Suhardjono2
Karya Tulis Ilmiah
Tenaga pendidik dituntut untuk mampu berkomunikasi, baik lisan maupun tertulis.
Kemampuan berkomunikasi secara tertulis, di antaranya sangat dibutuhkan untuk dapat
melaporkan hasil-hasil kegiatan ilmiah yang dilakukan. Kegiatan ilmiah yang dilakukan
banyak macamnya. Seperti misalnya penelitian, pengembangan/perancangan, atau kegiatan
evaluasi.
Laporan kegiatan ilmiah, yang umumnya dalam bentuk tertulis, umum disebut sebagai Karya
Tulis Ilmiah (selanjutnya disingkat KTI). Bentuk KTI banyak ragamnya. Ada yang berbentuk
laporan penelitian yang lengkap, berupa tulisan ilmiah populer, disajikan dalam bentuk
buku, atau dalam bentuk artikel yang secara khusus ditujukan untuk dimuat
dalam Jurnal Ilmiah.
Jurnal Ilmiah adalah terbitan yang secara khusus mempublikasikan hasil-hasil kegiatan
ilmiah (yang umumnya berupa hasil penelitian). Jurnal Ilmiah --meskipun kurang lasim ada
juga yang menyebutnya sebagai majalah ilmiah atau kumpulan tulisan ilmiah— umumnya
diterbitkan secara berkala (ada yang tiga bulanan, ada pula yang enam bulanan, dll), oleh
perguruan tinggi, atau oleh asosiasi profesi / keilmuan.
Wujud fisik KTI berbeda-beda, tergantung kepada media pemuat KTI dan tujuan KTI.
Majalah, koran, warta, panitia seminar, dan juga jurnal ilmiah mempunyai pedoman dan
tatacara penulisan yang spesifik bagi KTI yang diterbitkan olehnya.
Meskipun tatacara menulis KTI di Jurnal berbeda-beda, namun KTI selalu mempunyai
kesamaan, yaitu:
hal yang dipermasalahkan berada pada kawasan pengetahuan keilmuan
kebenaran isinya mengacu kepada kebenaran ilmiah
kerangka sajiannya mencerminan penerapan metode ilmiah
tampilan fisiknya sesuai dengan tata cara penulisan karya ilmiah
Kebenaran ilmu (science) selalu berada pada kebenaran teori, kebenaran fakta, dan
kebenaran analisis dari teori dan fakta yang diungkapkannya . Di samping itu KTI
mempersyaratkan bentuk fisik yang tertentu. Bila KTI itu menggunakan Bahasa Indonesia
maka ia harus memakai kaidah-kaidah Bahasa Indonesia yang baku, yang baik dan benar
dalam mengungkapan suatu karya ilmiah.
KTI juga menuntut persyaratan APIK yaitu Asli, Perlu, Ilmiah dan Konsisten. Asli artinya
KTI benar-benar merupakan hasil karya si penulis, dan bukan hasil memplagiat, atau
menjiplak. Perlu yang artinya apa yang dipermasalahkan atau yang dikaji adalah hal-hal
yang memang ada perlunya, tidak mengada-ada, atau mempermasalahkan hal yang sudah
jelas jawabannya, atau hal ”itu-itu” saja. Ilmiah, KTI tentu saja harus mempunyai
kebenaran pada tataran ilmiah, menggunakan logika dan argumentasi ilmiah dalam
mengungkapkannya. Serta Konsisten, artinya apa yang ditulis harus sesuai dengan
keahlian si penulis. Pada makalah ini, KTI yang dimaksudkan adalah KTI yang ditulis
untuk dapat dimuat di Jurnal Ilmiah.
1
Bahan diskusi pada Workshop Penerbitan Jurnal di Diknas Kabupaten Lombok Barat, 4 Januari 2007
2
Fakultas Teknik Universitas Brawijjaya Malang
2
Contoh lain : (a) judul, (b) nama penulis, (c) lembaga/instansi, (d) abstrak (masalah dan
tujuan, metode dan hasil) bhs Indonesia dan Inggris, (e) kata kunci dlm bhs Indonesia dan
Inggris, (f) pendahuluan (latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan), (g) tinjauan
pustaka, (h) pembahasan, (j) simpulan dan saran, (k) daftar pustaka. (diambil dari Jurnal
Bisnis dan Teknologi , Bistek (Politeknik Negeri Malang, ISSN 0854-4395)
Agar lebih memfokus, pada makalah ini akan membatasi pada KTI yang berupa laporan
hasil penelitian yang ditulis dalam jurnal.
Penutup
Menulis artikel ilmiah di jurnal memerlukan kerangka penulisan yang spesifik. Di samping
itu, keterbatasan jumlah halaman yang disediakan memerlukan keterampilan khusus untuk
menghemat kata, dan mempersingkat kalimat dengan tetap mampu memperjelas makna.
Membuat KTI itu tidak sukar. Yang sukar adalah memulainya. Untuk itu mari kita mulai,
sekarang.
Daftar Bacaan
Suhardjono. (1983). Pengantar Penelitian Ilmiah : 135 Pertanyaan dan Jawaban. Malang:
Bagian Penerbitan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Suhardjono. (1990). Sebuah Pengantar Tentang: Fislafat Ilmu dan Hakekat Penelitian.
Makalah disampaikan pada Penataran Metodologi Penelitian Ilmiah angkatan ke IV, Pusat Penelitian
Universitas Brawijaya Malang. Tanggal 17-22 September 1990.
Suhardjono, Azis Hoesein, dkk. (1996). Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang
Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Depdikbud, Dikdasmen.
Suriasumantri, Jujun S. (1984). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar
Harapan.
Lampiran : 1
Contoh Formulir Evaluasi untuk artikel Hasil Penelitian
No Indikator Keterangan Hasil Evaluasi
1 Kelayakan Apakah infomasi dalam naskah baru/suatu konfirmasi?
naskah
Apakah naskah pernah diterbitkan sebelumnya?
Apakah naskah sesuai dengan ruang lingkup jurnal?
2 Judul dan Apakah judul naskah sesuai dengan isi naskah?
Abstrak
Apakah abstrak lengkap tetapi ringkas?
3 Metode Apakah metode dan pendekatan cukup untuk menjawab
tujuan penelitian?
4 Hasil Adakah kesalahan data, interpertasi data / perhitungan?
Apakah tabel menyajikan data secara jelas dan ringkas?
Apakah semua keterangan ilustrasi diperlukan atau ada
kekurangan ilustrasi?
Apakah semua keterangan ilustrasi dan judul tabel jelas?
5 Pendahuluan Apakah kerangka susunan naskah baik?
dan
Pembahasan
Bagian mana yang perlu dipertegas, dipersingkat,
diperpanjang atau dihilangkan?
Apakah penulis memiliki pengetahuan yang cukup?
6 Pustaka Apakah kepustakaan yang ditelaah dan diacu mutakhir dan
lengkap