Anda di halaman 1dari 5

NASKAH ROLE PLAY

ETIKA KEPERAWATAN

Disusun oleh: Kelompok 7

1. MUHAMMAD SHIDQI

2. VELA GUSTIA SARI

3. HARNOTI AGUSTINA

4. SONIA PRATIWI

5. WIDIA KURNIA

6. PERTA AMELIA

7. NEVIA FITRIANI

Dosen Pengampu

Ns. Encik Putri Ema Komala,S.Kep, Sp.Kep.J

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN 2021/2022
Topik: HAK PASIEN

Hak menggugat dan atau menuntut RS apabila RS diduga memberikan pelayanan yang tidak
sesuai dengan standar prosedur baik secara perdata ataupun pidana

Pemeran:

1. Pasien : Shidqi
2. Ibu pasien : Harnoti
3. Kakak pasien : Vela
4. Perawat : Nevia
5. Dokter : Widia
6. Customer service : Perta
7. Moderator : Sonia

Kasus
Pasien laki-laki bernama Shidqi usia 10 tahun dirawat di Rumah Sakit M.Yunus terdiagnosis
penyakit tifus,selama di Rumah Sakit pasien ditangani oleh Dokter Widia.

Pukul 08:00 WIB perawat mendatangi ruangan pasien untuk memberikan obat antibiotik.

Tahap pra-interaksi

Perawat membaca informasi data pasien dan menyiapkan alat yang diperlukan

Tahap Orientasi

Perawat : Assalamualaikum,selamat pagi bu.

Ibu pasien : Waalaikumsalam,pagi sus

Perawat : Perkenalkan saya perawat Nevia yang bertugas pada sift pagi hari ini dari pukul
07:00-13:00 siang nanti. Sebelumnya apa benar ini dengan pasien shidqi usia 10
tahun bu?

Ibu pasien : Iya benar sus,ini shidqi anak saya

Perawat : Saya cek gelang identitasnya dulu ya bu. Benar ya dengan pasien atas nama
shidqi usia 10 tahun. Baiklah bu tujuan kedatangan saya kesini akan memberikan
injeksi obat antibiotik melalui IM pada anak ibu. Waktunya sekitar 10
menit,apakah ibu setuju?

Ibu pasien : Iya setuju sus

Perawat : Sebelumnya apa ada yang ingin ibu tanyakan?

Ibu pasien : Obat nya itu disuntikan melalui IM itu bagaimana sus?
Perawat : Obat nya disuntttikkan di lengan bagian atas bu

Ibu pasien : Oh begitu ya sus

Perawat : Ada lagi bu yang ingin ditanyakan?

Ibu pasien : Tidak sus

Perawat : Ini formulir persetujuan tindakan nya ya bu

Ibu pasien : Iya sus

Perawat : Saya persiapkan alatnya terlebih dahulu ya bu

Ibu pasien : Iya sus

Tahap Kerja

Perawat : Ditahan ya dek,gak sakit kok disuntik nya

Pasien : Iya sus

(Perawat memberikan injeksi obat antibiotik)

Tahap Terminasi

Perawat : Bagaimana perasaannya dek? Gak sakit kan disuntik nya?

Pasien : Tidak sus

Perawat : Pintar,kamu kan jagoan.

Perawat : Baiklah bu saya sudah menberikan obat antibiotik pada anak ibu. Terima kasih
atas kerja sama nya,sebelum saya kembali ke ruang perawat apa ada yang ingin
ibu tanyakan?

Ibu pasien : Tidak sus

Perawat : Baiklah,nanti jika ibu membutuhkan saya,ibu bisa menemui saya di ruang
perawat atau menekan tombol yang ada di atas tempat tidur ini ya bu.

Ibu pasien : Iya sus

Perawat : Saya permisi ya bu

Setelah kakak pasien membaca formulir persetujuan,ternyata anjuran dari dokter yaitu
memberikan injeksi obat antibiotik melalui IV. Sedangkan perawat memberikan obat
antibiotik melalui IM.
Pukul 10:00 WIB kakak pasien mendatangi pusat penanganan keluhan di Rumah Sakit.

Customer service : Selamat pagi bu,silahkan duduk

Kakak pasien : Iya mbak

Customer service : Baiklah bu perkenalkan saya Perta Amelia dari pusat penanganan
keluhan di Rumah Sakit M.Yunus. Ada yang bisa saya bantu bu?

Kakak pasien : Begini mbak,tadi pagi adek saya diberikan obat antibiotik di area
penyuntikan yang salah dan tidak sesuai anjuran dokter yang ada di
formulir persetujuan tindakan. Bagaimana ini mbak? Nanti adek saya
kenapa-kenapa

Customer service : Baiklah ibu kami minta maaf atas kesalahan tindakan ini. Maaf
sebelumnya pasien atas nama siapa? Dan nama ibu siapa?

Kakak pasien : Adek saya shidqi umur 10 tahun,nama saya vela

Customer service : Baiklah,keluhan ibu saat ini yaitu pasien atas nama shidqi umur 10
tahun diberikan injeksi obat antibiotik di area penyuntikan yang salah
dan tidak sesuai anjuran dokter yang ada di formulir persetujuan
tindakan. Apakah benar bu?

Kakak pasien : Iya benar,apakah bisa saya ingin ketemu Dokter Widia hari ini mbak?

Customer service : Baiklah ibu vela,saya hubungi Dokter Widia nya dulu ya bu

Kakak pasien : Iya mbak

(Customer service menghubungi Dokter Widia)

Customer service : Dokter Widia akan segera kemari bu,mohon ditunggu sebentar ya bu

Kakak pasien : Iya mbak

(Beberapa menit kemudian)

Dokter : Selamat pagi

Customer service : Pagi dok,silahkan duduk dok. Begini dokter ini ibu Vela yang ingin
ketemu dokter

Dokter : Baiklah ibu Vela saya Dokter Widia,ada yang bisa saya bantu?

Kakak pasien : Begini dok,tadi pagi adek saya atas nama Shidqi diberikan injeksi
obat antibiotik di area penyuntikan yang salah

Dokter : Bagaimana ibu bisa bilang kalau area penyuntikkan nya salah?
Kakak pasien : Di formulir persetujuan tindakan di tuliskan bahwa penyuntikan nya
melalui IV,sedangkan adek saya disuntik melalui IM dok. Kalau
melalui IV itu berarti penyuntikannya melalui vena kan dok?

Dokter : Iya benar bu

Kakak pasien : Nah adek saya tadi disuntik nya di lengan bagian atas dok

Dokter : Sebelumnya boleh saya lihat formulir nya bu?

Kakak pasien : Ini dok

Dokter : Baiklah sebelumnya kami minta maaf atas kesalahan prosedur ini ya
bu. Kemungkinan perawat tadi pagi kurang teliti dalam membaca
informasi tindakan yang akan dilakukan ke pasien

Kakak pasien : Jadi bagaimana dok? Saya takut adek saya kenapa-kenapa dok karna
kesalahan dalam penyuntikkan ini

Dokter : Baiklah ibu untuk obat antibiotik itu bisa diberikan melalui IV
maupun Im dengan dosis yang tepat. Memang benar saya anjurkan
diberikan melalui IV supaya obatnya bisa diberikan melalui infus saja
dan adek ibu tidak akan merasakan sakit

Kakak pasien : Oh begitu dok,tidak akan terjadi apa-apa dengan adek saya kan dok?

Dokter : Iya bu,untuk saat ini apakah ada keluhan dari adek ibu?

Kakak pasien : belum ada dok

Dokter : Baiklah jika ada keluhan lainnya ibu segera lapor dengan perawat ya
bu

Kakak pasien : Baik dok

Dokter : Ada lagi yang ingin ibu tanyakan?

Kakak pasien : Saya rasa sudah cukup dok,terima kasih atas penjelasannya dok

Dokter : Iya bu sama-sama

Kakak pasien : Kalau begitu saya permisi dulu dok

Dokter : Iya bu

Anda mungkin juga menyukai