Anda di halaman 1dari 20

PREPLANNING PENDIDIKAN KESEHATAH DIEBETES MELITUS:

GIZI PADA PASIEN DIABETUS MELITUS DI RUANG NUSA INDAH


RSUD ABDOER RAHEM SITUBONDO TAHUN 2019

Oleh
Kelompok 2

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
PREPLANNING PENDIDIKAN KESEHATAH DIEBETES MELITUS:
GIZI PADA PASIEN DIABETUS MELITUS DI RUANG NUSA INDAH
RSUD ABDOER RAHEM SITUBONDO TAHUN 2019

diajukan untuk memenuhi tugas Pendidikan Kesehatan


olehPendidikan Profesi Ners pada
Gelombang 1

Oleh
Kelompok 2
Emila Cahya Aisyah, S. Kep. NIM. 192311101012
Prepty Dwi Ariyanti, S. Kep. NIM. 192311101014
Eka Mei Dianita, S. Kep. NIM. 192311101023
Arif Eko Cahyono, S. Kep. NIM. 192311101027

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN COVER................................................................................. i
HALAMAN JUDUL.................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
LAMPIRAN................................................................................................ iv
BAB I. LATAR BELAKANG.................................................................... 1
1.1 Analisis Situasi....................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah............................................................................... 1
1.3 Tujuan..................................................................................................... 2
1.3.1 Tujuan Umum.............................................................................. 2
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................. 2
1.4 Manfaat.................................................................................................. 2
1.4.1 Bagi Penderita DM...................................................................... 2
1.4.2 Bagi Keluarga.............................................................................. 2
BAB II. KERANGKA PENYESAIAN MASALAH................................ 3
2.1 Dasar Pemikiran..................................................................................... 3
2.2 Kerangka Penyelesaian.......................................................................... 3
BAB III. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN............................ 4
3.1 Realisasi Penyelesaian Masalah............................................................. 4
3.2 Khalayak Sasaran................................................................................... 4
3.3 Metode yang Digunakan........................................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 5

iii
LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 : Berita Acara.......................................................................... 7
Lampiran 2 : Daftar Hadir.......................................................................... 8
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP).......................................... 9
Lampiran 4 : Materi.................................................................................... 11
Lampiran 5 : Media (leaflet dan flip chart)................................................ 15
Lampiran 6 : Dokumentasi......................................................................... 16

iv
1

BAB I. LATAR BELAKANG

1.1 Analisis Situasi


Secara global prevalesi diabetes didunia meningkat dua kali lipat sejak
tahun 1980, meningkat dari 4,7% menjadi 8,5% pada populasi orang dewasa
(Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2019). Diabetes Atlas
edisi 8 yang diterbitkan oleh Federasi Diabetes Internasional 2017
menyatakan bahwa 425 juta dari total populasi seluruh dunia (8,8%) orang
dewasa berumur 20-79 tahun merupakan penderita diabetes (Putri, 2018). Di
Indonesia sendiri secara umum angka prevalensi diabetes melitus mengalami
peningkatan selama lima tahun terakhir dari tahun 2013 samapi 2018. Angka
prevalesi diabetes melitus berdasarkan diagnosa dokter pada penduduk umur ≥
15 tahun menurut provinsi dari tahun 2013 mencapai 1,5%, , dan ditahun 2018
angka terus melonjak menjadi 2% (Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, 2018). Pada provinsi jawa timur
terdapat peningkatan prevalesi pada lima tahun terakhir dari tahun 2013
samapi 2018 yakni sebesar 0,5 persen (Pusat Data dan Informasi Kementrian
Kesehatan RI, 2019). Angka prevalesi diabetes di kabupaten situbondo pada
tahun 2017 tercatat sebesar 7.564 dari 228.353 sasaran atau 3.31 persen
(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2017). Keperawatan Universitas
Jember kelompok 2 gelombang 1 di ruang Nusa Indah RSUD dr. Abdoer
Rahem Situbondo dari 20 pasien terdapat kurang lebih 6 pasien yang
menderita diabetes melitus, dari 6 pasien yang menderita diabetes melitus 50
persen tidak tahu jika menderita diabetes.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakakng diatas, maka didapatkan rumusan
masalah dalam pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan yaitu: Bagaimana
melakukan Pendidikan Diabetus Melitus: Gizi Pada Pasien Diabetus Melitus
di Ruang Nusa Indah RSUD Abdoer Rahem Sitibondo.

1.3 Tujuan
1.3.3 Tujuan Umum
2

Kegiatan pendidikan kesehatan tentang gizi untuk pasien diabetus


melitus dapat meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran
pasien dan keluarga terkait pentingnya hidup sehat..
1.3.4 Tujuan Khusus
a. Sasaran dapat memahami tentang pengertian Diabetus Melitus
(DM)
b. Sasaran dapat memahami tentang tanda dan gelaja DM
c. Sasaran dapat memahami tentang faktor resiko penyakit DM
d. Sasaran dapat memahami tentang gizi pada pasien DM
e. Sasaran dapat memahami manajemen hidup sehat pasien DM

1.4 Manfaat
1.4.3 Bagi Penderita DM
Diharapkan setelah diberikan pendidikan kesehatan oleh Mahasiswa
Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Jember
penderita diabetes melitus dapat mengelola hidup sehat.
1.4.4 Bagi Keluarga
Diharapkan setelah diberikan pendidikan kesehatan oleh Mahasiswa
Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Jember dapat
meningkatkan pengetahuan dan membatu penderita untuk program hidup
sehat.
3

BAB II. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

2.1. Dasar Pemikiran


Berdasarkan studi pendahulan oleh mahasiswa Program Profesi
Keperawatan Universitas Jember kelompok 2 gelombang 1 di ruang Nusa
Indah RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo dari 20 pasien terdapat kurang
lebih 6 pasien yang menderita diabetes melitus, dari 6 pasien yang menderita
diabetes melitus 50 persen tidak tahu jika menderita diabetes. Pasien
mengetahui menderita diabetes setelah masuk rumah sakit dan dalam konsisi
luka yang kunjung sembuh. Hal tersebut terjadi karena ketidakstabilan gula
darah dalam tubuh penderita diabetes melitus. Untuk menjaga kestabilan gula
gula darah dalam tubuh penerita diabetes melitus perlu kesiapan penderita
untuk meningkatkan pengetahuan tenang diabetes melitus dan mengelola pola
hidup sehat pada kasus diabetes melitus.
2.2. Kerangka Penyelesaian

Diabetes Melitus

Defisit pengetahuan

Defisiensi kesehatan pasien

Pendidikan kesehatan pada pasien dan


keluarga

Tingkat pengetahuan pasien dan keluar


tentang diabetes melitus meningkat

Penderita diabetes melitus dapat mengelola


hidup sehat dengan memperhatikan Jumlah,
Jenis dan Jadwal (3J) makanan.
4

BAB III. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Pendidikan kesehatan dan demonstrasi tentang Gizi Pada Pasien Diabetes
Melitus yang berlangsung pada hari Senin, 9 September 2019 dilakukan Ruang
Nusa Indah RSUD Abdoer Rahem Sitibondo.

3.2 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran pada Pendidikan kesehatan adalah pasien dan keluarga.

3.3 Metode yang Digunakan


1. Ceramah
2. Diskusi
3. Setting Tempat:

Pemateri: Fasilitator:

Peserta: Obserfator:

Moderator:
5

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 2018.


Hasil Utama Riskesdas 2018. Riskesdas: Jakarta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Profil Dinas Kesehatan
Kabupaten Situbondo. Kemenkes RI: Situbondo.
Nurarif, A. H. dan H. Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Mediaction: Jogjakarta.
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2019. Hari Diabetes
Sedunia. Infodatin: Jakarta Selatan.
Putri, A. S. 2018. Tahun 2018 Penderita Diabetes di Indonesia Meningkat.
https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3739252/tahun-2018-
penderita-diabetes-di-indonesia-meningkat [diakses pada hari Jum'at, 6
September 2019]
Soelistijo, S. A., H. Novida, A. Rudijanto, P. Soewondo, K. Suastika, A. Manaf,
dst. 2015. Konsesus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2
di Indonesia. Parkeni: Malang.
6

LAMPIRAN
7

Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
T.A 2019/2020

BERITA ACARA
Pada hari Jumat, 22 November 2019 di Ruang Anturium RSD dr. Soebandi
Jember pada pukul 09.00 WIB - selesai telah dilaksanakan Kegiatan Pendidikan
Kesehatan oleh Mahasiswa Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan
Universitas Jember tentang Senam Kaki Diabetes Melitus. Kegiatan ini diikuti
oleh orang (daftar hadir terlampir).

Jember, November 2019

Mengetahui,

CI Ruang Nusa Indah Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah


RSUD Abdoer Rahem Situbondo Stase Keperawatan Dasar Profesi
Fakultas Keperawatan
Universitas Jember

Setia Utami, S.Kep., Ners (Ns. Ahmad Rifa’i, S.Kep. M.S)


NIP. 19771128 2006 04 2 021 NIP 19850207 2015 04 1 001
8

Lampiran 2: Daftar Hadir


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
T.A 2019/2020

DAFTAR HADIR
Kegiatan Pendidikan Kesehatan Tentang Senam Kaki Diabetes Melitus pada
pasien dan keluarga oleh Mahasiswa Pendidikan Profesi Ners Fakultas
Keperawatan Universitas Jember. Pada hari Jumat, 22 November 2019 di Ruang
Anturium RSD dr. Soebandi Jember pada pukul 09.00 WIB - selesai.

Mengetahui, 9 September 2019


CI Ruang Nusa Indah
RSUD Abdoer Rahem Situbondo

Setia Utami, S.Kep., Ners


NIP. 19771128 2006 04 2 021
9

Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DIABETUS MELITUS

Topik : Gizi Pada Pasien Diabetus Melitus


Sasaran : Pasien dan Keluarga
Waktu : 13.00 – selesai
Hari/Tanggal : Senin, 9 September 2019
Tempat : Ruang Nusa Indah RSUD Abdoer Rahem Situbondo

1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang gizi untuk pasien diabetus
melitus dapat meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran
pasien dan keluarga terkait pentingnya hidup sehat.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x45 menit sasaran akan
mampu
a. Memahami tentang pengertian Diabetus Melitus (DM)
b. Memahami tentang tanda dan gelaja DM
c. Memahami tentang faktor resiko penyakit DM
d. Memahami tentang gizi pada pasien DM
e. Memahami manajemen hidup sehat pasien DM
3. Pokok Bahasan: Gizi Pada Pasien Diabetus Melitus
4. Sub pokok Bahasan
a. Pengertian Diabetus Melitus (DM)
b. Manifestasi klinis DM
c. Faktor resiko penyakit DM
d. Gizi pada pasien DM
e. Manajemen hidup sehat pasien DM
5. Waktu: 45 menit
6. Bahan/Alat yang Diperlukan : Materi dan media (leaflet)
7. Model Pembelajaran
a. Caramah
b. Diskusi (Tanya jawab)
8. Setting Tempat

Pemateri: Fasilitaor:

Peserta: Obserfator:

Moderator:
10

9. Persiapan
Penyuluh menyiapkan materi dan media (leaflet) mengenai Gizi Pada Pasien
Diabetus Melitus.
10. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan
1 5 menit Pembukaan:
a. Mengucapkan salam Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan
c. Menjelaskan topik dan tujuan Mendengarkan
pendidikan kesehatan Menjawab
d. Menanyakan kesiapan pasien dan
keluarga
2 30 menit a. Penyampaian materi (terlampir):
a) Pengertian Diabetus Melitus Mendengarkan
(DM)
b) Manifestasi klinis DM
c) Faktor resiko penyakit DM
d) Gizi pada pasien DM
e) Manajemen hidup sehat pasien
DM
b. Memberikan kesempatan pasien
dan/ atau keluarga untuk bertanya
Bertanya
mengenai materi yang disampaikan
3 5 menit Evaluasi:
Menanyakan kembali hal-hal yang sudah Menjawab
dijelaskan mengenai diabetus melitus
4 5 menit Penutup:
Menutup pertemuan dengan Mendengarkan dan
menyimpulkan materi yang telah dibahas Menjawab salam
dan memberikan salam penutup

11. Evaluasi :
a. Apa yang disebut Diabetus Melitus (DM) ?
b. Bagaimana tanda dan gejala DM ?
c. Bagaimana cara mengelola hidup sehat pada pasien DM ?
11

Lampiran 4 : Materi

GIZI PADA PASIEN DIABETUS MELITUS

A. PENGERTIAN
Diabetes adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas
tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau
glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin
yang dihasilkannya (Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI,
2019).

B. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala diabetes melitus menurut Nurarif dan Kusuma
(2015) meliputi:
a. Kadar gula darah puasa tidak normal
b. Hiperglikemia berat berakit glucosuria yang akan menjadi dieresis osmotic
yang meningkatkan peneluaran urin (polyuria) dan timbul rasa haus
(polidipsi)
c. Rasa lapar yang semakin besar (polifagia) dan berat badan berkurang
d. Lelah dan mengantuk
e. Gejala lain yang dikeluhkan adalah kesemutan, gatal, mata kabur,
impotensi, dan peruritas vulva.

C. GIZI PADA PASIEN DIABETUS MELITUS


Komposisi makanan atau gizi yang dianjurkan pasien diabetes melitus
menurut Soelistijo dkk (2015) meliputi:

a. Karbohidrat:

a) Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% total asupan energi.


Terutama karbohidrat yang berserat tinggi.
12

b) Pembatasan karbohidrat total <130 g/hari tidak dianjurkan.

c) Glukosa dalam bumbu diperbolehkan sehingga penyandang diabetes


dapat makan sama dengan makanan keluarga yang lain.

d) Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% total asupan energi.

e) Pemanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti glukosa, asal


tidak melebihi batas aman konsumsi harian (Accepted Daily
Intake/ADI).

f) Dianjurkan makan tiga kali sehari dan bila perlu dapat diberikan
makanan selingan seperti buah atau makanan lain sebagai bagian dari
kebutuhan kalori sehari.

c. Lemak:

a) Asupan lemak dianjurkan sekitar 20-25% kebutuhan kalori, dan tidak


diperkenankan melebihi 30% total asupan energi.

b) Komposisi yang dianjurkan:

 lemak jenuh <7% kebutuhan kalori

 lemak tidak jenuh ganda <10%.

 selebihnya dari lemak tidak jenuh tunggal.

c) Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak mengandung


lemak jenuh dan lemak trans antara lain: daging berlemak dan susu
fullcream.

d) Konsumsi kolesterol dianjurkan <200 mg/hari.

d. Protein:
13

a) Kebutuhan protein sebesar 10–20% total asupan energi.

b) Sumber protein yang baik adalah ikan, udang, cumi, daging tanpa
lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan,
tahu dan tempe.

c) Pada pasien dengan nefropati diabetik perlu penurunan asupan protein


menjadi 0,8 g/kg BB perhari atau 10% dari kebutuhan energi, dengan
65% diantaranya bernilai biologik tinggi. Kecuali pada penderita DM
yang sudah menjalani hemodialisis asupan protein menjadi 1-1,2g/kg
BB perhari.

e. Natrium:

a) Anjuran asupan natrium untuk penyandang DM sama dengan orang


sehat yaitu <2300 mg perhari.

b) Penyandang DM yang juga menderita hipertensi perlu dilakukan


pengurangan natrium secara individual.

c) Sumber natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin, soda, dan bahan
pengawet seperti natrium benzoat dan natrium nitrit.

f. Serat:

a) Penyandang DM dianjurkan mengonsumsi serat dari kacangkacangan,


buah dan sayuran serta sumber karbohidrat yang tinggi serat.

b) Anjuran konsumsi serat adalah 20-35 gram/hari yang berasal dari


berbagai sumber bahan makanan.

g. Pemanis Alternatif:

a) Pemanis alternatif aman digunakan sepanjang tidak melebihi batas


aman (Accepted Daily Intake/ADI).
14

b) Pemanis alternatif dikelompokkan menjadi pemanis berkalori dan


pemanis tak berkalori.

c) Pemanis berkalori perlu diperhitungkan kandungan kalorinya sebagai


bagian dari kebutuhan kalori, seperti glukosa alkohol dan fruktosa.

d) Glukosa alkohol antara lain isomalt, lactitol, maltitol, mannitol, sorbitol


dan xylitol.

e) Fruktosa tidak dianjurkan digunakan pada penyandang DM karena


dapat meningkatkan kadar LDL, namun tidak ada alasan menghindari
makanan seperti buah dan sayuran yang mengandung fruktosa alami.

f) Pemanis tak berkalori termasuk: aspartam, sakarin, acesulfame


potassium, sukralose, neotame.

D. MANAJEMEN HIDUP SEHAT PASIEN DIABETUS MELITUS


Prinsip pengaturan makan pada penyandang DM hampir sama
dengan anjuran makan untuk masyarakat umum, yaitu makanan yang
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing
individu. Penyandang DM perlu diberikan penekanan mengenai
pentingnya keteraturan jadwal makan, jenis dan jumlah kandungan kalori,
terutama pada mereka yang menggunakan obat yang meningkatkan
sekresi insulin atau terapi insulin itu sendiri. (Soelistijo dkk, 2015)
15

Lampiran 5 : Media (Leaflet)


16

Lampiran 6 : Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai