Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL

TERAPI BERMAIN MELIPUTI TEBAK WARNA


DAN GAMBAR

DOSEN PENGAMPU
Ns. TITIN APRILATUTINI, S.Kep, M.Pd

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 | TINGKAT 2
1. TIYA ANGGITA (F0H021102)
2. BILDA AGUSTINA (F0H021109)
3. PUPUT NOVIANI (F0H021117)
4. DEA NOVITA.ES (F0H021123)
5. MUTIARA ZUMARTI (F0H021108)
6. FIQRI JOETIANSYA (F0H021129)
7. SONIA PRATIWI (F0H021097)
8. NURKIA GUSTIANDARI (F0H021130)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Terapi bermain meliputi tebak angka dan
gambar” dapat kami selesaikan dengan baik. Kami berharap proposal ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga proposal ini dapat kami susun
melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas proposal ini kepada dosen
pengampu Ns. Titin Aprilatutini,S.Kep, M.Pd dan juga kepada teman-teman seperjuangan
yang membantu dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah
SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan proposal kami selanjutnya.
Demikian proposal ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidak sesuaian materi yang kami angkat pada proposal ini, kami menerima kritik
dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya proposal yang lebih baik
pada kesempatan berikutnya.

Bengkulu,24 September 2022

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................5
A. Latar Belakang...............................................................................................5
B. Tujuan ...........................................................................................................6
C. Sasaran...........................................................................................................6
BAB II DESKRIPSI KASUS...................................................................................7
A. Karakteristik Sasaran.....................................................................................7
B. Prinsip Bermain Menurut Teori.....................................................................7
C. Karakteristik Permainan.................................................................................10
BAB III SATUAN ACARA BERMAIN
TERAPI BERMAIN TEBAK WARNA
DAN GAMBAR........................................................................................................12
A. Judul Permainan..........................................................................................12
B. Deskripsi permainan ..................................................................................12
C. Tujuan Permainan.......................................................................................12
D. Keterampilan Yang Dibutuhkan.................................................................13
E. Jenis Ppermainan .......................................................................................13
F. Alat Yang Diperlukan.................................................................................13
G. Waktu Pelaksanaan.....................................................................................13
H. Sasaran .......................................................................................................13
I. Media..........................................................................................................14
J. Setting Tempat............................................................................................14
K. Strategi Pelaksanaan...................................................................................15
L. Proses Bermain...........................................................................................17
M. Hal-Hal Yang Perlu Diwaspadai................................................................17
N. Antisipasi Meminimalkan Hambatan.........................................................18
O. Kriteria Evaluasi.........................................................................................19
BAB IV PELAKSANAAN BERMAIN..................................................................20
A. Waktu.............................................................................................................20
B. Proses.............................................................................................................20
C. Format penilaian Tebak Gambar Dan Tebak Warna ....................................20

iii
BAB V PENUTUP....................................................................................................21
A. Kesimpulan....................................................................................................21
B. Saran ..............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................22
Lampiran 1. Contoh Gambar.................................................................................23
Lampiran 2. Contoh Gambar.................................................................................23
Lampiran 3. Contoh Gambar.................................................................................24
Lampiran 4. Contoh Gambar.................................................................................24
Lampiran 5. Contoh Gambar.................................................................................25
Lampiran 6. Contoh Gambar.................................................................................25
Lampiran 7. Contoh warna.....................................................................................26

D.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak usia pra sekolah memandang hospitalisasi sebagai sebuah pengalaman


yang menakutkan. Anak usia pra sekolah belum mampu membedakan antara fantasi
dan realita. Mereka menganggap bahwa hospitalisasi merupakan hukuman atas
tindakan mereka, terlebih lagi selama anak menjalani perawatan di rumah sakit,
biasanya ia akan dilarang untuk banyak bergerak dan harus banyak beristirahat. Hal
ini tentunya mengecewakan anak, karena ia tidak mempunyai banyak waktu untuk
bermain aktif di rumah sakit. Hal tersebut tentunya akan meningkatkan kecemasan
anak (Dora alfiyanti, 2007). Kecemasan terbesar anak usia pra sekolah adalah
kecemasan akan kerusakan tubuh (Potter dan Perry, 2001). Semua prosedur atau
tindakan keperawatan baik yang menimbulkan nyeri maupun tidak, keduanya
menyebabkan kecemasan bagi anak usia pra sekolah selama hospitalisasi. Peralatan
medis yang bersih dirasakan cukup menyeramkan bagi anak-anak. Begitu juga
dengan bau obat yang menyengat dan penampilan para staf rumah sakit dengan baju
yang berwarna putih yang seolah terlihat menakutkan bagi anak (Dora alfiyanti,
2007).
Mempersiapkan anak untuk menghadapi prosedur atau tindakan keperawatan
akan mengurangi kecemasan, meningkatkan sikap kooperatif, dan mendukung
ketrampilan mereka serta meningkatkan kognitif dan kerjasama anak. Ada beberapa
mekanisme koping sederhana yang bisa diajarkan misalnya relaksasi, menarik napas,
berhitung, memasase tangan atau menyanyi. Semua teknik tersebut dapat
dimodifikasi dengan aktivitas bermain (Dora alfiyanti, 2007). Dengan bermain, anak
melepaskan ketakutan, kecemasan, mengekspresikan kemarahan dan permusuhan.
Bermain merupakan cara koping paling efektif untuk mengurangi kecemasan dan
meningkatkan kooperatif anak dalam prosedur keperawatan (Wong, 2001). Penelitian
yang dilakukan oleh Dora Alfiyanti dkk (2007). bahwa terapi bermain berpengaruh
terhadap tingkat kecemasan anak usia pra sekolaselama tindakan keperawatan (Dora
alfiyanti, 2007).
Perawat sebagai care provider atau pemberi asuhan keperawatan pada anak
berperan penting dalam proses penyembuhan anak dan tumbuh kembangnya selama

5
hospitalisasi. Selain berupaya mengurangi kecemasan pada anak yang hospitalisasi,
perawat juga perlu mengupayakan agar perkembangan bisa berjalan dengan optimal
selama perawatan, yaitu dengan melaksanakan program terapi bermain dengan
memperhatikan pertimbangan terapi.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak dan menabah daya ingat anak

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan terapi bermain selama ± 20 menit, anak dapat:
a. Mengembangkan kreativitas anak

b. Meningkatkan motivasi anak

c. Meningkatkan kognitif anak


d. Dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar

C. Sasaran
Anak usia pra sekolah yaitu 3-5 tahun.

6
BAB II
DESKRIPSI KASUS

A. Karakteristik Sasaran
Kriteria Inklusi :

1. Anak berusia 3-5 tahun (Usia Pra Sekolah)


2. Keadaan umum anak baik, kesadaran composmentis3.
3. Anak kooperatif

B. Prinsip Bermain Menurut Teori


1. Definisi Bermain (Sujono Riyadi dan Sukarmin, 2009)
a. Bermain merupakan cara ilmiah bagi seorang anak untuk
mengungkapkan konflik yang ada dalam dirinya yang awalnya
anak belum sadar bahwa dirinya sedang mengalami konfik.
b. Menurut Foster dan Pearden bermain didefinisikan sebagai suatu
kegiatan yang dilakukan oleh seorang anak secara sungguh-
sungguh sesuai dengan keinginannya sendiri / tanpa paksaan dari
orang tua maupun lingkungan dimana dimaksudkan semata hanya
untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan.
c. Dengan bermain seorang anak dapa mengekspresikan pikiran,
perasaan, fantasi, serta daya kreasi dengan tetap mengembangkan
kreatifitasnya dan beradaptasi lebih efektif terhadap berbagai
sumber stress.
d. Bermain dapat membuat anak mengungkapkan isi hati melalui
kata- kata , anak belajar dan mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, objek bermain, waktu, ruang dan orang.
2. Variasi dan keseimbangan dalam aktivitas bermain (Sujono Riyadi dan
Sukarmin, 2009)
a. Bermain aktif adalah kesenangan diperoleh dari apa yang
diperbuat oleh mereka sendiri, seperti:

7
1.) Bermain mengamati/ menyelidiki (exploratory play).
Perhatian anak pada aat bermain aalah memeriksa alat
permainan tersebut. Anak memperhatikan alat permainan,
mengocok- ngocok apakah ada bunyinya, menium, meraba,
menekan dan kadang berusaha untuk membongkar.
2.) Bermain konstruksi (Constuction play). Pada anak umur 3
tahun misalnya dengan menyusun balok- balok menjadi
rumah- rumahan, dll.
3.) Bermain drama (dramatic play). Misalnya bermain sandiwara
boneka,main rumah- rumahan
4.) Bermain bola, tali dan sebagainya.
b. Bermain pasif
Dalam hal ini anak berperan pasif, seperti dengan melihat atau
mendengar. Bermain pasif ini adalah ideal, apabila anak sudah
lelah bermain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi
kebosanan dan keletihannya. Contoh:
1) Melihat gambar- gambar dibuku/ majalah.
2) Mendengarkan cerita atau musik.
3) Menonton tv,dll
3. Fungsi bermain terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak (Sujono
Riyadi dan Sukarmin, 2009) (Alice Zellawati, 2011).
a. Perkembangan sensori motorik. Permainan akan membantu
perkembangan gerak halus dan pergerakkan kasar anak dengan
cara memainkan suatu objek yang sekiranya anak merasa senang.
b. Perkembangan kognitif. Membantu anak untuk mengenal benda-
benda yang ada disekitarnya. Misalnya mengenalkan anak dengan
warna dan bentuk.
c. Kreatifitas. Mengembangkan kreatifitas pada anak bisa dengan
cara memberikan balok- balok yang banyak kemudian biarkan
anak untuk menyusunnya menajdi bentuk- bentuk yang dia
inginkan, kemudian tanyakan bentuk apa yang sudah dia buat.
d. Perkembangan sosial. Dapat dilakukan dengan mengajari anak
berinteraksi dengan orang lain ataupun teman sebayanya.
e. Kesadaran diri (self awareness). Dengan bermain anak sadar akan

8
kemampuannya sendiri, kelemahannya dan tingkah laku terhadap
orang lain
f. Perkembangan moral. Dapat dipeoleh dari orang tua,orag lain
yang ada disekitar anak.
g. Komunikasi. Bermain merupakan alat komunikasi terutama pada
anak yang masih belum dapat menyatakan perasaannya secara
verbal.
4. Faktor yang mempengaruhi pola bermain pada anak (Sujono Riyadi dan
Sukarmin, 2009)
a. Tahap perkembangan. Setiap perkembangan mempunyai
potensi/keterbatasan dalam permainan. Anak umur 3 tahun Status
kesehatan. Pada anak yang sedang sakit kemampuan
psikomotor/kognitif terganggu. Sehingga ada saat-saat anak
sangat ambisius pada permaiannya dan ada saat-saat dimana anak
sama sekali tidak punya keinginan untuk bermain.
b. Jenis kelamin. Pada saat usia sekolah biasanya anak laki- laki
enggan bermain dengan anak perempuan, mereka sudah bisa
membentuk komunitas tersendiri, dimana anak wanita bermain
sesama wanita dan anak laki-laki bermain sesama laki-laki. Tipe
dan alat permainanpun akan berbeda, misalnya anak laki-laki suka
main bola, pada anak perempuan suka main boneka.
c. Lingkungan. Lokasi dimana anak berbeda sangat mempengaruhi
pola permainan anak. Dikota-kota besar anak jarang sekali yang
bermain layang-layangan, paling- paling mereka bermain game
karena memang tidak ada/jarang ada tanah lapang/lapangan untuk
bermain, berbeda dengan didesa yang masih banyak terdapat
tanah- tanah kosong.
d. Alat permainan yang cocok. Disesuaikan dengan tahap
perkembangannya sehingga anak menjadi senang untuk
menggunakannya.
5. Karakteristik dan klasifikasi bermain (Sujono Riyadi dan Sukarmin,
2009)
a. Solitary play
Bermain sendiri, walaupun disekitarnya ada orang lain. Contoh: pada bayi

9
dan todler, anak akan asik dengan mainannya sendiri tanpa
menghirauka oran lain
b. Paralel play
Bermain sejenis, anak bermain dengan kelompoknya, pada masing-
masing anak mempunyai mainan yang sama tetapi tidak ada
interaksi diantara mereka, mereka tidak ketergantungan satu sama
lain.
c. Associative play
Bermain dalam kelompok, dalam suatu aktivitas yang sama tetapi masih
belum terorganisir, tidak ada pembagian tugas, mereka bermain
sesuai degan keinginannya.
d. Cooperative play
Anak bermain secara bersama- sama, permainan sudah terorganisir dan
terencana, didalamnya sudah ada aturan main.
e. Social afective play
Anak mulai belajar memberikan respon melaui orang dewasa dengan cara
merajuk/ berbicara sehingga anak menjadi senang dan tertawa.
f. Sense of peasure play
Anak mendapat kesenanga dari suatu objek disekelilingnya.
g. Skill play
Memperoleh ketrampilan sehingga anak akan melaksanakannya secara
berulang- ulang.
h. Dramatic play
Melakukan peran sesuai dengan keinginannya atau dengan apa yang dia
lihat atau dengar, sehingga anak akan membuat fantasi dari
permainan itu.

C. Karakteristik Permainan
Karakteristik bermain anak usia 3-5 tahun (pra sekolah) (Sujono Riyadi dan
Sukarmin, 2009)
1. Cross motor and fine motors
2. Dapat melompat,bermain dan bersepeda.
3. Sangat energik dan imaginative
4. Mulai terbentuk perkembangan moral

10
5. Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dgn kelompok
6. Assosiative play
7. Dramatic play
8. Skill play Laki-laki aktif bermain di luar
9. Perempuan didalam rumah
1. Tahap Kerja Terapi Bermain Anak Usia 3-5 Tahun (Sujono Riyadi dan
Sukarmin, 2009)
a) Stimulasi Sosial
Anak bermain bersama teman-temannya, tetapi tidak ada tujuan. Contoh:
bermain pasir bersama-sama.
b) Stimulasi Keterampilan
Mengetahui kemampuan keterampilan yang ada pada anak sehingga dapat
mengetahui bakat anak. Contoh: Menggambar, bernyanyi, menari.
c) Stimulasi Kerjasama
Anak mampu bekerjasama dalam permainan. Contoh: anak-anak bermain
menyusun puzzle, bermain bola.

11
BAB III
SATUAN ACARA BERMAIN
TERAPI BERMAIN TEBAK WARNA DAN GAMBAR

A. Judul Permainan
1. Tebak warna
2. Tebak gambar

B. Deskripsi Permainan
Tebak warna adalah untuk pengenalan warna dan melatih daya ingat pada anak. Menurut
Dian Ratna (2019: 42) Permainan tebak gambar adalah permaian universal, yang dilakukan oleh
sekelompok orang dimana satu anggota kelompoknya menjadi juru gambar dan anggota yang lain
menebak gambar dari kartu yang ditunjukkan oleh penyuluh. Permainan tebak gambar bukan
sekedar bermain, tetapi dalam permainan ini anak-anak juga dapat belajar, bahwa pembelajaran
secara praktek langsung dengan media eksperimen lebih memberikan kesan semangat anak untuk
belajar sambil bermain yang menyenangkan. Sehingga permainan tebak gambar ini dapat
membentuk karakter aspek perkembangan bahasa dalam peningkatan perbendaharaan kata anak.
Menurut Yuliyanto (2014: 5) Permainan tebak gambar adalah aktivitas bermain yang
menyenangkan menggunakan media gambar berupa tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan,
dan sebagainya) yang tertuang di atas kertas, bermainnya dengan cara ditebak. Tidak semua
gambarnya diperlihatkan melainkan dengan ditutup bagian atas dan bawahnya, sehingga
dinamakan permainan tebak gambar atau gambar yang belum diketahui. Permaianan tebak
gambar ini dapat melatih daya ingat kognitif anak usia dini karena anak usia dini hanya diberikan
gambaran secara tidak penuh.

C. Tujuan Permainan
1. Tujuan umum

Tujuan nya untuk ,mengingat daya ingat anak dan membantu anak mengenal warna ,dan
mengenal bentuk gambar

2. Tujuan khusus

a. Mengembangkan daya ingat anak


b. Meningkatkan komunikasi antara anak dengan orang di sekitar
c. Meningkatkan daya serap serta melatih interaksi anak dengan orang di sekitar nya

12
D. Keterampilan Yang Diperlukan
Dalam permaianan ini keterampilan harus dimiliki oleh anak dan perawat. Anak
harus memiliki pengetahuan tentang cara bermain, kreativitas yang tinggi dan semangat
untuk bermain. Sedangkan. keterampilan yang harus dimiliki oleh perawat adalah
perawat memiliki kemampuan untuk menjelaskan permainan sehingga anak menjadi
tahu tentang cara melakukan permainannya, kesabaran dalam membimbing proses
bermain dan komunikasi yang baik sehingga anak dapat membentuk hubungan saling
percaya dengan perawat.

E. Jenis Permainan

Permainan aktif tebak warna dan gambar.

F. Alat Yang Diperlukan

Gambar hewan dan gambar warna.

G. Waktu Pelaksanaan

Hari/ Tanggal :
Jam :
Tempat : kampus IV universitas bengkulu
Jumlah Peserta :

H. Sasaran

1. Anak usia pra sekolah (3-5 tahun).


2. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi
lain) yang dapat menghalangi proses terapi bermain.
3. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai
selesai.
4. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain tebak
gambar .

13
I. Media

1. Kertas bergambar dan berwarna.


2. Karpet.

J. Setting Tempat

Keterangan :

: Observer dan fasilator

: Peserta

: Juri

14
K. Strategi Pelaksanaan.

No Waktu Kegiatan Peserta


1. 5 menit Pembukaan:
a. Menjawab salam
a. Membuka kegiatan dengan
b. Memperhatikan
mengucapkan salam terapeutik
c. Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri
d. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan dari terapi
bermain
d. Kontrak waktu anak dan orang
tua
2. 20 menit Pelaksanaan :
a. Memperhatikan
a. Menjelaskan tata cara
b. Bertanya
pelaksanaan terapi bermain
c. Belajar bersama-sama
tebak gambar dan tebak warna
terlebih dahulu dengan
b. Memberikan kesempatan anak
fasilator/observer
bertanya apakah ada yang ingin
d. Bertanya
tanyakan terkait permainan
e. Antusias anak saat
c. Memberikan contoh terlebih
permainan dimulai
dahulu kepada anak dengan
f. Anak-anak menjawab
menampilkan warna, gambar, dan
tanpa dibantu oleh
menebak bersama-sama dibantu
observer/fasilator
fasilator atau observer
g. Anak-anak merasa senang
d. Menanyakan apakah anak
sudah mengerti atau belum
e. Memulai permainan
f. Menanyakan gambar dan
warna pada kertas tanpa
dibantu oleh fasilator atau
observer
g. Anak yang mau menjawab
dipersilahkan mengangkat
tangan dan memperkenalkan

15
diri
h. Anak memberikan jawabannya
i. Memberikan pujian kepada
anak baik yang mampu
menjawab maupun tidak
j. Melanjutkan permainan sampai
selesai
k. Memberikan pujian kepada
semua anak
3. 10 menit Evaluasi: a. Menceritakan
a. Memotivasi anak untuk b. Gembira
menyebutkan nama-nama c. Gembira
warna dan gambar yang telah
dilakukan
b. Menyebutkan nama anak yang
banyak menjawab benar
c. Membagikan reward kepada
seluruh peserta
4. 5 menit Terminasi : a. Memperhatikan
a. Memberikan motivasi kepada b. Gembira
anak-anak untuk selalu belajar c. Menjawab salam
mengetahui warna dan bentuk
gambar
b. Mengucapkan terimah kasih
kepada anak dan orangtua
c. Mengucapkan salam penutup

L. Proses Bermain.

16
1. Pembukaan
a. Mengucapkan salam
b. Perawat memperkenalkan diri pada anak
c. Perawat membina hubungan saling percaya dengan anak dan orangtua anak dengan
cara menjalin komunikasi 2 arah dan memberi feedback dari setiap respon anak
d. Perawat menjelaskan tujuan dari bermain yang dilakukan pada anakdan
orang tua.
e. Melakukan kontrak waktu.

2. Inti
a. Perawat menjelaskan tentang aturan bermain.
b. Perawat memberikan contoh dengan menebak warna dan gambar bersama-sama
dibantu oleh perawat lainnya
c. Memulai permainan
d. Anak-anak menebak gambar dan warna yang ditunjkkan oleh perawat tanpa
dibantu
e. Yang ingin menjawab mengangkat tangan dan memberikan jawabannya.
f. Pemberian hadiah / pujian kepada anak.

3. Terminasi
a. Perawat mengevaluasi perasaan anak dan orangtuadenganmemberikan
pertanyaan seperti :
1) Bagaimana perasan anak setelah bermain?
2) Bagaimana perasaan orangtua setelah bermain?
3) Apakah kegiatan ini menyenangkan?
4) Apakah manfaat dari terapi bermain yang dilakukan?
b. Penutup

M. Hal-hal Yang Perlu Diwaspadai


1. Energi
Untuk bermain diperlukan energi yang cukup. Anak yang sedang sakit cenderung
malas untuk bermain.
2. Waktu
Waktu bermain harus disesuaikan dengan waktu istirahat anak. Anak yang sedang
sakit cenderung memilih untuk beristirahat daripada bermain.
3. Ruangan untuk bermain.
Ruangan yang sempit atau terlalu lebar mempengaruhi keinginan anak untuk bermain.
4. Lingkungan.

17
Lingkungan yang terlalu ramai atau terlalu hening akan mempengaruhi konsentrasi
anak dalam bermian.
5. Pengetahuan untuk bermain.
Pengetahuan tentang cara melakukan permainan akan mempengaruhi proses
berlangsungnya permainan.
6. Teman bermain.
Teman bermain menjadi hal yang penting untuk menambah semangat anak untuk
bermain. Kenyamanan proses bermain ditentukan oleh lawan mainnya. Biasanya
anak- anak takut dengan orang yang baru dikenalnya termasuk perawat.
7. Alat permainan.
Senang atau tidaknya seorang anak terhadap alat permainan akan mempengaruhi
semangat anak dalam bermain.

N. Antisipasi Meminimalkan Hambatan


1. Energi.
Permainan yang dilakukan tidak membutuhkan energy yang ekstra sehingga anak
merasa santai dalam mengikuti proses bermain
2. Waktu.
Waktu bermain disesuaikan dengan kondisi anak. Ketika anak sedang istirahat maka
biarkanlah anak untuk istirahat. Waktu juga harus disesuaikan dengan mood anak.
3. Ruangan untuk bermain.
Ruangan bermain disesuaikan dengan keinginan anak. Ketika anak menginginkan
diluar maka permainan harus dilakukan diluar dan sebaliknya.
4. Lingkungan.
Lingkungan dikondisikan sedemikian rupa sehingga tidak terlalu ramai dan terlalu
sepi sehingga konsentrasi anak terjaga dan anak tidak merasa kesepian
5. Pengetahuan untuk bermain.
Menjelaskan dengan penjelasan yang ringan sekaligus memperagakan
6. Teman bermain.
Meminta keluarga untuk mendampingi anak selama proses bermain.
7. Alat permainan.
Pemilihan alat permainan disesuaikan dengan usia dan karakteristik anak.

18
O. Kriteria Evaluasi
1. Struktur.
Anak : subjek proses bermain
Perawat : pelaksana permainan
Keluarga :pembantu pelaksana
2. Proses.
Sebelum bermain, perawat menjelaskan tentang tata cara bermain dan
menunjukkan contoh gambar yang sudah diwarnai. Selain menjelaskan, perawat juga
memperagakan tentang alat permainannya dan memvalidasi bahwa anak telah
mengerti dan memahami teknik bermain. Perawat juga melibatkan keluarga untuk
mendampingi anak dalam proses bermain. Setelah anak mengerti maka perawat
memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba melakukan permainannya yaitu
mewarnai gambar. Perawat membantu anak ketika anak mengalami kesulitan dan
menjaga interaksi untuk meningkatkan komunikasi pada anak.
3. Hasil.
Anak mampu menyelesaikan permainan dengan baik, memberi apresiasi pada
permainannya dan merasa senang dapat bermain bersama. Keluarga dapat membantu
anak dengan cara menemani selama proses bermain.

19
BAB IV
PELAKSANAAN BERMAIN

A. Waktu
Hari / Tanggal :
Jam :
Ruang : Ruang bermain

B. Proses
1. Persiapan
a. Menyiapkan alat- alat yang akan digunakan dalam hal ini adalah gambar dan
pensil warna
b. Menyiapkan anak-anak usia preschool
2. Pembukaan
a. Salam terapeutik Memberi salam terapeutik pada anak sehangat mungkin.
b. Evaluai/ validasi Menanyakan perasaan Anak-anak saat ini
3. Kegiatan inti
a. Kontrak
1) Menjelaskan kepada anak dan keluarga tentang permainan dan manfaat bagi
anak
2) Membuat kontrak waktu untuk bermain 20-30 menit
3) Menjelaskan tentang cara bermain
b. begiatan bermain.
Sebelum memulai permainan perawat menjelaskan teknik mewarnai gambar.
Setelah Anak-anak mengerti maka permainan dimulai. Anank-anak bermain
dengan antusias dan semangat yang tinggi untuk bisa menyelesaikan gambarnya.
Komunikasi dan interaksi terjaga dengan baik selama proses bermain. Keluarga
(ibunya) juga ikut terlibat mendampingi Anak-ankanya dalam bermain. Proses
bermain berlangsung sema 20 menit dan anak- anak dapat menyelesaikan
mewarnai gambar dengan bantuan dari orang tua / ibu dan perawat.
4. Penutup
a. Menanyakan kepada klien tentang perasaannya setelah bermain
b. Memberi kesimpulan untuk permainan yang telah dilakukan
c. Memberi salam terapeutik

C. Format penilaian Tebak Gambar Dan Tebak Warna

No Nama Ketepatan warna Ketepatan Kecepatan Antusian dalam


gambar waktu bermaian

BAB V

20
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hospitalisasi merupakan keadaan yang tidak menyenangkan untuk anak- anak.
Proses hospitalisasi membuat anak kehilangan waktu bermain dengan teman-
temannya. Selain itu, hospitalisasi juga menyebabkan kebosanan untuk anak- anak.
Kebutuhan bermain yang terganggu selama proses hospitalisasi dapat diatasi
dengan pemberian terapi bermain sesuai dengan usia dan karakteristik anak.
Pemberian terapi ini dapat efek hospitalisasi seperti bosan cemas dan juga dapat
meningkatkan kooperatif anak. Selain itu terapi bermain dapat mengalihkan
perhatian anak dari sakitnya. Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam
memberikan terapi bermain pada anak yang mengalami hospitalisasi diantaranya
waktu, energy, alat permainan, teman bermain, dan lingkungan.

B. Saran
a. Pemberian terapi bermain disesuaikan dengan karakter dan usia anak
b. Alat- alat permainan yang disediakan di rumah sakit sebaiknya yang
beragam sehingga anak dapat menentukan sendiri permainannya
c. Pemberian terapi bermain sebaiknya diberikan setiap hari sesuai dengan
kondisi anak.
d. Terapi bermain sebaiknya tetap diberikan pada anak yang mengalami
bedrest.

DAFTAR PUSTAKA

21
Dora alfiyanti. Pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kecemasan anak usia pra sekolah
selama tindakan keperwatan di Ruang Lukman Rs.Roemani Semarang. Jurnal
keperawatan vol.1. No.1. 2007

Perry, Potter. Fundamental of Nursing Fifth Edition. St.Louis: Mosby Company. 2001

Riyadi, Sujono dan Sukarmin. 2009. Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Wong, Donna L, et al. Wong’s essential of pediatric nursing Sixth Edition. St.Louis: Mosby
Company. 2001

Zellawati, Alice. Terapi bermain untuk mengatasi permasalahan pada anak. Majalah ilmiah
informatika vol.2 No.3. Fakultas Psikologi Universitas AKI

22
Lampiran 1. Contoh gambar

Lampiran 2. Contoh gambar

23
Lampiran 3. Contoh gambar

Lampiran 4. Contoh gambar

24
Lampiran 5. Contoh gambar

Lampiran 6. Contoh gambar

25
Lampiran 7. Contoh warna

26

Anda mungkin juga menyukai