Mata Kuliah
Keperawatan Anak I
Dosen Pengampu:
Oleh Kelompok 2:
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas mengenai Terapi Bermain pada anak usia 7-9 Tahun.
Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan
Anak I. Selain itu, kami berharap dengan tersusunnya makalah ini dapat menambah wawasan
bagi para pembaca maupun penulis mengenai terapi bermain pada anak usia 7-9 tahun
khususnya untuk perawat dalam keperawatan anak.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Christina Ririn Widianti, M.Kep.,
Ns.Sp.Kep.An dan Tim selaku dosen pengampu Mata Kuliah Keperawatan Anak I, yang
telah mendampingi kami dalam pembuatan makalah ini. Ucapan terima kasih juga kami
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih banyak kekurangan serta jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari
berbagai pihak, agar ke depannya kami dapat memperbaiki serta menyusun makalah dengan
baik.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah turun tangan dalam
membantu penyusunan makalah ini mulai dari awal hingga akhir. Jika terdapat kekeliruan
pada kalimat ataupun kata dalam makalah ini, kami mohon maaf.
(Kelompok 2)
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I..................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 4
1.2 TUJUAN.................................................................................................................. 5
BAB II.................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN...................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Bermain..................................................................................................6
2.2 Fungsi Bermain........................................................................................................ 7
2.3 Klasifikasi Bermain...................................................................................................7
2.4 Manfaat Bermain Pada Anak....................................................................................8
2.5 Jenis Permainan/Karakteristik bermain.......................................................................9
2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain........................................................9
BAB III................................................................................................................................. 10
PERENCANAAN TERAPI BERMAIN.................................................................................10
3.1 Karakter Anak Usia 7-9................................................................................................10
3.2 Bermain Puzzle............................................................................................................11
BAB IV................................................................................................................................. 19
LAPORAN PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN...............................................................19
4.1 EVALUASI SELAMA PROSES BERMAIN.................................................................19
4.2 FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT..........................................................19
BAB V.................................................................................................................................. 20
LAMPIRAN.......................................................................................................................... 20
5.1 LAMPIRAN OBSERVER............................................................................................20
BAB VI................................................................................................................................. 22
PENUTUP............................................................................................................................ 22
6.1 KESIMPULAN............................................................................................................22
6.2 SARAN........................................................................................................................ 22
LAMPIRAN DOKUMENTASI.............................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 24
3
BAB I
PENDAHULUAN
Terapi bermain adalah unsur yang paling penting untuk perkembangan anak
baik fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosial. Anak yang mendapat
kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang mudah berteman,
kreatif dan cerdas bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang
mendapat kesempatan bermain. Bermain juga merupakan kegiatan secara sukarela
yang dilakukan untuk kesenangan dan tidak ada paksaaan serta tidak tergantung pada
usia, tetapi tergantung pada kesehatan dan kesenangan yang diperoleh. Anak
terkadang tidak dapat melalui masa kanak kanak nya dengan mulus. Ada sebagian
yang dalam proses tumbuh kembangnya mengalami gangguan kesehatan sehingga
anak harus menjalani perawatan di rumah Sakit ( Soetjiningsih,2008 ) Fenomena
perpisahan dan pengalaman anak yang menjalani rawat inap menunjukkan bahwa
anak yang di lakukan perawatan di rumah sakit akan mengalami perubahan status
emosional, begitu juga pada orang tua. Fenomena perpisahan tersebut menyebabkan
anak berperilaku kurang baik, seperti menangis, agresif, menarik diri dan dan
hipoaktif ( pressley, 2011).
4
media yang paling efektif adalah melalui kegiatan permainan. Terapi bermain
terhadap anak yang mengalami hospitalisasi mendapatkan hasil bahwa terapi bermain
di rumah sakit tidak hanya akan memberian rasa senang pada anak tetapi juga akan
membantu anak anak untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran cemas, takut,
sedih, tegang, nyeri dan anak akan lebih kooperatif terhadap tindakan keperawatan
yang di berikan sehingga di harapkan dapat mempercepat proses
penyembuhan( Hale,M.A,Tjahjono,2014).
1.2 TUJUAN
1. 2.1 Tujuan Umum
Diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembang , mengembang aktivitas dan
kreatifitas melalui pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap sakit
yang di alami.
5
BAB II
PEMBAHASAN
7
memanjakan anak tertawa senang, dengan bermain anak
diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.
2.3.1.2 Sense of pleasure play
Anak memproleh kesenangan dari satu obyek yang ada
disekitarnya, dengan bermain dapat merangsang perabaan alat,
misalnya bermain air atau pasir.
2.3.1.3 Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh
ketrampilan tertentu dan anak akan melakukan secara berulang-
ulang misalnya mengendarai sepeda.
2.3.1.4 Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah
atau ibu
2.3.2 Klasifikasi Menurut Karakteristik Sosial
3. 1 Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada
beberapa orang lain yang bermai disekitamya. Biasa dilakukan
oleh anak balita todler.
3. 2 Paralel play
Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-
masing mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan
yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling tergantung,
biasanya dilakukan oleh anak preischool contoh : bermain balok
3. 3 Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktifitas
yang sama tetapi belum terorganisasi dengan baik, belum ada
pembagian tugas, anak bermain sesukanya.
3. 4 Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang
terorganisasi dan terencana dan ada aturan tertentu. Bissanya
dilakukanoleh anak usia sekolah Adolesen
8
2.5 Jenis Permainan/Karakteristik bermain
2.5.1 Puzzle
2.5.2 menggambar dan mewarnai
2.5.3 alat masak
2.5.4 mainan kayu
2.5.5 lego
2.5.6 pasir kinetik
2.5.7 mainan elektronika
2.5.8 monopoli
9
BAB III
10
3.2 Bermain Puzzle
3.2.1 Pengertian Bermain Puzzle
Puzzle adalah suatu permainan di mana suatu gambar atau benda yang telah
dipecah dalam beberapa bagian disusun kembali. Cara bermainnya adalah dengan
memisahkan kepingan-kepingan yang terpisah dan menggabungkannya kembali
untuk membentuk gambar. Puzzle merupakan permainan yang bertujuan
menyatukan pecahan-pecahan keping menjadi gambar.
Selain itu, puzzle juga dapat digunakan sebagai alat permainan edukatif yang
berguna bagi anak-anak. Ini dapat membantu melatih konsentrasi dan
meningkatkan daya ingat anak. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa puzzle merupakan alat permainan edukatif yang melibatkan proses
membongkar pasang untuk membentuk suatu gambar yang utuh.
11
3.2.3 Cara Bermain Puzzle
3.2.3.1 Pilih permukaan datar dan keras misalnya meja. Pastikan area cukup besar
untuk menampung semua keping puzzle.
3.2.3.2 Tuangkan isi kotak puzzle ke area meja. (Balikkan semua keping sehingga
menghadap ke atas, di saat yang sama, pilih semua keping potongan tepi
gambar dan sisihkan semua ke satu tempat)
3.2.3.6 Taruh bagian puzzle yang dirangkai di lokasi puzzle lengkap akan berada
12
3.2.4.4 Pembagian Tugas
Leader Fasilitator
(Rietta, Putri dan Gista) Observer
(Gloria)
(Joseva dan Grace)
5. Mengambil Keputusan
6. Memberikan Reward
13
3.2.5.2.2 berpasang alat-alat invasif
3.2.5.2.3 Bedrest
3.2.5.2.4 Infeksi
3.2.5.3 Analisa Kondisi Anak
3.2.5.3.1 Agave :
3.2.5.3.7 Tyas :
14
3.2.6 Setting Ruangan
15
3.2.7.5 Terapis meminta anak untuk melakukan kegiatan puzzle.
3.2.7.6 Anak mulai menumpahkan bentuk utuh puzzle agar terlepas dari tempatnya.
3.2.7.7 Anak dipersilahkan untuk mencari dan memasangkan atau mencocokkan
kembali satu persatu kepingan sehingga menjadi bentuk yang utuh.
3.2.7.8 Ketika anak sudah selesai menyusun puzzle, terapis memberi pujian kepada
anak.
3.2.8 Antisipasi Masalah
3.2.8.1 Permainan bervariasi atau tidak monoton
3.2.8.2 Jadwal bermain disesuaika
3.2.8.3 Melihatkan perawat
3.2.8.4 Konsultasi dengan pembimbing
3.2.8.5 Terlebih dahulu memberikan penjelasan pada anak dan orang tua
3.2.8.6 Membatasi waktu bermain
16
3.2.9.3.3 Tempat
Tempat yang nyaman dan penerangan yang cukup
17
3. Menjelaskan alat
yang digunakan
18
BAB IV
19
BAB V
LAMPIRAN
1. Pembukaan, Leader :
a. Bertanggung jawab atas jalannya terapi
bermain
b. Membuka acara terapi bermain dengan doa
dan salam
2. Pelaksanaan
a. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan terapi
bermain puzzle oleh Fasilitator
3. Fasilitator
a. Memfasilitasi pelaksanaan terapi bermain
b. Mempersiapkan alat yang diperlukan dalam
terapi bermain puzzle
c. Mendampingi anak selama terapi bermain
berlangsung
20
d. Membantu anak yang mengalami kesulitan
selama permainan
4. Evaluasi, Observer :
a. Mengobservasi, mengamati, dan mencatat
jalannya terapi bermain
b. Mencatat perilaku verbal dan nonverbal anak
selama kegiatan berlangsung
c. Memantau kelancaran acara dan
perkembangan serta karakteristik anak
5. Terminasi, Leader :
a. Memberikan afirmasi positif kepada anak-
anak
b. Memberikan reward kepada anak - anak
c. Menutup kegiatan (doa, salam penutup, dan
ucapan terima kasih)
21
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Bermain adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh keterampilan
tertentu dengan membuat seseorang bahagia. Bermain mengacu pada situasi atau
kondisi tertentu dimana seseorang mencari kesenangan atau kepuasan melalui
aktivitas atau kegiatan bermain. bermain menjadi kesempatan bagi anak-anak dan
siswa untuk mengeksplorasi, menemukan, mengekspresikan emosi, berkreasi, dan
belajar melalui bermain. Fungsi terapi bermain untuk anak adalah agar dapat
merangsang perkembangan kognitif, membangun Struktur Kognitif, membangun
keterampilan kognitif, belajar bagaimana memecahkan masalah, mengembangkan
area fokus. klasifiksi bermain pada anak dinagi menjadi 2 yaitu Klasifikasi Bermain
Menurut Isi yang didalamnya terdiri dari Social affective play, Sense of pleasure play,
Skill play, Dramatika play role play dan yang kedua ada Klasifikasi Menurut
Karakteristik Sosial. Jenis permainan yang sesuai dengan anak usia 7-9 tahun adalah
puzzle, menggambar dan mewarnai, alat masak, mainan kayu, lego. Terapi bermain
juga dapat dipengaruhi oleh bebrapa faktor seperti contoh Tahap perkembangan,
Status kesehatan, Jenis kelamin, Lingkungan.
6.2 SARAN
22
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Konsultasi 1
Konsultasi 2
23
DAFTAR PUSTAKA
Mardison, s. (2016). Perkembangan Bahasa Anak Usia Sekolah dasar/ Madrasah Ibtidaiyah
(SD/Mi). jurnal Tarbiyah Al-Awlad, IV(02), 635-643.
Nurani, Y., & Mayangasri, T. (2017). Pengembangan Model Kegiatan Sentra Bermain Dalam
Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 11(2), 386-400.
Yanti, E., & Fridalni, N. (2020). Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak
usia prasekolah. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 11(2), 225-236.
https://www.academia.edu/30940484/PROPOSAL_TERAPI_BERMAIN_ANAK
Kurnia, R. (2012). Konsepsi Bermain dalam menumbuhkan kreativitas pada anak usia dini.
Jurnal Educhild: Pendidikan dan Sosial, 1(1), 77-85.
Eliasa, E. I. (2012). Pentingnya bermain bagi anak usia dini. Psikologi Pendidikan Dan
Bimbingan, FIP UNY.
Sari, M. K., & Nugrahanta, G. A. (2022). Peran Permainan Tradisional Untuk Pendidikan
Karakter Tanggung Jawab Sosial Anak Usia 7-9 Tahun. EDUKATIF: JURNAL ILMU
PENDIDIKAN, 4(6), 7653-7665.
24