Anda di halaman 1dari 69

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut definisiWorld Healt Organitation(WHO) “kematian maternal

ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah

berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan

dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan”.Angka

kematian umumnya mempunyai dua sebab pokok yaitu masih kurangnya

pengetahuan mengenai sebab penanggulangan komplikasi dalam

kehamilan, persalinan serta nifas dan kurangnya pengertian dan

pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. (Prawirohardjo, 2014)

Sebab-sebab penting kematian maternal secara rinci adalah sepsis

puerperalis disebabkan infeksi pada wanita bersalin. Perdarahan, seperti

perdarahan antepartum (plasenta previa dan solusio plasenta) dan

perdarahan postpartum (retensio plasenta, atonia uteri, trauma kelahiran).

Gestosis seperti preeklampsia, eklampsia dan kelainan dalam kehamilan

yang berdasarkan hipertensi menahun, penyakit ginjal dan sebagainya.

(Prawirohardjo, 2014)

Sedangkan angka kematian bayi (infant mortality rate) yakni angka

kematian bayi sampai umur 1 tahun. Di negara-negara maju kematian

1
2

perinatal ini mencapai angka di bawah 25 per 1.000. Prematuritas

memegang penting dalam hal ini. Selanjutnya tidak jarang bersama-sama

dengan prematuritas terdapat faktor-faktor lain, seperti kelainan

kongenital, asfiksia neonatorum, perlukaan kelahiran dan lain-lain.

(Prawirohardjo, 2014)

Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017 menyatakan bahwa Keberhasilan

upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator Angka

Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa

kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan,

persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab

lain seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup.

Dengan upaya kesehatan anak antara lain diharapkan mampu menurunkan

angka kematian anak. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan

anak yakni Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi

(AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA). Angka kematian anak dari

tahun ke tahun menunjukkan penurunan. Hasil Survei Demografi dan

Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 menunjukkan AKN sebesar 15

per 1.000 kelahiran hidup, AKB 24 per 1.000 kelahiran hidup, dan

AKABA 32 per 1.000 kelahiran hidup.

Kematian bayi (AKB) terjadi pada masa bayi perinatal (0-6 hari), diikuti

kematian pada masa bayi neonatal (7 – 28 hari) dan masa bayi ( >28 hari -
3

< 1tahun). Penyebab kematian bayi perinatal Provinsi Lampung tahun

2015 disebabkan karena asfiksia sebesar 37,14% dan kematian neonatal

terbesar disebabkan BBLR sebesar 28,18% (Profil Kesehatan Profinsi

Lampung, 2015).

Berdasarkan data Profil Kesehatan Profinsi Lampung, 2015 diketahui

penyebab kasus kematian ibu (AKI) diProvinsi lampung tahun 2015

disebabkan oleh perdarahan sebanyak 46 kasus, hipertensi sebanyak 35

kasus, infeksi sebanyak 7 kasus, ganguan sistem peredaran darah sebanyak

10 kasus, gangguan metabolik sebanyak 3 kasus dan lain-lain sebanyak 48

kasus.

Bidan merupakan penyedia utama dalam asuhan pada wanita sebagian

besar negara di dunia. Sesuai filosofi bidan, asuhan berpusat pada wanita

(women-centered care) pada pelayanan kesehatan primer yang bergantung

pada hubungan antara bidan dan wanita selama daur kehidupan. Model

asuhan bidan merupakan normalitas, asuhan berkesinambungan

(continuity of care), dan dirawat oleh bidan yang telah dikenal dan

dipercaya selama persalinan. Continuity of care memastikan ibu dan bayi

mendapatkan asuhan yang terbaik dari bidan pada seluruh periode

kehamilan dan melahirkan. (Astuti, dkk, 2017).


4

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk memberikan Asuhan

Kebidanan Berkelanjutan pada Ny. A di BPM FENNI SILVIA, S.ST

Bandar Lampung.

1.2 Pembatasan Masalah

Berdasarkan ruang lingkup, sasaran pelayanan bidan meliputi asuhan

kebidanan fisiologis pada Kehamilan trimester III, Persalinan, Nifas,

BBL, dan KB.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan secara berkelanjutan pada Kehamilan ,

Persalinan, Nifas, (Bayi Baru Lahir) BBL, dan Keluarga Berencana (KB)

terhadap Ny.A dengan pendekatan pola pikir manajemen varney dan

pendokumentasian SOAP di BPM Fenni Silvia S.ST,Bandar Lampung

Tahun 2020.

1.3.2 Tujuan khusus

1.3.2.1 Mampu melaksanakan pengkajian pada Ny. A yang terdiri dari identitas

klien, anamnesa dan pemeriksaan fisik pada ibu hamil, persalinan, nifas,

BBL, dan KB di BPM Fenni Silvia S.ST, Bandar Lampung Tahun 2020.

1.3.2.2 Mampu menegakkan diagnose masalah dan kebutuhan pada Ny. A dalam

masa kehamilan, persalinan, nifas, BBL, dan KB di BPM Fenni Silvia

S.ST, Bandar Lampung Tahun 2020.


5

1.3.2.3 Mampu merencanakan asuhan kebidanan secara continue dan

berkesinambungan (continuity of care) pada Ny. A kehamilan,

persalinan, nifas, BBL, dan KB di BPM Fni Silvia S.ST, Bandar

Lampung Tahun 2020.

1.3.2.4 Mampu melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan

pada Ny. A dalam masa kehamilan, persalinan, nifas, BBL, dan KB di

BPM Fenni Silvia S.ST, Bandar Lampung Tahun 2020.

1.3.2.5 Mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan

pada Ny. A dalam masa kehamilan, persalinan, nifas, BBL, dan KB di

BPM Fenni Silvia S.ST, Bandar Lampung Tahun 2020.

1.4 Ruang Lingkup

1.4.1 Sasaran

Sasaran asuhan kebidanan secara berkelanjutan ditujukan pada Ny. A di

BPM Fenni Silvia S.ST, Bandar Lampung tahun 2020.

1.4.2 Waktu

Waktu kegiatan ini dilaksanakan tanggal januari s/d juli 2020.

1.4.3 Tempat

Lokasi yang dipilih untuk memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ny.A di

BPM Fenni Silvia S.ST, Bandar Lampung tahun 2020.


6

1.5 Manfaat

1.5.1 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai metode penilaian pada mahasiswi dalam melaksanakan tugasnya

dalam menyusun Laporan Tugas Akhir, mendidik dan membimbing

mahasiswa agar lebih terampil dan professional dalam memberikan asuhan

kebidanan.

1.5.2 Bagi Lahan Praktik

Sebagai bahan masukan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan

kebidanan melalui pendekatan menejemen kebidanan secara Continuity of

Care pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB.

1.5.3 Bagi Peneliti

Di harapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis dan dapat menggali

wawasan serta mampu menerapkan ilmu yang telah di dapatkan tentang

penatalaksanaan asuhan kebidanan berdasarkan Continuity of Care

sehingga dapat merencanakan dan melakukan asuhan secara berkelanjutan

dan dapat memecahkan permasalahan serta mengevaluasi hasil asuhan

yang telah diberikan.


7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KEHAMILAN

2.1.1 Pengertian

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

Bila dihitung dai saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal

akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan

menurut kalender internasional. Lamanya hamil normal adalah 280 hari

(40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan kedua dari bulan yaitu triwulan

pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan

keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9

bulan.(Prawirohardjo, 2014).

Setiap kehamilan merupakan proses alamiah, bila tidak dikelola dengan

baik akan memberikan komplilasi pada ibu dan janin dalam keadaan

sehat dan aman. Filosofi adalah pernyataan mengenai keyakinan dan

nilai/value yang dimiliki yang berpengaruh terhadap perilaku

seseorang/kelompok. Filosofi asuhan kehamilan menggambarkan

keyakinan yang dianut oleh bidan dan dijadikan sebagai panduan yang

diyakini dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien selama masa

kehamilan. (Elisabeth :2017)

7
8

2.1.2 Tanda-tanda Kehamilan

1. Tanda pasti kehamilan

a. Terasa gerakan janin dalam rahim

b. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)

2. Pada pemeriksaan USG di lihat yaitu bagian-bagian janin (kepala dan

bokong) serta bagian keci janin (lengan dan kaki) dapat di raba pada usia

kehamilan tua (trimester III).

Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya kerangka janin (>16 minggu)

(Elisabeth.2017).

3. Tanda tidak pasti kehamilan

a. Rahim membesar terjadi akibat pembesaran uterus.terjadi pada bulan

keempat kehamilan.

b. Tanda hegar, yaitu isthmus dan segmen bawah rahim, menjadi lembut

pada perabaan

c. Tanda goodel pelunakan servik

d. Tanda Chadwick, yaitu warna keunguan pada vulva, serviks, vagina,

dan portio

e. Tanda Piskacek, yaitu pembesaran uterus yg tidak simetris terjadi

karena ovum berimplementasi pada daerah yg dekat dengan kornu

sehingga daerah tersebut berkembang lebih

f. Braxton hicks, yaitu bila uterus dirangsang (distimulasi dengan diraba)

akan mudah berkontaksi


9

g. Ballottement positif dilakukan pemeriksaan palpasi di perut ibu dengan

cara menggoyang-goyangkan di salah satu sisi, maka akan terasa

“pantulan” disisi yang lain

h. Tes urine kehamilan (tes HCG) positif yaitu Tes urine dilaksanakan

minimal satu minggu setelah terjadi pembuahan. Tujuan dari

pemeriksaan ini adalah mengetahui kadar hormon gonodotropin dalam

urine. Kadar yang melebihi ambang normal, mengindikasikan bahwa

wanita mengalami kehamilan.(Elisabeth .2017)

4. Tanda Dugaan Kehamilan

a. Amenore/tidak mengalami menstruasi sesuai siklus (terlambat haid)

b. Nausea, dan emesis(mual dan muntah)

c. ngidam

d. syncope(pingsan)

e. kelelahan

f. payudara tegang

g. Miksing/sering buang air kecil

h. Obstipasiatau konstipasi

i. Hiperpigmentasi : striae, cloasma, linea nigra

j. Epulis atau bengkak pada gusi

k. Varises (Elisabeth.2017)
10

2.1.3 Perubahan Fisiologis kehamilan

Perubahan anatomi dan fisiologi pada perempuan hamil sebagian besar

sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama

kehamilan. Kebanyakan perubahan ini merupakan respons terhadap janin.

Satu hal yang menakjubkan adalah bahwa hampir semua perubahan ini

akan kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan

menyusui selesai (Prawirohardjo, 2014).

a. Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan

melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) samai persalinan.

Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah

besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti

keaadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada

perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram dan kapasitas

10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi

suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan

amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5

liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau lebih dengan berat rata-rata

1100 gram (Prawirohardjo, 2014).


11

Tabel 2.1
TFU menurut penambahan pertiga jari

Usia kehamilan Tinggi fundus uteri


(minggu) (TFU)
12 3 jari diatas simfisis
16 Pertengahan pusat-simfisis
20 3 jari dibawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat- prosesus xiphoideus (px)
36 3 jari dibawah prosesus xiphoideus (px)
40 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px)
Sumber : Hanifah, Prawirodihardjo, 2014

b. Servik

Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan

kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan

terjadinya edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya

hipertrofi dan hiperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks.servik hanya

memiliki 10-15% otot polos. (Prawirohardjo, 2014).

servik manusia merupakan organ yang komplek dan heterogen yang

mengalami perubahan yang luar biasa selama kehamilan.servik

bersifat seperti katup yang bertanggung jawab menjaga janin di dalam

uterus sampai ahir kehamilan. (Prawirohardjo, 2014).

c. Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan foliket

baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di

ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6 -7 minggu

awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil


12

progesteron dalam jumlah yang relatif minimal. Relaksin, suatu

hormone protein yang memiliki struktur mirip dengan insulin dan

disekresikan oleh korpus luteum, desidua, plasenta dan hati.

(Prawirohardjo, 2014).

d. Vagina dan Perineum

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat

jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada

vagina akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda

Chadwick.perubahan ini meliputi penipisan mukosadan hilangnya

sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos.dinding

vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan

untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan

meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat dan

hipertrofi sel otot polos. (Prawirohardjo, 2014).

e. Kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi

kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah

payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama striae

gravidarum. Pada multipara selain strie kemerahan itu seringkali

ditemukan garis bewarna perak yang merupakan sikatrik dari strie

sebelumnya. Pada banyak perempuan kulit digaris pertengahan

perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang di

sebut dengan linea nigra. (Prawirohardjo, 2014).


13

f. Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya

menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan lebih

bertambah ukurannya dan vena-vena di bawah kulit akan lebih

terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak.

Setelah bulan pertama suatu cairan berwarna kekuningan yang disebut

kolostrum dapat keluar. Kolustrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar

asinus yang mulai bersekrasi. (Prawirohardjo, 2014).

g. Perubahan Metabolik

Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal

dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan

ekstraselular. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan

bertambah 12,5 kg (Prawirohardjo, 2014).

Table 2.2
Rekomendasi penambahan berat badan selama
kehamilan berdasarkan indeks masa tubuh
Kategori IMT Rekomendasi (kg)
Rendah <19,8 12,5 – 18
Normal 19,8 – 26 11,5 – 16
Tinggi 26 – 29 7 – 11,5
Obesitas > 29 ≥7
Gemeli 16 – 20,5

Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik

dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg,

sementara pada perempuan dengan kurang atau berlebih dianjurkan


14

menambah berat badan per minggu masing-masing sebesar 0,5 kg dan

0,3 kg.(prawirodihardjo.2014)

h. Sistem Kardiovaskuler

Sejak pertengahan kehamilan pembesaran uterus akan menekan vena

kava inferior dan aorta bawah ketika berada dalam posisi terlentang.

Penekanan ini akan mengurangi darah balik vena ke jantung.

Akibatnya, terjadinya penurunan preload dan cardiac output sehingga

akan menyebabkan terjadinya hipotensi arterial yang dikenal dengan

sindrom hipotensi supine dan pada keadaan yang cukup berat akan

mengakibatkan ibu kehilangan kesadaran.penekanan pada aorta ini

juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke ginjal.

(Prawirohardjo. 2014).

Selama trimester terakhir posisi terlentang akan membuat fungsi ginjal

menurun jika dibandingkan posisi miring. Karena alasan inilah tidak

dianjurkan ibu hamil dalam posisi terlentang pada akhir kehamilan

(Prawirohardjo, 2014).

i. Sistem Respirasi

Frekuensi pernapasan hanya mengalami sedikit perubahan selama

kehamilan, tetapi volume tidal, volume ventilasi per menit dan

pengambilan oksigen per menit akan bertambah secara signifikan pada

kehamilan lanjut. Perubahan ini akan mencapai puncaknya pada

minggu ke 37 dan akan kembali hampir seperti sedia kala dalam 24

minggu setelah persalinan (Prawirohardjo, 2014).


15

j. Traktus Digestivus

Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung dan usus akan

tergeser. Demikian juga dengan yang lainnya seperti apendiks yang

akan bgeser ke arah atas dan lateral (Prawirohardjo, 2014).

Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot

polos pada traktus digestivus dan penurunan sekresi asam hidroklorid

dan petindi lambung sehingga akan menimbulkan gejala berupa

pyrosis (heartburn) yang disebabkan oleh refluks asam lambung ke

esofagus bewah sebagai akibat perubahan posisi lambung dan

menurunnya tonus sfingter esofagus bagia bawah. Mual terjadi akibat

penurunan asam hidroklorid dan penuruna motilitas, serta konstipasi

sebagai akibat penurunan motilitas usus besar. Gusi juga akan menjadi

lebih hiperemis dan lunak sehingga dengan trauma sedang saja dapat

mengalami perdarahan. (Prawirohardjo, 2014).

k. Traktus Urinarius

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemil akan tertekan

oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering

berkemih. Keadaan ini akan menghilang dengan makin tuanya

kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir

kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul,

keluhan itu akan timbul kembali (Prawirohardjo, 2014).


16

l. Sistem Endokrin

Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar. Pada

perempuan yang mengalami hipofisektomi dapat berjalan dengan

lancar. Hormon prolaktin akan meningkat 10 x lipat pada saat

kehamilan aterm. Sebaliknya, setelah persalinan konsentrasinya pada

plasenta akan menurun. Hal ini juga ditemukan pada ibu-ibu yang

menyusui (Prawirohardjo, 2014).

m. Sistem Muskuloskeletal

Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada

kehamilan. Akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi

anterior, lordosis menggeser pusat daya barat ke belakang ke arah dua

tungkai. Sendi sakroilliaka, sakrokoksigis dan pubis akan meningkat

mobilitasnya, yang diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas

tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya

menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah punggung

terutama pada ahir kehamilan (Prawirohardjo, 2014).

2.1.4 Perubahan Psikologis Kehamilan

1. Perubahan psikologis trimester I

a. Ibu merasa membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,

penolakan, kecemasan, dan kesedihan.

b. Ibu mencari tahu secara aktif apakah ibu memang benar-benar

hamil dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnyadan


17

seringkali memberitahukan orang lain tentang apa yang

dirahasiakannya.

c. Hasrat melakukan seksual berbeda-beda pada setiap wanita.

d. Sedangkan bagi suami sebagai calon ayahakan timbul

kebanggaan,tetapi bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan

untuk mencari nafkah bagi keluarga.(Elisabeth.2017)

2. Perubahan psikologis trimester II

1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone

yang tinggi.

2. Rasa tidak nyaman akibat kehamilannya sudah mulai berkurang.

3. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan ibu

sebagai beban.

4. Ibu sudah dapat menerima kehamilannya dan dapat dimulai

menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.

5. Ibu merasakan gerakkan anak.

6. Ibu mulai merasakan kehadiran bayinya

Ibu merasa terlepas dari ketidak nyamanan dan kekhawatiran. Dan

Libido mengingkat.( Menurut Marjati.2011 Di Dalam Buku

Elisabeth.2017:73).

3. Perubahan psikologis trimester III

1. Sakit punggung disebabkan karena meningkatnya beban berat yang

ibu bawa yaitu bayi dalam kandungan.


18

2. Ibu mengalami susah bernafas dikarenakan tekanan bayi yang

berada di bawah diafragma menekan paru ibu,tetapi jika kepala bayi

sudah turun kerongga panggul biasanya pada 2-3 minggu sebelum

persalinan maka ibu akan merasa lega dan bernafas lebih mudah.

3. Sering buang air kecil,pembesaran rahim,dan penurunan bayi ke

PAP membuat tekanan pada kandung kemih ibu.

4. Kontaksi perut, brackton-hicks kontraksi palsu berupa rasa sakit

yang ringan, tidak teratur dan kadanng hilang bila duduk atau

istirahat

5. Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal.cairan

biasanya jernih,pada awal kehimalan biasanya agak kental dan pada

persalinan lebih cair. (Elisabeth.2017)

2.1.5 Kebutuhan Ibu Hamil

Edukasi kesehatan bagi ibu hamil, tidak semua ibu hamil dan keluarganya

mendapat pendidikan dan konseling kesehatan yang memadai tentang

kesehatan reproduksi, terutama tentang kehamilan dan upaya untuk

menjaga agar kehamilan tetap sehat dan berkualitas. Kunjungan antenatal

member kesempatan bagi petugas kesehatan untuk memberikan informasi

kesehatan esensial bagi ibu hamil dan keluarganya termasuk rencana

persalinan dan cara merawat bayi. Beberapa informasi penting tersebut

adalah sebagai berikut (Prawirohardjo 2014).

1. Nutrisi yang adekuat


19

a. Kalori

Jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap harinya

adalah 2.500 kalori. Jumlah kalori yang berlebih dapat

menyebabkan obesitas dan hal ini merupakan factor predisposisi

untuk terjadinya preeklamsia. Jumlah pertambahan berat badan

sebaiknya tidak melebihi 10-12 kg selama hamil.

(prawirodihardjo.2014)

Pada kehamilan trimester III kebutuhan kalori selama kehamilan

adalah sekitar 70.000 – 80.000 kilo kalori (kkal), dengan

pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini

0diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu,

tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285 –

300 kkal.

Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan

plasenta dan menambah volume darah serta ciran amnion

(ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu

untuk keperluan melahirkan dan menyusui.

b. Protein

Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram per

hari. Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari tumbuh-

tumbuhan (kacang-kacangan) atau hewan (ikan, ayam, keju, susu

dan telur). Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran

premature, anemia dan edema.(prawirodiharjo.2014).


20

c. Kalsium

Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari. Kalsium

dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama pengembangan otot

dan rangka. Sumber kalsium yang mudah diperoleh adalah susu,

keju, yogurt dan kalsium karbonat. Defisiensi kalsium dapat

menyebabkan riketsia pada bayi atau osteomalasia pada ibu.

(prawirodiharddjo.2014).

d. Zat besi

Metabolism yang tinggi pada ibu hamil memerlukan kecukupan

oksigenasi jaringan yang diperoleh dari pengikatan dan

pengantaran oksigen melalui hemoglobin didalam sel-sel darah

merah. Untuk menjaga konsentrasi haemoglobin yang normal,

diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30mg/hari

terutama setelah trimester kedua. Bila tidak ditemukan anemia

pemberian besi perminggu cukup adekuat. Zat besi yang diberikan

dapat berupa ferrous gluconate, ferrous fumarate atau ferrous

sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan

anemia defisiensi zat besi.(pawirodihardjo.2014).

e. Asam folat

Selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat

bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu

hamil adalah 400 mikrogram per hari. Kekurangan asam folatdapat


21

menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil (Prawirohardjo

2014).

2. Perawatan Payudara

Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat

segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan. Pengurutan

payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus

laktiferus, sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan benar karena

pengurutan yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim

sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin

menggunakan uteretonika. Basuhan lembut setiap hari pada aerola dan

putting susu akan mengurangi retak dan lecet pada area tersebut. Untuk

sekresi yang mongering pada putting susu, lakukan pembersihan

dengan menggunakan campuran gliserin dan alcohol. Karena payudara

menegang , sensitive dan menjadi lebih berat, maka sebaiknya

menggunakan penopang payudara yang sesuai (brassiere).

(Prawirohardjo.2014).

3. Perawatan Gigi

Paling tidak dibutuhkan 2 kali pemeriksaan gigi selama kehamilan,

yaitu pada trimester pertama dan ketiga. Penjadwalan untuk trimester

pertama terkait dengan hiperemesis dan ptialisme (produksi liur yang

berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu terjaga.

Sementara itu pada trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan

kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah


22

terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan

untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat

rentan terhadap terjadinya carries dan gingivitis (Praworohardjo 2014).

4. Imunisasi TT

Tabel 2.3
Imunisasi TT
Lama tahun
Antige Interval
Perlindunga Perlindung
n (Selang Waktu Minimal)
n an
Pada kunjungan antenatal
TT 1 - 80
pertama

TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun* 95


TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 99
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99
25tahun/
TT 5 1 tahun setelah TT 4 seumur -
hidup
Keterangan :

*artinya apabila dalam waktu 3 tahun wanita tersebut melahirkan,

maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari tetanus

neonatorum(Sulistyawati, 2012:121).

5. Kebersihan Tubuh dan Pakaian

Kebersihan harus terjaga selama kehamilan. Perubahan anatomic pada

perut, area genitalia/lipat paha dan payudara menyebabkan lipatan-

lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah terinventasi oleh

mikroorganisme. Sebaiknya gunakan pancuran atau gayung pada

mandi, tidak dianjurkan berendam dalam bathub dan melakukan

vaginal douche. Gunakan pakaian yang longgar, bersih dan nyaman dan
23

hindarkan sepatu bertongkat tinggi (high heels) dan alas kaki yang

keras (tidak elastic) serta korset penahan perut.

Lakukan gerakan tubuh ringan, misalnya berjalan kaki, terutama pada

pagi hari, jangan melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat dan

hindarkan kerja fisik yang dapat menimbulkan kelelahan yang

berlebihan. Beristirahat cukup, minimal 8 jam pada malam hari dan 2

jam di siang hari. Ibu tidak dianjurkan untuk melakukan kebiasaan

merokok selama hamil karena dapat menimbulkan vasospasme yang

berakibat anoksi janin, berat janin lahir rendah (BBLR), prematuritas,

kelainan congenital dan solusio plasenta (Prawirohardjo 2014).

2.1.6 Tujuan Antenatal

Tujuan asuhan antenatal yaitu :

1. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu, dan

tumbuh kembang janin

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta

sosial ibu dan bayi

3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau implikasi yang

mungkin terjadi selama hamil,termasuk riwayat penyakit secara

umum,kebidanan dan pembedahan

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,

ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin


24

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian

ASI ekslusif

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. (Elisabeth.2017)

2.1.7 Jadwal Pemeriksaan Antenal Care

1. Pemeriksaan pertama

Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat

haid. (Elisabeth.2017)

2. Pemeriksaan ulang

a. Setiap bulan sampai umur kehamilan 6-7 bulan

b. aSetiap 2 minggu sampai umur kehamilan 7-8 bulan

c. Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi

persalinan. (Elisabeth.2017)

3. Menurut (mufdillah,2009 di dalam buku Elisabeth.2017:75)

Prekuensi pelayanan antenatal oleh WHO di tetapkan 4 kali

kunjungan ibu hamil dalam pelayanan antenatal,selama kehamilan

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. 1 kali pada trimester pertama ( K1)

b. 1 kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga

(K4)
25

2.1.8 Ketidak Nyamanan Pada Kehamilan

Dalam proses kehamilan terjadi perubahan system dalam tubuh ibu yang

semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun psikologis

(Sulistyawati, 2012).

Beberapa ketidaknyamanan dan cara mengatasinya adalah sebgai berikut :

Tabel 2.4

Ketidaknyamanan Masa Kehamilan dan Cara Mengatasinya


No Ketidaknyamanan Cara Mengatasi
1 Sering buang air kecil a. Penjelasan tentang sebab terjadinya.
Trimester I dan III b. Kosongkan saat ada dorongan untuk
kencing.
c. Perbanyak minum pada siang hari.
d. Jangan kurangi minum untuk mencegah
nokturia, kecuali jika nokturia sangat
mengganggu tidur dimalam hari.
e. Batasi minum kopi, teh, dan soda.
f. Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran
kemih dengan menjaga posisi tidur, yaitu
dengan berbaring miring kiri dan kaki
ditinggikan untuk mencegah diuresis.
2 Kram pada kaki setelah a. Kurangi konsumsi susu (kandungan
usia kehamilan 24 fosfornya tinggi).
minggu b. Latihan dorsofleksi pada kaki dan
meregangkan otot yang terkena.
c. Gunakan penghangat untuk otot.
3 Sakit punggung atas dan a. Gunakan posisi tubuh yang baik.
bawah b. Gunakan bra yang menopang dengan
ukuran yang tepat.
c. Gunakan kasur yang keras.
d. Gunakan bantal ketika tidur untuk
26

meluruskan punggung.
4 Varises pada kaki. a. Tinggikan kaki sewaktu berbaring.
Trimester II dan III b. Jaga agar kaki tidak bersilangan.
c. Hindari berdiri atau duduk terlalu lama.
d. Senam untuk melancarkan peredaran
darah.
e. Hindari pakaian atau korset yang ketat.
5 Mual dan muntah. a. Hindari bau atau faktor penyebabnya.
Trimester I b. Makan biskuit kering atau roti bakar
sesaat sebelum bangun dari tempat
tidurdi pagi hari.
c. Makan sedikit tapi sering.
d. Duduk tegak setiap kali selesai makan.
e. Hindari makanan yang berminyakdan
berbumbu.
f. Makan makanan kering diantara waktu
makan.
g. Minum minuman berkarbonat.
h. Bangun dari tidur secara perlahan.
i. Hindari menggosok gigi setelah makan.
j. Minum teh herbal.
k. Istirahat sesuai kebutuhan.
6 Pusing/sinkop. a. Bangun secara perlahan dari posisi
Trimester II dan III istirahat.
b. Hindari berdiri terlalu lama dalam
lingkungan yang hangat dan sesak.
c. Hindari berbaring dalam posisi
terlentang.

7 Perut kembung. a. Hindari makanan yang mengandung gas.


Trimester II dan III b. Mengunyah makanan secara sempurna.
c. Lakukan senam secara teratur.
27

d. Pertahankan saat buang air besar yang


teratur.
8 Berdebar-debar (palpitasi a. Jelaskan bahwa hal ini normal
jantung)Mulai akhir padakehamilan.
trimester I
9 Nyeri ligamentum a. Berikan penjelasan mengenai penyebab
rotundum. Trimester II nyeri.
dan III b. Tekuk lutut ke arah abdomen.
c. Mandi air hangat.
d. Gunakan bantalan pemanas pada area
yang terasa sakit hanya jika terdapat
kontraindikasi.
e. Gunakan sebuah bantal untuk menopang
uterus.
10 Napas sesak. a. Jelaskan penyebab fisiologinya.
Trimester II dan III b. Merentangkan tangan diatas kepala serta
menarik napas panjang.

11 Mengidam (pica). a. Tidak perlu dikhawatirkan selama diet


Trimester I memenuhi kebutuhannya.
b. Jelaskan tentang bahaya makanan yang
tidak bisa diterima, mencakup gizi yang
diperlukan serta memuaskan rasa
mengidam atau kesukaran menurut
kultur.
12 Sembelit. a. Tingkatkan diet asupan cairan
Trimester II dan III b. Minuman cairan dingin atau hangat,
terutama saat perut kosong.
c. Istirahat cukup.
d. Senam hamil.
e. Membiasakan buang air besar secara
teratur.
f. Buang air besar segera setelah ada
28

dorongan.
13 Keringat bertambah. a. Pakailah pakaian yang tipis dan longgar.
Secara perlahan terus b. Tingkatkan asupan cairan.
meningkat sampai akhir c. Mandi secara teratur.
kehamilan.
14 Keputihan. a. Tingkatkan kebersihan dengan mandi
Terjadi di trimester I, II, tiap hari.
dan III b. Memakai pakaian dalam dari bahan
katun dan mudah menyerap.
c. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan
makan buah dan sayur.
15 Kelelahan / fatigue. a. Yakinkan bahwa ini normal pada awal
Pada trimester I kehamilan.
b. Dorong ibu untuk sering beristirahat.
c. Hindari istirahat yang berlebihan.
16 Hemoroid . a. Hindari konstipasi.
Timbul trimester II dan b. Makan makanan yang berserat dan
III banyak minum.
c. Gunakan kompres es atau air hangat.
17 Striae gravidarum. a. Gunakan emolien topikal atau
Tampak jelas pada bulan antipruritik jika ada indikasinya.
ke II dan III b. Gunakan baju longgar yang dapat
menopang payudara dan abdomen.
Sumber : Ari Sulistyawati, 2012:124, Asuhan Kebidanan pada masa
Kehamilan
2.1.9 Tanda Bahaya Kehamilan

Beberapa tanda bahaya yang penting untuk disampaikan kepada pasien

dan keluarga adalah sebagai berikut :

a. Perdarahan pervaginam

Perdarahan pada awal masa kehamilan yaitu perdarahan yang terjadi

pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu perdarahan pervaginam


29

di katakana tidak normal bila ada tanda-tanda berikut:

 Keluar darah merah

 Perdarahan yang banyak

 Perdarahan dengan nyeri

Perdarahan pada masa kehamilan lanjut yaitu perdarahan yang

terjadi pada kehamilan setelah 22 minggu sampai belum persalinan

Perdarahan tidak normal bila terdapat tanda-tan berikut:

 Keluar darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan

 Perdarahan banyak kadang-kadang / tidak terus menerus

 Perdarahan disertai rasa nyeri

Perdarahan macam ini bisa berarti plasenta previa, solusio

plasent,dan rupture uteri.selain itu perlu dicurigai adanya

gangguan pembekuan darah. (Tri sunarsih & Vivian

Nanny.2012:135)

b. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala yang hebat dapat terjadi selama kehamilan dan sering

kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam

kehamilan.sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang

serius sebagai berikut:

 Sakit kepala yang hebat

 Sakit kepala yang menetap

 Sakit kepala yang tidak hilang dengan istirahat


30

Sakit kepala dalam kehamilan biasanya gejala dari preeklamsia.

(Tri sunarsih & Vivian Nanny.2012:136)

c. Penglihatan kabur

Penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan.masalah visual

yang mengidentifikasi keadaan yang engancam jiwa adalah

perubahan visual mendadak misalnya penglihatan kabur atau

berbayang,melihat bintik-binti,dan berkunang-kunang.selain itu

adanya skotoma, diplopia, dan ambiliopia merupakan tanda-tanda

yang menunjukan adanya preeklamsi berat yang merah pada

eklamsia.perubahan penglihatan ini mungkin juga di sertai dengan

sakit kepala yang hebat.

(Tri sunarsih & Vivian Nanny.2012:137)

d. Bengkak pada muka dan tangan

Edema adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan

didalam jaringan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan

berat badan serta pembekakan kaki ,jari tangan, dan muka.edema

pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa

sehingga tidak seberapa penting untuk penentuan diagnosis

preeklamsi.( tri sunarsih&Vivian nany.2012:138).

e. Nyeri perut yang hebat

Nyeri pada perut yang mungkin menunjukkan masalah yang

mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri perut yang menetapdan

tidak hilang setelah istirahat.hal ini biasanya apendisitis, kehamilan


31

ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan pretem,

abrupsio plasenta, dan infeksi saluran kemih.( tri sunarsih&Vivian

nany.2012).

f. Gerakan bayi yang berkurang

Gerakan janin adalah suatu hal yang biasa terjadi pada kehamilan

yaitu pada usia kehamilan 20-24 minggu.ibu mulai merasakan

gerakan janinnya selama bulan ke-5 atau ke-6 dan ada juga beberapa

ibu yang dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal.( tri sunarsih

& Vivian nany.2012)

Data objektif dari ibu hamil yang harus dikumpulkan meliputi :

1. Pemeriksaan fisik ibu hamil

a. Keadaan umum meliputi : tingkat energi, keadaan emosi, Tinggi

Badan dan Berat Badan

b. Tanda-tanda vital : tekanan darah, suhu badan, frekuensi denyut

nadi dan pernapasan

c. Kepala dan leher meliputi : edema pada wajah,ikterus pada

mata,bibir pucat,leher meliputi pembengkakan saluran limfe,atau

pembengkakan tiroid.

d. Tangan dan kaki meliputi : edema di jari tangan, kuku jari

pucat, varices vena, reflek-reflek.

e. Payudara meliputi : ukuran dan kesimetrisan, putting

payudara : menonjol atau masuk, keluarnya kolostrum atau cairan

lain, retaksi dan dipling, massa, nodul aksila.


32

f. Abdomen meliputi : luka bekas operasi, tinggi fundus

uteri (jika > 12 minggu), letak, presentasi, posisi, dan penurunan

kepala (kalau > 36 minggu),

Inspeksi : membesar atau tidak (pada kehamilan muda pembesaran

abdomen mungkin belum nyata.

Palpasi : tentukan tinggi fundus uteri dapat diukur dengan pita ukur

sentimeter (jarak antara fundus uteri dengan tepi atas simfisis os

pubis)

Pemeriksaan palpasi Leopold dilakukan dengan cara sistematika

sebagai berikut:

Leopold I

Untuk menentukan tinggi fundus uteri dan meraba bagian janin

yang berada di fundus dengan keduua telapak tangan.

Leopold II

Untuk menentukan bagian apa yang mengisi perut kanan dan kiri

ibu.kedua telapak tangan menekan uterus dari kiri dan kanan jari

kearah kepala pasien mencari sisi bagian besar (biasanya punggung

janin) atau mungkin bagian-bagian terkecil janin atau ektremitas

atas dan bawah.

Leopold III
33

Untuk menentukan bagian terendah janin. Satu tangan meraba

bagian janin apa yang terletak di bawah ( di atas simfisis)

sementara tangan lainnya menahan fundus untuk fiksasi.

Leopold IV

Kedua tangan menekan bagian bawah uterus dari kiri kanan, jari

kearah kaki pasien untuk menentukan bagian terbawah janin dan

menentukan apakah bagian tersebut sudah masuk atau melewati

pintu atas panggul (biasanya di nyatakan dengan satuan x/5).

g. Menentukan tafsiran berat janin pada kehamilan aterm perkiraan

berat janin dapat menggunakan rumus Johnson-tossec yaitu tinggi

fundus (cm) - (12 x 155 gram )

h. Denyut Jantung Janin (bila > 18 minggu)

Auskultrasi : dengan stetoskop kayu leannec atau Doppler yang di

tempelkan d daerah punggung janin,dihitung frekuensi pada 5 detik

pertama,ketiga dan kelima kemudian di jumlah kemudian dikalikan

4 untuk memperoleh frekuensi 1 menit, namun menghitung djj

yang idel adalah djj di hitung seluruhnya selama satu menit.

Djj normal adalah 120-160 denyut permenit.

i. Genetalia luar dan dalam meliputi : luar :varices, perdarahan, luka,

cairan yang keluar, pengeluaran, kelenjar bartholin : bengkak

(massa) atau cairan yang keluar.

Dalam : servik meliputi cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan,

posisi, mobilisasi,tertutup atau membuka.


34

Vagina meliputi cairan yang keluar luka dan darah

Ukuran, bentuk, posisi, mobilitas, kelunakan, massa pada trimester

pertama.

j. Ekstremitas meliputi : oedema tangan dan kaki, pucat pada kuku

jari, varises, reflek patella (tri sunarsihh.2012: 153)

2. Pemeriksaan laboratorium

Tes laboratorium merupakan hal penting untuk menilai adanya masalah

pada ibu hamil.jika masalah bisa di tangani maka akan mencegah

kematian dan kesakitan pada ibu dan anak. Test laboratorium yang di

perlukan adalah sebagai berikut :

 Haemoglobin

 Protein urine

 Glukosa dalam urine

 VDRL/ RPL

 Faktor Rhesus

 Golongan darah

 Hiv / Aids

 Rubella

 Tinja untuk ova/telur cacing dan parasit (tri sunarsih.2010:156)

3. Pengkajian data fetus

a. Gerakan janin

Ibu hamil mulai dapat merasakan gerakan janin pada usia

kehamilan 16-18 minggu (multigravida sudah pernah hamil dan


35

melahirkan sebelumnya) dan 18-20 minggu (primigravida baru

pertama kali hamil).jika bayi tidur gerakan akan melemah.bayi

harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10

gerakan dalam 12 jam ).gerakan akan lebih mudah terasa jika ibu

berbaring/ istirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.

(Elisabeth.2017:151)

b. Denyut Jantung Janin (DJJ > 18 minggu)

Auskultrasi : dengan stetoskop kayu leannec atau Doppler yang di

tempelkan d daerah punggung janin,dihitung frekuensi pada 5 detik

pertama, ketiga dan kelima kemudian di jumlah kemudian

dikalikan 4 untuk memperoleh frekuensi 1 menit, namun

menghitung djj yang idel adalah djj di hitung seluruhnya selama

satu menit.

Djj normal adalah 120-160 denyut permenit (tri sunarsih.2010:155)

2.1.10 Standar Pelayanan kebidanan

1) Standard pelayanan 10 T

a. Pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan

Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan

janin penambahan berat badan yang kurang dari 9 kg selama

kehamilan dan kurang dari 1 kg setiap bulan nya menunjukan

adanya gangguan pertumbuhan janin.


36

b. Pengukuran tekanan darah

Pengukuran tekanan darah pada setiap kunjungan antenatal

dilakukan di trimester 1 untuk skrining ibu hamil mendeteksi

adanya hipertensi (tekanan darah ≥140 / 90 Mmhg ) pada

kehamilan dan preeklamsi (hipertensi disertai odema pada

wajah dan tungkai bawah dan protein urine )

c. Pengukuran lingkar lengan atas ( LILA)

LILA hanya dilakukan pada kontak pertama oleh tenaga

kesehatan di trimester 1 untuk skrining ibu hamil beresiko

kurang energy kronik(KEK ) ibu hamil yang mengalami KEK

dan berlangsung lama (beberapa bulan / tahun) dimana LILA

kurang dari 23,5 cm ibu hamil dengan KEK dapat melahirkan

bayinya berat lahir rendah ( BBLR).

d. Pengukuran tinggi fundus

Diukur setiap kali kunjungan antenatal dilakukan mendeteksi

pertumbahan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan,

kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin, standar

pengukuran menggunakan pita pengukur setelah kehamilan 24

minggu

e. Menentukan presentasi janin dan menghitung DJJ


37

Menetukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II

dan selanjutnya tiap kali kunjungan dimaksudkan untuk

mengetahui letak janin jika pada trimester III bagian bawah

janin bukan kepala , atau kepala janin belum masuk PAP atau

ada kelainan letak panggul sempit dan ada masalah lain.

f. Mementukan status imunisasi TT

Ibu hamil harus mendapatkan imunisasi TT pada saat kontak

pertama di skrining status imunisasinya pemberian imunisasi

ibu hamil harus sesuai dengan status imunisasinya , ibu hamil

minimal memiliki status imunisasi TT2 untuk mendapatkan

perlintungan terhadap infeksi tetanus, ibu hamil dengan status

imunisasi TS ( TT long live ) tidak perlu diberikan imunisasi

imunisasi TT lagi

g. Pemberian tablet tambah darah

Untuk mencegah anemia , ibu hamil harus mendapatkan tablet

fe / tambah darah dan asam folat minimal 90 tablet selama

kehamilan yang di berikan sejak kontak pertama

h. Tes labarotarium (Hb, protein urine, glukosa, tes HIV/AIDS)

Dilakukan pemeriksaan rutin dan khusus pemeriksaan rutin

adalah pemeriksaan rutin yang harus dilakukan setiap ibu


38

hamil yaitu golongan darah, haemoglobin dan periksa spesipik

daerah andemis ( malaria , flu, dll) khusus adalah pemeriksaan

laboratorium lain yang dilakukan atas indikasi pada ibu hamil

yang melakukan kunjungan antenatal

1. Pemeriksaan golongan darah

2. Pemeriksaan kadar haemglobin darah ( hb )

3. Pemeriksaan kadar gula darah

4. Pemeriksaan protein urine

5. Pemeriksaan darah malaria

6. Pemeriksaan test spilis

7. Pemeriksaan HIV

8. Pemeriksaan BTA

i. Temu wicara

Dilakukan setiap kunjungan antenatal yang meliputi

1. Kesehatan ibu

2. Prilaku hidup sehat dan bersih

3. Peran suami / keluaraga dalam kehamilan dan perencanaan

persalinan

4. Tanda bahaya kehamilan , persalinan dan nifas kesiapan

menghadapi komplikasi

5. Asuhan gizi seimbang

6. Gejala penyakit menular dan tidak menular

7. Penawaran untuk melakukan tes HIV dan konseling di


39

daerah epidemic meluas dan terkonsentrasi atau ibu hamil

dengan IMS dan TB di daerah epidemis rendah

8. Inisiasi menyusui dini ( IMD ) dan pemberian ASI eksklusif

9. KB pasca persalinan

10. Peningkatan kesehatan intelegenesia pada kehamilan

11. Imunisasi

j. Tata laksana dan pengobatan ( Buku kesehatan ibu dan Anak)

Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil

pemeriksaan laboratorium setiap kelainan yang digunakan atau

ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai standar dan

kewenangan tenaga kesehatan kasus yang tidak dapat di

tangani, di rujuk sesuai dengan standar rujukan (Buku KIA

2016)

2.1.11 Pengkajian Data Ibu

Langkah 1. Pengkajian data ibu

Data yang harus dikumpulkan pada ibu hamil meluputi: biodata/identitas

baik ibu maupun suami, data subjektif dan data objektif, yang terdiri atas

pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul pemeriksaan laboratorium /

penunjang lainnya. Biodata yang dikumpulkan dari ibu hamil dan


40

suaminya meliputi; nama, umur, agama, suku/bangsa, pendidikan,

pekerjaan dan alamat lengkap. (Muslihatun dkk, 2009).

Data sebjektif dari ibu hamil yang harus dikumpulkan meliputi :

1. Riwayat perkawinan terdiri atas status perkawinan, perkawinan ke,

umur ibu saat perkawinan dan lama perkawinan

2. Riwayat menstruasi meliputi : HPHT, siklus menstruasi

3. Riwayat kehamilan sekarang meliputi : riwayat ANC, gerakan janin,

tanda bahaya atau penyulit, keluhan utama

4. Riwayat obstetri ( Gravida(G). Partus(P). Abortus(A). meliputi;

perdarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, hipertensi

dalam kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, BB lahir bayi <2500

gram atau >4000 gram serta masalah selama kehamilan, persalinan

dan nifas yang lain

5. Riwayat Keluarga Berencana (KB) meliputi : jenis metode yang

dipakai, watu dan tenaga saat pemasangan dan berhenti, keluhan /

alasan berhenti

6. Riwayat kesehatan / penyakit ibu dan keluarga meliputi : penyakit

jantung, hipertensi, DM, TBC, ginjal, asma, epilepsi, hati, malaria,

penyakit kelamin, HIV/AIDS

7. Riwayat kecelakaan, operasi, alergi obat / makanan

8. Imunisasi TT
41

9. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari meliputi : pola nutrisi (makan

dan minum), eliminasi (BAB dan BAK), personal hygiene, aktivitas

dan istirahat

10. Riwayat psikososial meliputi : pengetahuan dan respon ibu terhadap

kehamilan dan kondisi yang dihadapi saat ini, jumlah keluarga di

rumah, respon keluarga terhadap kehamilan, dukungan keluarga,

pengambilan keputusan dalam keluarga, tempat melahirkan dan

penolong yang diinginkan ibu (Muslihatun dkk, 2009)

Langkah 2. interpretasi Data Dasar

Setelah pengkajian data ibu dan janin selesai, langkah selanjutnya

menentukan diagnosis. Ada empat kemungkinan diagnosis pada ibu hamil,

yaitu :

a. Hamil normal ( sertaka usia kehamilan )

b. Hamil normal dengan masalah khusus ( keluarga, masalah psikososial,

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), masalah keuangann dll )

c. Hamil dengan penyakit/komplikasi (hipertensi, anemia, preeklamsi,

pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat, infeksi saluran

kencing, penyakit kelamin, dll).

Hamil dengan keadaan darurat (perdarahan, eklamsia, Ketuban Pecah

Dini (KPD) dll ) memerlukan tindakan rujukan segera (Muslihatun

dkk, 2009).

Langkah 3. Mengidentifikasi Diagnosis atau masalah pontensial


42

Pada langkah ini bidan mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial.

Dagnosis atau masalah potensial diidentifikasi berdasarkan diagnosis atau

masalah yang sudah teridentifikasi. Langkah ini penting untuk melakukan

asuhan yang aman (Muslihatun dkk, 2009).

Langkah 4. Mengidentifikasi menetapkan kebutuhan yang

memerlukan penanganan segera

Diperlukan untuk konsultasi, kolaborasi dengan tenanga kesehatan lain

berdasarkan kondisi pasien. Langkah ini sebagaicerminan keseimbangan

dari proses manajemen kebidanan.

Contoh : pada pemeriksaan antenatal ditemukan kadar HB: 9,5%, hamil 16

minggu, nafsu makan berkurang, flour albus banyak, hijau muda, gatal dan

berbau.

Dengan data tersebut dapat memerlukan tindakan kolaborasi dokter atau

pemeriksaan lebih lanjut (laboraturium). Bidan harus mampu menentukan

tindakan yang paling tepat dan penting untuk wanita tersebut (Muslihatun

dkk, 2009).

Langkah 5. Merencanakan asuhan yang menyeluruh

Langkah ini ditentukan oleh hasil pengkajian data pada langkah

sebelumnya. Jika ada informasi/data yang tidak lengkap bisa dilengkapi.

Juga bisa mencerminkan rasional yang benar/valid.

Rencana asuhan umum yang menyeluruh dan harus diberikan pada ibu

hamil, antara lain sebagaii berikut :

a. Jelaskan kondisi kehamilan dan rencana asuhan yang akan diberikan


43

b. Diskusikan jadwal pemeriksaan dan hasil yang diharapkan

c. Jelaskan pada ibu, bila diperlukan pemeriksaan khusus/konsultasi de

disiplin ilmu lain. Bila perlu, ibu dapat dirujuk ke tenaga ahli/fasilitas

kesehatan yang lebih lengkap.

d. Beritahukan beberapa hal/gejala klinis penting dalam kehamilan yang

menyebabkan ibu harus segera melakukan kunjungan ulang

e. Beritahukan ibu tentang fasilitas kesehatan dan sistem yang ada untuk

melakukan rujukan

f. Pastikan ibu mengerti informasi dan hasil pemeriksaan/ diagnosis

serta penatalaksanaannya

g. Berikan kartu ibu, antarkan ibu keluar dan ucapkan salam

Rencana asuhan menyeluruh bagi ibu hamil yang di diagnosis normal

antara lain: pemberian konseling (gizi, latihan fisik, perubahan fisiologis,

kebersihan diri, kunjungan ulang berikutnya, pertolongan bila terjadi

tanda-tanda bahaya, rencana dan persiapan kelahiran,pengambilan

keputusan bila terjadi komplikasi. Ibu hamil normal juga harus

mendapatkan tablet Zat besi serta imunisasi TT.

Rencana asuhan menyeluruh bagi ibu hamil yang di diagnosis hamil

dengan masalah/kebutuhan khusus, adalah sama seperti rencana asuhan

yang menyeluruh bagi ibu hamil yang didiagnosis normal dengan sedikit

penambahan. Rencana asuhan ditambah dengan konseling khusus sesuai

dengan masalah/kebutuhan khusus yang ibu hamil hadapi saat ini.


44

Rencana asuhan menyeluruh bagi ibu hamil yang di diagnosis hamil

dengan penyakit/ komplikasi adalah sebagai berikut :

a. Rujuk ke dokter untuk konsultasi\

b. Lanjutkan pemantauan ibu dan janin selama kehamilan

c. Berikan asuhan antenatal

d. Rencana dini jika ibu tidak aman melahirkan di rumah

Rencana asuhan menyeluruh bagi ibu hamil yang didiagnosis hamil

dengan keadaan darurat, adalah :

a. Rujuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat

yang tersedia pelayanan kegawatdaruratan obstetrik

b. Sambil menunggu transportasi, berikan

pertolongan awal, bila perlu berikan pengobatan

c. Temani ibu dan anggota keluarga

d. Bawa obat dan kebutuhan lain

e. Bawa catatan medik, kartu ibu dan surat

rujukan (Muslihatun dkk, 2009).

Langkah 6. Pelaksanaan perencananan

Pada langkah ini bidan mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan

secara efektif dan aman. Pelaksanaan asuhan ini sebagian dilakukan oleh

bidan, sebagian oleh klien sendiri atau oleh petugas kesehatan lainnya.

Walau bidan tidak melaksanakan seluruh asuhan sendiri, tetapi dia tetap
45

memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya (misalnya

memantau rencananya benar-benar terlaksana).

Bila perlu berkolaborasi dengan dokter misalnya karena adanya

komplikasi. Manajemen yag efisien berhubungan dengan waktu, biaya

serta peningkatan mutu asuhan. Kaji ulang apakah semua rencana telak

dilaksanakan (Muslihatun dkk, 2009).

Langkah 7. Evaluasi

Pada langkah ini dievaluasi keefektifan asuhan yang telah diberikan,

apakah telah memenuhi kebutuhan asuhan yang telah teridentifikasi dalam

diagnosis maupun masalah. Pelaksanaan rencana asuhan tersebut dapat

dianggap efektif apabila anak menunjukkan pertumbuhan dan

perkembangan yang lebih baik, terjadi pencapaian dalam tugas

perkembangan sesuai dengan kelompok usia dan ukuran fisik sesuai

dengan batasan ideal anak.

Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut terlaksana dengan

efektif dan mungkin sebagian belum efektif. Karena proses manajemen

asuhan ini merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan maka perlu

evaluasi, kenapa asuhan yang diberikan belum efektif. Dalam hal ini

mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang belum efektif, melalui

proses manajemen untuk mengidentifikasi mengapa proses tersebut tidak

efektif serta melakukan penyesuaian dan modifikasi apabila memang

diperlukan. Langkah-langkah proses manajemen umumnya merupakan

pengkajian yang memperjelas proses berfikir yang mempengaruhi


46

tindakan serta berorientasi pada proses klinis, karena proses manajemen

tersebut berlangsung di dalam situasi klinik ( Muslihatun dkk, 2009)

Gambar 2.1
Keterkaitan antara manajemen kebidanan dan system
pendokumentasian SOAP

Alur fikir Bidan Pencatatan dari Asuhan Kebidanan

Pendokumentasian asuhan
Proses Manajemen
kebidanan
7 Langkah Varney 5 Langkah SOAP NOTES
(Kompetensi
Bidan )
1. Pengumpulan Data Data Subjektif
(Hasil Anamnesis)
Objektif
(Pemeriksaan)
2. Interpensi Data: Assessment / Assessment
Diagnosis, Masalah, Diagnosis (Analisis dan
Kebutuhan interpretasi
3. Identifikasi Diagnosis Data)
atau Masalah
Pontensial
- Diagnosis dan
masalah
4. Identifikasi - Diagnosis atau
Kebutuhan yang masalah
memerlukan Pontensial
penanganan segera - Kebutuhan
mandiri, konsultasi atau tindakan
kolaborasi Segera

5. Rencana Asuhan Planning Planning


- Melengkapi data: (Dokumentasi)
Tes Diagnostik / Implementasi dan
Laboratorium evaluasi)
- Pendidikan /
Konseling
47

- Rujukan flow up - Asuhan Mandiri


6. Pelaksananan Implementasi - Kolaborasi
- Tes Diagnostik
atau Tes
Laboraturium
7. Evaluasi Evaluasi - konseling
- folloow up
Sumber: Depkes RI, 2003 (Muslihatun dkk, 2009)

2.1.12 Nomenklatur Kebidanan

Nomenklatur Diagnosa Kebidanan yang ditegakkan oleh bidan dalam

lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur (tata nama)

diagnosis kebidanan.

Syarat standar nomenklatur kebidanan :

1) Diakui dan disyahkan oleh profesi

2) Berhubungan langsung dengan praktis kebidanan

3) Memiliki ciri khas kebidanan

4) Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan

5) Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajement kebidanan

Berikut daftar diagnose nomenklatur kebidanan

1. Persalinan normal

2. Partus normal

3. Syaok

4. DJJ tidak normal

5. Abortus

6. Solusio placenta

7. Akut pyelonephritis
48

8. Amnionitis

9. Anemia berat

10. Apendiksitis

11. Atonia uteri

12. Infeksi mammae

13. Pembengkakkan mammae

14. Presentasi bokong

15. Asma bronchiale

16. Presentasi dagu

17. Disproporsi sevalo pelvik

18. Hipertensi kronik

19. Koagilopati

20. Presentasi ganda

21. Cystitis

22. Eklampsia

23. Kelainan ektopik

24. Ensephalitis

25. Epilepsi

26. Hidramnion

27. Presentasi muka

28. Persalinan semu

29. Kematian janin

30. Hemoragik antepartum


49

31. Hemoragik postpartum

32. Gagal jantung

33. Inertia uteri

34. Infeksi luka

35. Invertio uteri

36. Bayi besar

37. Malaria berat dengan komplikasi

38. Malaria ringan dengan komplikasi

39. Mekonium

40. Meningitis

41. Metritis

42. Migrain

43. Kehamilan mola

44. Kehamilan ganda

45. Partus macet

46. Posisi occiput posterior

47. Posisi occiput melintang

48. Kista ovarium

49. Abses pelvix

50. Peritonitis

51. Placenta previa

52. Pneumonia

53. Pre-Eklampsia ringan/berat


50

54. Hipertensi karena kehamilan

55. Ketuban pecah dini

56. Partus prematurus

57. Prolapsus tali pusat

58. Partus fase laten lama

59. Partus kala II lama

60. Sisa placenta

61. Retensio placenta

62. Rupture uteri

63. Bekas luka uteri

64. Presentasi bahu

65. Distosia bahu

66. Robekan serviks dan vagina

67. Tetanus

68. Letak lintang (Purwoastuti, 2014).

BAB III

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN


ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. A
DENGAN G2P1A0 DI BPM FENNI SILVIA,S.ST
BANDAR LAMPUNG

3.1 Kehamilan

3.1.1 Kunjungan 1

Oleh : Lia Pertiwi


51

Tanggal Pengkajian : 27 Februari 2020

Pukul : 14.00 WIB

DATA SUBJEKTIF

a. Identitas

Nama ibu : Ny. A Nama suami : Tn. A

Umur : 29 tahun Umur : 31 tahun

Suku : Jawa Suku : Jawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMK Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh

Alamat : Jl. Bhakti Utama Gg. Dermayu, Susuna Baru

b. Alasan Kunjungan

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.

c. Keluhan Utama

Ibu mengatakan bagian perut bawahnya sering terasa kencang.

d. Riwayat menstruasi 57

1) HPHT : 10 November 2019

2) TP : 17 Agustus 2020

3) Siklus : menstruasi 28 hari, lamanya 7 hari,

4) Banyak nya : ±2-3 x ganti pembalut

5) Konsistensi : cair

6) Bau : Amis
52

7) Menarce : 14 tahun

8) Keluhan : Tidak Ada

e. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Tahu Anak
Tempa Usia
n Jenis L Kead
No t Kehamila PB BB
Partu Partus / aan
Partus n (cm) (gr)
s P
norma 49 340
1 2014 bidan aterm L Sehat
l cm 0 gr
2 Hami - - - - - - -
l ini

f. Ibu mengatakan pergerakan janin pertama kali dirasakan pada usia

kehamilan 16 minggu dan pergerakan janin saat ini aktif ( sering ).

g. Riwayat kesehatan

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang serius, seperti :

Jantung, hipertensi, diabetes, anemia, malaria dan operasi

h. Perilaku kesehatan

Ibu mengatakan tidak pernah minum-minuman alkohol atau

sejenisnya, mengkonsumsi jamu, dan merokok.

i. Status perkawinan

Nikah sebanyak : 1 kali

Status : Sah

Lama perkawinan :

j. Kontrasepsi yang pernah digunakan

Ibu mengatakan sebelumnya menggunakan kontrasepsi pil

k. Pola Perilaku Sehari – Hari


53

1) Nutrisi

Sebelum hamil :

Pola makan sehari-hari : ± 3 x sehari ,1 piring nasi, 1 mangkuk

sayur dan buah-buahan serta minum ± 6-7 gelas sehari air putih

Saat hamil :

Pola makan sehari-hari: ± 3 x sehari ,dengan porsi 1 x makan

yaitu 1 piring nasi, ± 2-3 ptong tempe dan tahu, 1 mangkuk

sayur,serta minum ± 8-10 gelas sehari air putih dan ± 1 gelas

susu perhari.

2) Eliminasi

Sebelum hamil:

Ibu mengatakan BAB ± 1-2 x sehari dengan konsistensi lunak,

dan bewarna kuning kecoklatan, bau khas feses dan BAK ± 4 x

sehari dengan konsistensi cair, warna kuning jernih bau khas

urine

Selama hamil :

Ibu mengatakan BAB ± 1x sehari dengan konsistensi lunak,

warna agak hitam, bau khas feses dan BAK ± 10 x sehari

konsistensi cair, warna putih jernih bau khas urine dan ibu

mengatakan kebangun di malam hari untuk BAK ± 4 x dalam

semalam.

3) Personal Hygien
54

Ibu mengatakan mandi 2 x sehari pagi dan sore dengan

menggunakan sabun, shampoo, dan menggosok gigi kemudian

mengganti pakaian dalam 2 x sehabis mandi pagi dan sore dan

jika merasa lembab

4) Aktifitas dan istirahat

Sebelum hamil :

Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-

hari seperti : menyapu, mengepel,menyetrika, merapihkan

rumah dan bekerja sebagai karyawan di sebuah toko serta ibu


½
mengatakan istirahat tidur siang ± 1 jam sehari ditambah

tidur malam ± 7 – 8 jam sehari

Selama hamil :

Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga yang

ringan seperti :menyapu, mengepel, merapihkan rumah,

memasak, menyetrika, dan tidak melakukan pekerjaan berat

sepeti menimba air serta ibu tidak bekerja lagi di toko baju

ibu mengatakan istirahat tidur siang ± 1 jam sehari ditambah

tidur malam ± 7-8 jam sehari

5) Pola seksual

Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 x dalam

seminggu dengan posisi ibu barada di bawah dan sperma di

buang keluar dengan alasan ibu takut terjadi sesuatu dengan

bayinya.
55

l. Riwayat social

1. Psikososial

Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang direncanakan

dan didukung oleh keluarganya maupun keluarga suaminya.

DATA OBJEKTIF

a. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Keadaan emosional : Stabil

Tanda Tanda Vital

Tekanan Darah : 120/60 mmHg

Pernapasan : 22 x/menit

Nadi : 79 x/menit

Suhu : 36,5o C

Tinggi badan : 160 cm

BB sekarang : 94,7 kg

BB sebelum hamil : 82 kg

Lingkar lengan atas : 33 cm

b. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala

1. Rambut

Rambut ibu bewarna hitam, bersih,lurus, tidak rontok,tidak


56

bercabang, tidak ada lesi,tidak ada ketombe, dan tidak ada nyeri

tekan.

2. Wajah

warna kulit wajah merata, wajah ibu bersih, tidak ada cloasma

gravidarum,tidak ada jerawat tidak Oedema,tidak ada leci dan

tidak ada nyeri tekan.

3. Mata

Simetris kanan dan kiri, sklera ibu bewarna putih ,

konjungtiva berwarna merah muda , pupil ibu bila didekatkan

cahaya mengecil dan bila di jauhkan cahaya membesar

dan tidak ada oedema pada kelopak mata.

4. Hidung

Terdapat 2 lubang hidung dibatasi oleh septum nasal,

terdapat rambut-rambut hidung tidak ada secret,

tidak ada polip dan tidak ada nyeri tekan.

5. Telinga

Simetris kanan dan kiri, bersih, tidak ada pengeluaran

cairan kelainan, menandakan alat pendengaran ibu

berfungsi dengan baik.

6. Mulut dan Gigi

Bibir ibu bewarna sedikit pucat , lidah bersih,

Tidak ada caries gigi dan tidak ada pembengkakan pada


57

gusi, gigi ibu berlubang dan ibu tidak ada pembengkakan

tongsil

7. Leher

Tidak ada pembesaran pada kelenjar thyroid ( tidak

bertambahnya volume jaringan kelenjar dan sekitarnya) dan

kelenjar getah bening serta tidak ada bendungan pada vena

jugularis ( tidak sakit ketika menoleh kekanan dank kekiri serta

ibu tidak ada kaku kuduk.

8. Dada

a. Jantung : Normal, berbunyi Lup dup

b. Paru-paru : Normal, tidak ada wheezing dan ronchi

9. Payudara

Simetris kanan dan kiri, terjadi pembesaran, puting susu

menonjol,aerola berpigmentasi dan belum ada pengeluaran

kolostrum pada payudara sebelah kanan dan kiri, tidak ada rasa

nyeri dan benjolan mammae.

10. Abdomen

Terdapat linea nigra ( garis hitam yang terbentang dari sympisis

sampai px ) dan strie nigra Tidak ada luka bekas operasi dan ada

pembesaran pada kehamilan.

Palpasi :

Leopold I : TFU berada di 3 jari dibawah Prosesus Xipoideus.


58

Pada bagian fundus teraba bagian yang lunak, agak bulat dan

tidak melenting (bokong janin).

Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba bagian keras,

panjang seperti papan dan ada tahanan ( punggung). dan pada

bagian kiri perut ibu teraba ruang kosong dan bagian-bagian

kecil janin ( eksremitas).

Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bagian bulat,

keras dan tidak melinting ( kepala ). Kepala sudah masuk PAP

Leopold IV : bagian terendah janin sudah masuk PAP

(divergen)

DJJ : (+), frekuensi 152x/menit teratur Punctum maximum ± 3

jari di bawah pusat sebelah kanan perut ibu.

TFU Mc. Donald : 37 cm

TBJ (Rumus jhonson & Tausak) :

TBJ = ( Tinggi Fundus Uteri – Bidang Hodge ) x 155

TBJ = (TFU-12) x 155

= (37-12) x 155

= 3,875 gram

Keterangan :

1. Bidang Hodge 11 ( bagian terendah janin seluruh sudah

masuk PAP )

2. Bidang Hodge 12 ( bagian terendah janin sebagian

masuk PAP )
59

3. bidang hodge 13 ( bagian terendah janin belum masuk

PAP)

11. Punggung dan Pinggang

Tidak di lakukan pemeriksaan

12. Anogenital

Menurut keterangan ibu tidak keputihan,tidak ada varices, tidak

ada hemoroid dan mengganti celana dalam 2 x sehari pagi dan

sore setelah mandi dan jika celana dalam ibu lembab.

13. Ekstremitas

Atas

simetris kanan dan kiri, jari tangan lengkap, tidak ada odema

padatangan dan kuku bersih dan kuku ibu sedikit pucat.

Bawah

simetris kanan dan kiri, jari kaki lengkap,tidak ada odema pada

tulang peritibia,untuk memastikan ibu tidak ada tanda preeklamsi

dan tidak ada varises, reflek patella:(+).

14. Pemeriksaan Penunjang

1) Hb : 12,4 gr

2) Protein urine : Negative

3) Glukosa urine : Negative

ASSASMENT
60

G2P1A0 hamil 38 minggu 2 hari janin tunggal hidup intra uterine presentasi

kepala.

PLANNING

1. Menjelaskan kepada ibu bahwa hasil pemeriksaan ibu dan janin dalam

keadaan normal,tetapi ibu mengalami anemia sedang

TTV : TD :120/60 mmHg S : 36,5 0C

N : 79 x /menit R : 22 X/menit

Ibu tampak senang mengetahui kondisinya dan bayinya dalam keadaan

normal.

2. Melakukan informed consent persetujuan menjadi pasien LTA pada ibu

dan menandatangani infored consent.

Ibu sudah mau menandatangani informed consent.

3. Beri dan anjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe ( Novabion ) yang

mengandung fe glukonat 250 mg dengan dosis 1x1 per hari. penyerapan

dapat optimal jika diiringi Vit. C, 1 tablet Fe per hari pada malam hari

sebelum tidur , dengan mengkonsumsi tablet Fe dengan Vit. C dapat

membantu pembentukan sel – sel darah merah sehingga dapat mencegah

terjadinya anemia serta penyerapan dapat optimal jika dibarengi Vit. C,

tanpa dibarengi dengan teh, kopi, maupun kacang – kacangan karna

dapat menghambat proses penyerapan dalam tubuh.

Ibu mengatakan sudah mengerti serta mampu menjelaskan cara minum

tablet Fe dan mau mengkonsumsi tablet Fe.


61

4. Memberitahu ibu untuk mengurangi minum di malam hari supaya ibu

tidak buang air kecil tengah malam agar tidak mengganggu waktu

istirahat ibu

Ibu mengerti dan akan mengurangi minum di malam hari

5. Menganjurkan ibu jika berhubungan seksual sebaiknya posisi ibu berada

di atas agar ibu mengetahui posisi yang nyaman dan tidak

membahayakan bayinya.

Ibu mengerti dan akan melakukannya.

6. Mengajarkan dan menganjurkan ibu untuk senam hamil trimester III agar

memperkuat dan mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut dan

panggul.

Ibu mengerti dan akan mempraktikkan senam hamil dirumah

7. Memberitahukan ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan

trimester III yaitu keluar darah dari kemaluan, bengkak pada kaki, tangan

atau wajah, demam, pusing kepala berlebihan, air ketuban keluar

sebelum waktunya dan gerakan bayi berkurang. apa bila di temukan

tanda-tanda tersebut segera ketenaga kesehatan.

Ibu sudah mengerti dan akan melakukan nya

8. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda persalinan agar ibu dapat segera

datang ketenaga kesehatan untuk meminta pertolongan peersalinan jika

terjadi tanda-tanda yaitu:

a. seperti keluar darah bercampur lendir dari kemaluan dan

b. sakit perut menjalar ke pinggang.


62

Ibu sudah mengerti dan mampu mengulangi tanda-tanda persalinan

9. Menjelaskan kepada ibu tentang persiapan-persiapan persalinan seperti :

a. Tempat bersalin / penolong

b. Pendonor darah

c. Transportasi

d. Biaya

e. Pakaian bayi dan pakaian ibu

Ibu sudah mengerti dan mampu mengulang persiapan-persiapan

persalinan serta sudah menyiapkan persiapan persalinan.

10. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi

untuk ANC ke II apabila ada keluhan. Dengan melakukan kunjungan

ulang dapat memantau kesehatan ibu dan janin.

Ibu mengatakan akan melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi.

3.1.2 Kunjungan 2

Oleh : Lia Pertiwi

Tanggal : 06 Agustus 2020

Pukul : 14.00 WIB


63

DATA SUBJEKTIF

1. Ibu mengatakan ingin memeriksa kehamilannya.

2. Ibu mengatakan ia merasakan gerakan janin bergerak sebanyak ±12

kali dalam 24 jam.

3. Ibu mengatakan meminun obat yang telah di berikan secara rutin.

4. Ibu mengatakan makan 3 x sehari sesuai dengan kebutuhannya, dan

minur air mineral sebanyak 7-8 gelas per hari. Dan minum susu 1 x

per hari.

5. Ibu mengatakan BAB 1 x sehari, dan BAK 7-8 x sehari dan ibu tidak

BAK lagi di malam hari.

6. Ibu mengatakan tidak melakukan pekerjaan berat dan hanya

melakukan pekerjaan rumah seperti : menyapu, mengepel,menyetrika

merapihkan rumah dan istirahat tidur siang 1jam sehari ditambah tidur

malam jam 7-8 jam sehari.

DATA OBJEKTIF

a. Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmenhtis

Keadaan emosional : Stabil


64

Tanda Tanda Vital

Tekanan Darah : 120/60 mmHg

Pernapasan : 24 x/menit

Nadi : 75 x/menit

Suhu : 36,0o C

BB 1 minggu yang lalu : 97,4 kg

BB sekarang : 97,4 kg

b. Pemeriksaan Fisik

1) Mata

Simetris kanan dan kiri, Sklera bewarna putih ( anikterik ) dan

konjungtiva bewarna merah muda, pupil bila di jauhkan cahaya

mengecil dan bila di jauhkan cahaya membesar, mata ibu tidak

strabismus, Tidak ada oedema pada kelopak mata.

2) Payudara

Simetris kanan dan kiri, putting susu menonjol,tidak ada benjolan,

tidak ada nyeri tekan,dan belum ada pengeluaran colostrums.

3) Abdomen

terdapat linea nigra ( garis hitam yang terbentang dari sympisis

sampai px ), terdapat strie nigra, Tidak ada luka bekas operasi,

ada pembesaran pada kehamilan.

Palpasi :

Leopold I : TFU 3 jari dibawah PX


65

Pada bagian fundus teraba bagian yang besar, lunak, agak bulat

dan tidak melenting ( bokong )

Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba bagian keras,

panjang seperti papan dan ada tahanan ( punggung). dan pada

bagian kiri perut ibu teraba ruang kosong dan bagian-bagian kecil

janin ( eksremitas).

Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bagian bulat,

keras dan tidak melenting ( kepala ).

Leopold IV: bagian terendah janin sudah masuk PAP (divergen )

DJJ : DJJ (+), frekuensiyaitu 152 x / menit,terdengar

pada punctum maximum kuadran kiri 3 jari dibawah pusat perut

ibu.

TFU Mc. Donald : 37 cm

TBJ (Rumus jhonson & Tausak) :

TBJ = ( Tinggi Fundus Uteri – Bidang Hodge ) x 155

TBJ = (Tinggi Fundus Uteri - 12) x 155

= (37-12) x 155

= 3,875 gram

Keterangan :

4. Bidang Hodge 11 ( bagian terendah janin seluruh masuk PAP )

5. Bidang Hodge 12 ( bagian terendah janin sebagian masuk

PAP )

6. bidang hodge 13 ( bagian terendah janin belum masuk PAP)


66

4) Genitalia

Menurut keterangan ibu tidak mengalami keputihan, tidak ada

varices, tidak ada jengger ayam, dan tidak ada haemoroid pada

anus ibu.

5) Ekstremitas

Atas

Jari-jari lengkap, kuku jari tidak pucat, tidak ada nyeri tekan,

tidak terdapat oedema, tidak terdapat tremor.

Bawah

Jari-jari lengkap, kuku ibu tidak pucat, Tidak terdapat oedema

pada kaki, tidak terdapat varises, Reflek patella positif (++)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kadar Hb : tidak dilakukan

Protein Urine : tidak dilakukan

Glukosa : tidak dilakukan

ASSASMENT

G2P1A0 hamil 38 minggu 3 hari janin tunggal hidup intra uterine presentasi

kepala.

PLANNING

1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan


67

Tanda Tanda Vital :TD : 120/60 mmHg

RR : 24 x/menit

N : 75 x/menit

S : 36,0o C

Ibu sudah mengetahui keadaannya saat ini

2. Menganjurkan ibu untuk tetap meminum vitamin C dan calcium

secara rutin sesuai anjuran yang telah diberikan.

Ibu mengerti dan akan mengikuti saran yang diberikan.

3. Menganjurkan ibu untuk makan buah-buahan dan makanan yang

mengandung zat besi seperti buah naga, buah bit, dan makanan seperti

ikan, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan hati ayam. Untuk

menggantikan tablet Fe

Ibu mengerti dan akan mengikutin saran yang di berikan.

4. Memberitahukan ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan

trimester III yaitu keluar darah dari kemaluan, bengkak pada kaki,

tangan atau wajah, demam, pusing kepala berlebihan, air ketuban

keluar sebelum waktunya dan gerakan bayi berkurang. apa bila di

temukan tanda-tanda tersebut segera ketenaga kesehatan.

Ibu sudah mengerti dan akan melakukan nya

5. Menjelaskan kepada ibu tentang persiapan-persiapan persalinan

seperti :

f. Tempat bersalin / penolong


68

g. Pendonor darah

h. Transportasi

i. Biaya

j. Pakaian bayi dan pakaian ibu

Ibu sudah mengerti dan mampu mengulang persiapan-persiapan

persalinan serta sudah menyiapkan persiapan persalinan.

6. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu

berikutnya atau apabila ada keluhan.

Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang.

DAFTAR PUSTAKA

DinKes Lampung. 2015-2019. Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tahun


2015-2019

Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo.


Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
69

Sutanto, A. Vita dan Y. Fitriana. 2017. Asuhan Pada Kehamilan. Yogyakarta.


:Pustaka Baru Press.

Walyani, Elisabeth Siwi. 2017. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan.


Yogyakarta :Pustaka Baru Press.

Reihana. 2019. Profil Kesehatan Provinsi Lampung 2015-2019, Pemerintah


Provinsi Lampung Dinas Kesehatan: Bandar Lampung
.
Romauli, S. 2014. Buku Ajar Askeb I:Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai