Anda di halaman 1dari 3

1.

Jelaskan salah satu contoh fenomena behavioral finance.

JAWAB
Behavioral finance adalah studi tentang pengaruh psikologi terhadap perilaku investor atau
analis keuangan. Dan efeknya pada pasar saham. Ini berfokus pada fakta bahwa investor
tidak selalu rasional, memiliki batas pengendalian diri, dan dipengaruhi oleh bias mereka
sendiri.Behavioral Finance didefinisikan sebagai subbagian dari ekonomi perilaku yang
berfokus pada bagaimana bias kita, serta pengaruh psikologis, memengaruhi perilaku
keuangan kita, keputusan keuangan, dan hasil terkait dari pasar keuangan.Behavioral
Finance adalah studi tentang perilaku pasar investor berdasarkan pada prinsip-prinsip
psikologis mengenai pengambilan keputusan. Behavioral Finance menjelaskan mengapa
orang membeli atau menjual saham.Standar dalam teori ekonomi adalah bahwa manusia
adalah makhluk rasional. Ini menyiratkan bahwa manusia membuat keputusan yang
menguntungkan mereka daripada keputusan netral atau dapat merugikan mereka dengan
cara apa pun. Asumsi ini diperluas hingga merambah ke teori keuangan tradisional.

Contoh Behavioral Finance adalah orang suka mendapatkan untung besar dalam


waktu singkat secara instan, lebih suka yang gampang jalan yang lebih mudah,
ketimbang harus susah-susah belajar keuangan dan investasi sendiri. Atau juga, orang
yang enggak mau ketinggalan tren atau FOMO. Ini juga merupakan contoh-contoh
behavioral finance. Dalam behavioral finance dipelajari bagaimana emosi, sifat,
pengetahuan, preferensi, serta berbagai macam hal yang melekat pada diri manusia
dapat menjadi landasan seseorang mengambil keputusan dalam bertindak.Hal tersebut
bisa membuat seorang investor menjadi terlalu percaya diri atau bahkan menjadi
pesimis. Behavioral finance memang dapat dianalisis dari berbagai
perspektif.Pergerakan pasar saham merupakan salah satu contoh efek yang paling
nyata bisa terjadi dari behavioral finance ini.Saat orang panik, saat orang terpengaruh
oleh berita-berita di luar sana, atau saat orang beramai-ramai membeli saham karena
adanya influencer, dan berbagai penyebab lainnya dapat menimbulkan rasa
overconfident atau malah terlalu pesimis sehingga akhirnya memengaruhi grafik pasar
saham yang naik atau justru turun drastis.Inilah inti dari konsep behavioral finance;
bahwa sering kali emosi, karakter, ilmu, preferensi, dan berbagai hal yang melekat
pada diri kita dapat melandasi munculkan berbagai keputusan dan tindakan, yang bisa
memberikan efek pada pasar ekonomi.

2. Suatu proyek memerlukan investasi sebesar Rp10 juta. Arus kas masuk bersih selama 1 tahun
sebesar Rp60 juta dan tingkat keuntungan bebas risiko sebesar 5%. Hitunglah NVP yang
diharapkan?

JAWAB:

Diketahui :

 Arus kas masuk bersih selama 1 tahun = Rp. 60 juta.


 Tingkat keuntungan bebas risiko = 5%.
 Memerlukan investasi = Rp. 10 juta.
Ditanya: NVP yang diharapkan ?

Jawab: Net Present Value atau NPV adalah selisih antara nilai arus kas yang


masuk dengan nilai arus kas keluar pada sebuah periode waktu. 

Penjelasan dengan langkah-langkah:

PV  = 60 / ( 1 + 0,05 )
       = 60 / 1,05
       = 57,14 juta

NPV  = 57,14 juta – 10 juta


         = 47,14 juta

Jadi NVP yang diharapkan adalah 47,14 juta

3. Nilai pasar PT A adalah sebesar Rp500 miliar, yang terdiri dari nilai utang sebesar Rp200
miliar dan ekuitas sebesar Rp300 miliar. Jumlah lembar saham yang diterbitkan dan
beredar adalah 100 juta. Sisi aktiva menunjukkan saldo kas yang cukup besar, yaitu
Rp50 miliar.
1)Berapa harga saham PT A?

2)Apabila Price to Book Value (PBV) = 1,5 berapakah nilai buku per lembar saham?

3)Apabila perusahaan menghadapi kesempatan investasi dengan biaya (cost) Rp100


miliar yang diharapkan memberikan NPV sebesar Rp40 miliar. Berapakah harga saham
setelah mengambil investasi tersebut?

4)Apabila perusahaan mengambil kesempatan investasi pada soal no 3 dan


membagikan dividen tunai total sebesar Rp10 miliar, berapakah dividend per share-
nya? Berapa harga saham per lembarnya?

1) Harga saham PT A = Jumlah ekuitas / jumlah saham yang beredar

= Rp300.000.000.000 / 100.000.000

= Rp 3.000 per saham

2) Nilai Buku per saham per lembar saham = Harga Saham / Price to Book Value

= Rp3.000 / 1,5

= Rp 2.000 per saham

3) Harga saham setelah mengambil investasi (PV) = FV/(1+r)

= Rp40.000.000.000 / (1+0.6)
= Rp25.000.000.000

4) Dividend per share = Total dividen yang dibagikan / jumlah saham yang beredar

= Rp10.000.000.000 / 100.000.000

= Rp 100 per lembar

JAWABAN TAMBAHAN :

Nilai perusahaan akan bertambah Rp 40 M, apabila nilai utang tidak berubah, berarti
nilai ekuitas bertambah menjadi Rp 340 M,-. Maka harga saham setelah investasi :
= ekuitas / saham beredar
= Rp. 340 M / 100 Jt
= Rp. 3.400

Dividen per share = total dividen / saham beredar


= Rp. 10 M / 100 Jt
= Rp. 100,-
Harga saham setelah pembagian dividen = harga saham – dividen per share = Rp 3.400
– Rp. 100
= Rp. 3.300

Anda mungkin juga menyukai