Anda di halaman 1dari 5

1

Membuat Karya Tulis Ilmiah untuk Jurnal 1

Suhardjono2
Karya Tulis Ilmiah
Tenaga pendidik dituntut untuk mampu berkomunikasi, baik lisan maupun tertulis.
Kemampuan berkomunikasi secara tertulis, di antaranya sangat dibutuhkan untuk dapat
melaporkan hasil-hasil kegiatan ilmiah yang dilakukan. Kegiatan ilmiah yang dilakukan
banyak macamnya. Seperti misalnya penelitian, pengembangan/perancangan, atau kegiatan
evaluasi.
Laporan kegiatan ilmiah, yang umumnya dalam bentuk tertulis, umum disebut sebagai Karya
Tulis Ilmiah (selanjutnya disingkat KTI). Bentuk KTI banyak ragamnya. Ada yang berbentuk
laporan penelitian yang lengkap, berupa tulisan ilmiah populer, disajikan dalam bentuk
buku, atau dalam bentuk artikel yang secara khusus ditujukan untuk dimuat
dalam Jurnal Ilmiah.
Jurnal Ilmiah adalah terbitan yang secara khusus mempublikasikan hasil-hasil kegiatan
ilmiah (yang umumnya berupa hasil penelitian). Jurnal Ilmiah --meskipun kurang lasim ada
juga yang menyebutnya sebagai majalah ilmiah atau kumpulan tulisan ilmiah— umumnya
diterbitkan secara berkala (ada yang tiga bulanan, ada pula yang enam bulanan, dll), oleh
perguruan tinggi, atau oleh asosiasi profesi / keilmuan.
Wujud fisik KTI berbeda-beda, tergantung kepada media pemuat KTI dan tujuan KTI.
Majalah, koran, warta, panitia seminar, dan juga jurnal ilmiah mempunyai pedoman dan
tatacara penulisan yang spesifik bagi KTI yang diterbitkan olehnya.
Meskipun tatacara menulis KTI di Jurnal berbeda-beda, namun KTI selalu mempunyai
kesamaan, yaitu:
 hal yang dipermasalahkan berada pada kawasan pengetahuan keilmuan
 kebenaran isinya mengacu kepada kebenaran ilmiah
 kerangka sajiannya mencerminan penerapan metode ilmiah
 tampilan fisiknya sesuai dengan tata cara penulisan karya ilmiah
Kebenaran ilmu (science) selalu berada pada kebenaran teori, kebenaran fakta, dan
kebenaran analisis dari teori dan fakta yang diungkapkannya . Di samping itu KTI
mempersyaratkan bentuk fisik yang tertentu. Bila KTI itu menggunakan Bahasa Indonesia
maka ia harus memakai kaidah-kaidah Bahasa Indonesia yang baku, yang baik dan benar
dalam mengungkapan suatu karya ilmiah.
KTI juga menuntut persyaratan APIK yaitu Asli, Perlu, Ilmiah dan Konsisten. Asli artinya
KTI benar-benar merupakan hasil karya si penulis, dan bukan hasil memplagiat, atau
menjiplak. Perlu yang artinya apa yang dipermasalahkan atau yang dikaji adalah hal-hal
yang memang ada perlunya, tidak mengada-ada, atau mempermasalahkan hal yang sudah
jelas jawabannya, atau hal ”itu-itu” saja. Ilmiah, KTI tentu saja harus mempunyai
kebenaran pada tataran ilmiah, menggunakan logika dan argumentasi ilmiah dalam
mengungkapkannya. Serta Konsisten, artinya apa yang ditulis harus sesuai dengan
keahlian si penulis. Pada makalah ini, KTI yang dimaksudkan adalah KTI yang ditulis
untuk dapat dimuat di Jurnal Ilmiah.

1
Bahan diskusi pada Workshop Penerbitan Jurnal di Diknas Kabupaten Lombok Barat, 4 Januari 2007
2
Fakultas Teknik Universitas Brawijjaya Malang
2

Kerangka Penulisan di Jurnal Ilmiah


Masing-masing jurnal mempunyai tatacara penulisannya sendiri-sendiri. Ada perbedaan di
antara jurnal yang satu dengan jurnal yang lain. Misalnya, tentang ukuran dan macam
huruf, jumlah halaman maksimum yang diperbolehkan, kerangka dan tatacara penulisan,
bahkan juga cara pengirimannya naskah (ada yang harus mengirimkan dalam bentuk disket
berikut print out-nya) dll.
Berikut disajikan beberapa contoh kerangka penulisan:
Jurnal Teknik (FT Unibraw, ISSN 0854-2139), Bagian awal: judul, nama penulis,
abstrak (dalam dua bahasa). Bagian utama: pendahuluan, tulisan pokok (tujuan,
metoda, tinjuan pustaka, pembahasan, dsb), kesimpulan (dan saran). Bagian akhir:
ucapan terima kasih, keterangan symbol-catatan kaki (bila ada) dan daftar pustaka.
Jurnal Teknologi Pendidikan (PPS IKIP Malang, ISSN 0854-7599). Setiap
karangan harus disertai (a) abstrak, (b) kata-kata kunci, (c) identitas pengarang, (d)
pendahuluan yang berisi latar belakang dan tujuan atau ruang lingkup tulisan dan
(e) daftar pustaka. Hasil penelitian disajikan dengan kerangka sebagai berikut (a)
judul, (b)nama pengarang, (c) abstrak, (d) kata-kata kunci, (e) pendahuluan berisi
pembahasan kepustakaan dan tujuan penelitian, (f) metode, (g) pembahasan, (i)
kesimpulan dan saran, dan (h) daftar pustaka.
Jurnal Sains dan Teknologi FT UKI (FT UKI, ISSN 0853-9723). Kerangka
penulisan : (a) abstrak, (b) pendahuluan (berisi latar belakang, permasalahan,
tujuan, ruang lingkup, metodologi), (c) isi (tinjauan pustaka, data, pembahasan) dan
(d) penutup (kesimpulan, saran dan daftar pustaka).
Jurnal Bisnis dan Teknologi , Bistek (Politeknik Negeri Malang, ISSN 0854-
4395). Naskah hasil penelitian: (a) judul, (b) nama penulis, (c) lembaga/instansi, (d)
abstrak (masalah dan tujuan, metode dan hasil) bhs Indonesia dan Inggris, (e) kata
kunci dlm bhs Indonesia dan Inggris, (f) pendahuluan (latar belakang, perumusan
masalah, dan tujuan penelitian), (g) tinjuan pustaka, (h) metode penelitian (alat,
bahan, cara dan metoda analisis), (i) hasil dan pembahasan, (j) simpulan dan saran,
(k) daftar pustaka.
Naskah yang termasuk kategori artikel konseptual : (a) judul, (b) nama penulis, (c)
lembaga/instansi, (d) abstrak (masalah dan tujuan, metode dan hasil) bhs Indonesia
dan Inggris, (e) kata kunci dlm bhs Indonesia dan Inggris, (f) pendahuluan (latar
belakang, perumusan masalah, dan tujuan), (g) tinjuan pustaka, (h)pembahasan,
(j) simpulan dan saran, (k) daftar pustaka.

Isi KTI pada Jurnal


KTI yang dapat dimuat di Jurnal Ilmiah dapat dipilah menjadi dua kelompok isi. Pertama
KTI yang berisi laporan hasil penelitian, dan kedua berupa KTI yang berisi paparan
gagasan keilmuan, ulasan atau tinjauan ilmiah (atau yang bukan hasil penelitian)
Contoh kerangka penulisan KTI yang bukan hasil penelitian umumnya adalah sebagai
berikut: (a) abstrak, (b) pendahuluan (latar belakang masalah, tujuan penulisan), (c)
pembahasan ( analisis permasalahan, tujuan yang ingin dicapai), (d) penutup (kesimpulan
dan saran, (e) daftar pustaka (diambil dari Arena Hukum, Majalah FH Unibraw, ISSN
20126-0235).
3

Contoh lain : (a) judul, (b) nama penulis, (c) lembaga/instansi, (d) abstrak (masalah dan
tujuan, metode dan hasil) bhs Indonesia dan Inggris, (e) kata kunci dlm bhs Indonesia dan
Inggris, (f) pendahuluan (latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan), (g) tinjauan
pustaka, (h) pembahasan, (j) simpulan dan saran, (k) daftar pustaka. (diambil dari Jurnal
Bisnis dan Teknologi , Bistek (Politeknik Negeri Malang, ISSN 0854-4395)
Agar lebih memfokus, pada makalah ini akan membatasi pada KTI yang berupa laporan
hasil penelitian yang ditulis dalam jurnal.

KTI hasil penelitian untuk ditulis di Jurnal


Berbagai cara dapat dilakukan guna memenuhi hasrat ingin tahu manusia. Cara tersebut
antara lain: akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan kebetulan dan coba-coba, serta
pendapat otoritas maupun pikiran kritis. Untuk memenuhi rasa ingin tahunya, manusia
sering pula menggunakan pendekatan ilmiah yang dilakukan melalui metode keilmuan, yang
secara formal dilakukan dalam bentuk penelitian (riset)
Beberapa pakar mendefinisikan penelitian sebagai suatu penelaahan melalui logika
proses berpikir eksplisit dan informasinya dikumpulkan secara sistematis dan obyektif.
Proses berpikir dikatakan eksplisit, artinya setiap langkahnya dilakukan secara terbuka
sehingga dapat dikaji kembali, baik oleh yang bersangkutan maupun oleh orang lain.
Sedangkan informasi dikatakan sistematis bila jenis, maupun jumlahnya lengkap sesuai
dengan aspek masalah yang dikaji. Informasi yang obyektif bila jumlah ahli di bidang yang
bersangkutan dapat mencapai kesepakatan di dalam penilaiannya terhadap informasi
tersebut. Dari definisi tersebut, logika berpikir yang dipakai pada kerja penelitian juga
merupakan penerapan dari metode keilmuan.
Suriasumantri (1894) menyatakan peranan metode keilmuan dalam pemecahan masalah
ilmiah terdiri dari langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:
 Perumusan masalah yang merupakan pertanyaan mengenai obyek empirik yang
jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di
dalamnya.
 Penyusunan kerangka berpikir dalam mengajukan hipotesis dalam merumuskan
dalil (proposition) yang merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang
mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengkait dan membentuk
konstelasi permasalahan.
 Perumusan hipotesis yang merupakan dugaan atau jawaban sementara
terhadap permasalahan. Hipotesis ini disusun secara deduktif dengan mengambil
premis-premis dari pengetahuan ilmiah yang sudah diketahui sebelumnya. Dalam
perannya sebagai suatu dugaan jawaban dari masalah yang diajukan, hipotesis akan
berfungsi sebagai petunjuk jalan yang memungkinkan didapatkannya jawaban.
 Pengujian hipotesis merupakan kegiatan pengumpulan fakta yang berkesesuaian
dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta
yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.
 Penarikan kesimpulan berupa kegiatan penilaian apakah sebuah hipotesis yang
diajukan diterima atau ditolak.
Kerangka penulisan KTI laporan hasil penelitian yang diajukan untuk dimuat di jurnal,
sedikitnya terdiri dari :
Judul penelitian
4

Bab I Permasalahan / Pendahuluan


Latar belakang masalah / Perumusan masalah
Tujuan dan Manfaat
Bab II Landasan Teori (pembahasan kepustakaan)
Bab III Metode Penelitian
Bab IV Hasil dan Analisis Hasil
Bab V Kesimpulan dan Saran
Perhatikan contoh kerangka penulisan yang diberlakukan oleh beberapa jurnal berikut ini:
Jurnal Teknologi Pendidikan (PPS IKIP Malang, ISSN 0854-7599). (1)
pendahuluan (pembahasan kepustakaan dan tujuan penelitian) (2) metode, (3)
pembahasan, (3) kesimpulan dan saran.
Jurnal Sains dan Teknologi FT UKI (FT UKI, ISSN 0853-9723). (1) pendahuluan
(berisi latar belakang, permasalahan, tujuan, ruang lingkup, metodologi), (2) isi
(tinjauan pustaka, data, pembahasan) dan (3) penutup (kesimpulan, saran dan
daftar pustaka).
Jurnal Bisnis dan Teknologi , Bistek (Politeknik Negeri Malang, ISSN 0854-
4395). (1) pendahuluan (latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan penelitian),
(2) tinjuan pustaka, (3) metode penelitian (alat, bahan, cara dan metoda analisis),
(4) hasil dan pembahasan, (5) simpulan
Judul penelitian menyatakan secara jelas namun sesingkat mungkin permasalahan yang
akan diteliti, upayakan variabel penelitian tercantum pada judul tersebut. Upayakan pula
agar dengan membaca judul itu, pembaca akan tertarik untuk membaca lebih jauh isi
usulan penelitian.
Bagian terpenting pada KTI hasil penelitian adalah ungkapan permasalahan (khususnya
rumusan masalahnya). Rumusan masalah adalah pertanyaan-pertanyaan yang
jawabannya ingin dikaji melalui penelitian. Latar Belakang Masalah merupakan
penjelasan mengapa sesuatu itu dipermasalahkan. Alasan itu diperlukan untuk mengetahui
sejauh mana tingkat urgensi, tujuan dan manfaat dari penelitian yang diajukan.
KTI hasil penelitian harus pula menuliskan tujuan dan manfaat yang diperoleh dari hasil
penelitian yang telah dilakukan.
Secara singkat hasil penelitian juga perlu mencantumkan pembahasan teori dari hal yang
dipermasalahkan dan hipotesis yang dapat ditarik dari teori tersebut, serta akan diuji
berdasar fakta empirik.Uraian tentang metode penelitian, yang terdiri dari cara
pengumpulan, hasil yang diperoleh serta analisis data juga harus dituliskan dengan singkat.
Akhirnya perlu disajikan diskusi singkat, yang kemudian mengasilkan beberapa kesimpulan
serta (bila ada) pengajuan saran.
Hal yang tidak mudah dalam menulis KTI hasil penelitian untuk jurnal adalah
keterbatasan halaman. Umumnya jumlah halaman dari satu artikel yang dimuat di jurnal
antara 5 – 10 halaman (untuk ukuran kertas A4, font 12, spasi dua). Karena itu kemampuan
untuk memadatkan laporan, agar isinya tetap terkomunikasikan dan terjaga, dengan tetap
enak dibaca dan mampu menarik minat, menjadi kemampuan yang memerlukan
latihan.
5

Penutup
Menulis artikel ilmiah di jurnal memerlukan kerangka penulisan yang spesifik. Di samping
itu, keterbatasan jumlah halaman yang disediakan memerlukan keterampilan khusus untuk
menghemat kata, dan mempersingkat kalimat dengan tetap mampu memperjelas makna.
Membuat KTI itu tidak sukar. Yang sukar adalah memulainya. Untuk itu mari kita mulai,
sekarang.
Daftar Bacaan
Suhardjono. (1983). Pengantar Penelitian Ilmiah : 135 Pertanyaan dan Jawaban. Malang:
Bagian Penerbitan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Suhardjono. (1990). Sebuah Pengantar Tentang: Fislafat Ilmu dan Hakekat Penelitian.
Makalah disampaikan pada Penataran Metodologi Penelitian Ilmiah angkatan ke IV, Pusat Penelitian
Universitas Brawijaya Malang. Tanggal 17-22 September 1990.
Suhardjono, Azis Hoesein, dkk. (1996). Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang
Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Depdikbud, Dikdasmen.
Suriasumantri, Jujun S. (1984). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar
Harapan.
Lampiran : 1
Contoh Formulir Evaluasi untuk artikel Hasil Penelitian
No Indikator Keterangan Hasil Evaluasi
1 Kelayakan Apakah infomasi dalam naskah baru/suatu konfirmasi?
naskah
Apakah naskah pernah diterbitkan sebelumnya?
Apakah naskah sesuai dengan ruang lingkup jurnal?
2 Judul dan Apakah judul naskah sesuai dengan isi naskah?
Abstrak
Apakah abstrak lengkap tetapi ringkas?
3 Metode Apakah metode dan pendekatan cukup untuk menjawab
tujuan penelitian?
4 Hasil Adakah kesalahan data, interpertasi data / perhitungan?
Apakah tabel menyajikan data secara jelas dan ringkas?
Apakah semua keterangan ilustrasi diperlukan atau ada
kekurangan ilustrasi?
Apakah semua keterangan ilustrasi dan judul tabel jelas?
5 Pendahuluan Apakah kerangka susunan naskah baik?
dan
Pembahasan
Bagian mana yang perlu dipertegas, dipersingkat,
diperpanjang atau dihilangkan?
Apakah penulis memiliki pengetahuan yang cukup?
6 Pustaka Apakah kepustakaan yang ditelaah dan diacu mutakhir dan
lengkap

Anda mungkin juga menyukai