Anda di halaman 1dari 8

MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume I, No.

I, Februari 2018, hlm 1-8 1

STRATEGI PENANGGULANGAN RESIKO BENCANA PADA BADAN


PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BUTON

Muh. Askal Basir1


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Buton
Email: askal16basir@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah Bagaimana Strategi Penanggulangan Resiko Bencana Pada Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Buton dan Faktor-faktor yang mempengaruhi Strategi Penanggulangan Resiko Bencana
Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Buton. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi
organisasi/perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Hasil Penelitian ini adalah
Startegi BPBD dalam Penanggulangan Bencana Kabupaten Buton dapat dapat dilakukan dengan menerapkan SO
(strengths-opportunity), Meningkatkan kualitas dan pelayanan aparatur, Meningkatkan kerja sama tim. Dan
menerapkan ST (strengths-Treats), Memanfaatkan anggaran yang diberikan Pemerintah Pusat, Meningkatkan
kerjasama dengan antar daerah. Menerapkan WO (weakness-opportunity), Menambah jumlah pegawai,
Meningkatkan koordinasi pelaksanaan penanggulangan bencana, Meningkatkan komunikasi yang baik dengan
Pemerintah Pusat. Dan juga menerapkan WT (weakness-treats), Mendorong berkembangannya tangguna jawab
aparatur BPBD, Meningkatkan jumlah Tim Reaksi Cepat, Meningkatkan motivasi terhadap pegawai

Kata Kunci: Strategi, Resiko Bencana , Penanggulangan

DISASTER RISK MANAGEMENT STRATEGY IN BUTON DISTRICT DISASTER


MANAGEMENT AGENCY

ABSTRACT

The purpose of this study is how the Disaster Risk Management Strategy in the Disaster Management Agency of the
District of Buton and the factors that influence the Disaster Risk Management Strategy in the Disaster Management
Agency of the Districts Buton. The analytical technique used in this study is the SWOT analysis that clearly describes
how the opportunities and external threats facing the organization / company can be adjusted to the strengths and
weaknesses that it has. The results of this study are that the BPBD strategy in the disaster management of the regency
of Buton can be done by applying SO (strengths-opportunity), improving the quality and service of the device,
increasing teamwork. And applying ST (strong points), using the budget provided by the central government,
increasing cooperation between the regions. Implementation of WO (weakness-opportunity), Increase in the number
of employees, Increased coordination of the implementation of disaster management, Improvement of good
communication with the Central Government. And also applying WT (treatment of weakness), promoting the
development of the response capacity of the BPBD device, increasing the number of rapid reaction teams, increasing
employee motivation

Keywords: Strategy, Disaster Risk, Mitigation

Submitted: Februari 2018, Accepted: Agustus 2018, Published: Februari 2018


ISSN: 2303-2006
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume I, No. I, Februari 2018, hlm 1-8 2

Korespondensi: Muh. Askal Basir, ST., M.Si. Universitas Muhammadiyah Buton. Alamat: Jl. Betoambari No. 36
Kota Baubau Sulawesi Tenggara kode Pos 93717. No. HP, WhatsApp: 085256750111 Email:
askal16basir@gmail.com
PENDAHULUAN internal maupun eksternal, sedangkan tingkat
Bencana alam selama ini selalu dipandang kerentanan (vulnerability) daerah dapat dikurang
sebagai forcemajore yaitu sesuatu hal yang berada di dengan melakukan mitigasi (tindakan preventif),
luar control manusia. oleh karena itu, untuk serta kemampuan/ketahanan dalam menghadapi
meminimalisir terjadinya korban akibat bencana ancaman (disaster resilience) tersebut semakin
diperlukan kesadaran dan kesiapan masyarakat meningkat sehingga dapat meminimalisir dampak
dalam menghadapi bencana. Kesadaran dan akibat bencana
kesiapan menghadapi bencana ini idealnya sudah Penanggulangan bencana (PB) sebagai
dimiliki oleh masyarakat melalui kearifan lokal rangkaian kegiatan baik sebelum maupun saat dan
daerah setempat, karena mengingat wilayah sesudah terjadi bencana dilakukan untuk mencegah,
Indonesia merupakan daerah yang mempuyai risiko mengurangi, menghindari dan memulihkan diri dari
terhadap bencana. dampak yang ditimbulkan oleh bencana. Secara
Secara geografis, geologis, hidrologis, dan umum kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
sosio-demografis, Indonesia merupakan wilayah penanggulangan bencana adalah sebagai berikut:
yang mempunyai risiko terhadap bencana. Secara pencegahan, pengurangan dampak bahaya,
geografis Indonesia merupakan negara kepulauan kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan
yang terletak pada pertemuan empat lempeng (rehabilitasi dan rekonstruksi), dan pembangunan
tektonik yaitu lempeng Benua Asia dan Benua berkelanjutan yang mengurangi risiko bencana
Australia serta lempeng Samudera Hindia dan (UNDP Indonesia, 2007:23)
Samudera Pasifik. Terdapat 130 gunung merapi aktif Demi pengurangan risiko bencana untuk
dan terdapat lebih dari 5.000 sungai besar dan kecil mewujudkan ketangguhan masyarakat, mitigasi dan
yang 30% di antaranya melewati kawasan padat kesiapsiagaan merupakan salah satu bagian vital, dan
penduduk dan berpotensi terjadinya banjir, banjir peningkatan dalam kedua hal ini merupakan salah
bandang dan tanah longsor pada musim hujan satu agenda strategis. Dalam rangka mewujudkan
(Depkes RI, 2007). agenda pengembangan sinergi dalam pengurangan
Menurut Bakornas Penanggulangan Bencana risiko bencana kita diingatkan pada lima hal yang
(2007), risiko bencana adalah interaksi antara harus diantisipasi. Lima hal tersebut yaitu: 1)
tingkat kerentanan daerah dengan ancaman pengetahuan dan sikap terhadap resiko bencana; 2)
bahaya (hazards). Ancaman bahaya khususnya kebijakan dan panduan; 3) rencana untuk keadaan
bahaya alam bersifat tetap karena bagian dari darurat bencana; 4) sistim peringatan bencana; 5)
dinamika proses alami pembangunan atau kemampuan untuk memobilisasi sumber daya (LIPI-
pembentukan roman muka bumi baik dari tenaga UNESCO/ISD: 2006).

STRATEGI PENANGGULANGAN RESIKO BENCANA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN
BUTON
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume I, No. I, Februari 2018, hlm 1-8 3

Salah satu bencana yang sering terjadi di Menurut Sugiyono (2005) “populasi adalah
Kabupaten Buton adalah Abrasi Pantia, dimana wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
abrasi merupakan suatu peristiwa mundurnya garis yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
pantai (Triatmodjo, 1999) pada wilayah pesisir yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
pantai yang rentan terhadap aktivitas yang terjadi di kemudian ditarik kesimpulannya.” Jadi populasi
daratan maupun di laut. Aktivitas seperti penebangan penelitian ini adalah Seluruh BPBD Kabupaten
hutan mangrove, penambangan pasir, serta fenomena Buton yang berjumlah 21 orang.
tingginya gelombang, dan pasang surut air laut Menurut Sugiyono (2005 : 91), “sampel adalah
menimbulkan dampak terjadinya abrasi atau erosi bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
pantai. Pengikisan yang terjadi pada daratan wilayah oleh populasi tersebut”. Adapun sampel dari
pantai menyebabkan angkutan sedimen berpindah penelitian ini adalah Kepala BPBD, Kepala Bidang
dari tempat asalnya dan menyusuri arah gelombang Penaggulangan Kedaruratan dan Logistik, Kepala
datang, sehingga mempengaruhi perubahan pada Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan serta Staff
garis pantai BPBD.
Tujuan Penelitian ini adalahdalam penelitian ini Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
adalah memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang
1. Untuk Mengetahui Strategi Penanggulangan (Opportunity). Namun secara bersamaan dapat
Resiko Bencana Pada Badan Penanggulangan meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman
Bencana Daerah Kabupaten Buton. (Threat), yang diharapkan mampu untuk
2. Untuk Mengetahui Faktor-faktor yang menyeimbangkan antara kondisi internal yaitu:
mempengaruhi Strategi Penanggulangan Resiko kekuatan dan kelemahan dengan kondisi ekternal
Bencana Pada Badan Penanggulangan Bencana yaitu peluang dan ancaman yang ada, kemudian
Daerah Kabupaten Buton diimplementasikan dalam matriks SWOT, untuk
METODE PENELITIAN mendapatkan beberapa strategi terbaik (the best
Jenis penelitian yang digunakan dalam strategy)
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan Matrik SWOT merupakan cara sistematik
pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan kualitatif untuk mengidentifikasi keempat faktor yang
yang terpenting adalah bagaimana menentukan tercakup dalam analisis yang menggambarkan
informan kunci yang sarat informasi sesuai dengan kecocokan paling baik diantaranya. Analisis ini
fokus penelitian Moleong (2011). Metode kualitatif didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi akan
dapat digunakan untuk mengungkap dan memahami memaksimalkan kekuatan dan peluang, serta
sesuatu dibalik fenomena yang sedikitpun belum meminimalkan kelemahan dan ancaman. Matrik
diketahui. SWOT digunakan untuk mengembangkan empat
tipe alternatif strategi yaitu SO (strengths-

STRATEGI PENANGGULANGAN RESIKO BENCANA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN
BUTON
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume I, No. I, Februari 2018, hlm 1-8 4

opportunities), strategi WO (weaknesses- Buton untuk mencapai visi dan misi yang telah
opportunities), strategi ST (strengths-threats), dan ditetapkannya sangat dipengaruhi oleh lingkungan
strategi WT (weaknesses- threats). Terdapat empat strategis sebagai penentu keberhasilan dalam kinerja
tahapan dalam membentuk matrik SWOT yaitu: BPBD Kabupaten Buton. Artinya, apabila kinerja
a. Mencocokan kekuatan internal dengan BPBD Kabupaten Buton ini mencapai visi dan
peluang eksternal dan mencatat resultan misinya dapat memberikan pelayanan yang baik
strategi SO. untuk korban bencana maka kinerja BPBD
b. Mencocokan kelamahan internal dengan Kabupaten Buton dianggap berhasil dalam
peluang eksternal dan mencatat resultan menjalankan tugasnya. Sebaliknya, apabila
strategi WO masyarakat yang menjadi korban bencana tersebut
c. Mencocokan kekuatan internal dengan menganggap kinerja BPBD Kabupaten Buton tidak
ancaman eksternal dan mencatat resultan efektif maka kinerja BPBD Kabupaten Buton
strategi ST. tersebut dianggap gagal dalam menjalankan
d. Mencocokan kelemahan internal dengan tugasnya.
ancaman dan mencatat resultan strategi WT. Hal ini sesuai dengan teori kinerja yang
Analisis ini dapat menghasilkan empat dikemukakan oleh T.R.Mitchell ada lima hal yang
kemungkinan alternatif strategis (Rangkuti, menjadi ukuran kinerja, yakni :
2009:19-31) seperti tergambar pada Matrik a. Quality Of Work - Kualitas Hasil Kerja
SWOT berikut ini: b. Promptness - Ketetapan Waktu
IFAS STRENGTHS WEAKNESSES Menyelesaikan Pekerjaan
Tentukan 4 Tentukan 4
Faktor-faktor Faktor-faktor c. Initiative -Prakarsa Dalam Menyelesaikan
EFAS kekuatan Internal kelemahan
Internal Pekerjaan
OPPORTUNITIES Strategi SO Strategi WO
d. Capability - Kemampuan Dalam
Tentukan 4Ciptakan strategi Ciptakan
Faktor-faktor yang strategi yang menyelesaikan Pekerjaan.
peluang menggunakan meminimalkan
Eksternal kekuatan utk kelemahan utk e. Communication-Kemampuan Membina
memanfaatkan memanfaatkan
peluang peluang Kerjasama Dengan Pihak lain
TREATHS Strategi ST Strategi WT
Tentukan 4 Ciptakan strategi Ciptakan a. Kualitas Hasil Kerja
Faktor ancaman yg menggunakan strategi yg Adapun Kualitas Hasil kerja di Kantor Badan
Ekternal kekuatan untuk meminimalkan
mengatasi kelemahan dan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Buton
ancaman menghindari
ancaman adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat
Gambar 1. Matrik SWOT
yang menjadi korban bencana dari ancaman bencana.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hal ini juga terdapat dalam Undang-undang No.24
Kinerja BPBD Kabupaten Buton dapat dilihat
Tahun 2007 Pasal 4 yang meyatakan bahwa
dengan keberhasilan dalam pelaksanaan tugas Kantor
Penanggulangan bencana bertujuan untuk
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

STRATEGI PENANGGULANGAN RESIKO BENCANA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN
BUTON
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume I, No. I, Februari 2018, hlm 1-8 5

memberikan perlindungan kepada masyarakat dari Usaha yang dilakukan BPBD Kabupaten
ancaman bencana. Maka berdasarkan hasil Buton untuk mencapai kinerja yang diinginkan
wawancara dan observasi oleh peneliti, maka dapat dengan sering mensosialisikan kepada masyarakat
dijabarkan sebagai berikut : agar masyarakat mudah terlibat dalam penanganan
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan bencana, seperti pembentukan posko bencana,
Bencana Daerah Kabupaten Buton berharap informasi kerusakan, dan evakuasi.
terbentuknya BPBD Kabupaten Buton ini dapat inisiatif atau usaha BPBD Kabupaten Buton
menangani masalah bencana dengan Optimal. Dan sudah cukup maksimal dalam menajalankan tugas
memberikan perlindungan untuk korban bencana. dan fungsinya. Adanya usaha dari BPBD Kabupaten
Serta masyarakat yang dapat bekerjasama dengan Buton yaitu tetap siaga apabila terjadi bencana
BPBD Kabupaten Buton agar permasalahan yang dengan cuaca yang kurang baik tetapi BPBD
terjadi dalam penanggulangan bencana dapat Kabupaten Buton tetap menjalankan tugasnya.Dan
diselesaikan dengan mudah dan cepat. adanya inisiatif BPBD Kabupaten Buton yang
Kualitas kinerja BPBD Kabupaten Buton sudah mensosialisasikan kepada masyarakat tentang
cukup baik dalam menangani bencana. Meskipun tanggap darurat memudahkan masyarakat dalam
masih ada masalah-masalah yang ada di BPBD menangani bencana yang terjadi. Mereka jadi sudah
Kabupaten Buton tetapi BPBD Kabupaten Buton dapat mengantisipasi dan sudah mengetahui tempat-
sudah berusaha untuk dapat menjalankan tugas dan tempat yang aman apabila bencana terjadi.
fungsinya dengan baik. d. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan
b. Ketepatan Waktu Menyelesaikan Pekerjaan Kinerja BPBD Kabupaten Buton sangat perlu
Cepat dan tepatnya suatu pekerjaan juga didukung dengan adanya sarana dan prasarana yang
didukung dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap dan canggih.Sehingga BPBD Kabupaten
memadai. Selain itu, agar cepat terselesaikannya Butondapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan
suatu pekerjaan juga dengan disiplinnya pegawai. baik. Dan apabila sarana dan prasarana yang
Pendidikan dan pelatihan para pegawai juga sangat memadai pihak BPBD Kabupaten Buton akan lebih
mendukung dalam cepat selesainya suatu cepat dalam menjalankan tugasnya. Selain sarana
pekerjaan. dan prasarana, koordinasi dengan pihak-pihak lain
Adanya hambatan yang ada di BPBD Kabuapten juga snagat membantu BPBD Kabupaten Buton
Buton, seperti kurangnya sarana dan prasarana dan dalam menangani masalah bencana. Adanya sumber
kurangnya anggaran untuk mendukung cepat daya manusia yang berkualiatas sesuai dengan
selesainya suatu pekerjaan menyebabkan kurang keahliannya juga sangat membantu cepat
tepat waktunya BPBD Kabupaten Buton dalam terselesainya suatu pekerjaan dengan maksimal.
menjalankan tugas dan fungsinya. Pegawai BPBD Kabupaten Buton telah
c. Inisiatif menjalankan tugas dengan cukup baik dan cepat

STRATEGI PENANGGULANGAN RESIKO BENCANA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN
BUTON
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume I, No. I, Februari 2018, hlm 1-8 6

tanggap dalam menangani masalah bencana.Tetapi faktor organisasi yang memberi kekuatan dan
karena kurangnya jumlah SDM, kurangnya peluang guna dimanfaatkan untuk pengembangan
koordinasi antar instansi pemerintah dan kurangnya suatu organisasi. Sebaliknya faktor yang menjadi
sarana dan prasarana yang diberikan kepada BPBD penghambat organisasi seperti kelemahan dan
Kabupaten Buton membuat kinerja BPBD ancaman dapat diantisipasi dengan diatasi sejak
Kabupaten Buton tidak dapat berjalan maksimal. dini agar tidak dapat berpengaruh negative terhadap
e. Kemampuan membina kerjasama dengan upaya pencapaian tujuan organisasi. Indikator Kinerja
pihak lain menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya bagaimana kekuatan,kelemahan,peluang dan
sangat perlu mendapatkan dukungan dari pihak-pihak ancaman dalam kinerja Badan Penanggulangan
lain. Agar suatu pekerjaan dapat dijalani dengan Bencana Daerah Kabupaten Buton dalam upaya
maksimal. Dengan mampu menjalin kerjasama penanggulangan bencana tersebut
dengan pihak laindapat membantu BPBD Dari analisis internal dan eksternal SWOT
Kabupaten Buton dalam mengatasi penanggulangan tentang Kinerja BPBD Kabupaten Buton
bencana. Komunikasi yang baik juga dapat memperoleh strategi dalam menghadapi kendala
mendukung dalam penanggulangan bencana ini, yang ada di BPBD Kabupaten Buton, yaitu :
dimana kemampuan membina kerjasama dengan 1) STRATEGI SO
pihak lain sudah bagus. Banyak pihak-pihak lain a. Meningkatkan kualitas dan pelayanan
yang memiliki kepedulian yang tinggi dalam aparatur agar dapat menangani masalah
penanggulangan bencana bencana secara maksimal.
Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas Kantor b. Meningkatkan kerja sama tim dengan pihak –
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pihak lain agar masalah yang dihadapi dalam
Kabupaten Buton untuk mencapai Visi dan Misi penanggulangan bencana berjalan dengan
yang telah ditetapkannya sangat dipengaruhi oleh mudah
lingkungan strategis sebagai faktor penentu 2) STRATEGI ST
keberhasilan dalam kinerja BPBD Kabupaten Buton. a. Memanfaatkan anggaran yang diberikan
Untuk dapat mengidentifikasi faktor- faktor penentu Pemerintah Pusat dengan menggunakan
keberhasilan maka terlebih dahulu perlu dianalisa sebaik-baiknya.
sampai seberapa jauh misi Badan Penanggulangan b. Meningkatkan kerjasama dengan antar daerah
Bencana Daerah Kabupaten Buton dipengaruhi oleh agar penanggulangan dapat diatasi dengan
faktor intern dan ekstern organisasi. Dengan cepat.
mengetahui pengaruh intern dan ekstern organisasi 3) STRATEGI WO
maka untuk dapat mencapai keberhasilan pelaksaan a. Menambah jumlah pegawai agar penanganan
tugas perlu didorong dan ditumbuhkembangkan bencana dapat diselesaikan dengan cepat.

STRATEGI PENANGGULANGAN RESIKO BENCANA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN
BUTON
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume I, No. I, Februari 2018, hlm 1-8 7

b. Meningkatkan koordinasi pelaksanaan enuhi pelayanan penanganan


harap aparatur bencana
penanggulangan bencana an agar dapat dapat
masy menangani diselesaikan
c. Meningkatkan komunikasi yang baik dengan araka masalah dengan cepat.
t bencana 2. Meningkatka
Pemerintah Pusat agar dapat selalu secara n koordinasi
2. Pembentuka
mendukung BPBD Kabupaten Butondalam n Tim kerja maksimal. pelaksanaan
3. Adanya 2. Meningkatk penanggulan
mengatasi bencana. komuniksai an kerja gan bencana
dan sama tim 3. Meningkatka
4) STRATEGI WT koordinasi dengan n komunikasi
yang pihak-pihak yang baik
a. Mendorong berkembangannya tanggung lain agar dengan
dibangun
masalah Pemerintah
jawab aparatur BPBD yang Pusat agar
b. Meningkatkan jumlah Tim Reaksi Cepat agar dihadapi dapat selalu
dalam mendukung
lebih dapat membantu dalam pennaganan penanggula BPBD
ngan Kabupaten
bencana di lapangan. bencana Buton dalam
berjalan mengatasi
Meningkatkan motivasi terhadap pegawai dengan bencana
mudah
agar pegawai semangat dalam menjalankan tugas
dan fungsinya. Ancaman (T) Strategi (ST) Strategi (WT)
1. Struktur 1. Memanfaat 1. Mendorong
Tabel 2. Matriks Keberhasilan dengan SWOT kependu kan berkembanga
dukan anggaran nnya
Kekuatan (S) Kelemahan yang yang tanggung
Faktor Internal 1. Prosedur 1. Kurangya tidak diberikan jawab
dirancang jumlah merata Pemerintah aparatur
untuk Pegawai 2. Lingkun Pusat BPBD
memberi 2. Kurangya gan dengan 2. Meningkatka
pelayanan Komunikasi sosial menggunak n jumlah Tim
Terhadap dan akan an sebaik- Reaksi Cepat
bencana koordinasi mengala baiknya. agar lebih
yang 3. Terbatasnya mi 2. Meningkatk dapat
berkualitas penyediaan perubaha an membantu
Faktor Eksternal 2. Pemanfaat fasilitas fisik n dimasa kerjasama dalam
an 4. Belum datang dengan pennaganan
teknologi terbangunnya 3. Kemajua antar bencana di
informasi budaya kerja n daerah agar lapangan.
3. Sosialisasi yang lebih teknologi penanggula 3. Meningkatka
kepada baik yang ngan dapat n motivasi
masyaraka 5. Belum semakin diatasi terhadap
t tentang tergalinya pesat dengan pegawai agar
program sumber 4. Kurangy cepat pegawai
penanggul pendapatan a semangat
angan anggaran dalam
Bencana menjalankan
4. Adanya tugas dan
upaya fungsinya
kerjasama
dengan
berbagai SIMPULAN
Pihak Kesimpulan sebagai berikut adalah Startegi
Peluang (O) Strategi (SO) Strategi (WO)
1. Mam 1. Meningkatk 1. Menambah BPBD dalam Penanggulangan Bencana Kabupaten
pu an kualitas jumlah
mem dan pegawai agar Buton dapat dilakukan dengan menerapkan SO

STRATEGI PENANGGULANGAN RESIKO BENCANA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN
BUTON
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume I, No. I, Februari 2018, hlm 1-8 8

(strengths-opportunity), Meningkatkan kualitas dan


pelayanan aparatur, Meningkatkan kerja sama tim,
Dan menerapkan ST (strengths-Treats),
Memanfaatkan anggaran yang diberikan Pemerintah
Pusat, Meningkatkan kerjasama dengan antar daerah.
Menerapkan WO (weakness-opportunity),
Menambah jumlah pegawai, Meningkatkan
koordinasi pelaksanaan penanggulangan bencana,
Meningkatkan komunikasi yang baik dengan
Pemerintah Pusat. Dan juga menerapkan WT
(weakness-treats), Mendorong berkembangannya
tangguna jawab aparatur BPBD, Meningkatkan
jumlah Tim Reaksi Cepat, Meningkatkan motivasi
terhadap pegawai
DAFTAR PUSTAKA
Bakornas Penanggulangan Bencana. 2007. Pengenalan
Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di
Indonesia. Direktorat Mitigasi Lahar
BAKORNAS PB: Jakarta.

Depkes RI. 2007. Profil Kesehatan 2007. Departemen


Kesehtan RI .

LIPI-UNESCO/ISDR. 2006. Kajian Kesiapsiagaan


Masyarakat Dalam Mengantisipasi Bencana
Gempa Bumi dan Tsunami. Jakarta.

Moleong, L.J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif


Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif


dan Analisis. Kasus. Integrated Marketing
Communication. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama

Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Administrasi,


Alfabeta, Bandung.

Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai. Beta Offset.


Yogyakarta

UNDP Indonesia, 2007. Laporan Tahunan UNDP.


Jakarta

STRATEGI PENANGGULANGAN RESIKO BENCANA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN
BUTON

Anda mungkin juga menyukai