Anda di halaman 1dari 2

1. Di pasar sekunder investor dapat melakukan transaksi jual dan beli saham yang beredar.

Saham
yang akan dibeli oleh investor pembeli harus ada saham yang dijual oleh investor penjual. Pasar
Sekunder dapat berupa Over The Counter (OTC) dan Bursa Efek (Stock Exchange). Jelaskan
perbedaan OTC dan Stock Exchange!
Jawab :

Over The Counter Bursa Efek


Sekuritasnya dari perusahaan kecil Sekuritas dari perusahaan besar
Tidak memiliki lokasi yang khusus, Perdagangan dilakukan pada Gedung lantai
menggunakan jaringan komputer bursa (trading floor)
Dealer menjadi perantara transaksi Pialang (broker) bertindaj sebagai perantara
Dealer mendapat keuntungan (profit) Broker mendapat komisi (fee)
Sistemnya berupa pasar negosiasi (negotiated System perdagangan berupa pasar lelang
market) antara investor dengan dealer (auction market)
contohnya : NASDAQ (di AS) Contohnya: NYSE,AMEX (di AS) dan BEI
(Sumber BMP EKSI4203 Edisi 3 hal 2.13-2.14)

2. Indeks selain digunakan untuk mengukur kinerja pasar sekunder, juga digunakan untuk mengukur
perkembangan pasar tersebut dari waktu ke waktu. Salah satu indeks yang dimaksud adalah IHSG.
Apa itu IHSG dan bagaimana menghitung IHSG pada hari tertentu?
Jawab :
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI dihitung menggunakan kapitalisasi pasar untuk saham
biasa dan saham preferan. IHSG mulai dikenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983 dengan
menggunakan waktu dasar (basetime) tanggal 10 April 1982.
Rumus yang digunakan untuk menghitung IHSG sebagai berikut :
Nilai Pasar t
IHSG t= x BV
Nilai Dasar
Notasai :
IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan hari ke-t
Nilai Pasart = Nilai kapitalisasi pasar semua saham pada tanggal ke-t
Nilai Dasar = Nilai kapitalisasi pasar pada tanggal 10 Agustus 1982

Nilai kapitalisasi pasar tiap-tiap saham pada hari dasar dihitung dengan harga saham (Pib) dikalikan
dengan volume saham yang beredar (Qib). Nilai basis IHSG adalah nilai 100. Dengan demikian rumus
untuk menghitung IHSG pada hari ke-t sebagai berikut :

(Sumber BMP EKSI4203 Edisi 3 hal 2.33-2.34)


3. Rudi adalah seorang investor terkenal. Dia membeli saham PT Bank Central Asia (BCA) Tbk. (BBCA)
pada tanggal 19 Januari 2021 senilai Rp34.125. Investor ini menjual sahamnya pada tanggal 19
Februari 2021 senilai Rp35.512. Berapa return realisasian yang diperoleh?
Jawab :

Nilai saham BCA waktu dibeli adalah P t-1 = Rp34.125 dan dijual sebesar Pt = Rp35.512.
Return realisasian yang diperoleh adalah sebesar (Rp35.512- Rp34.125) / Rp34.125=
0,04065 atau 4,065 %

4. Risiko portofolio akan semakin terdiversifikasi jika jumlah comovement semakin banyak. Semakin
banyak aset di dalam portofolio, semakin banyak kovarian yang muncul, sehingga akan semakin
menurunkan risiko portofolionya. Gambarkan dan berikan penjelasan mengenai proses diversifikasi
tersebut!
Jawab :

Pada gambar di atas terlihat bahwa dengan semakin banyaknya jumlah aset di dalam portofolio, resiko
portofolio akan semakin kecil. Ada dua macam risiko. Risiko yang pertama adalah risiko perusahaan
(company risk) atau risiko dapat di-diversitikasi (diversifiable risk), atau risiko spesifik (specific risk), atau
risiko unik (unique risk), atau risiko tidak sistematik (nonsystematic risk). Risiko yang kedua disebut
dengan risiko non –diversifikasi (non-diversifiable risk), atau risiko pasar (market risk), atau risiko
sistematik (systematic risk). Risiko yang dapat didiversifikasi adalah risiko perusahaan karena
karakteristik dua perusahaan yang berbeda akan saling meniadakan risikonya. Risiko pasar tidak dapat
didiverfikasi karena portfolio

Anda mungkin juga menyukai