Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGANTAR STATISTIKA

PELUANG
DOSEN PENGAMPU : ATIKA ULFAH, S.Akun., M.Ak.

Oleh Kelompok 3 :
FARLIYANSYAH SAPUTRA (05221020007)

NADYA JIHAN UTAMI (05221010005)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) AL-MADANI

BANDAR LAMPUNG

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas Rahmat dan
Ridho-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Ukuran Statistik Bagi Data”
dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat sebagai tugas yang akan dikumpulkan perkelompok
berdasarkan dengan referensi yang menyangkut dengan materi ini.

Kedua, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah baik yang
memberikan arahan dan ajaran tentang pelajaran Pengantar Statistika. Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi
perbaikan di masa yang akan datang dan sekaligus memperbesar manfaat makalah ini sebagai
pembelajaran bagi semua yang membaca., mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.

Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih

Selasa, 7 Maret 2023

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................. 2
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Definisi Peluang Probabilitas ...................................................... 3


2.2 Pendekatan Peluang Probabilitas ................................................ 3
2.3 Diagram Probabilitas ............................................................... 6
2.4 Teorema Bayes ....................................................................... 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................... 13


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengapa diperlukan mempelajari probabilitas kejadian suatu peristiwa? Mempelajari


probabilitas kejadian sangat bermanfaat bagi pengambilan keputusan yang tepat, karena
kehidupan di dunia tidak ada kepastian, dan setiap pengambil keputusan jarang memiliki
informasi yang lengkap, sehingga perlu untuk mengetahui beberapa besar probabilitas suatu
peristiwa akan terjadi. Berikut ini adalah contoh yang terkait dengan probabilitas suatu
kejadian.

1. Pada saat ini suku bunga tabungan dan deposito di bank cukup rendah, apakah anda merasa
tertantang untuk berinvestasi di pasar saham? Coba lihat misalnya, saham AKRA (AKR
Corporindo Tbk.), pada Desember 2008 harganya hanya Rp553 perlembar, namun pada bulan
Desember 2012 sudah mencapai Rp4.800. Dalam lima tahun nilai saham telah berkembang
767% atau meningkat 153% per tahun. Anda juga bisa melihat saham pada tahun 2013 yang
memberikan prospek baik. Ada lima emiten terbaik yaitu AALI (Astra Agro Lestari Tbk.),
dan AKRA (Adaro Energy Tbk). Kelima perusahaan tersebut mempunyai kinerja sangat baik
sebagaimana tercermin pada angka penjualan tiga tahun terakhir, margin opersi bersih,
tingkat pengembalian atas ekuitas, perputaran aset, dan lain-lain. Apa keputusan anda?
Apakah anda akan tetap menabung, membeli saham, atau membeli properti untuk ivestasi?

Dari contoh tersebut, semua keputusan hanya diambil dari sebagian contoh atau sempel dari
populasi keseluruhan. Investor mungkin mengambil keputusan berdasarkan pendapat dari tiga
analis yang ada. Peserta kursus hanya menanyakan pada beberapa teman yang ikut kursus,
karena tidak mungkin menanyakan pada semua peserta yang kursus di mana mereka kursus.
Bagian uji mutu meyakinkan produknya baik hanya dengan mengambil sampel, karena tidak
mungkin seluruh produknya dijadikan sampel, lalu tidak ada yang dijual.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan, diantaranya ialah :
1. Apa itu peluang probabilitas dalam statistika.
2. Apa pengertian dari probabilitas, pendekatan probabilitas, diagram pohon
probabilitas, dan teorema bayes.
3. Bagaimana perhitungan dari probabilitas, pendekatan probabilitas, diagram pohon
probabilitas, dan teorema bayes.

4
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :


1. Untuk mengetahui statistika bagi probabilitas.
2. Mengetahu pengertian dari probabilitas, pendekatan probabilitas, diagram pohon
probabilitas, dan teorema bayes.
3. Tahu akan cara perhitungan probabilitas, pendekatan probabilitas, diagram pohon
probabilitas, dan teorema bayes.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Probabilitas


Probabilitas adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa (event) akan
terjadi di masa mendatang. Probabilitas dinyatakan antara 0 sampai 1 atau dalam
persentase.

Ada tiga hal penting dalam rangka membicarakan probabilitas, yaitu percobaan
(experiment), hasil (outcome) dan peristiwa (event). Pengertian dan contoh akan
dibahas satu demi satu.

Percobaan (experiment) adalah pengamatan terhadap bebrapa aktivitas atau proses


yang memungkinkan timbulnya paling sedikit 2 peristiwa tanpa memperhatikan
peristiwa mana yang akan terjadi.
Percobaan adalah aktivitas yang melahirkan suatu peristiwa. Contoh: kegiatan
melempar uang akan menimbulkan peristiwa muncul gambar atau angka, kegiatan jual
beli saham akan menimbulkan peristiwa membeli atau menjual, perubahan harga-harga
akan menimbulkan inflasi dan deflasi, mahasiswa yang giat belajar akan menimbulkan
prestasi yang memuaskan, sangat memuaskan, atau terpuji. Pertandingan sepak bola
akan menimbulkan peristiwa menang, kalah, atau seri. Kegiatan-kegiatan yang
menimbulkan peristiwa tersebut dikenal sebagai percobaan.

Hasil (outcome) adalah suatu hasil dari sebuah percobaan.


Dari suatu percobaan akan memberikan hasil. Dari contoh kegiatan di atas dapat
diperoleh hasil sebagai berikut.

6
Percobaan Hasil
Kegiatan melempar uang 1. Muncul gambar
2. Muncul angka
Kegiatan perdagangan saham 1. Menjual saham
2. Membeli saham
Perubahan harga 1. Inflasi (harga naik)
2. Deflasi (harga turun)
Mahasiswa belajar 1. Lulus memuaskan
2. Lulus sangat memuaskan
3. Lulus terpuji
Pertandingan sepak bola 1. Menang
2. Kalah

Jadi, hasil adalah seluruh kemungkinan peristiwa yang akan terjadi akibat adanya suatu
percobaan atau kegiatan.

Peristiwa (event) adalah kumpulan dari satu atau lebih hasil yang terjadi pada sebuah
percobaan atau kegiatan.

Peristiwa menunjukkan hasil yang terjadi dari suatu kejadian. Dalam setiap percobaan atau
kegiatan hanya ada satu kemungkinan hasil. Pada kegiatan jual beli saham, kalau tidak
memberi berarti menjual. Pada perubahan harga terjadi inflasi atau deflasi. Dua peristiwa
tersebut tidak dapat terjadi bersamaan. Pada kegiatan mahasiswa belajar, maka mahasiswa
hanya lulus dengan satu kemungkinan apakah memuaskan, atau terpuji. Pada pertandingan
sepak bola juga hanya terjadi satu peristiwa, apakah klub sepak bola tersebut menang, kalah,
atau seri. Tidak mungkin dalam suatu pertandingan sepak bola, misalnya Persita dan PSIS,
hasilnya adalah Persita menang juga kalah. Peristiwa yang mungkin adalah Persita menag,
Persita kalah, atau Persita seri.

Percobaan/Kegiatan Pertandingan antara Timnas (senior)

7
Indonesia melawan Asean All Star di Stadion
Utama Geloro Bung Karno, 11 Mei 2014
Hasil Timnas menang
Timnas kalah
Seri, Timnas tidak kalah dan tidak menang
Peristiwa Timnas menang

Bagaimana menyatakan probabilitas?

Probabilitas dinyatakan dalam bentuk pecahan antara 0 sampai 1. Probabilitas 0 menunjukkan


peristiwa yang tidak mungkin terjadi, sedang probabilitas 1 menunjukkan peristiwa pasti
terjadi.

2.2 Pendekatan Probabilitas


Bagaimana menentukan probabilitas suatu kejadian seperti probabilitas investor
menjual saham 0,7; probabilitas inflasi dua digit di Indonesia 70%; dan probabilitas
Persita menang atas PSIS 50%?
Untuk menentukan tingkat probabilitas ada tiga pendekatan yaitu pendekatan klasik,
pendekatan relatif, dan pendekatan subjektif.

1. Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik mengasumsikan bahwa sebuah peristiwa mempunyai kesempatan
untuk terjadi yang sama besar (equally likely). Probabilitas suatu peristiwa kemudian
dinyatakan sebagai rasio antara jumlah kemungkinan hasil dengan total kemungkinan
hasil (rasio peristiwa terhadap hasil).

Jumlah kemungkinan hasil ( peristiwa)


Probabilitas suatu peristiwa =
Jumlah total kemungkinan hasil

8
Percobaan Hasil Hasil Probabilitas
Kegiatan melempar uang 1. Muncul gambar

2. Muncul angka 2 1
2
Kegiatan perdagangan saham 1. Menjual saham
2. Membeli saham 2 1
2
Perubahan harga 1. Inflasi (harga naik)
2. Deflasi (harga turun) 2 1
2
Mahasiswa belajar 1. Lulus memuaskan
2. Lulus sangat
memuaskan
3. Lulus terpuji 3 1
3

Persitiwa menjual dan membeli saham mempunyai kesempatan yang sama untuk
terjadi pada kegiatan jual beli saham. Jumlah hasil ada 2, dan hanya 1 peristiwa terjadi,
1
maka probabilitas menjual atau membeli adalah sama, yaitu .
2

Pada kegiatan mahasiswa belajar, semua hasil baik memuaskan, sangat memuaskan
dan terpuji mempunyai probabilitas yang sama. Jumlah hasil ada 3 dan hanya 1
1
peristiwa terjadi, maka probabilitas setiap peristiwa adalah sama, yaitu .
3

Pada suatu percobaan di mana hanya ada satu peristiwa yang terjadi, sehingga
peristiwa lain tidak dapat terjadi pada satu percobaan dengan waktu yang sama dikenal
dengan peristiwa saling lepas (mutually exclusive).

2. Pendekatan Relatif
Berbeda dengan pendekatan klasik, besar probabilitas suatu peristiwa tidak dianggap
sama, tetapi tergantung pada berapa banyak suatu peristiwa terjadi dari keseluruhan

9
percobaan atau kegiatan yang dilakukan. Probabilitas suatu kejadian dinyatakan sebagai
berikut:

Jumlah peristiwa yang terjadi


Probabilitas kejadian relatif ¿
Jumlah total percobaan/kegiatan

Pada kegiatan jual-beli saham di BEI terdapat 3.000.000 transaksi yang terdiri atas
2.445.000 transaksi jual dan 545.000 transaksi beli. Peristiwa ini didorong aksi profit
taking. Maka probabilitas jual adalah = (2.455.000/3.000.000) = 0,82 dan probabilitas
beli (545.000/3.000.000) = 0,18.
Pada kejadian perubahan harga, maka dilihat apakah setiap bulan terjadi binflasi atau
deflasi. Data dari BPS tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Inflasi 0,89 0,13 -0,32 -0,31 0,12 0,55 0,67 0,93 0,27 -0,12 0,34 0,57

Dari data di atas terlihat bahwa jumlah bulan inflasi ada 9, dan jumlah bulan deflasi 3
dari total 12 bulan. Oleh sebab itu, probabilitas terjadinya inflasi adalah = 9/12 = 0,75
dan probabilitas terjadinya bulan deflasi adalah = 3/12 = 0,25. Atau dinyatakan dalam
persen, probabilitias inflasi sebesar 75% dan probabilitas deflasi 25%.
Pada kegiatan mahasiswa belajar terlihat bahwa pada Wisuda Sarjana 2006 dari 900
mahasiswa, 520 mahasiswa lulus dengan memuaskan, 295 lulus dengan sangat
memuaskan, dan 85 lulus dengan terpuji. Maka probabilitas lulus memuaskan adalah =
520/900 = 0,58; lulus dengan sangat memuaskan = 295/900 = 0,33; lulus dengan
85/900 = 0,09.
Jadi, pendekatan relatif mendasarkan besarnya probabilitas pada banyaknya suatu
peristiwa terjadi dari keseluruhan percobaan, kegiatan atau pengamatan yang
dilakukan.

3. Pendekatan Subjektif
Pendekatan subjektif adalah menentukan besarnya probabilitas suatu peristiwa
didasarkanpada penilaian pribadi dan dinyatakan dalam derajat kepercayaan.

10
Penilaian subjektif diberikan karena terlalu sedikit atau tidak ada informasi yang
diperoleh atau berdasarkan keyakinan.

Pendekatan subjektif menyatakan probabilitas suatu peristiwa terjadi berdasarkan


penilaian pribadi.
Contoh pendekatan subjektif seperti: (a) menurut Presiden Saddam Hussein, Irak pasti
menang melawan Amerika, (b) menurut Menteri Keuangan Indonesia periode 1996-
1998, Indonesia tidak pernah akan krisis, karena fondasi ekonomi kuat, atau (c) Anda
akan mendapatkan nilai minimal B untuk mata kuliah Statistika 1. Semua contoh
tersebut hanya didasarkan pada penilaian pribadi dan mungkin tidak banyak
menggunakan informasi sebagai dasar pertimbangan. Oleh sebab itu, pendekatan
demikian dinamakan pendekatan subjektif.

2.3 Diagram Pohon Probabilitas


Diagram pohon merupakan suatu diagram yang menyerupai pohon dimulai dari batang
kemudian menuju ranting dan daun. Diagram pohon dimaksudkan untuk membantu
menggambarkan probabilitas atau probabilitas bersyarat dan probabilitas bersama.
Diagram pohon sangat berguna untuk menganalisis keputusan-keputusan bisnis di
mana terdapat tahapan-tahapan pekerjaan.

Contoh 7-9
Hasil penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa 60% dari usaha kecil dan menengah
(UKM) tidak berbadan hukum, sedang sisanya berbadan hukum. Bank serbagai
lembaga pembiayaan dengan memperhatikan aspek kehati-hatian mremberikan
probabilitas 80% kepada UKM berbadan hukum untuk mendapatkan kredit, sedangkan
yang tidak berbadan hukum untuk mendapatkan kredit sebesar 20%. Hitunglah berapa
persen probabilitas UKM mendapatkan kredit dari bank?

(Diagram Pohon 7-9)

11
2.4 Teorema Bayes
Teorema ini dikembangkan oleh Thomas Bayes pada abad ke-18. Bayes yang seorang
pendeta bertanya apakah Tuhan ada dengan memperhatikan fakta-fakta yang ada di
bumi. Jadi bila Tuhan ada, maka ada fakta sebagai ciptaan Tuhan Apabila fakta
dilambangkan P(A1) untuk suatu fakta dan P(A2) untuk fakta lain, sedang keberadaan
Tuhan dinyatakan dengan P(B), maka teorema bayes dinyatakan sebagai berikut:

P ( A 1) × P (B∨ A1 )
P(A1|B) ¿
P ( A 1) × P ( B| A1 ) + P ( A 2) × P (B∨ A2 )

Rumus di atas merupakan probabilitas bersyarat, suatu kejadian terjadi setelah kejadian
lain ada. P ( A 1∨B ) menyatakan bahwa fakta-fakta di bumi akan ada apabila Tuhan ada.
Mengingat bahwa di bumi banyak sekali fakta dari fakta A1 sampai Ai, maka Teorema
Bayes diperluas menjadi:

P ( Ai ) × P(B∨A i)
P(Ai|B) ¿
P ( A 1) × P ( B| A1 ) + P ( A 2) × P ( B| A2 ) + …+ P ( A i ) × P(B∨ A i)

Contoh 7-9
Perusahaan PT Arthakita Jagaselama yang bergerak dalam industri nperangkat lunak
(software) komputer di Tanggerang pada tahun 2006 memperkerjakan 400 orang. Dari
jumlah karyawan tersebut, 100 orang merupakan sarjana teknik informatika P(B1) dan
jumlah eksekutif perusahaan mulai dari kepala bagian sampai direksi adalah 80 orang
P(A1). Karena merupakan perusahaan software, maka ditentukan bahwa 50% eksekutif
haruslah berlatar pendidikan teknik informatika. Tentukan probabilitas karyawan yang
berpendidikan teknik informatika yang menjabat sebagai eksekutif pada perusahaan
tersebut!

Penyelesaian:

12
Anda harus berhati-hati,pernyataan bahwa 50% eksekutif haruslah berpendidikan
teknik informatika, bukan merupakan peristiwa bersama yang biasa dilambangkan
P(A1B1) atau P(B1A1). Pernyataan tersebut adalah peristiwa bersyarat yaitu 50%
eksekutif harus berpendidikan sarjana teknik informatika dan dilambangkan P(A1|B1).
Untuk lebih membantu menyelesaikan soal ini akan lebih mudah dengan menggunakan
tabel.

P(A1) P(A 1) 2)
P(A Jumlah P(A2) Jumlah
P(B1P(B
) 1) .... 40.... 100 60 100
P(B2P(B
) 2) .... 40.... .... 260 300
80 80.... 400 320 400

Data hanya menyatakan bahwa karyawan berjumlah 400 orang. Pendidikan sarjana teknik
informatika (B1) = 100, (B2) = 400 – 100 = 300 (Jumlah karyawan yang bukan sarjana teknik
informatika). Ini menunjukkan hubungan komplomen. Jumlah eksekutif (A1) ada 80, dan
50% merupakan (B1). Jadi jumlah (B1|A1) = 0,5 × 80 = 40, sehingga (B2|A2) = 100 – 40 = 60.
Untuk (B2|A1) = 80 – 40 = 40, (B2|A2) = 300 – 40 = 260 = (A2| B2) = 320 – 60.

Dari tabel diketahui bahwa:

P(A1) = 80/400 = 0,20

P(A2) = 320/400 = 0,80

P(B1|A1) = 40/80 = 0,50

P(B |A2) = 60/320 = 0,19

Apabila dimasukkan ke dalam teorema Bayes:

0,20 ×0,50 0,10


P(A1|B1) ¿ ( 0,2× 0,50 ) +(0,80× 0,19) ¿ 0,10+0,15 = 0,40

13
Dari tabel juga dapat dicari langsung yaitu probabilitas eksekutif berpendidikan teknik
informatika dengan probabilitas bersyarat, yaitu 40/100 = 0,4.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Probabilitas adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa (event) akan
terjadi di masa mendatang. Pendekatan probablitis ada 3 yaitu berguna untuk
menentukan tingkat probabilitas, ada tiga pendekatan yaitu pendekatan klasik,
pendekatan relatif, dan pendekatan subjektif. Diagram pohon dimaksudkan untuk
membantu menggambarkan probabilitas atau probabilitas bersyarat dan probabilitas
bersama. Diagram pohon sangat berguna untuk menganalisis keputusan-keputusan
bisnis di mana terdapat tahapan-tahapan pekerjaan. Teorema bayes adalah sebuah
teorema dengan dua penafsiran berbeda. Dalam penafsiran bayes teorema ini
menyatakan seberapa jauh derajat kepercyaan subjektif harus berubah secara rasional
ketika ada petunjuk baru.

14
DAFTAR PUSTAKA

Suharyadi, Purwanto S.K. 2017. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan

Modern. Edisi 3. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat

15

Anda mungkin juga menyukai