NARKOBA
DI SUSUN OLEH:
…………………………
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan anugerah ilmu pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul
“Narkoba” ini selesai tepat pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kesalahan ataupun kekurangan, baik itu dari segi penulisan, isi dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik maupun
saran yang membangun dari para pembaca.
Demikianlah pengantar ini kami sampaikan, dengan harapan semoga makalah ini
dapat diterima dan bermanfaat bagi para pembaca. Penulis mengucapkan terima
kasih atas waktu dan perhatian yang diberikan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pemahaman Mengenai Drug Abuse .............................................................. 3
2.2 Penggolongan NAPZA…............................................................................. .4
2.3 Faktor-faktor Penyebab Drug Abuse…… ..................................................... 6
2.4 Efek yang Ditimbulkan oleh Drug Abuse… ................................................. 7
2.5 Pencegahan…… ............................................................................................ 7
2.6 Peran Perencana Untuk Mengatasi Narkoba ................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Telah menjadi life style dalam masyarakat ketika individu mengalami masalah
atau stress kemudian lari pada penggunaan obat-obatan. Baik itu obat-obatan yang
hanya bersifat menyembuhkan sakit kepala maupun yang bersifat anti depresant
dan sebagainya. Hal ini sudah menjadi frame berpikir masyarakat kita yang telah
terkonstruk bahwa obat-obatan penenang dapat menghilangkan masalah
(mengurangi beban masalah). Pada kenyataannya, masyarakat yang menggunakan
obat psikotropik untuk kepentingan sendiri (non medical use) kebanyakan disertai
dengan munculnya masalah sosial, seperti tindakan kriminal dan kenakalan
remaja. Sejak dekade 1960an banyak remaja yang tergolong usia dewasa muda
menderita gangguan penggunaan zat. Mereka menggunakan zat bahan atau obat
psikoaktif dalam jumlah berlebihan sebagai respon mereka terhadap masalah yang
mereka hadapi. Tentu saja hal ini merugikan bagi individu yang menggunakan
obat-obatan untuk lari dari masalahnya. Penyalahgunaan obat penenang dapat
mengakibatkan overdosis, infeksi virus maupun bakteri juga dapat terjadi akibat
penyuntikan narkotika, termasuk human immunodeficiency virus (HIV)
1
2
1.3. Tujuan
1. Memaparkan dan menjelaskan informasi-informasi yang benar tentang
narkoba, terkait dengan definisi dan jenis-jenis NAPZA
2. Menjelaskan tentang faktor-faktor dan penyalahgunaan NAPZA
3. Memberikan gambaran tentang upaya pencegahan dan upaya
penanggulangan terhadap bahaya NAPZA
BAB II
PEMBAHASAN
Obat psikotropika adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf
pusat dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan prilaku. Obat ini
biasanya digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik. Obat narkotika adalah obat
yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat dan mempunyai efek utama
terhadap penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa sakit, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri. Obat ini biasanya digunakan untuk analgesik
(anti rasa sakit), antitusif (mengurangi batuk), antipasmodik (mengurangi rasa
mulas dan mual) dan pramedikasi anestesi dalam praktik kedokteran (Maslim R,
1999).
3
4
bahan psikoaktif meskipun hal tersebut akan membawa dampak merugikan bagi
psikologis, fisik, maupun sosial.
Ketika kecanduan ini terus diatasi dengan penggunaan obat, maka tubuh akan
mengalami toleransi, yaitu suatu keadaan dimana obat menghasilkan pengurangan
respon biologis maupun respon perilaku, sehingga untuk menghasilkan efek yang
sama, dibutuhkan dosis yang lebih besar daripada dosis awal yang pernah
diberikan.
b) Narkotika Golongan II :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan (Contoh : morfin,petidin)
c) Narkotika Golongan III :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan ketergantungan (Contoh : kodein).
Narkotika yang sering disalahgunakan adalah Narkotika Golongan I: (1)
Opiat : morfin, herion (putauw), petidin, candu, dan lain-lain (2) Ganja
atau kanabis, marihuana, hashis (3) Kokain, yaitu serbuk kokain, pasta
kokain, daun koka.
3. Penggolongan Psikotropika menurut UU No. 5 tahun 1995
a) PSIKOTROPIKA GOLONGAN I :
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi
amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. (Contoh : ekstasi,
shabu, LSD)
b) PSIKOTROPIKA GOLONGAN II :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam
terapi, dan/atau tujuan ilmu pengetahuan serta menpunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. (Contoh amfetamin,
metilfenidat atau ritalin)
c) PSIKOTROPIKA GOLONGAN III :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan (Contoh :
pentobarbital, Flunitrazepam).
d) PSIKOTROPIKA GOLONGAN IV :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
6
Solusi yang dapat dilakukan ketika ada anggota keluarga yang menggunakan
narkoba :
a. Berusaha tenang, kendalikan emosi, jangan marah dan tersinggung
b. Jangan tunda masalah, hadapi kenyataan, adakan dialog terbuka dengan
anak
c. Dengarkan anak, beri dorongan non verbal. Jangan memberi
ceramah/nasehat berlebih
d. Hargai kejujuran
e. Tingkatkan hubungan dalam keluarga, rencanakan membuat kegiatan
bersama-sama keluarga
f. Cari pertolongan, cari bantuan pihak ketiga yang paham dalam
menangani narkoba atau tenaga profesional, puskesmas, rumah sakit,
panti/tempat rehabilitasi.
lainnya pada kelompok belajar, kelompok olah raga, seni budaya, atau
kelompok usaha. Pelaku program yang sebenarnya paling tepat adalah
lembaga-lembaga masyarakat yang difasilitasi dan diawasi oleh
pemerintah.
2. Preventif
Program promotif ini disebut juga sebagai program pencegahan dimana
program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang sama sekali belum
pernah mengenal narkoba agar mereka mengetahui tentang seluk beluk
narkoba sehingga mereka menjadi tidak tertarik untuk
menyalahgunakannya. Program ini selain dilakukan oleh pemerintah,
juga sangat efektif apabila dibantu oleh sebuah instansi dan institusi lain
termasuk lembaga-lembaga profesional terkait, lembaga swadaya
masyarakat, perkumpulan, organisasi masyarakat dan lainnya. Bentuk
dan agenda kegiatan dalam program preventif ini:
a. Kampanye anti penyalahgunaan narkoba
Program pemberian informasi satu arah dari pembicara kepada
pendengar tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Kampanye ini
hanya memberikan informasi saja kepada para pendengarnya, tanpa
disertai sesi tanya jawab. Biasanya yang dipaparkan oleh pembicara
hanyalah garis besarnya saja dan bersifat informasi umum.Informasi
ini biasa disampaikan oleh para tokoh asyarakat.Kampanye ini juga
dapat dilakukan melalui spanduk poster atau baliho.Pesan yang ingin
disampaikan hanyalah sebatas arahan agar menjauhi penyalahgunan
narkoba tanpa merinci lebih dala mengenai narkoba.
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan
syaraf. Dengan demikian penggunaan drugs dapat mengakibatkan
kepribadian seorang individu berubah menjadi semakin buruk.
2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak
norma dan ketrentaman umum.
3) Menimbulkan dampak negative yang berpengaruh terhadap tubuh
individu baik scara fisik maupun secara mental.
4) Dengan demikian drug abuse merupakan salah satu bentuk patologi
social.
5) Disamping itu, penanganannya dapat dimulai dari lingkungan keluarga
dengan pemberian dukungan dan juga menjalani rehabilitasi di tempat
rehabilitasi yang diyakini berkualitas baik.
3.2. Saran
1) Bagi para keluarga, agar dapat menjalin relasi yang dekat dengan setiap
angota keluarga, terutama anak-anak pada usia remaja dan dewasa awal.
Hal ini dilakukan agar dalam keluarga tercipta komunikasi yang baik,
sehingga ketika salah satu anggota memiliki suatu masalah, maka tidak
mencari tempat pelarian yang salah juga.
2) Bagi anak remaja/dewasa , agar dapat menjaga pergaulan. Hindarilah
pergaulan yang akan merumuskan ke hal-hal negative yang salah satunya
adalah penggunaan obat-obatan terlarang.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
http://organisasi.org/akibat-dampak-langsung-dan-tidak-langsung-
penyalahgunaan-narkoba-pada-kehidupan-kesehatan-manusia