Anda di halaman 1dari 4

SKRINING PASIEN DI RUMAH SAKIT

No. Dokumen SPO. No Revisi: Halaman :


……………… 1/2
Tgl. Terbit : Ditetapkan
…………………….. Direktur RSUD Dr. R. Soetijono
STANDAR Kabupaten Blora
PROSEDUR
OPERASIONAL
………………………….…….
NIP.

Pengertian Skrining pasien adalah upaya untuk mendapatkan informasi kesesuaian


kebutuhan dan kondisi pasien dengan misi dan sumber daya yang ada
di Rumah Sakit pada kontak pertama dengan pasien.
Tujuan 1. Memilah pasien yang dapat dipenuhi kebutuhannya di RSUD
Dr. R Soetijono Blora
2. Mencocokkan kebutuhan pasien dengan layanan yang ada di RSUD
Dr R Soetijono blora.
3. Mengidentifikasi dan memprioritaskan layanan yang dibutuhkan
oleh pasien.
Kebijakan 1. Proses skrining dilakukan melalui kriteria triase, evaluasi visual,
pemeriksaan fisik, atau dari hasil-hasil pemeriksaan sebelumnya
(pemeriksaan fisik, psikologi, dan laboratorium klinis atau evaluasi
pencitraan diagnostik).
2. Skrining dapat dilakukan pada : tempat sebelum pasien dirujuk,
pada saat pasien dalam perjalanan atau pada saat pasien sudah
datang ke Rumah Sakit.
3. Jika proses skrining pada point 1 belum bisa diputuskan apakah
pasien dirawat inap, dirujuk atau dipulangkan maka, dilakukan
pemeriksaan penunjang sesuai keputusan dokter yang menangani
pasien tersebut berdasar kondisi klinisnya.
4. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan dapat berupa pemeriksaan
laboratorium klinik,mikrobiologi, patologi anatomi, radiologi, atau
pemeriksaan penunjang lain. Hasil pemeriksaan penunjang tersebut
harus disampaikan pada dokter yang menangani pasien agar dapat
dibuat keputusan hasil skrining. Rumah Sakit tidak memerlukan
pemeriksaan khusus (spesifik) dalam proses skrining untuk dapat
menerima pasien di Rumah Sakit.
5. Dari evaluasi hasil skrining, ditentukan apakah kebutuhan dan kondisi
pasien sesuai dengan misi dan sumber daya yang ada di Rumah
Sakit sehingga dapat diterima sebagai pasien Rumah Sakit atau
pasien harus di transfer dan dirujuk pada Rumah sakit lain.

PELAKSANA PETUGAS IGD


PETUGAS PENDAFTARAN
SATPAM
KARYAWAN YANG LAIN
Prosedur A. Skrining Pasien Gawat Darurat
1. Lakukan skrining cepat dengan prosedur triase sesuai Panduan
Triase.
2. Setelah keadaan kegawatdaruratannya teratasi, lakukan
prosedur skrining sesuai Skrining Pasien Tidak Gawat Darurat
sesuai point B di bawah ini.
3. Jika diperlukan, lakukan observasi selama waktu tertentu
berdasarkan kondisi klinis pasien sesuai SPO Observasi
Pasien di Instalasi Gawat Darurat.

B. Skrining Pasien Tidak Gawat Darurat


1. Lakukan anamnesis singkat untuk menggali kebutuhan pasien.
2. Lakukan evaluasi visual untuk menilai keadaan umum pasien.
3. Lakukan pemeriksaan fisik sesuai keluhan dan gejala penyakit.
4. Tanyakan dan cermati hasil-hasil pemeriksaan yang sudah
ada, jika ada (fisik, psikologis dan pemeriksaan penunjang
sebelumnya).
5. Lakukan analisis hasil point 1 s/d 4 di atas dan tentukan apakah
pasien bisa diberikan pelayanan di RSUD Dr. R Soetijono atau
tidak.

6. Jika dari point 1 s/d 4 di atas belum bisa ditentukan apakah


pasien bisa dilayani di RSUD Dr R Soetijono atau tidak, maka
rencanakan pemeriksaan penunjang sesuai kondisi klinis
pasien.
7. Setelah hasil pemeriksaan penunjang tersedia, sampaikan hasil
pemeriksaan penunjang tersebut kepada DPJP (sesuai SPO
Komunikasi Efektif).
8. Tentukan apakah RSUD Dr R Soetijono dapat memberikan
pelayanan sesuai kebutuhan pasien tersebut atau tidak.
9. Jika pasien dapat dilayanan RSUD Dr R Soetijono, tentukan
prioritas kebutuhan pasien apakah berhubungan dengan
layanan preventif, kuratif, rehabilitatif, ataukah paliatif, lalu
arahkan perawatan pasien sesuai prioritas kebutuhan tersebut.
10. Jika RSUD Dr R Soetijono tidak bisa merawat pasien tersebut,
persiapkan untuk dilakukan transfer ke Rumah sakit lain yang
dapat memenuhi kebutuhan pasien tersebut sesuai SPO
Merujuk Pasien.

Anda mungkin juga menyukai