BAHAN AJAR 4
MEKANISME PERDAGANGAN EFEK
MEKANISME PERDAGANGAN EFEK & PERATURAN
PERDAGANGAN
Didukung
0
Materi Pelatihan WPPE | Edisi 1 – 2015
DAFTAR ISI
i
MEKANISME PERDAGANGAN EFEK
I. PERDAGANGAN EFEK
Mekanisme perdagangan efek di pasar modal, selain dilakukan melalui bursa efek,
dapat pula dilakukan di luar bursa efek (Over The Counter/OTC). Sampai dengan
saat ini, sebagian besar instrumen efek yang diperdagangkan di pasar modal dunia
pada umumnya dilakukan melalui mekanisme perdagangan dibursa efek. Dalam
mekanisme ini, bursa efek bertindak sebagai penyelenggara perdagangan efek
serta penyedia sarana sistem perdagangan (trading system) yang mempertemukan
antara penjual dan pembeli efek, serta penyedia prasarana lainnya seperti
perangkat peraturan agar perdagangan efek di bursa dapat berjalan secara teratur,
wajar dan efisien.
Bagi para pemodal yang ingin melakukan perdagangan efek di bursa, dapat
melaksanakannya melalui Perantara Pedagang Efek (Brokerage Firm) dengan
memberikan pesanan jual ataupun beli efek, yang kemudian pesanan tersebut
diteruskan oleh Perantara Pedagang Efek dalam bentuk order jual ataupun order
beli efek ke dalam sistem perdagangan bursa.
1
5. Meningkatkan citra perusahaan
6. Meningkatkan nilai perusahaan
2. Penjamin Emisi
Pihak yang paling banyak terlibat membantu emiten dalam rangka
penerbitan saham. Penjamin emisi adalah perusahaan efek yang
menjembatani calon emiten dengan pasar modal. Bersama dengan calon
emiten, perusahaan efek ini menunjuk pihak-pihak seperti akuntan
publik, perusahaan penilai (appraisal), konsultan hukum, dan notaris.
Kegiatan penjamin emisi antara lain adalah membantu menyiapkan
prospektus dan memberikan penjaminan atas penerbitan saham.
Izin usaha sebagai Penjamin Emisi Efek berlaku juga sebagai izin usaha
Perantara Pedagang Efek. Sedangkan izin usaha sebagai Perantara
Pedagang Efek tidak dapat digunakan untuk melakukan kegiatan usaha
sebagai Penjamin Emisi Efek
3. Akuntan publik atau auditor independen
Pihak yang berperan dalam melakukan audit atau pemeriksaan atas
laporan keuangan calon emiten.
4. Penilai
Pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan,
sehingga nantinya bersama dengan komponen-komponen lainnya
(kinerja keuangan dan operasional) dapat ditentukan harga saham yang
layak saat go public.
5. Konsultan hukum
Pihak yang bertugas untuk memberikan pendapat dari segi hukum yaitu
melakukan audit atas aspek hukum dari bisnis, aset, dan berbagai produk
hukum yang pernah dan akan dikeluarkan oleh perusahaan.
6. Notaris
Pihak yang bertugas untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran
Dasar, akta perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum, dan
notulen-notulen rapat.
2
g) Wali amanat dilarang mempunyai hubungan afiliasi dengan emiten,
kecuali hubungan afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau
penyertaan modal pemerintah.
3. Perusahaan Publik
Adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki oleh 300 (tigaratus)
pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp.
3.000.000.000, - (tiga milyar rupiah) atau suatu jumlah pemegang
saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
4. Penawaran Umum
Adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan untuk menjual efek
kepada masyarakat dengan menggunakan media massa atau ditawarkan
kepada lebih dari 100 (seratus) pihak atau telah dijual kepada lebih dari
50 (limapuluh) pihak dalam batas nilai dan waktu tertentu. Berdasarkan
peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2, untuk bisa melaksanakan Penawaran
Umum, calon emiten harus menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dan
dokumen pendukungnya kepada OJK sesuai ketentuan dan peraturan
OJK. Pernyataan Pendaftaran tersebut harus sudah menjadi efektif.
Emiten bertanggung jawab atas kelengkapan dan kebenaran informasi
yang diungkapkan dalam Pernyataan Pendaftaran dan dokumen
pendukungnya. Hal ini juga berlaku bagi pihak-pihak yang memberikan
pendapat, keterangan, dan atau persetujuan terhadapnya yang dimuat
di Pernyataan Pendaftaran dan dokumen pendukungnya.
5. Prinsip Keterbukaan
Adalah pedoman umum yang mensyaratkan Emiten, Perusahaan Publik,
dan Pihak lain yang tunduk pada Undang-undang ini untuk
menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh
informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat
berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek dimaksud dan
atau harga dari efek tersebut.
6. Prospektus
Adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum
dengan tujuan agar pihak lain membeli efek.
Informasi yang sekurang-kurangnya harus diungkapkan adalah:
1) Uraian tentang penawaran umum
2) Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum
3) Analisis dan pembahasan oleh manajemen
4) Risiko usaha
5) Keterangan tentang emiten
6) Kegiatan dan prospek usaha dari emiten
7) Ikhtisar data keuangan penting
8) Anggaran dasar
9) Persyaratan pemesanan pembeliaN
3
Gambar 1 – Informasi Dasar pada Prospektus
Gambar 2
Contoh Penawaran Umum Perdana Saham Garuda
4
Gambar 3
Contoh Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada Prospektus
Penawaran Umum Saham Garuda
Gambar 4
Jadwal Penawaran Umum
5
II.7. Proses Penawaran Umum
Gambar 5
Proses dalam Penawaran Umum
Persiapan
•RUPS Pendaftaran Penawaran Pencatatan
•Menunjuk Penjamin •Prospektus Ringkas •Initial Public Offering •Papan Utama
Emisi dan Profesi •Dokumen •Tahap paling penting •Papan
Penunjang Pasar pendukung dalam pengumpulan Pengembangan
Modal modal perusahaan
•Pihak ketiga dari publik
mengolah data
perusahaan
A. Tahap Persiapan
Tahap awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan proses penawaran umum. Pada tahap yang paling awal, perusahaan
yang akan menerbitkan saham (calon emiten) terlebih dahulu melakukan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para
pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham.
6
Gambar 6
7
Gambar 7
Alur Proses Penawaran Umum – Setelah Efektif
8
Laporan Keuangan telah diaudit Laporan Keuangan Auditan tahun
3 tahun buku terakhir, dengan buku terakhir yang mencakup
ketentuan Laporan Keuangan minimal 12 bulan dan Laporan
Auditan 2 tahun buku terakhir Keuangan Auditan interim terakhir
dan Laporan Keuangan Auditan (jika ada) memperoleh pendapat
interim terakhir (jika ada) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
memperoleh pendapat Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP).
Berdasarkan Laporan Keuangan Memiliki Aktiva Berwujud Bersih
Auditan terakhir memiliki Aktiva (Net Tangible Asset) minimal
Berwujud Bersih (Net Tangible Rp5.000.000.000, -.
Asset) minimal
Rp100.000.000.000, -.
Jumlah saham yang dimiliki Jumlah saham yang dimiliki oleh
oleh pemegang saham yang pemegang saham yang bukan
bukan merupakan merupakan Pemegang Saham
Pemegang Saham Pengendali (minority shareholders)
Pengendali (minority setelah Penawaran Umum atau
shareholders) setelah perusahaan yang sudah tercatat di
Penawaran Umum atau Bursa Efek lain atau bagi
perusahaan yang sudah tercatat Perusahaan Publik yang belum
di Bursa Efek lain atau bagi tercatat di Bursa Efek lain dalam
Perusahaan Publik yang belum periode 5 hari bursa sebelum
tercatat di Bursa Efek lain dalam permohonan pencatatan,
periode 5 hari bursa sebelum sekurang-kurangnya 50.000.000
permohonan pencatatan, saham atau 35% dari modal
sekurang-kurangnya disetor (mana yang lebih kecil).
100.000.000 saham atau 35%
dari modal disetor (mana yang
lebih
Jumlahkecil).
pemegang saham paling Jumlah pemegang saham paling
sedikit 1.000 pemegang saham sedikit 500 pemegang saham yang
yang memiliki rekening Efek di memiliki rekening Efek di Anggota
Anggota Bursa Efek, dengan Bursa Efek, dengan ketentuan:
ketentuan: Bagi Calon Perusahaan
Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan
Tercatat yang melakukan penawaran umum, maka jumlah
penawaran umum, maka pemegang saham tersebut
jumlah pemegang saham adalah pemegang saham setelah
tersebut adalah pemegang penawaran umum perdana.
saham setelah penawaran
Bagi Calon Perusahaan Tercatat
umum perdana. yang berasal dari perusahaan
Bagi Calon Perusahaan publik, maka jumlah pemegang
Tercatat yang berasal dari saham tersebut adalah jumlah
perusahaan publik, maka pemegang saham terakhir
jumlah pemegang saham selambat-lambatnya 1 bulan
tersebut adalah jumlah sebelum mengajukan
pemegang saham terakhir permohonan pencatatan.
selambat-lambatnya 1 bulan
Bagi Calon Perusahaan Tercatat
sebelum mengajukan yang tercatat di Bursa Efek lain,
permohonan pencatatan. maka jumlah pemegang saham
Bagi Calon Perusahaan tersebut adalah dihitung
Tercatat yang tercatat di Bursa berdasarkan rata-rata per bulan
Efek lain, maka jumlah selama 6 bulan terakhir.
pemegang saham tersebut
adalah dihitung berdasarkan
rata-rata per bulan selama 6
bulan terakhir.
9
Jika calon Perusahaan Tercatat
mengalami rugi usaha atau belum
membukukan keuntungan atau
beroperasi kurang dari 2 tahun,
wajib selambat-lambatnya pada
akhir tahun buku ke-2 sejak
tercatat sudah memperoleh laba
usaha dan laba bersih berasarkan
proyeksi keuangan yang akan
diumumkan di Bursa.
Khusus bagi calon Perusahaan
Tercatat yang bergerak dalam
bidang yang sesuai dengan
sifatnya usahanya memerlukan
waktu yang cukup lama untuk
mencapai titik impas (seperti:
infrastruktur, perkebunan
tanaman keras, konsesi Hak
Pengelolaan Hutan (HPH) atau
Hutan Tanaman Industri (HTI)
atau bidang usaha lain yang
berkaitan dengan pelayanan
umum, maka berdasarkan
proyeksi keuangan calon
perusahaan tercatat tsb selambat-
lambatnya pada akhir tahun buku
ke-6 sejak tercatat sudah
memperoleh laba usaha dan laba
bersih.
Khusus calon Perusahaan Tercatat
yang ingin melakukan IPO,
perjanjian penjaminan emisinya
harus menggunakan prinsip
kesanggupan penuh (full
commitment).
10
8. Persyaratan pencatatan awal yang berkaitan dengan hal finansial
didasarkan pada laporan keuangan Auditan terakhir sebelum
mengajukan permohonan pencatatan.
Untuk Surat utang, Sukuk dan EBA tidak memiliki papan pencatatan yang
terpisah sebagaimana pada Saham. Semua efek yang dicatatkan memiliki
persyaratan dan standar yang sama untuk masing-masing jenis instrumen.
Perusahaan Tercatat yang telah mendapatkan Pernyataan Efektif, wajib
menyampaikan permohonan pencatatan Surat utang / Sukuk / EBA
selambat-lambatnya 8 Hari Bursa dan membayar Biaya Pencatatan Awal
selambat-lambatnya 3 Hari Bursa sebelum tanggal pencatatan. Bursa akan
mengumumkan pencatatan 1 Hari Bursa sebelum tanggal pencatatan.
11
2. Jumlah pemegang SPEI paling sedikit dimiliki oleh 300 pemodal
yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek.
3. Perusahaan Sponsor wajib menunjuk Bank Kustodian untuk
bertindak atas nama Perusahaan Sponsor dalam
penyelenggaraan fungsi antara lain:
a. Sebagai Sekretaris Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.I.4 tentang
Pembentukan Sekretaris Perusahaan dengan menunjuk
sekurang-kurangnya 1 orang pejabat Bank Kustodian.
b. Melaksanakan konversi dari Efek Utama menjadi SPEI dan
atau konversi dari SPEI menjadi Efek Utama.
c. Mewakili kepentingan Pemegang SPEI dalam hal Perusahaan
Sponsor melakukan RUPS.
d. Menyampaikan permohonan kepada Bursa untuk melakukan
penyesuaian atas jumlah SPEI dalam hal Perusahaan Sponsor
melakukan tindakan korporasi yang mengakibatkan
penambahan dan atau pengurangan jumlah Efek Perusahaan
Sponsor.
e. Menerbitkan daftar Pemegang SPEI dalam rangka
pendistribusian dividen atau hak lain yang diperoleh setiap
Efek Utama kepada setiap pemilik SPEI.
f. Menyampaikan kepada Bursa jadwal-jadwal tindakan
korporasi yang dilakukan oleh Perusahaan Sponsor termasuk
penentuan harga teoritis sebagai akibat rencana pelaksanaan
tindakan korporasi tersebut
g. Menyediakan sarana penitipan Efek Utama.
h. Melakukan administrasi data terkini atas kepemilikan SPEI.
4. Bank Kustodian wajib melaporkan kepada Bursa setiap penukaran SPEI
menjadi Efek Perusahaan Sponsor atau penukaran Efek Perusahaan
Sponsor menjadi SPEI, selambat-lambatnya pada Hari Bursa berikutnya
setelah terjadinya penukaran tersebut.
5. Harga perdana SPEI pada saat dicatatkan sekurang-kurangnya Rp1.000,
-.
6. Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, secara substansi
telah melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core
business) yang sama sekurang-kurangnya selama 36 bulan berturut-
turut.
7. Membukukan laba usaha sekurang-kurangnya pada 3 tahun buku
terakhir berturut-turut yang menunjukkan pertumbuhan.
8. Laporan Keuangan Perusahaan Sponsor telah diaudit sekurang-
kurangnya 3 tahun buku terakhir, dengan ketentuan Laporan Keuangan
Auditan 2 tahun buku terakhir dan Laporan Keuangan Auditan interim
terakhir (jika ada) memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP).
9. Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir memiliki Aktiva
Berwujud Bersih (Net Tangible Assets) sekurang-kurangnya setara
dengan Rp250 miliar.
12
7. Laporan keuangan telah diperiksa Akuntan Publik yang terdaftar di OJK
untuk periode 3 tahun terakhir berturut-turut dengan sekurang-
kurangnya memperoleh pendapat Wajar Dengan Pengecualian (WDP);
8. Hasil pemeringkatan Efek dari lembaga pemeringkat Efek yang terdaftar
di OJK sekurang-kurangnya BBB- (investment grade).
I. Pencatatan ETF
13
III.3. Istilah dalam Proses Penjatahan
1) Undersubscribed
Kondisi dimana total Saham atau Surat utang yang dipesan oleh investor
kurang dari total Saham atau Surat utang yang ditawarkan. Dalam kondisi
seperti ini, semua investor pasti akan mendapat Saham atau Surat utang
sesuai dengan jumlah yang dipesannya.
2) Oversubscribed
Kondisi dimana total Saham atau Surat utang yang dipesan oleh investor
melebihi jumlah total Saham atau Surat utang yang ditawarkan. Dalam
kondisi ini, terdapat kemungkinan investor mendapatkan Saham atau Surat
utang kurang dari jumlah yang dipesan, atau bahkan mungkin tidak
mendapatkan sama sekali.
Apabila jumlah Saham atau Surat utang yang didapat oleh investor kurang
dari jumlah yang dipesan, atau telah terjadi “oversubscribed”, maka
kelebihan dana investor akan dikembalikan (proses ini sering disebut dengan
“refund”).
Saham atau Surat utang tersebut kemudian didistribusikan kepada investor
melalui Penjamin Emisi dan Agen Penjual.
Proses perdagangan efek di pasar sekunder terjadi di Bursa Efek, dan dibahas
lebih rinci pada topik Sistem, Mekanisme dan Peraturan Perdagangan Efek di
Bursa Efek Indonesia.
14
PERATURAN PERDAGANGAN EFEK
DI BURSA EFEK INDONESIA
I. SISTEM PERDAGANGAN
Sistem perdagangan yang digunakan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah Jakarta
Automated Trading System atau biasa disebut JATS yang pertama kali digunakan
sejak tanggal 22 Mei 1995, JATS memiliki fungsi Untuk mengotomasi perdagangan
efek secara real time berdasarkan time priority dan price priority atau biasa juga
disebut dengan continous auction atau lelang berkesinambungan selama waktu
perdagangan. Namun seiring perjalanan waktu untuk mendukung sekaligus
mengantisipasi perkembangan pasar modal Indonesia kedepanya, sejak 14 Mei
2012 Bursa Efek Indonesia telah melakukan pengembangan pada sistem
perdagangan di Bursa, dimana sebelumnya BEI mengunakan sistem perdagangan
JATS-NextG Versi 1.11 menjadi JATS-NextG versi 2.0, pengembangan ini memiliki
beberapa perbaikan dari sistem sebelumnya seperti beberapa fungsi perdagangan
ekuitas, password policy, order management, informasi pasar dan spesifikasi data
feed. Selanjutnya, sebelum mengetahui lebih dalam fungsi dan cara kerja sistem
perdagangan di Bursa Efek Indonesia , maka perlu mengetahui perbedaan antara
Dealer driven Market dan Order driven Market terlebih dahulu.
Pasar order driven adalah pasar dimana seluruh order dari pembeli dan penjual
ditampilkan, dengan rincian pada harga berapa mereka bersedia membeli atau
menjual suatu efek dan banyaknya efek yang bersedia mereka beli atau jual pada
harga tersebut. Jika seseorang memberikan order 1000 saham A pada harga Rp300
per lembar, order tersebut akan ditampilkan di pasar dan dapat dilihat oleh pihak-
pihak yang memiliki akses informasi tersebut.
Kelebihan sistem ini adalah transparansinya, seluruh order di pasar ditampilkan
beserta harga dimana orang bersedia beli atau jual. Kekurangan pasar order driven
adalah tidak adanya jaminan eksekusi order, sedangkan pada pasar dealer driven
terdapat jaminan tersebut. Contoh Bursa dunia yang mengunakan Order driven
Market seperti Bursa Efek Indonesia , New York Stock Exchange (NYSE), Hong
Kong Stock Exchange (HKSE).
Pasar dealer driven hanya menampilkan tawaran bid dan ask dari market maker,
atau dealer. Para market maker ini akan memberikan harga bid dan ask yang
bersedia mereka terima pada saat itu. Pada pasar ini order untuk 1000 lembar
saham A pada harga Rp300 tidak ditampilkan. Namun demikian, jika terdapat satu
market maker (dealer) untuk saham tersebut, dealer itu akan menampilkan bid
dan ask-nya. Kita dapat membeli dan menjual saham A pada harga-harga tersebut.
Perlu diingat bahwa bid dan ask akan terus berubah tergantung pada permintaan
dan penawaran di pasar.
Meskipun order individual tidak terlihat di pasar dealer driven, market maker akan
memenuhi order investor dari persediaannya sendiri atau mempertemukan
(match) dengan order yang lain. Kelebihan utama dari pasar jenis ini adalah
likuiditasnya karena para market maker diharuskan untuk memenuhi harga yang
di-quote, baik beli maupun jual. Kekurangan utamanya adalah, tidak seperti order
15
driven, pasar dealer driven tidak transparan. Contoh Penguna Dealer driven Market
adalah NASDAQ dan London Stock Exchange (LSE).
Gambar 1
Milestone Perkembangan Sistem Perdagangan Bursa Efek Indonesia
Gambar 2
Pelaksanaan Perdagangan Secara Remote
Keterangan:
1. Pelaksanaan perdagangan efek di bursa dilakukan dengan menggunakan
fasilitas JATS.
2. Perdagangan efek di bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa Efek
yang juga menjadi Anggota Kliring KPEI dengan kata lain baik Traditional
trading, online trading maupun Direct Market Access (DMA) melewati sistem
16
dan manajemen yang berada di anggota bursa terlebih dahulu sebelum
diteruskan ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
3. Perdagangan efek di bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa Efek
yang memiliki izin sebagai Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek.
4. Bursa mempunyai Hak melarang atau memfasilitasi Anggota Bursa Efek untuk
mentransaksikan efek yang yang tercatat di bursa secara Over The Counter
(OTC) atau transaksi diluar bursa kecuali kedudukanya sebagai kustodian
untuk efek yang tercatat di bursa.
5. Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler dan pasar tunai dijamin oleh KPEI
sesuai dengan ketentuan peraturan OJK No. 26 Tahun 2014 tentang
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa dan peraturan KPEI.
6. Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler dan pasar tunai dilaksanakan
melalui KSEI setelah melalui kliring secara netting oleh KPEI.
7. Penyelesaian transaksi bursa di pasar negosiasi dilakukan berdasarkan hasil
per-transaksi.
8. Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh
transaksi bursa atas nama Anggota Bursa Efek yang bersangkutan
sebagaimana tercantum dalam DTB, termasuk transaksi bursa yang terjadi
antara lain karena: (1) kesalahan perangkat remote trading Anggota Bursa
Efek dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek dalam rangka remote trading kecuali
kesalahan perangkat lunak JONEC yang disediakan oleh bursa; dan atau, (2)
kelalaian atau kesalahan Anggota Bursa Efek dalam memberikan persetujuan
atas penawaran jual dan atau permintaan beli ke JATS; dan atau, (3) kelalaian
atau kesalahan IT Officer-RT dalam pengoperasian perangkat remote trading
Bursa dan atau perangkat remote trading Anggota Bursa Efek; dan atau, (4)
adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui perangkat remote trading
Bursa dan atau perangkat remote trading Anggota Bursa Efek.
9. Dalam hal Anggota Bursa Efek memasukkan penawaran jual dan atau
permintaan beli ke JATS dimana penawaran jual dan atau permintaan beli
tersebut belum memperoleh konfirmasi dari JATS (reply), namun Anggota
Bursa Efek tersebut memasukkan kembali penawaran jual dan atau
permintaan beli yang sama, maka penawaran jual dan atau permintaan beli
tersebut oleh JATS diperlakukan sebagai penawaran jual dan atau permintaan
beli yang baru. Apabila transaksi atas kedua penawaran jual dan atau
permintaan beli tersebut terjadi (match), maka kedua transaksi dimaksud
adalah sah.
10. Dalam hal Anggota Bursa Efek memasukkan penawaran jual dan atau
permintaan beli ke JATS dimana penawaran jual dan atau permintaan beli
tersebut belum memperoleh konfirmasi dari JATS (reply), namun Anggota
Bursa Efek tersebut melakukan pembatalan (withdraw) atau perubahan
(amend) atas penawaran jual dan atau permintaan beli tersebut, maka apabila
penawaran jual dan atau permintaan beli tetap terjadi maka transaksi
dimaksud adalah sah.
11. Dalam hal Anggota Bursa Efek tidak melakukan pembersihan data yang masih
tersimpan dalam JONEC yang berasal dari kegiatan perdagangan hari bursa
sebelumnya (housekeeping) yang menyebabkan data tersebut terkirim
kembali ke JATS, maka penawaran jual dan atau permintaan beli yang terkirim
dan atau yang menjadi transaksi bursa adalah sah.
12. Dalam melaksanakan perdagangan efek melalui JATS, Anggota Bursa Efek
wajib mematuhi persyaratan dan tatacara pengoperasian JATS sebagaimana
tercantum dalam panduan JATS dan atau panduan remote trading yang
dikeluarkan oleh bursa.
13. Anggota Bursa Efek dilarang memasukkan penawaran jual atau permintaan
beli sejak suspensi perdagangan suatu efek diumumkan oleh bursa karena
adanya pembatasan perdagangan efek di pasar tertentu atau diseluruh pasar.
14. Anggota Bursa Efek bertanggungjawab terhadap seluruh transaksi yang
dilakukan di bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah.
17
I.2. Online Trading, Remote trading, dan Direct Market
Access
Online Trading
Online trading adalah sarana sistem perdagangan yang disediakan oleh sejumlah
Anggota Bursa bagi para nasabah-nasabahnya untuk dapat secara langsung
melakukan pesanan beli dan/atau jual efek. Dari Online trading tersebut pesanan
nasabah akan diteruskan oleh Anggota Bursa ke sistem perdagangan Bursa Efek.
Saat ini, belum semua Anggota Bursa memiliki sarana Online Trading. Namun,
untuk Remote trading semua Anggota Bursa telah memilikinya. Online trading
dilakukan menggunakan sistem yang ada di perusahaan efek Anggota Bursa yang
terhubung dengan sistem JATS di bursa, sehingga Anggota bursa dapat
"berkomunikasi" secara langsung dengan JATS di Bursa dari kantor masing-masing
Anggota Bursa.
Dengan Online trading ini, nasabah melalui jaringan internet dapat melakukan
pesanan dimanapun nasabah tersebut berada. Selain dapat melakukan pesanan
jual dan/atau beli efek, posisi efek serta dana yang dimilikinya pun dapat diketahui
secara langsung.
Tabel 1
Perbedaan JATS-NextG Versi 1.11 dengan JATS-NextG versi 2.0
18
Maksimum Jumlah transaksi per hari Maksimum Jumlah transaksi per hari
sebesar 500 Ribu Transaksi sebesar 2,5 Juta Transaksi
Gambar 3
JATS-NextG versi 2.0
Agar terselenggaranya perdagangan yang teratur, wajar dan efisien, Bursa Efek
Indonesia memiliki beberapa sistem keamanan dan konfigurasi untuk JATS agar
selalu available untuk digunakan :
1. Bursa Efek Indonesia memliki 2 tempat yang disebut dengan Main site (utama)
dan DRC site (Disaster Recovery Site) yang bertujuan untuk memastikan bahwa
sistem perdagangan selalu siap digunakan.
2. DRC Site digunakan sebagai back-up dari Main site, server JATS yang berada
pada DRC selalu juga dipastikan siap digunakan apabila dibutuhkan.
3. Bursa Efek Indonesia dan juga pihak-pihak yang terkait dalam mekanisme
perdagangan efek di pasar modal mengunakan jaringan yang disebut dengan
Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM). Jaringan Terpadu Pasar Modal atau JTPM
adalah jaringan yang ditujukan hanya untuk pihak tertentu yang terlibat dalam
mekanisme perdagangan efek di pasar modal (dedicated network), Jaringan itu
juga biasa disebut dengan MPLS Protocol (Multi Protocol Label Switching).
4. JTPM juga dilindungi dengan high-end firewall dan sistem autentikasi sehingga
Bursa Efek Indonesia menjanjikan ketersediaan sistem perdagangan sebesar
99,91% setiap tahun-nya.
19
Gambar 4
Diagram Jaringan Terpadu Pasar Modal
Gambar 5
Diagram Konfigurasi JATS
Perdagangan di BEI didasarkan pada sistem order yang artinya investor harus
menghubungi perusahaan sekuritas, membuat perjanjian tertulis dan membuka
Rekening Efek atas namanya. Perusahaan sekuritas kemudian menjalankan order
yang diminta nasabah. Sebuah perusahaan sekuritas juga dapat melakukan
transaksi pembelian dan penjualan saham atas nama mereka sebagai bagian dari
portofolio perusahaan.
20
3. Nasabah
4. Biro Administrasi Efek
5. Lembaga Kustodian dan/atau Bank Kustodian
Gambar 6
Mekanisme Perdagangan Efek Di Bursa
21
c. Kontrak harus disimpan dalam arsip pada bagian pemasaran, dilengkapi
dengan dokumen :
i. Identitas nasabah termasuk nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimili
dan NPWP.
ii. Surat kuasa dari nasabah yang berbentuk badan hukum yang memberikan
wewenang kepada pejabat tertentu dari badan hukum tersebut untuk
memberikan instruksi kepada Perusahaan Efek sehubungan dengan
rekening Efek nasabah tersebut;
iii. Dokumen yang diperlukan dalam rangka pemindahan Efek;
iv. Surat kuasa dari nasabah yang memberikan wewenang kepada Pihak
ketiga untuk memberikan instruksi kepada Perusahaan Efek sehubungan
dengan rekening Efek nasabah;
v. Kontrak pengelolaan Reksa Dana yang memberikan kewenangan kepada
ManajerInvestasiuntuk memberikan instruksi yang berhubungan dengan
Rekening Efek Reksa Dana; dan
vi. Formulir untuk nasabah orang perseorangan sekurang-kurangnya memuat
:
1. pekerjaan;
2. status perkawinan;
3. tujuan investasi; dan
4. keadaan keuangannya
22
b. pemberian kuasa oleh Nasabah kepada Partisipan untuk membuka Sub
Rekening Efek dan pembuatan nomor tunggal identitas pemodal (single
investor identification) untuk Nasabah.
c. kewajiban Partisipan untuk melaksanakan kuasa pembukaan Sub Rekening
Efek dan pembuatan nomor tunggal identitas pemodal (single investor
identification) peraturan KSEI nomer 3.C.7
Bagi Investor
1. Sebelum melakukan transaksi, investor terlebih dahulu harus menjadi nasabah
perusahaan efek atau kantor broker (anggota bursa).
2. Untuk dapat melakukan perdagangan melalui BEI adalah perusahaan efek harus
melakukan pembukaan rekening. Investor dapat melakukan order jual atau beli
setelah investor disetujui menjadi nasabah di perusahaan efek yang
bersangkutan.
23
pembeli ke pihak penjual. hal ini sesuai dengan Lampiran Keputusan Direksi PT
Kustodian Sentral Efek Indonesia Nomor: KEP-0013/DIR/KSEI/0612
24
3. Verifikasi dan validasi order
Setiap order yang masuk akan dilakukan verifikasi dan validasi melalui sistem
dari anggota bursa tersebut. Proses ini dilakukan di kantor masing-masing
Anggota Bursa.
25
5. Pesanan jual dan atau beli yang telah disetujui oleh AB wajib diteruskan ke JATS
satu per satu per pesanan nasabah (tidak digabung) berdasarkan urutan waktu
(prioritas waktu) disetujuinya pesanan tersebut.
6. Penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke JATS wajib
dilengkapi dengan data identitas tunggal nasabah (Single Investor
Identity/SID).
7. Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu (HMETD) hanya boleh ditransaksikan oleh AB di Pasar
Reguler, kecuali nasabah menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis
bahwa penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan di Pasar Tunai
atau Pasar Negosiasi.
8. AB hanya dapat memberikan pesanan titipan jual atau beli kepada AB lain
apabila AB yang bersangkutan dalam keadaan dikenakan larangan sementara
melakukan aktivitas perdagangan di Bursa (suspensi) dengan ketentuan:
a. Dalam hal AB yang bersangkutan dalam keadaan dikenakan larangan
sementara melakukan aktivitas perdagangan di Bursa (suspensi), maka:
1) pesanan titipan jual dan atau beli dimaksudkan untuk kepentingan
penyelesaian Transaksi Bursa yang dilakukan sebelum AB yang
bersangkutan dikenakan suspensi; atau
2) pesanan titipan jual dan atau beli adalah untuk kepentingan
nasabahnya; atau
3) pesanan titipan jual atas portofolio sendiri yang dimaksudkan untuk
kepentingan penyelesaian kewajiban AB yang bersangkutan.
b. AB yang menerima pesanan titipan dari AB lainnya wajib memperlakukan
pesanan Anggota Bursa Efek tersebut sama dengan pesanan nasabah
lainnya.
c. Dalam hal sistem perdagangan AB mengalami gangguan atau kerusakan
termasuk sistem Business Continuity Plan (BCP) maka AB dapat melakukan
pesanan titip jual dan atau titip beli kepada AB lain palinglama 20 (dua
puluh) Hari Bursa dengan terlebih dahulu melaporkan ke Bursa mengenai:
1) adanya gangguan atau kerusakan tersebut.
2) AB yang akan menerima pesanan titip jual dan atau beli tersebut.
d. AB yang tidak melakukan aktivitas perdagangan Efek di Bursa atas
permintaan sendiri (voluntary suspension) dapat memberikan pesanan
titipan jual dan beli untuk kepentingan portofolio sendiri kepada AB lain.
e. AB hanya dapat menerima dan melaksanakan pesanan Transaksi Bursa
untuk kepentingan Komisaris, Direktur dan atau pegawai AB yang
bersangkutan, apabila AB tersebut telah memiliki prosedur operasi standar
tertulis tentang pelaksanaan pesanan Transaksi Bursa untuk kepentingan
Komisaris, Direktur dan atau pegawai AB yang sekurang-kurangnya
memuat hal-hal sebagai berikut:
1) kewajiban untuk membuka Rekening Efek;
2) prinsip mendahulukan kepentingan nasabah;
3) Transaksi Bursa yang dilakukan tidak bertentangan dengan peraturan
perundangan yang berlaku;
4) Transaksi Bursa tersebut diawasi langsung oleh Direktur/Pejabat
Pengawas melalui sistem pengawasan internal AB yang bersangkutan.
26
Perdagangan di Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi dilakukan selama
jam perdagangan pada setiap hari bursa dengan berpedoman pada waktu Jakarta
Automated Trading System (JATS).
Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan
(round lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 100 (seratus) Efek. Perdagangan di Pasar
Negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan (tidak around lot).
Gambar 7
Mekanisme Perdagangan Efek Di Bursa
Pasar Reguler
Pasar reguler adalah pasar dimana perdagangan efek di bursa dilaksanakan
berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan
(continuous auction market) oleh Anggota Bursa Efek melalui JATS yang
berlangsung pada dua sesi perdagangan dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari
bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi bursa (T+3).
Pasar Tunai
(Pasar Tunai) adalah pasar dimana perdagangan efek di Bursa dilaksanakan
berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan
(continuousauctionmarket) oleh Anggota Bursa Efek melalui JATS yang
berlangsung hanya pada sesi pertama saja dari dua sesi perdagangan setiap
harinya yang berlangsung di Bursa Efek. Penyelesaiannya dilakukan pada hari
bursa yang sama dengan terjadinya transaksi bursa (T+0).
Pasar Negosiasi
Pasar Negosiasi adalah pasar dimana perdagangan saham di bursa dilaksanakan
menggunakan satuan lembar berdasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli
tanpa harus mengacu pada besaran fraksi harga. Penyelesaiannya dapat dilakukan
sesuai kesepakatan, atau T+0 khusus untuk hari bursa terakhir perdagangan
HMETD dan maksimal T+3 jika kedua belah pihak tidak menetapkan waktu
penyelesaian.
27
2. Dalam hal harga pembukaan tidak terbentuk, maka tawar menawar, persentase
Auto Rejection, dan patokan harga Auto Rejection pada sesi perdagangan di
pasar reguler dan pasar tunai berpedoman pada:
a. Harga previous untuk saham yang sudah diperdagangkan di bursa;
b. Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi untuk saham Perusahaan Listing
yang melakukan tindakan korporasi (corporate action);
c. Harga perdana untuk saham Emiten yang pertama kali diperdagangkan di
Bursa;
3. Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS
diproses oleh JATS dengan memperhatikan prioritas harga (price priority),
dalam arti permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas
terhadap permintaan beli pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran
jual pada harga yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap penawaran jual
pada harga yang lebih tinggi.
4. Dalam hal penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama,
JATS memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang
diajukan terlebih dahulu (time priority).
5. Sebelum transaksi bursa terjadi, Anggota Bursa Efek (AB) dapat mengubah atau
membatalkan penawaran jual dan atau permintaan beli yang sudah dimasukkan
ke JATS, dengan ketentuan:
a. Pengurangan jumlah efek pada JATS baik pada penawaran jual maupun pada
permintaan beli untuk tingkat harga yangsama tidak mengakibatkan
hilangnya prioritas waktu.
b. Penambahan jumlah efek baik pada penawaran jual maupun permintaan beli
untuk tingkat harga yang sama dilakukan dengan memasukkan penawaran
jual maupun permintaan beli baru ke JATS dan diperlakukan sama dengan
penawaran jual maupun permintaan beli baru.
6. Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli yang belum
diperjumpakanoleh JATS (open order) di Sesi II, akan dilanjutkan secara
otomatis keperdagangan sesi Pre-closing oleh JATS
Di Pasar Negosiasi
1. Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses
tawar-menawar secara individual (negosiasi secara langsung) antar Anggota
Bursa Efek (AB) atau antar nasabah melalui satu AB atau antara nasabah dengan
AB yang selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar-menawar tersebut diproses
melalui JATS
2. Hasil kesepakatan tawar-menawar yang terjadi dan mengikat menjadi Transaksi
Bursa saat dikonfirmasikan oleh AB yang menjadi lawan transaksi (counter
party)
3. Anggota Bursa Efek yang belum mempunyai lawan transaksi di Pasar Negosiasi
dapat menyampaikan informasi mengenai penawaran jual dan atau permintaan
beli Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Negosiasi melalui tampilan informasi
(advertising)
4. Anggota Bursa Efek yang memberikan informasi penawaran jual dan atau
permintaan beli melalui tampilan informasi dapat mengubah atau membatalkan
penawaran jual dan atau permintaan beli tersebut
5. Apabila Harga Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi hasil kesepakatan berada di
luar batasan Auto Rejection yang ditetapkan di Pasar Reguler, maka Anggota
Bursa Efek yang bersangkutan harus melaporkan kepada Bursa alasan dan
tujuan dilakukannya transaksi dimaksud, dalam jangka waktu paling lambat hari
Bursa berikutnya, menggunakan kecuali untuk saham dengan Harga minimum
yang berlaku di Pasar Reguler dan Tunai yaitu sebesar Rp50 (lima puluh rupiah)
28
3. Transaksi bursa pasar reguler wajib diselesaikan pada hari bursa ke-3 setelah
terjadinya transaksi bursa (T+3).
4. Transaksi bursa pasar tunai wajib diselesaikan pada hari bursa yang sama
dengan terjadinya transaksi bursa (T+0)
5. Penyelesaian transaksi bursa di pasar negosiasi dilakukan sesuai kesepakatan
antar kedua belah pihak apabila tidak ditentukan maka akan mengikuti proses
penyelesaian transaksi bursa di pasar regular (T+3)
6. Penyelesaian transaksi bursa di pasar negosiasi dilakukan secara trade for trade
7. Hak dan kewajiban dari setiap Anggota Bursa Efek yang berkaitan dengan
transaksi bursa yang dilakukannya di pasar reguler dan pasar tunai sebagaimana
dimuat di dalam Daftar Transaksi Bursa (DTB) akan ditentukan oleh KPEI pada
setiap Hari Bursa dan dicantumkan di Daftar Hasil Kliring (DHK). DHK dalam
bentuk data elektronik wajib disediakan oleh KPEI paling lambat pukul 13.00.00
WIB untuk perdagangan sesi I, pukul 19.30.00 WIB untuk perdagangan sesi II
dan dalam bentuk tercetak paling lambat pukul 09.00.00 WIB pada Hari Bursa
berikutnya
8. Penyelesaian transaksi sesuai DHK Netting wajib diselesaikan oleh Anggota
Bursa Efek kepada KPEI selambat-lambatnya pukul 12:15:00 WIB dan oleh KPEI
kepada Anggota Bursa Efek selambat-lambatnya pukul 13:30:00 WIB pada
tanggal yang ditetapkan dalam DHK.
9. Penyelesaian transaksi dilakukan melalui pemindah-bukuan Efek Bersifat
Ekuitas dan atau dana ke rekening Efek Anggota Bursa Efek yang berhak sesuai
peraturan KSEI dan KPEI.
10. Anggota Bursa Efek serah efek harus menyelesaikan kewajibannya dengan
cara sebagai berikut:
a. Memindahbukukan efek tersebut ke rekening efek serah yang bersangkutan
yang berada pada KSEI, selambat-lambatnya pukul 12:15:00 WIB pada
tanggal yang ditetapkan dalam DHK;
b. Membuat kesepakatan pinjam meminjam efek dengan KPEI dan
menginformasikan kepada KPEI bahwa kewajiban Anggota Bursa Efek untuk
menyerahkan efek pada tanggal yang ditetapkan dalam DHK akan
diselesaikan dengan menggunakan efek Ekuitas yang dipinjam dari KPEI;
c. Membeli efek Ekuitas tersebut melalui Pasar Tunai dimana penyelesaian
transaksi bursanya jatuh pada tanggal yang sama dengan tanggal
penyelesaian kewajiban serah efek Ekuitas tersebut;
d. Menyerahkan uang pengganti (Alternate cash settlement) pada tanggal
yang ditetapkan dalam DHK;
e. Mengkombinasikan sebagian atau seluruh metode dari ketentuan di atas.
11. Anggota Bursa Efek harus menyelesaikan kewajiban untuk menyerahkan dana
kepada KPEI dengan cara pemindahbukuan dana ke rekening efek serah dan
atau rekening jaminan yang berada pada KSEI selambatlambatnya pukul
12:15:00 WIB pada tanggal yang ditetapkan dalam DHK
12. Dalam hal kewajiban Anggota Bursa Efek untuk menyerahkan Efek Bersifat
Ekuitas tidak dilaksanakan dengan cara sebagaimana yang telah ditentukan
dalam peraturan, maka Anggota Bursa Efek tersebut wajib untuk menyelesaikan
kewajibannya dengan uang pengganti (Alternate cash settlement) yang
besarnya ditetapkan sebesar 125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari
harga tertinggi atas Efek Bersifat Ekuitas yang sama yang terjadi di Pasar
Reguler dan Pasar Tunai yang penyelesaiannya jatuh tempo pada tanggal yang
sama dan Pasar Reguler sesi I papa hari penyelesaian transaksi yang
penyelesaiannya jatuh tempo pada tanggal yang sama.
29
bursa dilakukan selambat-lambatnya pada hari bursa ke-3 setelah terjadinya
transaksi (T+3).
3. pada Hari Bursa yang sama dengan terjadinya transaksi (T+0) khusus untuk
hari bursa terakhir perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Gambar 8
Jam dan Sesi Perdagangan
1. Sesi Pre-opening
Perdagangan di pasar reguler dimulai dengan sesi pre-opening pada setiap hari
perdagangan. Dalam sesi tersebut dimasukkan order jual dan beli untuk
membentuk harga pre-opening.
Waktu Aktivitas
08:45:00 - 08:55:00 Anggota bursa memasukkan order jual dan beli
JATS melakukan proses penetapan harga pre-
08:55:01 - 08:59:59
opening dan pengalokasian transaksi
30
2. Saham yang diperdagangkan pada sesi Pre-opening adalah saham-saham yang
masuk dalam penghitungan indeks LQ-45 dan atau saham lain yang ditentukan
sesuai dengan kebijakan Bursa.
3. Harga tawar menawar pada sesi Pre-opening berpedoman pada Harga Previous
atau Harga Teoritis saham Hasil Tindakan Korporasi
4. Penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan pada sesi
Prapembukaan, dapat diubah dan atau dibatalkan oleh Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan sepanjang pembatalan dan atau perubahan tersebut dilakukan
masih dalam tenggang waktu perdagangan sesi pre-opening
5. Harga Pembukaan terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah penawaran jual dan
permintaan beli terbanyak untuk saham yang sama yang dapat diperjumpakan
oleh JATS pada satu harga tertentu
6. Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli yang belum diperjumpakan
oleh JATS (open order) di sesi Pre-opening, akan dilanjutkan secara otomatis ke
perdagangan sesi I oleh JATS, kecuali Harga penawaran jual dan atau
permintaan beli tersebut melampaui batasan Auto Rejection.
31
pada satu harga tertentu. Saham yang diperdagangkan pada sesi Pre-opening
ditetapkan oleh Bursa melalui Pengumuman paling lambat 1 (satu) Hari Bursa
sebelum saham tersebut diperdagangkan pada sesi Pre-opening
4. Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli yang belum diperjumpakan
oleh JATS (open order) di sesi Pre-closing, akan dilanjutkan secara otomatis ke
perdagangan sesi Post-closing oleh JATS
5. Apabila Harga Penutupan tidak terbentuk, maka Harga Penutupan ditetapkan
berdasarkan Harga dari Transaksi Bursa yang terakhir kali terjadi
Fraksi Harga
Fraksi Harga Merupakan satuan perubahan harga yang digunakan dalam
melakukan penawaran jual atau permintaan beli.
32
1. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari Rp 200,- (Dua
Ratus rupiah) mempunyai Fraksi Harga sebesar Rp 1,- dan maksimum price step
adalah Rp10.
2. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham dengan rentang harga Rp
200,- (Dua Ratus rupiah) sampai dengan kurang dari Rp 500,- (lima ratus
rupiah) mempunyai Fraksi Harga sebesar Rp 2,- dan maksimum price step
adalah Rp 20,-.
3. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham dengan rentang harga Rp
500,- (lima Ratus rupiah) sampai dengan kurang dari Rp 2.000,- (dua ribu
rupiah) mempunyai Fraksi Harga sebesar Rp 5,- dan maksimum price step
adalah Rp 50,-.
4. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham dengan rentang harga Rp
2.000,- (dua Ribu rupiah) sampai dengan kurang dari Rp 5.000,- (lima ribu
rupiah) mempunyai Fraksi Harga sebesar Rp 10,- dan maksimum price step
adalah Rp 100,-.
5. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari Rp 5.000,- (lima
ribu rupiah) mempunyai Fraksi Harga sebesar Rp 25,- dan maksimum price step
adalah Rp 250,-.
Gambar 9
Fraksi Harga
Batasan Auto Rejection yang berlaku saat ini adalah sebagai berikut:
1. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari Rp 50,- (lima
puluh rupiah)
2. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 35% (tiga puluh
lima perseratus) di atas dan lebih dari 10% (sepuluh persen) di bawah Acuan
Harga untuk Saham dengan rentang harga Rp 50,- (lima puluh rupiah) sampai
dengan dari Rp 200,- (dua ratus rupiah).
3. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 25% (dua puluh
lima perseratus) di atas dan lebih dari 10% (sepuluh persen) di bawah Acuan
Harga untuk Saham dengan rentang harga Rp 200,- (dua ratus rupiah) sampai
dengan dari Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).
33
4. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20% (dua puluh
perseratus) di atas dan dan lebih dari 10% (sepuluh persen) di bawah Acuan
Harga untuk Saham dengan rentang harga di atas Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).
Auto Rejection diatas diberlakukan sejak tanggal 25 Agustus 2015 sesuai dengan
Keputusan direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00096/BEI/08-2015 dan
tercantum dalam peraturan Perdagangan II-A Perihal mekanisme perdagangan
efek.
Dalam pelaksanaan perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler dan Pasar
Tunai, maka JATS akan melakukan Auto Rejection, apabila:
1) Volume penawaran jual atau permintaan beli Efek Bersifat Ekuitas lebih dari
50.000 (lima puluh ribu) lot atau 5% (lima perseratus) dari jumlah Efek
yang tercatat di Bursa (mana yang lebih kecil).
2) Acuan Harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi
atau terendah di Pasar Reguler dan Pasar Tunai atas saham yang
dimasukkan ke JATS sebagaimana dimaksud dalam ketentuan di atas
ditetapkan berdasarkan pada:
a. Harga Pembukaan di Pasar Reguler untuk perdagangan saham di Pasar
Reguler dan Pasar Tunai;
b. Harga Previous apabila Harga Pembukaan tidak terbentuk;
c. Harga Teoritis Hasil Tindakan Korporasi untuk saham Perusahaan
Tercatat yang melakukan Tindakan Korporasi; atau
d. Harga perdana untuk saham Perusahaan Tercatat yang pertama kali
e. diperdagangkan di Bursa
3) Penerapan Auto Rejection untuk perdagangan saham hasil Penawaran
Umum yang pertama kali diperdagangkan di Bursa (perdagangan perdana)
ditetapkan sebesar 2 (dua) kali dari persentase batasan Auto Rejection yang
telah ditentukan
Gambar 10
Auto Rejection
34
Marjin
Transaksi Marjin adalah transaksi pembelian Efek untuk kepentingan nasabah yang
dibiayai oleh Perusahaan Efek. Atau dapat dikatakan pembelian suatu saham
dengan cara sebagian pembelian menggunakan dana sendiri dan sebagiannya
menggunakan dana yang dipinjam dari anggota bursa efek Indonesia .
Short selling
Transaksi Short Selling adalah transaksi penjualan Efek dimana Efek dimaksud
tidak dimiliki oleh penjual pada saat transaksi dilaksanakan. Atau dapat dikatakan
penjualan suatu saham dimana penjual belum memiliki saham tersebut pada waktu
transaksi dilakukan.
Kriteria untuk transaksi saham marjin dan short selling saat ini adalah sebagai
berikut:
1. PER tidak Lebih 3X
2. Kapitalisasi saham dengan kepemilikan dibawah 5% (lima persen) dari jumlah
saham tercatat lebih besar dari Rp1.000.000.000.000 (satu triliun rupiah)
berdasarkan data akhir bulan dalam periode data review.
3. Efek tersebut telah tercatat di Bursa, dengan ketentuan:
i. apabila Efek tersebut telah tercatat di Bursa selama 6 (enam) bulan atau
lebih, maka: Efek tersebut ditransaksikan di Bursa dengan rata-rata nilai
transaksi harian di Pasar Reguler dalam 6 (enam) bulan terakhir minimal
adalah Rp 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) atau minimal nilai
transaksi harian di Pasar Reguler adalah Rp 1.000.000.000,- (satumiliar
rupiah).
ii. abila Efek tersebut telah tercatat di Bursa kurang dari 6 (enam) bulan atau
, maka: Efek tersebut ditransaksikan di Bursa dengan rata-rata nilai transaksi
harian mencapai Rp 50.000.000.000 (lima puluh miliar rupiah) atau minimal
nilai transaksi harian adalah Rp 5.000.000.000,- (lima miliiar rupiah).
4. jumlah pemegang saham sekurang-kurangnya 600 (enam ratus) pemegang
saham berdasarkan data akhir bulan selama periode data review.
5. Khusus untuk Transaksi Short Selling total saham dengan kepemilikan di bawah
5% (lima perseratus) dari jumlah saham tercatat minimal 20% (dua puluh
perseratus) yang dihitung selama:
i. 6 (enam) bulan terakhir hingga periode review oleh Bursa untuk Efek yang
telah tercatat di Bursa selama 6 (enam) bulan atau lebih di Bursa
ii. Sekurang- kurangnya 3 (tiga) bulan sejak tercatat hingga periode review oleh
Bursa untuk Efek yang telah tercatat di Bursa kurang dari 6 (enam) bulan.
35
Efek dengan Transaksi Dipisahkan
Penyelesaian Transaksi Bursa berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Bursa
Efek Lembaga Kliring dan Penjaminan atau atas perintah Otoritas Jasa Keuangan
sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 10 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor26/POJK.04/2014 Tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa.
Kriteria Untuk Efek tidak dijamin dan transaksi dipisahkan yang berlaku saat ini
adalah sebagai berikut:
1. Pola Transaksi
2. Volume Transaksi
3. Frekuensi Transaksi
4. Fluktuasi Harga
5. Konsentrasi kepemilikan efek
6. Informasi lain yang bersifat material
1. Untuk transaksi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sebesar 0,018% (nol koma nol
satu delapan perseratus) dari nilai per transaksi, atau minimum Rp20.000.000,
- (dua puluh juta rupiah) per bulan
2. Untuk transaksi di Pasar Negosiasi berdasarkan kebijakan Bursa;
3. Untuk biaya transaksi jasa kliring penjaminan efek Indonesia adalah sebesar
0,009% (nol koma nol nol sembilan perseratus) dari nilai per transaksi.
4. Untuk biaya transaksi setelmen kepada KSEI adalah sebesar 0,003% (nol koma
nol nol tiga perseratus) dari nilai per transaksi.
5. PPN dan PPH diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan SE-06/PJ4/1997 Dirjen
Pajak Tanggal 20 Juni 1997 Perihal Pelaksaan pemungutan Pajak Penghasilan
atas Penghasilan Penjualan saham di Bursa Efek.
6.
Gambar 11
Biaya Transaksi Beli
36
Gambar 12
Biaya Transaksi Jual
37
Gambar 13
Suspensi Perdagangan
karena hal tersebut pada tanggal 24 Agustus 2015 pihak pihak terkait dalam hal
ini direksi mengadakan rapat internal dengan perwakilan divisi divisi terkait
untuk membahas langkah dan strategi untuk meredam atau menahan
penurunan yang lebih dalam. Ide yang muncul adalah untuk merubah auto
38
rejection dari penurunan harga dimana untuk semua kelompok harga, batas
bawah auto rejection akan diubah menjadi sama rata 10 % (sepuluh
perseratus), hal ini bertujuan untuk menjaga volatilitas harga, dan menahan
penurunan lebih dalam. setelah formulasi besaran perubahan tersebut disetujui
secara internal Bursa Efek Indonesia maka selanjutnya pihak BEI membawa
hasil rapat ini ke pihak OJK untuk dimintai masukan dan persetujuanya terkait
perubahan tersebut. Maka setelah disetujui pihak BEI pada pukul 16.30 WIB
tanggal 24 Agustus 2015 langsung mengontak anggota bursa terkait akan
perubahan tersebut yang akan berlaku esok hari nya, dan memberitahu bahwa
pada malam hari tanggal 24 Agustus 2015 akan ada yang disebut mock trading,
yakni tes mekanisme perdagangan dengan aturan baru yang akan diterapkan
per tanggal 25 agustus 2015
Gambar 14
Perbandingan Auto Rejection
Indeks IHSG
4.800,00
4.741
4.700,00
4.666 4.638
4.600,00 4.585,39 4.595
4.500,00 4.510,48 4.484,24 4.490
4.400,00 4.441,99
4.335,95 4.310
4.300,00
4.200,00
4.163,73
4.100,00
4.000,00
3.900,00
3.800,00
14-08-2015 18-08-2015 19-08-2015 20-08-2015 21-08-2015 24-08-2015
IHSG Market Capital In trilliun Rp
39
Tabel 1
Penurunan Indeks IHSG
Dampak Perubahan Batas Bawah Auto Rejection per tanggal 25 Agustus 2015
Tujuan awal dari perubahan batas bawah auto rejection adalah menahan laju penurunan,
meyakinkan investor agar tidak panik, dan menjaga pergerakan harga agar tidak terlalu
volatile, namun respon yang diterima terkait perubahan tersebut sangat positif pada waktu
itu, karena tu 3 Hari Bursa, selain itu market cap dari IHSG pun kembali melonjak sebesar
200 Triliun dalam kurun waktu tersebut.
Gambar 16
Indeks IHSG
Indeks IHSG
4.600,00
4.562
4.500,00
4.430,63
4.400,00
4.361 4.374
4.300,00 4310
4.228,50 4.237,73
4.200,00
4.163,73
4.100,00
4.000,00
3.900,00
24-08-2015 25-08-2015 26-08-2015 27-08-2016
40
Tabel 2
Kenaikan Indeks IHSG
After
% IHSG Market Capital In trilliun % Market Cap
Tanggal IHSG Change Rp Change
24-08-
2015 4.163,73 4310
25-08-
2015 4.228,50 1,56% 4.361 1,18%
26-08-
2015 4.237,73 0,22% 4.374 0,30%
27-08-
2016 4.430,63 4,55% 4.562 4,30%
Total %
UP 6,326% Total % UP 5,780%
a. Posisi Long
b. Posisi Short
c. Saldo Kredit
d. Saldo Debit
2. Sebuah pesanan yang dimasukan ke Bursa dengan intruksi untuk segera melaksanakan pesanan
pada harga terbaik yang ada disebut :
a. Market Order
b. Limit Order
c. At Best Order
d. Stop-Loss Order
3. Apabila perdagangan saham yang mendasari diterbitkannya Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
dan atau Waran dihentikan sementara, maka perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan atau
Warrant :
a. Juga dihentikan sementara oleh Bursa
b. Tetap berjalan terus
c. Berjalan setelah keluar pengumuman Bursa bahwa tidak ada keterkaitan perdagangan saham
dengan derivatifnya
d. Berjalan terus hingga akhir Hari Bursa saja
4. Teknik analisis yang meneliti pergerakan harga dan trend volume suatu efek di masa lalu
disebut:
a. Analisis Fundamental
b. Analisis Teknikal
c. Analisis Seri Waktu (Time Series)
d. Analisis Trend Naik
41
5. Perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan dilakukan dengan menggunakan kurs saham yang
terjadi pada perdagangan di:
a. Pasar Reguler
b. Pasar Non Reguler
c. Pasar Tunai umum
d. Pasar tutup sendiri
6. Suatu bentuk pembiayaan dari Perusahaan Efek atas transaksi penjualan surat berharga untuk
kepentingan nasabah sehingga akan meningkatkan persentase keuntungan (kerugian) dari fluktuasi
harga surat berharga tersebut disebut:
a. Margin trading
b. Short selling
c. Margin call
d. Mortgage (hipotek)
7. Transaksi pembelian efek untuk kepentingan nasabah yang dibiayai oleh perusahaan efek, dikenal
dengan istilah:
a. Transaksi Margin
c. Transaksi Efek
d. Transaksi Barter
8. Pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain,
disebut dengan….
a. Perantara Pedagang Efek
b. Manajer Investasi
c. Emiten
d. Wali Amanat
9. Pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan
emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual, disebut dengan:
a. Dealer
b. Manajer investasi
c. Underwriter
d. Wali amanat
10. Suatu kegiatan penawaran umum saham yang dilakukan oleh Emiten kepada masyarakat atau para
pemodal berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya, dikenal
dengan istilah:
a. Stock split
b. Corporate action
c. Go public
42
d. Stock repurchase
SOAL ESSAY
Soal,
1. Sebutkan dan jelaskan manfaat dan konsekuensi perusahaan yang go-public
2. Pihak yang terlibat dalam penawaran umum saham
43