PENGERTIAN
Pasien RS yang ada di IGD tentunya membutuhkan pertolongan yang cepat dan
tepat. Untuk itu perlu adanya standar dalam memberikan pelayanan gawat darurat
sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya sehingga dapat menjamin suatu kasus
penanganan gawat darurat dengan respon time yang cepat dan penanganan yang tepat.
Pada pasien yang sudah teratasi kegawatdaruratannya perlu diobservasi hingga pasien
layak untuk di transfer atau pindah ke tempat yang lebih sesuai dengan kondisinya.
RUANG LINGKUP
Proses penahanan pasien untuk observasi di IGD memerlukan waktu paling lama
2 jam. Pasien yang mengalami observasi adalah pasien yang menurut dokter IGD
memerlukan pengawasan sampai kondisi pasien stabil, dengan kriteria :
Gagal jantung
Gangguan pernafasan
Sumbatan jalan nafas
Frekuensi pernafasan < 10x/menit atau > 28x/menit
Distress pernafasan berat
TD < 80 mmHg ( dewasa ) atau syok pada anak / bayi
Perdarahan
Tidak responsif atau hanya respon dengan nyeri ( GCS < 9 )
Nyeri hebat
Gangguan kesadaran
Kejang berkepanjangan / berkelanjutan
Gangguan perilaku berat dengan ancaman langsung kekerasan berbahaya
BAB III
TATA LAKSANA
1. Pasien baru IGD RSUD Dr. R. Soetijono Blora dilakukan assesmen oleh Dokter
Jaga IGD dan jika hasil pemeriksaan perlu dilakukan observasi, maka Dokter Jaga
IGD akan memberikan penjelasan / informasi kepada pasien dan keluarganya
bahwa pasien memerlukan tindakan pengawasan / observasi di IGD
2. Observasi dilakukan oleh Dokter Jaga atau perawat
3. Dokter memberi terapi sesuai kebutuhan klinis pasien
4. Observasi dilakukan tiap 5 -15 menit sesuai dengan tingkat kegawatdaruratannya.
Hal – hal yang perlu di observasi antara lain :
a. Keadaan umum pasien
Gagal jantung
Gangguan pernafasan
Sumbatan jalan nafas
Perdarahan
Nyeri hebat
b. Tanda vital
Frekuensi pernafasan < 10x/menit atau > 28x/menit
Distress pernafasan berat
TD < 80 mmHg ( dewasa ) atau syok pada anak / bayi
Frekuensi nadi < 60x/menit atau > 100x/menit
Temperatur > 390 C
c. Kesadaran pasien
Tidak responsif atau hanya respon dengan nyeri ( GCS < 9 )
Gangguan kesadaran
Kejang berkepanjangan / berkelanjutan
Gangguan perilaku berat dengan ancaman langsung kekerasan berbahaya
5. Apabila dalam masa observasi keadaan pasien memburuk, maka perawat yang
melakukan observasi akan melaporkan kepada Dokter Jaga, Dokter Jaga akan
melakukan re assesment terhadap kondisi pasien
6. Batas observasi di IGD selama 2 jam apabila selama waktu yang ditentukan
belum baik maka pasien dan keluarganya akan diberikan penjelasan / informasi
oleh Dokter Jaga IGD bahwa pasien tersebut dianjurkan untuk rawat inap. Jika
kondisi pasien membaik, pasien diperkenankan pulang dan diberikan resep untuk
di rumah
7. Perkembangan pasien selama observasi di catat di lembar observasi pasien
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi yang dijadikan bukti bahwa Dokter Jaga dan perawat IGD sudah
melakukan observasi, yang didokumentasikan pada proses observasi pasien di IGD
adalah :
Pada proses observasi di IGD RSUD Dr. R. Soetijono Blora menggunakan lembar rekam
medis :
PENUTUP
Tim penyusun berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan panduan ini pada kesempatan berikutnya. Semoga
panduan ini berguna bagi pokja Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan RSUD Dr.
R. Soetijono Blora khususnya dan para pembaca pada umumnya.