Keputusan investasi merupakan keputusan yang harus dilakukan dengan cermat. Jika salah
dalam melakukan keputusan investasi dapat berakibat fatal tidak hanya pada hasil
investasinya tetapi dapat menurunkan bahkan menghabiskan dana modal investasinya. Oleh
karena itu, sebelum melakukan keputusan investasi perlu dilakukan analisis yang benar.
Untuk itu,
a. Apa saja faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam keputusan investasi?
Jelaskan!
Jawab:
Dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan investasi adalah return dan
resiko (risk) investasinya. Kedua faktor ini harus dipertimbangkan bersama-sama. Return
merupakan hasil yang dapatkan atas suatu investasi. Uang memiliki biaya kesempatan. dalam
mengharapkan return, investor selalu mempertimbangkan risiko sebagai esensi dari proses
investasi. Risiko adalah perbedaan peluang return aktual atau return realisasian dengan return
harapan atau return eskpektasian.
Jawab:
Return eskpektasian dan risiko memiliki hubungan positif. Semakin besar resiko suatu investasi
maka semakin besar return yang diharapkan. Oleh karena itu terjadi trade-off semakin besar
(kecil) resiko maka semakin besar (keci) return ekspektasian.Beberapa investasi tidak memiliki
risiko(risiko=0). Aset semacam ini disebut aset beba resiko dan returnya disebut dengan return
bebas resiko.
Soal :
2. Di pasar sekunder investor dapat melakukan transaksi jual dan beli saham yang
beredar. Saham yang akan dibeli oleh investor pembeli harus ada saham yang dijual oleh
investor penjual. Pasar Sekunder dapat berupa Over The Counter (OTC) dan Bursa Efek
(Stock Exchange). Jelaskan perbedaanOTC dan Stock Exchange!
Jawab:
Soal :
3.Indeks selain digunakan untuk mengukur kinerja pasar sekunder, juga digunakan untuk
mengukur perkembangan pasar tersebut dari waktu ke waktu. Salah satu indeks yang
dimaksud adalah IHSG. Apa itu IHSG dan bagaimana menghitung IHSG pada hari
tertentu?
Jawab:
Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Jakarta Composite Index (JCI) adalah indeks utama
di pasar modal Indonesia. IHSG meliputi pergerakan semua harga saham yang terdaftar dipasar
modal, baik untuk saham biasa maupun saham preferen. Indeks harga saham gabungan di BEI
dihitung menggunakan kapitalisasi pasar untuk saham biasa dan saham preferen.
Jawab:
Jawab :
Risiko portopolio dapat turun karena adanya comovement dua aset. Comovement ini diukur
dengan rumus kovarian. Risiko portopolio akan semakin turun nilai kovarian semakin negatif
yang menunjukkan hubungan pergerakan dua aset berlawanan yang akan berakibat deviasi satu
aset akan dihilangkan dengan deviasi aset lain sehingga menghasilkan deviasi yan lebih kecil
atau resiko menurun. Resiko portopolio akan semakin terdiversifikasi jika jumlah comovement
semakin banyak. Semakin banyak aset didalam portofolio, semakin banyak kovarian yang
muncul, sehingga akan semakin menurun risiko portofolionya.