terjadi setelah peristiwa jual. Apabila probabilitas jual adalah
P(A) dan probabilitas saham BCA P(D) maka probabilitas bersyaratnya
dinyatakan P(D|A).
(b) Probabilitas kejadian saham BCA terjual. Pada peristiwa ini kejadian jual
terjadi setelah kejadian saham BCA. Maka probabilitas bersyaratnya
dinyatakan P(A|D)
Contoh
Berapa probabilitas terjualnya saham BCA (P(D|A) dan probabilitas saham BCA
terjual (P(D|A)?
Penyelesaian
Perusahaan
Kegiatan Jumlah
BCA (D) BLP (E) BNI (F)
Jual (A) 30 50 40 120
Beli (B) 40 30 10 80
Jumlah 70 80 50 200
Jumlah transaksi jual adalah 120 dan saham BCA yang dijual ada 30,
maka P(D|A) = 30/120 = 0,25
Jumlah transaksi saham BCA ada 70 dan saham BCA yang terjual ada 30,
maka P(A|D) = 30/70 = 0,43
Dari nilai diatas terlihat bahwa probabilitas P(D|A) dan P(A|D) bisa
berbeda, namun juga bisa sama.
6. Peristiwa Pelengkap
17
Peristiwa pelengkap menunjukkan bahwa apabila ada dua peristiwa A dan B
yang saling melengkapi, sehingga jika peristiwa A tidak terjadi, maka perisitwa B
pasti terjadi. Maka probabilitas keduanya dapat dirumuskan sebagai berikut:
B
B A
A
18
Probabiitas bersyarat BCA (P(D)) 0,35 (P(D|A) 1X0,6=0,21
19
Melalui diagram pohon dengan mudah dapat diketahui nilai probabilitas
suatu kejadian. Probabilitas terjualnya saham BLP (P(E|A)= 0,24; probabilitas
dibelinya saham BNI (P(F|B) = 0,10 dn seterusnya.
Penyelesaian:
P(A dan F) = (P(A)) x (P(F|A))
= 0,6 x 0,15
= 0,09
Contoh :
Hasil penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa 60% dari usaha kecil dan
menengah (UKM) tidak berbadan hukum, sedang sisanya berbadan hukum. Ban
sebagai lembaga pembiayaan dengan memperhatikan aspek kehati-hatian
memberikan probabilitas 80% kepada UKM berbadan hukum untuk mendapatkan
kredit, sedangkan yang tidak berbadan hukum masih mempunyai kesempatan
mendapat kredit sebesar 20%. Hitunglah berapa persen probabilitas UKM
mendapatkan kredit dari bank?
Penyelesaian:
(0,4)
Tidak Dapat kredit (0,8)
1 x 0,6 x 0,8 = 0,48
20
Jadi probabilitas UKM untuk mendapatkan kredit sebesar = 0,32 + 0,12 =
0,44.
3 x 2 x 1 = 6 cara
21
Dalam matematika, perhitungan ini dikenal dengan faktorial yang biasa
dilambangkan dengan (!). 0! Didefinisikan dengan 1, sedang n! adalah n x (n – 1)
x (n – 2) x … 2 x 1
Contoh:
Penyelesaian:
2. Permutasi
Digunakan untuk mengetahui sejumlah kemungkinan susunan jika terdapat
satu kelompok objek. Permutasi dirumuskan sebagai berikut:
n!
nPr =
( n−r ) !
Di mana:
R : jumlah objek yang digunakan pada saat bersamaan, jumlah r dapat sama
dengan n atau lebih dari
Contoh:
Ada berapa susunan yang munkin dari 3 bank yang ada, apabila tiap
susunan terdiri atas 2 bank?
Penyelesaian:
22
P = 3!(3 – 2)! = 3!/1! = (3x2x1)/1 =6
3 2
3. Kombinasi
Dipergunakan apabila tertarik pada beberapa cara sesuatu diambil dari
keseluruhan objek tanpa memerhatikan urutannya. Misalnya ada 10 bank dan
yang diambil hanya 3 bank, maka ada berapa kombinai bank yang dapat diambil,
tanpa memerhatikan urutan atau susunannya. Apabila dalam permutaasi
dibedakan susunan seperti BCA, BNI dengan BNI, BCA, maka dalam kombinasi
tidak dibedakan susunannya sehingga susunan BCA, BNI dianggap sama denagn
BNI, BCA.
Rumus kombinasi:
n!
n Cr = r ! ( n−r ) !
Contoh:
Penyelesaian:
5! 5! 5.4 .3 !
5 C2 = = =
2! ( 5−2 ) ! 2 ! 3 ! 2.1 .3 !
=5.2=10
23
AB AC AD AE BC
BD BE CD CE DE
Jadi ada 10 kombinasi dan probabilitas setiap kombinasi terpilih adalah 1/10.
TEOREMA BAYES
Dalam teori probabilitas dan statistika, Pengertian Teorema Bayes adalah teorema
yang digunakan untuk menghitung peluang dalam suatu hipotesis, Teorema bayes
dikenalkan oleh ilmuan yang bernama Bayes yang ingin memastikan keberadaan
Tuhan dengan mencari fakta di dunia yang menunjukan keberadaan Tuhan. Bayes
mencari fakta keberadaan tuhan didunia kemudian mengubahnya dengan nilai
Probabilitas yang akan dibandingkan dengan nilai Probabilitas. teorema ini juga
merupakan dasar dari statistika Bayes yang memiliki penerapan dalam ilmu
ekonomi mikro, sains, teori permain, hukum dan kedokteran.
Contoh Soal :
Sebuah perkantoran biasanya membutuhkan tenaga listrik yang cukup agar semua
aktifitas pekerjaannya terjamin dari adanya pemutusan aliran listrik. Terdapat dua
sumber listrik yang digunakan PLN dan Generator. Bila listrik PLN padam maka
24
secara otomatis generator akan menyala dan memberikan aliran listrik untuk
seluruh perkantoran. Masalah yang selama ini mengganggu adalah ketidak
satabilan arus (voltage) Listrik. Selama beberapa tahun terakhir, diketahui bahwa
perkantoran itu menggunakan listrik PLN adalah 0.9 dan peluang menggunakan
generator adalah 0.1 peluang terjadi ketidak stabilan pada arus PLN maupun
generator masing-masing 0.2 dan 0.3.
DAFTAR PUSTAKA
25
Hasan, M.M..2005. “Pokok –pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif).
Jakarta: Bumi Aksara.
Spiegel, Murray R.& Larry J. Stepehens.2007. “Teori dan Soal-Soal STATISTIK,
Edisi Ketiga”. Jakarta:Erlangga
Suharyadi & Purwanto.S.H. 2008.“Statisika untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern”. Jakarta: Salemba.
26