KELAS 7 SEMESTER 2
“ARITMATIKA SOSIAL”
Fase D ( kelas 7 semester 1)
Durasi 16 JP (7 Pembelajaran dan 1 asesmen, 1 JP : 40 JP)
Modul Pembelajaran Luring
Jumlah Murid 22 orang
Target Peserta Siswa Reguler
Kompetensi dalam CP
( B5) menerapkan operasi aritmetika pada bilangan real, dan memberikan estimasi/perkiraan
dalam menyelesaikan masalah berkaitan dengan literasi finansial
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menentukan harga beli dan harga jual dikaitkan dengan masalah
kontekstual kehidupan sehari-hari
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi untung, rugi, atau impas dari suatu peristiwa
jual beli
3. Peserta didik mampu menghitung besar untung atau rugi dalam bentuk nominal dan
prosentase dikaitkan dengan masalah kontekstual sehari-hari.
4. peserta didik mampu menentukan potongan harga dalam bentuk nominal dan.
presentase dari suatu proses jual beli dikaitkan dengan masalah kontekstual sehari-hari.
5. Peserta didik mampu menentukan besar Bruto, Tara, dan Neto dari suatu peristiwa
kontekstual sehari-hari.
6. Peserta didik mampu membuat rencana sebuah jual beli secara konkret dikaitkan
dengan masalah kontekstual kehidupan sehari-hari.
7. Peserta didik mampu menentukan tabungan akhir pada proses perbankan yang
menerapkan bunga tunggal.
8. Peserta didik mampu membuat rencana financial untuk menunjang keberlangsungan
hidupnya
9. Peserta didik mampu menentukan besar pajak pertambahan nilai dan UMKM dikaitkan
dengan masalah kontekstual kehidupan sehari-hari.
10. Peserta didik mampu membuat usaha UMKM secara konkret dalam konteks kehidupan
sehari-hari
Mandiri, pelajar akan terlibat langsung dalam pembelajaran secara aktif baik dalam
proses pembelajaran maupun assesmen, sehingga tumbuh dan berkembang
kemandiriannya.
Pengetahuan Prasyarat
Peserta didik dapat melakukan operasi aritmatika pada bilangan bulat dan bilangan
decimal
Pertanyaan Pemantik
Bagaimana cara kita agar usaha dalam bidang jual beli atau sejenisnya dapat memperoleh
untung yang besar dan bagaimana cara mengelolah keuangannya?
Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan : Discovery Learning, Project Based Learing, Product
Based Learning
Rencana Asesmen
Asesmen Formatif:
Membuat sekenario untung/ rugi/ impas
Simulasi berbelanja
Membuat model produk yang membuat informasi (Bruto, Neto, dan Tara)
Membuat Rencana Usaha Jual Beli
Kartu rencana Financial Di masa depan
Proposal Usaha UMKM
Alat Ukur : Lampiran 01-06
Bahan Ajar
Definisi atau Pengertian
Seorang pedagang buku matematika menjual bukunya ke koperasi sekolah dengan harga Rp.
35.000,00 per buku dan koperasi sekolah menjualnya dengan harga Rp. 38.000,00 per buku.
Pada kegiatan jual-beli tersebut, dapat dikatakan bahwa, harga pembelian buku sebesar Rp.
35.000,00 per buah dan harga penjualan Rp. 38.000,00 per buah.
Nilai uang dari suatu barang yang dibeli disebut harga pembelian, dan nilai uang dari suatu
barang yang dijual disebut harga penjualan.
Selanjutnya perhatikanlah tabel di bawah ini.
Ricncian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam
2. Siswa dan guru memulai kegiatan pembelajaran berdoa bersama.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan menanyakan kabar.
4. Melalui tanya jawab, guru memberikan apersespi tentang kegiatan jual beli di sekitar
kita, memotivasi dengan melontarkan perntanyaan “istilah-istilah apa saja yang ada
dalam kegiatan jual beli?”
5. Siswa memperoleh informasi tentang tujuan pembelajaran dan bagaimana proses
pembelajaran akan ditempuh
6. Pembelajaran KSE:
Pengenalan Emosi : Peserta didik dapat menrepresentasikan perasaan/ emosi yang
mereka rasakan dengan mengambarnya sebuah Emoticon di buku catatan,
kemudian dilanjutkan dengan berbagi perasaan.
Pertemuan 2 (2 JP : 80 menit)
“Besar Untung, Rugi dan Diskon”
Bahan Ajar
Aritmatika Sosial : Untung, Rugi, Diskon dan Pembahasan Soal
Penjualan
Sumber : https://www.utakatikotak.com/Aritmatika-Sosial-Untung-Rugi-Diskon-dan-
Pembahasan-Soal-Penjualan/materi/detail/18362
Jawab :
= 4 x Rp 5000,-
Sehingga nilai yang harus dibayar oleh Dini sebesar 20.000 Rupiah.
Untung / Rugi
Saat kalian mencoba untuk berjualan, pasti akan memikirkan terlebih
dahulu untung dan ruginya ya kan? Semua orang yang berjualan tentunya
ingin mendapatkan untung, dan siapa juga yang ingin merugi. Nahh agar
sobat otakers nggak salah dam membuat strategi penjualan, kalian harus
paham dulu nih bagaimana menghitung nilai dan prosentase untung
ruginya.
Jawab :
Karena Harga Jual > Harga Beli dapat diartikan jika Rimbi memperoleh
Untung
Prosentase Untung
= 20 %
Tito adalah seorang penjual Pisang Coklat. Selama ini Tito selalu
seksama dalam memperhitungkan setiap pendapatan untuk dagangannya.
Sebelum menentukan berapa harga jual, tito memastikan bahwa dia harus
mendapat keuntungan bersih minimal 13% untuk menutup segala keperluan
pendukungnya juga. Tito saat ini ingin menambah daftar menu untuk
dagangannya. Dengan mematok keuntungan yang sama berapakah harga jual
yang harus ditetapkan Tito, jika modal yang dikeluarkan sebesar Rp 1.000.000
dan bisa menghasilkan 565 pcs produk?
Jawab:
Jadi Tito harus menjual produk barunya dengan harga 2.000 rupiah untuk
mendapatkan untung minimal 13%
Diskon
Dalam melakukan bisnis online, hal yang paling membuat pembeli tertarik
untuk mampir ke toko anda yaitu memberikan diskon. Ini merupakan salah
satu strategi penjualan yang bisa kalian lakukan. Diskon adalah potongan
harga yang kalian (para penjual) berikan kepada pembeli terhadap harga jual
barang. Sebelum memberikan diskon, pastikan kalian sudah
memperhitungkan dahulu ya, nilai yang akan kalian dapatkan jika
memberikan diskon. Jadi, jangan terburu menentukan diskon ya, takut-takut
salah perhitungan malah kalian akan merugi.
Minggu depan akan memasuki musim libur tahun baru, Novi mulai
mempersiapkan strategi penjualannya dengan memberikan diskon untuk
setiap belanjaannya, selama tiga hari. Dia mempersiapkan 50 pack pisang
lumer dengan harga jual Rp 10.000/pack. Dia ingin memberikan potongan
sebesar Rp 2000/pack. Berapa prosentase diskon yang harus Novi berikan?
Jawab :
Minggu depan akan memasuki musim libur tahun baru, Novi mulai
mempersiapkan strategi penjualannya dengan memberikan diskon untuk
setiap belanjaannya, selama tiga hari. Dia mempersiapkan 50 pack pisang
lumer, yang sebelumnya biasa laku 30 pack/hari dengan harga jual Rp
10.000/pack. Dari harga tersebut Novi biasanya mendapat untung sebesar Rp
2000. Dia berfikir dengan memangkas harga mungkin hasil penjualannya
akan bertambah sehingga dia ingin memberikan potongan sebesar Rp
2500/pack.
1. Apakah Novi akan mendapatkan untung ?
2. Berapa pack Pisang Lumer yang harus terjual agar Novi tidak Rugi?
Jawab:
Karena pendapatan Novi dari potongan harga lebih banyak dari modal awal
maka Novi bsa dikatakan mendapat Untung.
= Rp 240.000 / Rp 7.500
= 32 pack
Agar Novi tidak mengalami kerugian minimal dia harus balik modal dengan
menjual sebanyak 32 pack Pisang Lumer
Ricncian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam
2. Siswa dan guru memulai kegiatan pembelajaran berdoa bersama.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan menanyakan kabar.
4. Melalui tanya jawab, guru memberikan apersespi tentang Harga jual dan harga beli,
memotivasi dengan pentingnya materi yang dipelajari
5. Siswa memperoleh informasi tentang tujuan pembelajaran dan bagaimana proses
pembelajaran akan ditempuh
Bahan Ajar
Latihan Soal dan Pembahasan
Jika tiap karung tertulis bruto 100 kg dan tara 2 %. Kemudian beras tersebut
dijual secara eceran
dengan harga Rp.2.400,00 tiap kg. Besar keuntungan yang diperoleh pedagang
tersebut adalah ....
Ricncian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam
2. Siswa dan guru memulai kegiatan pembelajaran berdoa bersama.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan menanyakan kabar.
4. Melalui tanya jawab, guru memberikan apersespi tentang tentang berat suatu produk”,
memotivasi dengan melontarkan perntanyaan “bagaimana mengetahui berat isi suatu
produk melalui tampilan kemasan?”
5. Siswa memperoleh informasi tentang tujuan pembelajaran dan bagaimana proses
pembelajaran akan ditempuh
6. Pembelajaran KSE:
Pengenalan Emosi : Peserta didik membuat cerita pengalaman singkat yang
membuat Bahagia di buku tulis , kemudian dilanjutkan dengan berbagi perasaan.
Pertemuan 4 (2 JP : 80 menit)
“Membuat Rencana Jual Beli”
Bahan Ajar
Sumber: https://www.hubster.co.id/blog/contoh-bisnis-plan-makanan
Bisnis makanan selalu memiliki prospek yang bagus karena masyarakat akan membutuhkan
makanan selamanya. Namun Anda tidak boleh memulai usaha di bidang ini dengan gegabah.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya membuat bisnis plan terlebih dahulu seperti contoh di bawah
ini.
1. Struktur Organisasi
Visi:
Menjadi perusahaan makanan ternama di Indonesia dan Asia Tenggara dengan banyak relasi
di penjuru dunia serta mengedepankan prinsip kesehatan serta bermanfaat bagi sesama.
Misi:
3. Deskripsi Usaha
Risol Mayo Yummy merupakan contoh rencana usaha di bidang kuliner atau makanan, lebih
tepatnya risol mayo. Perusahaan ini melakukan proses produksi secara mandiri kemudian
memasarkan produk tersebut.
Ada pun kegiatan produksi dan penjualan dilakukan di alamat perusahaan. Untuk kelancaran
usaha, Risol Mayo Yummy mempekerjakan beberapa karyawan.
Produk risol mayo yang ditawarkan oleh Risol Mayo Yummy ini masih setengah jadi. Yaitu
berupa produk risol yang sudah siap untuk digoreng. Jadi, sebelum mengonsumsinya,
konsumen dapat menggorengnya terlebih dahulu.
Produk ini dapat bertahan lama namun harus disimpan di dalam freezer. Sehingga dapat
dijadikan sebagai stok atau persediaan di rumah. Risol mayo ini tersedia dalam berbagai isian
yaitu ayam, smoked beef, kornet, dan mix.
Risol Mayo Yummy selalu menjunjung tinggi prinsip higienis dalam proses produksi,
kandungan manfaat yang baik untuk kesehatan, serta efisien bagi para konsumen. Harga
produk Risol Mayo Yummy sangat terjangkau dan dikemas dengan baik sehingga kualitas
produk terjaga.
5. Segmentasi Pasar
Dalam segmentasi pasarnya, Risol Mayo Yummy menyasar semua kalangan, mulai dari anak-
anak, remaja, hingga orang dewasa, bahkan lansia. Produk makanan ini aman dikonsumsi oleh
semua kalangan karena tidak menimbulkan efek samping.
Selain itu, produk risol mayo dari Risol Mayo Yummy ini memiliki banyak manfaat karena
terbuat dari bahan-bahan premium yang kaya akan zat gizi.
Namun untuk lebih khususnya, segmentasi pasar Risol Mayo Yummy cenderung
diperuntukkan bagi anak-anak hingga remaja serta ibu rumah tangga. Alasannya adalah
kalangan ini lebih menyukai produk camilan seperti risol mayo.
Karena pertimbangan tersebut, produk risol mayo dari Risol Mayo Yummy ini akan laku keras
di lingkungan anak-anak dan remaja serta ibu rumah tangga.
Harga: Rp 10.000
Produk yang ditawarkan oleh Risol Mayo Yummy tentu belum sempurna dan masih
membutuhkan banyak pengembangan. Namun hingga saat ini, ada beberapa keunggulan yang
sudah dimiliki oleh produk risol mayo Risol Mayo Yummy, antara lain:
Memiliki banyak variasi rasa yang lebih lezat dibanding yang ada sebelumnya.
Terbuat dari bahan yang alami dan premium, diolah dengan higienis sehingga aman
untuk semua kalangan tanpa ada efek samping.
Kualitas selalu terjaga karena menggunakan bahan-bahan yang segar dan diolah
dengan higienis serta dikemas dalam kemasan kedap udara.
Harganya sangat terjangkau untuk sekelas produk premium.
Tentunya produk risol mayo dari Risol Mayo Yummy juga memiliki kelemahan berikut ini.
Harus selalu disimpan di freezer karena tidak menggunakan bahan pengawet kimiawi.
Sehingga kurang tahan lama jika dibiarkan di suhu ruang.
Memerlukan minyak goreng dalam jumlah banyak untuk menghasilkan risol mayo
yang sesuai dengan standar Risol Mayo Yummy.
8. Detail Produksi
Produk risol mayo terbuat dari tepung terigu, telur, air, serta tepung panir untuk kulitnya.
Sementara isiannya terbuat dari ayam, smoked beef, kornet, sosis, wortel, kenteng, serta bahan
pendukung lainya.
Pertama, adonan kulit dibuat terlebih dahulu. Kemudian dimasak menggunakan alat masak
teflon anti lengket sehingga tak memerlukan minyak. Setelah itu isian juga dibuat. Kemudian
isian diletakkan ke kulit dan digulung.
Kulit dilapisi dengan telur dan dibaluri dengan tepung panir. Setelah itu, produk ini
dimasukkan ke dalam kemasan plastik kedap udara dan dibekukan kembali. Seluruh proses
produksi dijamin higienis.
9. Pemasaran
Pemasaran produk Risol Mayo Yummy dilakukan dengan beberapa metode antara lain dari
mulut ke mulut, media sosial, dan relasi bisnis.
10. Pendapatan
Dalam satu kali produksi, Risol Mayo Yummy membutuhkan biaya sejumlah Rp 600.000
untuk membeli bahan baku sampai menjadi produk. Dalam satu bulan dilakukan 2 kali
produksi dan menghasilkan bruto sebesar Rp 2.000.000. Jadi, keuntungan bersih yang
didapatkan adalah Rp 800.000.
Ricncian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam
2. Siswa dan guru memulai kegiatan pembelajaran berdoa bersama.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan menanyakan kabar.
4. Melalui tanya jawab, guru memberikan apersespi dengan tanya jawab tentang Produk
jual beli yang saat ini viral atau laku di pasaran, memotivasi dengan melontarkan
perntanyaan “bagaimana cara kita memperoleh pendapat berlimpah dari usaha jual
beli?”
5. Siswa memperoleh informasi tentang tujuan pembelajaran dan bagaimana proses
pembelajaran akan ditempuh
Kegiatan Inti(60 menit)
1. Peserta didik mencermati beragam jenis usaha jual beli yang ditampilkan melalui
tanyang LCD Projector
2. Guru mengajak peserta didik untuk curah pendapat bagaimana cara memperoleh
pendapatan yang optimal dalam usaha jual beli dan hal-hal yang perlu diperhatikan
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya dan memperoleh penguatan dari
hasil Curah pendapat
4. Guru membagi siswa ke dalam kelompok terdiri dari 3-4 orang
5. Setiap kelompok mendapat lembar kertas. Kemudian peserta didik diskusi untuk:
a. Menentuka jenis barang yang dijual berdasarkan pasang pasar saat ini
b. Menentukan produk yang dijual
c. Menentukan modal yang disiapkan
d. Menentukan banyak produk yang dapat diperoleh dari modal dan menentukan
harga jual.
e. Membuat promo produk
f. Menghitung untung dan rugi
Pertemuan 5 (2 JP : 80 menit)
“Membuat Rencana Jual Beli”
Bahan Ajar
Bunga Tunggal
Jika kita menabung atau menyimpang uang di Bank, jumlah tabungan kita akan selalu
bertambah . Hal ini disebabkan karena kita mendapat bunga dari Bank tersebut. Jenis bunga
tabungan yang akan kita pelajari ini adalah bunga tunggal.
Bunga tunggal adalah uang tambahan yang didapatkan dari simpanan modal yang terkena
bunga dari Bank, sedangkan untuk bunganya tidak akan terkena bunga lagi.
B = M x i% x t
Ma = M + B
Keterangan :
B = Bunga
M = tabungan awal
Ma = tabungan akhir
i = suku Bunga tunggal per tahun
t = waktu
Contohnya :
1. Agus menabung sebesar 1.000.000,00 di bank dengan sistem bunga tunggal dan suku
bunga 5% per tahun. Tentukan besarnya tabungan Agus pada akhir tahun ketiga?
Pembahasan :
Diketahui :
Tabungan awal = Rp.1.000.000,00
Suku bunga per tahun = 5%
Jawab :
B = M x i% x t
= Rp.1.000.000,00 x 5% x 3
= Rp.1.000.000,00 x 5/100 x 3
= Rp.10.000,00 x 5 x 3
= Rp.150.000,00
Ma = M + B
= Rp.1.000.000,00 + Rp.150.000,00
= Rp.1.150.000,00
Jadi, besarnya tabungan Agus pada akhir tahun ketiga adalah Rp.1.150.000,00
2. Setyo menyimpan uang sebesar Rp.800.000,00 di Bank. Bank tersebut memberikan bunga
tunggal 12% per tahun. Agar jumlah tabungan menjadi Rp.960.000,00, maka berapa lama
Setyo harus menabung?
Pembahasan :
Diketahui :
Tabungan awal = Rp.800.000,00
Suku bunga per tahun = 12%
Tabungan Akhir = Rp.960.000,00
Jawab :
Suku Bunga yang didapat per bulan :
12%/12 = 1%
= Rp.800.000 x 1/100
= Rp.8.000
Ricncian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam
2. Siswa dan guru memulai kegiatan pembelajaran berdoa bersama.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan menanyakan kabar.
4. Melalui tanya jawab, guru memberikan apersespi dengan tanya jawab tentang manfaat
tabungan dan mengatur keuangan, memotivasi dengan melontarkan perntanyaan
“adakah yang memiliki tabungan di bank?”
5. Siswa memperoleh informasi tentang tujuan pembelajaran dan bagaimana proses
pembelajaran akan ditempuh
Kegiatan Inti(60 menit)
1. Peserta didik mencermati tentang simulasi tabungan dalam jangka tertentu pada
periode tertentu
2. Guru mengajak peserta didik untuk curah pendapat tentang bagaimana menghitung
bunga pada jangka periode tertentu
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya dan memperoleh penguatan dari
hasil Curah pendapat
4. Guru membagi siswa ke dalam kelompok terdiri dari 3-4 orang
5. Setiap kelompok mendapat lembar kartu rencana Pengaturan keuangan . Kemudian
peserta didik diskusi untuk:
a. Menentuka impian dimasa depan yang ingin diwujudkan
b. Sumber pendapatan (uang saku atau sejenisnya)
c. Analisis keuangan (berapa besar uang yang bisa ditabung dalam satu bulan)
d. Menentukan jangka waktu tabungan untuk mewujudkan impian
e. Menghitung bunga dan tabungan akhir
Pertemuan 6 (2 JP : 80 menit)
“Pajak UMKM”
Bahan Ajar
Pemerintah memang memangkas tarif PPh Final dari 1% menjadi 0,5% dengan tujuan
membantu bisnis UMKM terus berkembang, menjaga aliran keuangannya (cash flow) sehingga
dapat digunakan untuk tambahan modal usaha. Dengan begitu, membayar pajak tidak lagi
dianggap sebagai beban dan momok.
1. UMKM yang memiliki peredaran bruto (omzet) tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam satu
tahun pajak. Antara lain usaha dagang, industri jasa seperti toko/kios/los kelontong,
pakaian, elektronik, bengkel, penjahit, warung atau rumah makan, salon, dan usaha
lainnya
2. Berlaku untuk UMKM konvensional atau offline maupun yang berjualan di
toko online (marketplace dan media sosial)
Penggunaan tarif istimewa ini pun ada batas waktunya, sesuai dengan PP Nomor 23
Tahun 2018, antara lain:
Nah, fasilitas PPh Final 0,5% sudah tidak berlaku lagi untuk UMKM Wajib Pajak Badan
PT. Sebab batas waktu untuk menikmati tarif rendah ini hanya sampai akhir tahun pajak
2020.
Sementara untuk Wajib Pajak Badan Koperasi, CV atau Firma, batas waktu berlaku PPh
Final tersebut hingga akhir tahun pajak 2021. Dan mulai melakukan pembukuan pada
tahun 2022.
Tidak ada alasan lagi tidak bisa membuat pembukuan, karena periode waktu yang diberikan
sudah cukup bagi UMKM untuk belajar menyusun laporan keuangan. Apalagi di era digital
sekarang ini, bikin pembukuan sudah lebih mudah.
Tinggal berselancar di dunia maya, keluarlah cara maupun aplikasi pembukuan sederhana yang
bisa ditiru. Bisa juga belajar dari bimbingan Account Representative Ditjen Pajak
.
1. UMKM dapat membayar pajak dengan mudah dan sederhana. Karena PPh Final, maka
perhitungan pajak buat UMKM offline maupun online tinggal menjumlahkan peredaran bruto
dalam sebulan, kemudikan dikalikan tarif. Simpel kan
2. Bisa mengurangi beban pajak para pelaku UMKM. Dengan tarif murah, sisa omzet bersih
setelah dipotong pajak bisa dipakai pengusaha untuk mengembangkan usahanya
3. Tarif pajak yang rendah dapat merangsang orang untuk terjun sebagai wirausaha. Jadi tidak
perlu khawatir dibebankan pajak tinggi
4. Dengan tarif istimewa itu diharapkan mendorong kepatuhan UMKM dalam membayar pajak
serta meningkatkan basis wajib pajak
5. UMKM bisa naik kelas. Karena setelah mereka dapat menyusun laporan keuangan secara
rapi, patuh membayar pajak, dapat menjadi jalan bagi mereka untuk memperoleh akses
permodalan lewat bank.
Contoh I
Tuan Firdaus memiliki usaha kecil sebagai pedagang baju dengan omzet sebulan Rp15.000.000.
Dia memenuhi syarat untuk menggunakan PP 23 Tahun 2018. Jadi perhitungan pajaknya:
Untuk omzet Juli 2018 yang disetorkan Agustus = 0,5% x Rp15.000.000= Rp75.000
Jika Rp15.000.000 merupakan omzet Juni yang akan dibayar Juli ini, maka
perhitungannya masih menggunakan tarif 1% x Rp15.000.000 = Rp150.000.
Firdaus bisa memanfaatkan tarif setengah persen itu sampai waktu 7 tahun. Setelah itu,
dia wajib membuat pembukuan dan menjadi wajib pajak normal.
Contoh II
Jika Tuan Firdaus baru memulai usaha dan masih menunjukkan rugi atau belum ada
omzet, maka Wajib Pajak dapat memilih untuk tidak dipungut pajak. Tapi syaratnya
menyampaikan pemberitahuan kepada Direktur Jenderal Pajak
Contoh III
Tuan Firdaus mengantongi omzet sebesar Rp700.000.000 per tahun. Kemudian ternyata istrinya
memiliki usaha salon dengan omzet Rp 500.000.000 per tahun. Keduanya belum memiliki anak.
Maka perhitungan PPh Finalnya:
Ricncian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam
2. Siswa dan guru memulai kegiatan pembelajaran berdoa bersama.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan menanyakan kabar.
4. Melalui tanya jawab, guru memberikan apersespi dengan tanya jawab tentang contoh-
contoh UMKM yang berhasil dengan omset puluhan juta,memotivasi dengan
melontarkan perntanyaan “adakah yang ingin mencoba UMKM?”
5. Siswa memperoleh informasi tentang tujuan pembelajaran dan bagaimana proses
pembelajaran akan ditempuh
Kegiatan Inti(60 menit)
1. Peserta didik mencermati UMKM-UMKM yang ada disekitar kita dan besaran pajak
yang harus dibayar.
2. Guru mengajak peserta didik untuk curah pendapat melakukan perhitungan pajak dan
keuntungan dari kegiatan UMKM
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya dan memperoleh penguatan dari
hasil Curah pendapat
4. Guru membagi siswa ke dalam kelompok terdiri dari 3-4 orang
5. Setiap kelompok mendapat lembar kartu rencana proposal UMKM . Kemudian peserta
didik diskusi untuk:
a. Menentukan Jenis UMKM yang relevan dengan lingkungan sekitar
b. Menentukan Modal
c. Menentukan produk dan banyak produk yang dihasilkan dari modal yang ada
d. Harga jual produk
e. Menyusun omzet dan pajak
f. Pendapatan bersih
6. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok, kelompok lain diberi
kesempatan untuk menanggapi.
7. Guru memimpin curah pendapat hasil diskusi dan memberi penguatan tentang pajak
UMKM
8. Guru memberikan penguatan dan penegasan terkait hasil diskusi dan presentasi
9. Pembelajaran KSE:
Pengenalan Emosi : Peserta didik membuat gambar yang mempresntasikan
perasaan mereka saat membuat rencana UMKM Bersama kelompok, kemudian
dilanjutkan dengan berbagi perasaan.