Anda di halaman 1dari 28

MODUL AJAR MATEMATIKA

KELAS 7 SEMESTER 2
“ARITMATIKA SOSIAL”
Fase D ( kelas 7 semester 1)
Durasi 16 JP (7 Pembelajaran dan 1 asesmen, 1 JP : 40 JP)
Modul Pembelajaran Luring
Jumlah Murid 22 orang
Target Peserta Siswa Reguler

Kompetensi dalam CP
( B5) menerapkan operasi aritmetika pada bilangan real, dan memberikan estimasi/perkiraan
dalam menyelesaikan masalah berkaitan dengan literasi finansial

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menentukan harga beli dan harga jual dikaitkan dengan masalah
kontekstual kehidupan sehari-hari
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi untung, rugi, atau impas dari suatu peristiwa
jual beli
3. Peserta didik mampu menghitung besar untung atau rugi dalam bentuk nominal dan
prosentase dikaitkan dengan masalah kontekstual sehari-hari.
4. peserta didik mampu menentukan potongan harga dalam bentuk nominal dan.
presentase dari suatu proses jual beli dikaitkan dengan masalah kontekstual sehari-hari.
5. Peserta didik mampu menentukan besar Bruto, Tara, dan Neto dari suatu peristiwa
kontekstual sehari-hari.
6. Peserta didik mampu membuat rencana sebuah jual beli secara konkret dikaitkan
dengan masalah kontekstual kehidupan sehari-hari.
7. Peserta didik mampu menentukan tabungan akhir pada proses perbankan yang
menerapkan bunga tunggal.
8. Peserta didik mampu membuat rencana financial untuk menunjang keberlangsungan
hidupnya
9. Peserta didik mampu menentukan besar pajak pertambahan nilai dan UMKM dikaitkan
dengan masalah kontekstual kehidupan sehari-hari.
10. Peserta didik mampu membuat usaha UMKM secara konkret dalam konteks kehidupan
sehari-hari

Profil Pelajar Pancasila


 Bernalar Kritis, pelajar akan mengembangkan kemampuan analisisnya terhadap
permasalahan di sekitar dengan materi yang dipelajari.

 Kreatif, pelajar akan mengembangkan kemampuan mencari alternatif-alternatif


penyelesaian dalam memecahkan masalah.

 Mandiri, pelajar akan terlibat langsung dalam pembelajaran secara aktif baik dalam
proses pembelajaran maupun assesmen, sehingga tumbuh dan berkembang
kemandiriannya.

Pengetahuan Prasyarat
 Peserta didik dapat melakukan operasi aritmatika pada bilangan bulat dan bilangan
decimal

Pertanyaan Pemantik
Bagaimana cara kita agar usaha dalam bidang jual beli atau sejenisnya dapat memperoleh
untung yang besar dan bagaimana cara mengelolah keuangannya?
Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan : Discovery Learning, Project Based Learing, Product
Based Learning

Rencana Asesmen
Asesmen Formatif:
 Membuat sekenario untung/ rugi/ impas
 Simulasi berbelanja
 Membuat model produk yang membuat informasi (Bruto, Neto, dan Tara)
 Membuat Rencana Usaha Jual Beli
 Kartu rencana Financial Di masa depan
 Proposal Usaha UMKM
Alat Ukur : Lampiran 01-06

Asesmen Sumatif: Tes Tertulis


Alat Ukur : Lampiran 07
Pertemuan 1 (2 JP : 80 menit)
“Harga Jual, Harga Beli, Untung dan Rugi”

Bahan Ajar
Definisi atau Pengertian
Seorang pedagang buku matematika menjual bukunya ke koperasi sekolah dengan harga Rp.
35.000,00 per buku dan koperasi sekolah menjualnya dengan harga Rp. 38.000,00 per buku.

Pada kegiatan jual-beli tersebut, dapat dikatakan bahwa, harga pembelian buku sebesar Rp.
35.000,00 per buah dan harga penjualan Rp. 38.000,00 per buah.

Nilai uang dari suatu barang yang dibeli disebut harga pembelian, dan nilai uang dari suatu
barang yang dijual disebut harga penjualan.
Selanjutnya perhatikanlah tabel di bawah ini.

Dari tabel di atas, diperoleh:

1. Jika harga jual > harga beli, dikatakan beruntung (untung)

2. Harga jual < harga beli, dikatakan rugi

3. Harga jual = harga beli, dikatakan impas

Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa:

Untung = harga penjualan – harga pembelian


Rugi = harga pembelian – harga penjualan
Impas = harga pembelian = harga penjualan
Indikator Keberhasilan Asesmen
 mampu menentukan harga beli dan Mampu mengindentifikasi harga jual, harga
harga jual dikaitkan dengan masalah beli, untung impas, dan rugi dari simulasi
kontekstual kehidupan sehari-hari kegiatan jual beli yang diperankan anak
 mampu mengidentifikasi untung, rugi,
atau impas dari suatu peristiwa jual
Instrumen/ alat ukur : simulasi
beli

Sarana dan Prasana


1. Bahan Ajar
2. Simulasi Kegiatan Jual Beli
3. Pengaturan bangku berkelompok
4. LCD Projector

Ricncian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam
2. Siswa dan guru memulai kegiatan pembelajaran berdoa bersama.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan menanyakan kabar.
4. Melalui tanya jawab, guru memberikan apersespi tentang kegiatan jual beli di sekitar
kita, memotivasi dengan melontarkan perntanyaan “istilah-istilah apa saja yang ada
dalam kegiatan jual beli?”
5. Siswa memperoleh informasi tentang tujuan pembelajaran dan bagaimana proses
pembelajaran akan ditempuh
6. Pembelajaran KSE:
Pengenalan Emosi : Peserta didik dapat menrepresentasikan perasaan/ emosi yang
mereka rasakan dengan mengambarnya sebuah Emoticon di buku catatan,
kemudian dilanjutkan dengan berbagi perasaan.

Kegiatan Inti(60 menit)


1. Peserta didik diminta memjadi beberapa peran untuk kegiatan simulasi jual beli dengan
latar kantin sekolah dan sekitarnnya
2. Peserta didik diminta untuk mencermati dan mengidentifikasi harga jual, harga beli,
untung,impas dan rugi dari kegiatan jual beli yang disimulasikan oleh beberapa peserta
didik
3. Guru mengajak peserta didik untuk curah pendapat dalam mengidentifikasi harga jual
dan harga beli, untung, rugi, dan impas.
4. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya dan memperoleh pengguatan dari
hasil Curah pendapat
5. Guru membagi siswa ke dalam kelompok terdiri dari 3-4 orang
6. Setiap kelompok memilih salah satu minat dari untung, rugi atau impas Kemudian
peserta didik diskusi untuk menentukan.
a. Membuat suatu kondisi kegiatan jual beli yang mengalami untung/ rugi/ impas
b. Menentukan besar untung/ rugi dari situasi yang dibuat

7. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok, kelompok lain diberi


kesempatan untuk menanggapi.
8. Guru memimpin curah pendapat hasil diskusi dan memberi penguatan tentang Harga
Jual, Harga Beli, Untung, rugi, dan Impas
9. Guru memberikan penguatan dan penegasan terkait hasil diskusi dan presentasi

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang Harga Jual, Harga Beli, Untung,
rugi, dan Impas
2. Siswa dan guru membuat refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah
berlangsung.
3. Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan berikut.
4. Guru menutup kelas dan diakhiri dengan salam.

Pertemuan 2 (2 JP : 80 menit)
“Besar Untung, Rugi dan Diskon”

Bahan Ajar
Aritmatika Sosial : Untung, Rugi, Diskon dan Pembahasan Soal
Penjualan
Sumber : https://www.utakatikotak.com/Aritmatika-Sosial-Untung-Rugi-Diskon-dan-
Pembahasan-Soal-Penjualan/materi/detail/18362

Harga Jual = Suatu Harga yang ditawarkan oleh penjual

Harga Beli = Suatu harga yang dikeluarkan saat membeli barang

Coba perhatikan contoh soal di bawah ini yah

Seorang pedagang arbanat menjual dagangannya dengan harga Rp


5000,- /buah maka berapa rupiah yang harus dibayar Dini untuk 4 buah
arbanat?

Jawab :

Harga Beli = 4 x Harga Jual

                   = 4 x Rp 5000,-

                   = Rp 20.000,-

Sehingga nilai yang harus dibayar oleh Dini sebesar 20.000 Rupiah.

Untung / Rugi

            Saat kalian mencoba untuk berjualan, pasti akan memikirkan terlebih
dahulu untung dan ruginya ya kan? Semua orang yang berjualan tentunya
ingin mendapatkan untung, dan siapa juga yang ingin merugi. Nahh agar
sobat otakers nggak salah dam membuat strategi penjualan, kalian harus
paham dulu nih bagaimana menghitung nilai dan prosentase untung
ruginya.

Untung = Nilai lebih yang didapat dari hasil penjualan.

Untung = Harga Jual > Harga Beli

Rugi = Nilai yang didapat kurang dari harga beli

Rugi = Harga Jual < Harga Beli


Lalu, besarnya nilai keuntungan atau kerugian dapat dilihat dari hasil
perhitungan berikut nih

Nilai Untung/Rugi = Harga Jual – Harga Beli

Prosentase Untung = (Nilai Untung x 100 % ) / Harga Beli

Prosentase Rugi = (Nilai Rugi x 100 % ) / Harga Beli

Oke, biar mudah dipahami misalkan ada cerita seperti ini

            Dalam memulai bisnis onlinenya, Rimbi mencoba untuk berjualan baju


dengan modal uang Rp 500.000 dia membeli 10 baju. Kemudian dia menjual
baju tersebut dengan harga Rp 60.000 per baju. Jadi, berapa keuntungan dan
prosentase yang didapat Rimbi jika dia berhasil menjual semua baju tersebut?

 Jawab :

Harga Beli = Rp 500.000,-

Harga Jual = Rp 60.000,- x 10 baju

                  = Rp 600.000,-

Karena Harga Jual > Harga Beli dapat diartikan jika Rimbi memperoleh
Untung

Besar Kuntungan = Rp 600.000 – Rp 500.000

                            = Rp 100.000

Prosentase Untung

= (Nilai Untung x 100 % ) / Harga Beli

= (Rp 100.000 x 100 %) / Rp 500.000

= 20 %

Terkadang permasalahan tidak semudah itu, bagaimana jika yang diketahui


adalah prosentase keuntungan, seperti soal yang ada di bawah ini

            Tito adalah seorang penjual Pisang Coklat. Selama ini Tito selalu
seksama dalam memperhitungkan setiap pendapatan untuk dagangannya.
Sebelum menentukan berapa harga jual, tito memastikan bahwa dia harus
mendapat keuntungan bersih minimal 13% untuk menutup segala keperluan
pendukungnya juga. Tito saat ini ingin menambah daftar menu untuk
dagangannya. Dengan mematok keuntungan yang sama berapakah harga jual
yang harus ditetapkan Tito, jika modal yang dikeluarkan sebesar Rp 1.000.000
dan bisa menghasilkan 565 pcs produk?

Jawab:

Modal/ Harga Beli = Rp 1.000.000,-

Prosentase Untung = 13%

Mencari nilai untung dengan rumus yang sama

% Untung = (Nilai Untung x 100 % ) / Harga Beli

13% = (Nilai Untung x 100 % ) / Rp 1.000.000

13% / 100% = Nilai Untung / Rp 1.000.000

Nilai Untung = (13/100) x Rp 1.000.000

Nilai Untung = Rp 130.000

Harga Jual = Harga Beli + untung

                  = Rp 1.000.000 + Rp 130.000

                  = Rp 1.130.000

Harga Jual Per picis = Rp 1.130.000 / 565

                                 = Rp 2.000

Jadi Tito harus menjual produk barunya dengan harga 2.000 rupiah untuk
mendapatkan untung minimal 13%

Diskon

Dalam melakukan bisnis online, hal yang paling membuat pembeli tertarik
untuk mampir ke toko anda yaitu memberikan diskon. Ini merupakan salah
satu strategi penjualan yang bisa kalian lakukan. Diskon adalah potongan
harga yang kalian (para penjual) berikan kepada pembeli terhadap harga jual
barang. Sebelum memberikan diskon, pastikan kalian sudah
memperhitungkan dahulu ya, nilai yang akan kalian dapatkan jika
memberikan diskon. Jadi, jangan terburu menentukan diskon ya, takut-takut
salah perhitungan malah kalian akan merugi.

Bagaimana cara menentukan Prosentase Diskon?

 Coba kalian ikuti pemecahan soal berikut ya otakers !

            Minggu depan akan memasuki musim libur tahun baru, Novi mulai
mempersiapkan strategi penjualannya dengan memberikan diskon untuk
setiap belanjaannya, selama tiga hari. Dia mempersiapkan 50 pack pisang
lumer dengan harga jual Rp 10.000/pack. Dia ingin memberikan potongan
sebesar Rp 2000/pack. Berapa prosentase diskon yang harus Novi berikan?

Jawab :

Prosentase Diskon = (Harga Diskon /Harga Awal) x 100%

Harga Diskon = Rp 2000/pack

Prosentase Diskon = (Rp 2000 /Rp 10.000) x 100%

                              = (1/5) x 100%

                              = 20%

Jadi, Prosentase Diskon yang diberikan Novi sebesar 20%

 Misal dengan pemikiran yang lebih kompleks

Minggu depan akan memasuki musim libur tahun baru, Novi mulai
mempersiapkan strategi penjualannya dengan memberikan diskon untuk
setiap belanjaannya, selama tiga hari. Dia mempersiapkan 50 pack pisang
lumer, yang sebelumnya biasa laku 30 pack/hari dengan harga jual Rp
10.000/pack. Dari harga tersebut Novi biasanya mendapat untung sebesar Rp
2000. Dia berfikir dengan memangkas harga mungkin hasil penjualannya
akan bertambah sehingga dia ingin memberikan potongan sebesar Rp
2500/pack.
1. Apakah Novi akan mendapatkan untung ?
2. Berapa pack Pisang Lumer yang harus terjual agar Novi tidak Rugi?

 Jawab:

a. Modal dari Keuntungan harga awal = (Rp 10.000 – Rp 2.000) x 30 pack

                                                       = Rp 8.000 x 30 pack

                                                       = Rp 240.000

Pendapatan dengan potongan harga = (Rp 10.000 – Rp 2.500) x 50 pack

                                                          = Rp 7.500 x 50 pack

                                                          = Rp 375.000

Karena pendapatan Novi dari potongan harga lebih banyak dari modal awal
maka Novi bsa dikatakan mendapat Untung.

b. Banyak pisang lumer yang harus terjual = Modal / Harga Jual

= Rp 240.000 / Rp 7.500

= 32 pack

Agar Novi tidak mengalami kerugian minimal dia harus balik modal dengan
menjual sebanyak 32 pack Pisang Lumer

Indikator Keberhasilan Asesmen


 mampu menghitung besar untung Dapat menentukan besar prosentase untung
ataui rugi dalam bentuk nominal dan dan rugi serta besaran diskon dari kegiatan
prosentase dikaitkan dengan masalah simulasi berbelanja
kontekstual sehari-hari
 mampu menentukan potongan harga
Instrumen/ alat ukur : simulasi berbelanja
dalam bentuk nominal dan. prosentase
dari suatu proses jual beli dikaitkan
dengan masalah kontekstual sehari-
hari

Sarana dan Prasana


1. Bahan ajar
2. Gambar-gambar produk beserta harga dan diskon untuk beberpa jenis produk
3. Pengaturan bangku berkelompok
4. LCD Projector

Ricncian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam
2. Siswa dan guru memulai kegiatan pembelajaran berdoa bersama.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan menanyakan kabar.
4. Melalui tanya jawab, guru memberikan apersespi tentang Harga jual dan harga beli,
memotivasi dengan pentingnya materi yang dipelajari
5. Siswa memperoleh informasi tentang tujuan pembelajaran dan bagaimana proses
pembelajaran akan ditempuh

Kegiatan Inti(60 menit)


1. Peserta didik beberapa memerankan menjadi penjual dengan beberapa model produk
2. Peserta membeli beberapa produk sesuai yang dinginkan dari pedagang yang
diperankan oleh beberapa peserta didik
3. Setelah membeli produk, pedagang memberikan informasi harga beli dari produk yang
dijualnya.
4. Guru mengajak peserta didik untuk curah pendapat bagaimana menentukan prosentase
untung, rugi dan besaran diskon.
5. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya dan memperoleh pengguatan dari
hasil curah pendapat
6. Guru membagi siswa ke dalam kelompok terdiri dari 3-4 orang
7. Kemudian berdiskusi untuk menentukan
a. Sebuah produk yang akan dijual
b. Menentukan harga belinya dan harga jualnya
c. Menentukan diskon yang akan diberikan terhadap produk tersebut.
d. Identifikasi apakah untung/ rugi/ impas dan menghitung besarnnya

8. Setiap kelompok mempresentasikan hasilnya, dan saling memberikan pendapat antar


satu kelompok satu dengan yang lain.
9. Guru memimpin curah pendapat menentukan besaran untung, rugi dan diskon.
10. Guru memberikan penguatan dan penegasan terhadap materi yang dipelajari
11. Pembelajaran KSE:
Pengenalan Emosi : Peserta didik dapat menrepresentasikan perasaan/ emosi yang
mereka rasakan menyebutkan sebuah kata di buku catatan, kemudian dilanjutkan
dengan berbagi perasaan.
Kegiatan Penutup (10 menit)
1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang besaran untung, rugi dan diskon
2. Siswa dan guru membuat refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah
berlangsung.
3. Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan berikut.
4. Guru menutup kelas dan diakhiri dengan salam.
Pertemuan 3 (2 JP : 80 menit)
“Menghitung Bruto, Neto dan Tara”

Bahan Ajar
Latihan Soal dan Pembahasan

Seorang pedagang membeli beras 2 karung beras dengan harga Rp.200.000,00


per karung.

Jika tiap karung tertulis bruto 100 kg dan tara 2 %. Kemudian beras tersebut
dijual secara eceran

dengan harga Rp.2.400,00 tiap kg. Besar keuntungan yang diperoleh pedagang
tersebut adalah ....

      a.   Rp.34.000,00

      b.   Rp.56.000,00

      c.   Rp.68.000,00

      d.   Rp.80.000,00

Indikator Keberhasilan Asesmen


 mampu menentukan besar Bruto, Membuat model produk yang memuat
Tara, dan Neto dari suatu peristiwa bruto, neto, dan tara
kontekstual sehari-hari
Instrumen/ alat ukur : Lembar Penilaian
model produk

Sarana dan Prasana


1. Bahan Ajar
2. Lembar penilaian model produk
3. Pengaturan bangku berkelompok
4. LCD Projector

Ricncian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam
2. Siswa dan guru memulai kegiatan pembelajaran berdoa bersama.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan menanyakan kabar.
4. Melalui tanya jawab, guru memberikan apersespi tentang tentang berat suatu produk”,
memotivasi dengan melontarkan perntanyaan “bagaimana mengetahui berat isi suatu
produk melalui tampilan kemasan?”
5. Siswa memperoleh informasi tentang tujuan pembelajaran dan bagaimana proses
pembelajaran akan ditempuh
6. Pembelajaran KSE:
Pengenalan Emosi : Peserta didik membuat cerita pengalaman singkat yang
membuat Bahagia di buku tulis , kemudian dilanjutkan dengan berbagi perasaan.

Kegiatan Inti(60 menit)


1. Peserta didik mencermati beragam gambar produk.
2. Peserta didik diminta mengidentifikasi informasi yang disajikan dari kemasan produk
tersebut.
3. Guru mengajak peserta didik untuk curah pendapat tentang cara mengetahui berat
bersih/ isi produk melalui kemasan
4. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya dan memperoleh penguatan dari
hasil Curah pendapat
5. Guru membagi siswa ke dalam kelompok terdiri dari 3-4 orang
6. Setiap kelompok mendapat kertas HVS. Kemudian peserta didik diskusi untuk
menentukan.
a. Jenis produk, dan nama produk yang akan dibuat kemasannya
b. Mencamtukan informasi penting dalam kemasan termasuk bruto, neto dan tara
c. Membuat kemasan

7. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok, kelompok lain diberi


kesempatan untuk menanggapi.
8. Guru memimpin curah pendapat hasil diskusi dan memberi penguatan tentang Bruto,
Neto dan Tara
9. Guru memberikan penguatan dan penegasan terkait hasil diskusi dan presentasi
Kegiatan Penutup (10 menit)
1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang Bruto, Neto dan Tara
2. Siswa dan guru membuat refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah
berlangsung.
3. Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan berikut.
4. Guru menutup kelas dan diakhiri dengan salam.

Pertemuan 4 (2 JP : 80 menit)
“Membuat Rencana Jual Beli”

Bahan Ajar

Contoh Bisnis Plan Makanan Lengkap

Sumber: https://www.hubster.co.id/blog/contoh-bisnis-plan-makanan

Bisnis makanan selalu memiliki prospek yang bagus karena masyarakat akan membutuhkan
makanan selamanya. Namun Anda tidak boleh memulai usaha di bidang ini dengan gegabah.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya membuat bisnis plan terlebih dahulu seperti contoh di bawah
ini.
1. Struktur Organisasi

Source: Share Inspire


 Nama perusahaan: Risol Mayo Yummy (Risol Mayo Yummy)


 Bentuk usaha: manufaktur yang dikelola oleh perorangan
 Jenis usaha: makanan ringan
 Alamat perusahaan: Jalan Dr. Cipto Nomor 11A, Kota Semarang

2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi:

Menjadi perusahaan makanan ternama di Indonesia dan Asia Tenggara dengan banyak relasi
di penjuru dunia serta mengedepankan prinsip kesehatan serta bermanfaat bagi sesama.

Misi:

 Menghasilkan produk risol mayo lebih lezat dibandingkan yang lain.


 Mempunyai produk dengan kualitas paling tinggi dan memiliki manfaat yang tidak
kalah tingginya.
 Menjalin relasi bisnis ke negara-negara di dunia untuk mengembangkan bisnis.
 Menjalin komunikasi dengan konsumen dan mitra dengan baik dan terintegrasi.
 Menciptakan lapangan kerja baru sehingga dapat memberikan manfaat yang besar
kepada sesama.

3. Deskripsi Usaha

Risol Mayo Yummy merupakan contoh rencana usaha di bidang kuliner atau makanan, lebih
tepatnya risol mayo. Perusahaan ini melakukan proses produksi secara mandiri kemudian
memasarkan produk tersebut.

Ada pun kegiatan produksi dan penjualan dilakukan di alamat perusahaan. Untuk kelancaran
usaha, Risol Mayo Yummy mempekerjakan beberapa karyawan.
Produk risol mayo yang ditawarkan oleh Risol Mayo Yummy ini masih setengah jadi. Yaitu
berupa produk risol yang sudah siap untuk digoreng. Jadi, sebelum mengonsumsinya,
konsumen dapat menggorengnya terlebih dahulu.

Produk ini dapat bertahan lama namun harus disimpan di dalam freezer. Sehingga dapat
dijadikan sebagai stok atau persediaan di rumah. Risol mayo ini tersedia dalam berbagai isian
yaitu ayam, smoked beef, kornet, dan mix.

Risol Mayo Yummy selalu menjunjung tinggi prinsip higienis dalam proses produksi,
kandungan manfaat yang baik untuk kesehatan, serta efisien bagi para konsumen. Harga
produk Risol Mayo Yummy sangat terjangkau dan dikemas dengan baik sehingga kualitas
produk terjaga.

4. Keterangan Pembuat Bisnis Plan

 Pendidikan terakhir: SMK jurusan Tata Boga


 Pengalaman kerja: head chef di restoran Sari Rasa selama 3 tahun

5. Segmentasi Pasar

Dalam segmentasi pasarnya, Risol Mayo Yummy menyasar semua kalangan, mulai dari anak-
anak, remaja, hingga orang dewasa, bahkan lansia. Produk makanan ini aman dikonsumsi oleh
semua kalangan karena tidak menimbulkan efek samping.

Selain itu, produk risol mayo dari Risol Mayo Yummy ini memiliki banyak manfaat karena
terbuat dari bahan-bahan premium yang kaya akan zat gizi.

Namun untuk lebih khususnya, segmentasi pasar Risol Mayo Yummy cenderung
diperuntukkan bagi anak-anak hingga remaja serta ibu rumah tangga. Alasannya adalah
kalangan ini lebih menyukai produk camilan seperti risol mayo.

Karena pertimbangan tersebut, produk risol mayo dari Risol Mayo Yummy ini akan laku keras
di lingkungan anak-anak dan remaja serta ibu rumah tangga.

6. Estimasi Jumlah Produk yang Disebar di Awal

‍Harga: Rp 10.000

 Lokasi: minimarket, supermarket, serta koperasi terdekat.


 Kuantitas: 100 pcs
 Jumlah total: Rp 1.000.000
 Estimasi permintaan pasar: dua kali lipatnya, yaitu 200 pcs.

7. Keunggulan dan Kelemahan

Produk yang ditawarkan oleh Risol Mayo Yummy tentu belum sempurna dan masih
membutuhkan banyak pengembangan. Namun hingga saat ini, ada beberapa keunggulan yang
sudah dimiliki oleh produk risol mayo Risol Mayo Yummy, antara lain:

 Memiliki banyak variasi rasa yang lebih lezat dibanding yang ada sebelumnya.
 Terbuat dari bahan yang alami dan premium, diolah dengan higienis sehingga aman
untuk semua kalangan tanpa ada efek samping.
 Kualitas selalu terjaga karena menggunakan bahan-bahan yang segar dan diolah
dengan higienis serta dikemas dalam kemasan kedap udara.
 Harganya sangat terjangkau untuk sekelas produk premium.

Tentunya produk risol mayo dari Risol Mayo Yummy juga memiliki kelemahan berikut ini.

 Harus selalu disimpan di freezer karena tidak menggunakan bahan pengawet kimiawi.
Sehingga kurang tahan lama jika dibiarkan di suhu ruang.
 Memerlukan minyak goreng dalam jumlah banyak untuk menghasilkan risol mayo
yang sesuai dengan standar Risol Mayo Yummy.

8. Detail Produksi

Produk risol mayo terbuat dari tepung terigu, telur, air, serta tepung panir untuk kulitnya.
Sementara isiannya terbuat dari ayam, smoked beef, kornet, sosis, wortel, kenteng, serta bahan
pendukung lainya.

Pertama, adonan kulit dibuat terlebih dahulu. Kemudian dimasak menggunakan alat masak
teflon anti lengket sehingga tak memerlukan minyak. Setelah itu isian juga dibuat. Kemudian
isian diletakkan ke kulit dan digulung.

Kulit dilapisi dengan telur dan dibaluri dengan tepung panir. Setelah itu, produk ini
dimasukkan ke dalam kemasan plastik kedap udara dan dibekukan kembali. Seluruh proses
produksi dijamin higienis.

9. Pemasaran

Pemasaran produk Risol Mayo Yummy dilakukan dengan beberapa metode antara lain dari
mulut ke mulut, media sosial, dan relasi bisnis.

‍10. Pendapatan

Dalam satu kali produksi, Risol Mayo Yummy membutuhkan biaya sejumlah Rp 600.000
untuk membeli bahan baku sampai menjadi produk. Dalam satu bulan dilakukan 2 kali
produksi dan menghasilkan bruto sebesar Rp 2.000.000. Jadi, keuntungan bersih yang
didapatkan adalah Rp 800.000.

Indikator Keberhasilan Asesmen


 mampu membuat rencana sebuah jual Membuat Rencana Usaha Jual Beli
beli secara konkret dikaitkan dengan
masalah kontekstual kehidupan sehari- Instrumen/ alat ukur : Lembar Rencana
hari Usaha Jual Beli

Sarana dan Prasana


1. Bahan Ajar
2. Lembar Rencana Jual Beli
3. Pengaturan bangku berkelompok
4. LCD Projector

Ricncian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam
2. Siswa dan guru memulai kegiatan pembelajaran berdoa bersama.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan menanyakan kabar.
4. Melalui tanya jawab, guru memberikan apersespi dengan tanya jawab tentang Produk
jual beli yang saat ini viral atau laku di pasaran, memotivasi dengan melontarkan
perntanyaan “bagaimana cara kita memperoleh pendapat berlimpah dari usaha jual
beli?”
5. Siswa memperoleh informasi tentang tujuan pembelajaran dan bagaimana proses
pembelajaran akan ditempuh
Kegiatan Inti(60 menit)
1. Peserta didik mencermati beragam jenis usaha jual beli yang ditampilkan melalui
tanyang LCD Projector
2. Guru mengajak peserta didik untuk curah pendapat bagaimana cara memperoleh
pendapatan yang optimal dalam usaha jual beli dan hal-hal yang perlu diperhatikan
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya dan memperoleh penguatan dari
hasil Curah pendapat
4. Guru membagi siswa ke dalam kelompok terdiri dari 3-4 orang
5. Setiap kelompok mendapat lembar kertas. Kemudian peserta didik diskusi untuk:
a. Menentuka jenis barang yang dijual berdasarkan pasang pasar saat ini
b. Menentukan produk yang dijual
c. Menentukan modal yang disiapkan
d. Menentukan banyak produk yang dapat diperoleh dari modal dan menentukan
harga jual.
e. Membuat promo produk
f. Menghitung untung dan rugi

6. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok, kelompok lain diberi


kesempatan untuk menanggapi.
7. Guru memimpin curah pendapat hasil diskusi dan memberi penguatan tentang rencana
usaha penjualan
8. Guru memberikan penguatan dan penegasan terkait hasil diskusi dan presentasi
9. Pembelajaran KSE:
Pengenalan Emosi : Peserta didik membuat gambar yang mempresntasikan
perasaan mereka saat membuat rencana usaha jual beli Bersama kelompok,
kemudian dilanjutkan dengan berbagi perasaan.

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang rencana usaha penjualan
2. Siswa dan guru membuat refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah
berlangsung.
3. Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan berikut.
4. Guru menutup kelas dan diakhiri dengan salam.

Pertemuan 5 (2 JP : 80 menit)
“Membuat Rencana Jual Beli”

Bahan Ajar
Bunga Tunggal
Jika kita menabung atau menyimpang uang di Bank, jumlah tabungan kita akan selalu
bertambah . Hal ini disebabkan karena kita mendapat bunga dari Bank tersebut. Jenis bunga
tabungan yang akan kita pelajari ini adalah bunga tunggal.

Bunga tunggal adalah uang tambahan yang didapatkan dari simpanan modal yang terkena
bunga dari Bank, sedangkan untuk bunganya tidak akan terkena bunga lagi.

Untuk mencari dan menghitung Bunga tunggal adalah sebagai berikut :

B = M x i% x t
Ma = M + B

Keterangan :

B = Bunga
M = tabungan awal
Ma = tabungan akhir
i = suku Bunga tunggal per tahun
t = waktu

Contohnya :

1. Agus menabung sebesar 1.000.000,00  di bank dengan sistem bunga tunggal dan suku
bunga 5% per tahun. Tentukan besarnya tabungan Agus pada akhir tahun ketiga?

Pembahasan :

Diketahui :
Tabungan awal = Rp.1.000.000,00
Suku bunga per tahun = 5%

Ditanyakan : besarnya tabungan Agus pada akhir tahun ketiga?

Jawab :

Kita cari jumlah bunga tunggal per tahunnya.

B = M x i% x t
    =  Rp.1.000.000,00 x 5% x 3
    =  Rp.1.000.000,00 x 5/100 x 3
    =  Rp.10.000,00 x 5 x 3
    = Rp.150.000,00

Sehingga besarnya tabungan Agus


pada akhir tahun ketiga :

Ma = M + B
      = Rp.1.000.000,00 + Rp.150.000,00
      = Rp.1.150.000,00

Jadi, besarnya tabungan Agus pada akhir tahun ketiga adalah Rp.1.150.000,00

2.  Setyo menyimpan uang sebesar Rp.800.000,00 di Bank. Bank tersebut memberikan bunga
tunggal  12% per tahun. Agar jumlah tabungan menjadi Rp.960.000,00, maka berapa lama
Setyo harus menabung?

Pembahasan :

Diketahui :
Tabungan awal = Rp.800.000,00
Suku bunga per tahun = 12%
Tabungan Akhir = Rp.960.000,00

Ditanyakan : berapa lama Setyo harus menabung?

Jawab :
Suku Bunga yang didapat per bulan :
12%/12 = 1%

Bunga yang didapat setiap bulan :

= Rp.800.000 x 1/100
= Rp.8.000

Jumlah uang agar genap Rp.960.000,00 :


Rp.960.000,00 - Rp.800.000,00 = Rp.160.000,00

Sehingga lama menabung supaya tabungan akhirnya Rp.960.000,00


160.000/8.000 = 20 bulan.

Jadi, lama Setyo harus menabung adalah 20 bulan.

Indikator Keberhasilan Asesmen


 mampu menentukan tabungan akhir Membuat Kartu rencana Financial di masa
pada proses perbankan yang depan
menerapkan bunga tunggal. Instrumen/ alat ukur : Lembar Rencana
 mampu membuat rencana financial Pengaturan Keuangan
untuk menunjang keberlangsungan
hidupnya

Sarana dan Prasana


1. Bahan Ajar
2. Lembar Rencana Financial Masa depan
3. Pengaturan bangku berkelompok
4. LCD Projector

Ricncian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam
2. Siswa dan guru memulai kegiatan pembelajaran berdoa bersama.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan menanyakan kabar.
4. Melalui tanya jawab, guru memberikan apersespi dengan tanya jawab tentang manfaat
tabungan dan mengatur keuangan, memotivasi dengan melontarkan perntanyaan
“adakah yang memiliki tabungan di bank?”
5. Siswa memperoleh informasi tentang tujuan pembelajaran dan bagaimana proses
pembelajaran akan ditempuh
Kegiatan Inti(60 menit)
1. Peserta didik mencermati tentang simulasi tabungan dalam jangka tertentu pada
periode tertentu
2. Guru mengajak peserta didik untuk curah pendapat tentang bagaimana menghitung
bunga pada jangka periode tertentu
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya dan memperoleh penguatan dari
hasil Curah pendapat
4. Guru membagi siswa ke dalam kelompok terdiri dari 3-4 orang
5. Setiap kelompok mendapat lembar kartu rencana Pengaturan keuangan . Kemudian
peserta didik diskusi untuk:
a. Menentuka impian dimasa depan yang ingin diwujudkan
b. Sumber pendapatan (uang saku atau sejenisnya)
c. Analisis keuangan (berapa besar uang yang bisa ditabung dalam satu bulan)
d. Menentukan jangka waktu tabungan untuk mewujudkan impian
e. Menghitung bunga dan tabungan akhir

6. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok, kelompok lain diberi


kesempatan untuk menanggapi.
7. Guru memimpin curah pendapat hasil diskusi dan memberi penguatan tentang rencana
pengaturan keuangan
8. Guru memberikan penguatan dan penegasan terkait hasil diskusi dan presentasi
9. Pembelajaran KSE:
Pengenalan Emosi : Peserta didik membuat gambar yang mempresntasikan
perasaan mereka saat membuat rencana pengaturan keuangan Bersama kelompok,
kemudian dilanjutkan dengan berbagi perasaan.

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang rencana pengaturan keuangan
2. Siswa dan guru membuat refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah
berlangsung.
3. Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan berikut.
4. Guru menutup kelas dan diakhiri dengan salam.

Pertemuan 6 (2 JP : 80 menit)
“Pajak UMKM”

Bahan Ajar
Pemerintah memang memangkas tarif PPh Final dari 1% menjadi 0,5% dengan tujuan
membantu bisnis UMKM terus berkembang, menjaga aliran keuangannya (cash flow) sehingga
dapat digunakan untuk tambahan modal usaha. Dengan begitu, membayar pajak tidak lagi
dianggap sebagai beban dan momok.

Tarif pajak setengah persen hanya berlaku untuk:

1. UMKM yang memiliki peredaran bruto (omzet) tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam satu
tahun pajak. Antara lain usaha dagang, industri jasa seperti toko/kios/los kelontong,
pakaian, elektronik, bengkel, penjahit, warung atau rumah makan, salon, dan usaha
lainnya
2. Berlaku untuk UMKM konvensional atau offline maupun yang berjualan di
toko online (marketplace dan media sosial)
Penggunaan tarif istimewa ini pun ada batas waktunya, sesuai dengan PP Nomor 23
Tahun 2018, antara lain:

1. Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi selama 7 tahun


2. Wajib Pajak Badan berbentuk Koperasi, Persekutuan Komanditer atau Firma selama 4
tahun
3. Wajib Pajak Badan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) selama 3 tahun.

Nah, fasilitas PPh Final 0,5% sudah tidak berlaku lagi untuk UMKM Wajib Pajak Badan
PT. Sebab batas waktu untuk menikmati tarif rendah ini hanya sampai akhir tahun pajak
2020.

Dengan begitu, mereka harus menyelenggarakan pembukuan atau menyusun laporan


keuangan dengan rapi, serta membayar pajak penghasilan berdasarkan tarif umum sesuai
Undang-undang PPh di tahun 2021.

Sementara untuk Wajib Pajak Badan Koperasi, CV atau Firma, batas waktu berlaku PPh
Final tersebut hingga akhir tahun pajak 2021. Dan mulai melakukan pembukuan pada
tahun 2022.
Tidak ada alasan lagi tidak bisa membuat pembukuan, karena periode waktu yang diberikan
sudah cukup bagi UMKM untuk belajar menyusun laporan keuangan. Apalagi di era digital
sekarang ini, bikin pembukuan sudah lebih mudah.

Tinggal berselancar di dunia maya, keluarlah cara maupun aplikasi pembukuan sederhana yang
bisa ditiru. Bisa juga belajar dari bimbingan Account Representative Ditjen Pajak
.

Keuntungan PPh Final UMKM


Aturan penurunan tarif pajak menjadi 0,5% sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM. Beberapa
keuntungan itu, di antaranya:

1. UMKM dapat membayar pajak dengan mudah dan sederhana. Karena PPh Final, maka
perhitungan pajak buat UMKM offline maupun online tinggal menjumlahkan peredaran bruto
dalam sebulan, kemudikan dikalikan tarif. Simpel kan
2. Bisa mengurangi beban pajak para pelaku UMKM. Dengan tarif murah, sisa omzet bersih
setelah dipotong pajak bisa dipakai pengusaha untuk mengembangkan usahanya

3. Tarif pajak yang rendah dapat merangsang orang untuk terjun sebagai wirausaha. Jadi tidak
perlu khawatir dibebankan pajak tinggi

4. Dengan tarif istimewa itu diharapkan mendorong kepatuhan UMKM dalam membayar pajak
serta meningkatkan basis wajib pajak

5. UMKM bisa naik kelas. Karena setelah mereka dapat menyusun laporan keuangan secara
rapi, patuh membayar pajak, dapat menjadi jalan bagi mereka untuk memperoleh akses
permodalan lewat bank.

Perhitungan PPh Final 0,5% untuk UMKM


Menghitung pajak UMKM sangat mudah, tinggal menjumlahkan omzet dalam sebulan, lalu
dikalikan tarif 0,5%. Wajib dibayarkan tanggal 15 setiap bulan berikutnya.

Contoh I
Tuan Firdaus memiliki usaha kecil sebagai pedagang baju dengan omzet sebulan Rp15.000.000.
Dia memenuhi syarat untuk menggunakan PP 23 Tahun 2018. Jadi perhitungan pajaknya:

 Untuk omzet Juli 2018 yang disetorkan Agustus = 0,5% x Rp15.000.000= Rp75.000
 Jika Rp15.000.000 merupakan omzet Juni yang akan dibayar Juli ini, maka
perhitungannya masih menggunakan tarif 1% x Rp15.000.000 = Rp150.000.
 Firdaus bisa memanfaatkan tarif setengah persen itu sampai waktu 7 tahun. Setelah itu,
dia wajib membuat pembukuan dan menjadi wajib pajak normal.
Contoh II
 Jika Tuan Firdaus baru memulai usaha dan masih menunjukkan rugi atau belum ada
omzet, maka Wajib Pajak dapat memilih untuk tidak dipungut pajak. Tapi syaratnya
menyampaikan pemberitahuan kepada Direktur Jenderal Pajak
Contoh III
Tuan Firdaus mengantongi omzet sebesar Rp700.000.000 per tahun. Kemudian ternyata istrinya
memiliki usaha salon dengan omzet Rp 500.000.000 per tahun. Keduanya belum memiliki anak.
Maka perhitungan PPh Finalnya:

1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Digabung:

 Omzet suami Rp700.000.000


 Omzet istri Rp500.000.000
 Total omzet gabungan = Rp 1.200.000.000
 Pajak penghasilan suami dan istri = 0,5% x Rp1.200.000.000 = Rp6.000.000
 Kalau dihitung per bulan, maka PPh-nya = Rp6.000.000 : 12 = Rp500.000
2. NPWP Terpisah atau Bayar Pajak Masing-masing:

 Omzet suami Rp700.000.000


 PPh-nya = 0,5% x Rp700.000.000 = Rp3.500.000 (setahun)
 Karena ada kewajiban pembayaran setiap bulan, maka beban PPh per bulan Rp3.500.000
: 12 = Rp291.666,67 atau dibulatkan Rp291.670
 Omzet istri Rp500.000.000
 PPh-nya = 0,5% x Rp500.000.000 = Rp2.500.000 (setahun)
 PPh per bulan Rp1.000.000 : 12 = Rp208.333,33 atau dibulatkan Rp208.335 per bulan.
Sumber : https://www.cermati.com/artikel/memahami-pajak-umkm-keuntungan-dan-cara-
perhitungannya#:~:text=Menghitung%20pajak%20UMKM%20sangat%20mudah,tanggal%2015%20setiap
%20bulan%20berikutnya.
Indikator Keberhasilan Asesmen
 mampu menentukan besar pajak Membuat proposal Usaha UMKM
pertambahan nilai dan UMKM dikaitkan Instrumen/ alat ukur : Lembar Rencana
dengan masalah kontekstual kehidupan Pengaturan Keuangan
sehari-hari
 mampu membuat usaha UMKM secara
konkret dalam konteks kehidupan sehari-
hari

Sarana dan Prasana


1. Bahan Ajar
2. Lembar Penyusunan Proposal Usaha UMKM
3. Pengaturan bangku berkelompok
4. LCD Projector

Ricncian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam
2. Siswa dan guru memulai kegiatan pembelajaran berdoa bersama.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan menanyakan kabar.
4. Melalui tanya jawab, guru memberikan apersespi dengan tanya jawab tentang contoh-
contoh UMKM yang berhasil dengan omset puluhan juta,memotivasi dengan
melontarkan perntanyaan “adakah yang ingin mencoba UMKM?”
5. Siswa memperoleh informasi tentang tujuan pembelajaran dan bagaimana proses
pembelajaran akan ditempuh
Kegiatan Inti(60 menit)
1. Peserta didik mencermati UMKM-UMKM yang ada disekitar kita dan besaran pajak
yang harus dibayar.
2. Guru mengajak peserta didik untuk curah pendapat melakukan perhitungan pajak dan
keuntungan dari kegiatan UMKM
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya dan memperoleh penguatan dari
hasil Curah pendapat
4. Guru membagi siswa ke dalam kelompok terdiri dari 3-4 orang
5. Setiap kelompok mendapat lembar kartu rencana proposal UMKM . Kemudian peserta
didik diskusi untuk:
a. Menentukan Jenis UMKM yang relevan dengan lingkungan sekitar
b. Menentukan Modal
c. Menentukan produk dan banyak produk yang dihasilkan dari modal yang ada
d. Harga jual produk
e. Menyusun omzet dan pajak
f. Pendapatan bersih
6. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok, kelompok lain diberi
kesempatan untuk menanggapi.
7. Guru memimpin curah pendapat hasil diskusi dan memberi penguatan tentang pajak
UMKM
8. Guru memberikan penguatan dan penegasan terkait hasil diskusi dan presentasi
9. Pembelajaran KSE:
Pengenalan Emosi : Peserta didik membuat gambar yang mempresntasikan
perasaan mereka saat membuat rencana UMKM Bersama kelompok, kemudian
dilanjutkan dengan berbagi perasaan.

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang Pajak UMKM
2. Siswa dan guru membuat refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah
berlangsung.
3. Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan berikut.
4. Guru menutup kelas dan diakhiri dengan salam.

Anda mungkin juga menyukai