A. PENDAHULUAN
Secara sederhana probabilitas dapat diartikan sebagai sebuah peluang untuk
suatu kejadian.
Contoh:
Seluruh mahasiswa Panca Budi harus memiliki sertifikat computer untuk program
microsoft exel. Di kota Medan sendiri banyak terdapat tempat kursus computer
diantaranya LP3I, Medicom, Tricom dll. Maka akan muncul kebingungan dalam memilih
tempat kursus. Untuk menentukan pilihan biasanya mahasiswa akan bertanya kepada
teman-teman, mereka kursus dimana? Dari ratusan mahasiswa mungkin anda bertanya
hanya pada 20 orang mahasiswa. Yang paling banyak diminati anda akan memilih
tempat tersebut untuk kursus.
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa keputusan diambil hanya dari beberapa contoh
atau sampel dari populasi keseluruhan.
2. Pengertian probabilitas
Lind (2002) dalam mendefenisikan probabilitas sebagai:
“Suatu ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa (event) akan terjadi dimasa
b. Hasil (outcome)
suatu hasil dari sebuah percobaan. Dalam hasil ini semua kejadian akan dicatat
atau dalam artian seluruh peristiwa yang akan terjadi dalam sebuah percobaan.
Misalnya dalam mengikuti ujian semester maka hasil yang akan diperoleh ada
mahasiswa yang lulus dan ada yang tidak lulus. Ada yang lulus memuaskan ada
yang tidak memuaskan
c. Peristiwa (event)
kumpulan dari satu atau lebih hasil yang terjadi pada sebuah percobaan atau
kegiatan
Contoh:
Percobaan Pertandingan sepak bola antara Fakultas
Ekonomi dan Fakultas Pertanian
seorang anak balita melahirkan seorang bayi. Sedangkan probabilitas dengan nilai 1 adalah
peristiwa yang pasti terjadi, seperti semua manusia pasti akan meninggal.
B. PENDEKATAN PROBABILITAS
Untuk menentukan tingkat probabilitas suatu kejadian, maka ada tiga pendekatan
yaitu pendekatan klasik, pendekatan relatif dan pendekatan subjektif.
1. Pendekatan klasik
Diasumsikan bahwa semua peristiwa mempunyai kesempatan yang sama untuk
terjadi (equally likely)
Probabilitas suatu peristiwa kemudian dinyatakan sebagai rasio antara jumlah kemungkinan
Contoh:
Pada kegiatan mahasiswa belajar (PBM), semua hasil ada yang sangat memuaskan,
memuaskan dan terpuji. Jumlah hasil ada 3 dan hanya 1 peristiwa yang terjadi, maka
probabilitas setiap peristiwa adalah 1/3.
Pada suatu percobaan hanya 1 peristiwa yang terjadi, dan peristiwa lain tidak
mungkin terjadi pada waktu yang bersamaan maka dikenal sebagai peristiwa saling
lepas.
Pada suatu percobaan atau kegiatan semua hasil mempunyai probabilitas yang
sama, dan hanya satu peristiwa yang terjadi maka peristiwa ini dikenal dengan lengkap
terbatas kolektif (collection exhaustive).
7
”lengkap terbatas kolektif (collection exhaustive) adalah sedikitnya satu
dari seluruh hasil yang ada pasti terjadi pada setiap percobaan atau
kegiatan yang dilakukan”
2. Pendekatan Relatif
Probabilitas suatu kejadian tidak dianggap sama, tergantung dari berapa banyak
suatu kejadian terjadi, yang dinyatakan sebagai berikut:
Contoh:
Dari kegiatan belajar mahasiswa dapat dilihat hasilnya pada Wisuda tahun 2007
sebanyak 800 orang mahasiswa. 500 orang lulus dengan memuaskan, 200 orang
dengan sangat memuaskan dan 100 orang dengan prediket terpuji. Maka probabilitas
lulus memuaskan adalah 500/800 = 0.625; lulus dengan sangat memuaskan 200/800
= 0.25 dan lulus dengan terpuji 100/800 = 0.125.
3, Pendekatan Subjektif
Yang dimaksud dengan pendekatan subjektif adalah menentukan besarnya
probabilitas suatu peristiwa didasarkan pada penilaian pribadi dan dinyatakan
dalam derajat kepercayaan.
Contoh:
Menurut pengamat politik, Susilo Bambang Yudoyono akan menang dalam
Pemilu Indonesia tahun 2009