Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan sistemik diatas 140

mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg (Brunner & Suddarth (2005)

dalam Wijaya & putri (2013). Sugiharto (2007) dalam Masriadi (2016),

mengemukakan bahwa hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang

penyebabnya dapat diketahui, sering berhubungan dengan beberapa penyakit

misalnya ginjal, jantung koroner dan diabetes, kelainan sistem saraf

pusat.Sedangkan menurut Brunner & Suddart, (2015), Penyebab hipertensi

primer adalah gangguan emosi, obesitas, konsumsi alcohol yang berlebihan,

kopi, obat– obatan, faktor keturunan.Umumnya gejala baru terlihat setelah

terjadinya komplikasi. Komplikasi yang terjadi apabila tekanan darah tinggi

tidak diobati dan ditanggulangi, maka dalam jangka panjang akan

menyebabkan kerusakan arteri didalam tubuh sampai organ yang mendapat

suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi hipertensi dapat terjadi pada

organ jantung, otak, ginjal dan mata, sehingga dapat mengakibatkan gagal

jantung, resiko stroke, kerusakan pada ginjal dan kebutaan.

Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta

warga dunia setiap tahunnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) Angka

memperkirakan, jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring

dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada 2025 mendatang,

diproyeksikan sekitar 29 % warga dunia terkena hipertensi.Presentase


penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara berkembang.

Data Global Status Report on Noncommunicable Disesases 2010 dari WHO

menyebutkan, 40% negara ekonomi berkembang memiliki penderita

hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35 %. Kawasan Afrika memegang

posisi puncak penderita hipertensi sebanyak 46 %. Sementara kawasan

Amerika menempati posisi buncit dengan 35 %.Untuk kawasan Asia,

penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Hal ini

menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah tinggi

(Kompas.com, 2017).

Di Indonesia penyakit hipertensi disebut the silent killer. Penderita

hipertensi semakin meningkat umur semakin tinggi resiko hipertensi pada

umur 25 - 44 tahun prevalensi sebesar 29 persen, pada umur 45 - 46 tahun

sebesar 51 persen pada umur lebih dari 65 tahun sebesar 65 persen. Prevalensi

hipertensi di Indonesia menurut RISKESDAS tahun 2018 yang di dapat

melalui pengukuran pada umur ≥ 18 tahun sebesar 25,8 %, tertinggi

dibangka belitung ( 30, 9 % ) diikuti kalimantan selatan ( 30,8 % ),

kalimantan timur ( 29,6 % ) dan jawa barat ( 29,4 % ). Prevelensi hipertensi

di Indonesia yang didapat melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan

sebesar 9,4 %, yang di diagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat

sebesar 9.5 %, jadi ada 0,1 % yang minum obat sendiri.

Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Kampar tahun 2017 penyakit hipertensi menduduki peringkat keempat dari

10 penyakit terbanyak di Kabupaten Kampar sebanyak 43.075 (19,6 %). Pada


pengukuran tekanan darah ≥ 18 tahun menurutjenis kelamin laki laki sebanyak

19.180 (19,4%) dan menurut jenis perempuan 23.896 (19,8%) yang memiliki

hipertensi tertinggi di Kecamatan Perhentian Raja sebanyak 4.845 (75,1%)

pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan sebanyak 28.190. Dari lensa

hasil Kunjungan Hipertensi di Puskesmas Koto Kampar Hulu pada Tahun

2018 adalah 628 orang dalam arti di dapatkan 9,25% dari seluruh kunjungan

ke puskesmas dan menduduki perinkat ke kelima dari 10 penyakit terbanyak

di wilayah kerja Puskemas Koto Kampar Hulu. Sementara itu dengan

program Keluarga sehat yang dilakukan pendataan dari rumah ke rumah di

dapat jumlah penderita Hipertensi sebanyak 1421 orang dalam arti terdapat

12% dari umur ≥ 18 tahun yang menderita hipertensi. Ini menunjukkan bahwa di

wilayah kerja Puskesmas Koto Kampar Hulu masih banyak penderita Hipertensi

yang belum memeriksakan tekanan darah nya ke Fasilitas kesehatan yang ada.

Sejak tahun 2014 di Puskesmas Koto Kampar Hulu telah melakukan

Program Perkesmas dengan melaksanakan Asuhan Perwatan keluarga yang

sebagiannya adalah keluarga dengan hipertensi. Akan tetapi, format Asuhan

Perawatan keluarga yang di gunakan selama ini belum tepat.Berdasarkan data di

atas penulis tertarik membuat Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Keluarga

pada Ny X disesa Tanjung wilayah kerja Puskesmas Koto Kampar Hulu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah uraikan, maka perumusan

masalah peneliti ini adalah “asuhan keperawatan keluarga dengan

masalah Hipertensi wilayah kerja Puskesmas Koto Kampar Hulu”.


1.3 Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Mampu mendeskripsikan asuhan keperawatan keluarga dengan

masalah hipertensi pada tahap lansia awal di wilayah kerja Puskesmas

Koto Kampar Hulu.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian pada keluarga dengan masalah

hipertensi pada lansiatahap awal di wilayah kerja Puskesmas Koto

Kampar Hulu.

b. Mampu menentukan rumusan diagnosa keperawatan pada

keluarga dengan masalah hipertensi padalansiatahap awal di

wilayah kerja Puskesmas Koto Kampar Hulu.

c. Mampu menyusun rencana keperawatan dengan masalah

hipertensi pada lansia tahap awal di wilayah kerja Puskesmas

Koto Kampar Hulu.

d. Mampu melalukan implementasi keperawatan dengan masalah

hipertensi pada tahap lansia tahap awal di wilayah kerja

Puskesmas Koto Kampar Hulu.

e. Mampu melalikan evaluasi keperawatan dengan masalah

hipertensi padalansia tahap awal di wilayah kerja Puskesmas Koto

Kampar Hulu.
f. Mampu mendokumentasi asuhan keperawatan keperawatan

dengan masalah hipertensi pada lansia tahapawal di wilayah kerja

Puskesmas Koto Kampar Hulu.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Penulis

Laporan kasus ini dapat diaplikasikan dan menambah wawasan ilmu

pengetahuan serta kemampuan penulis dalam menerapkan asuhan

keperwatan keluarga dengan masalah hipertensi pada lansia tahap

awal di wilayah kerja puskesmas Koto Kampar Hulu.

1.4.2. Bagi Puskesmas dan Keluarga

Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran

dakam menerapkan asuhan keperawatan meliputi pengkajian,

menetukan masalah keperawatan, mampu mengintervensi dan

mengimplementasi serta mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan

pada keluarga dengan masalah hipertensi pada lansia tahap awal di

wilayah kerja puskesmas Koto Kampar Hulu.

1.4.3. Bagi Institusi

Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran

dan digunakan sebagai referensi sehingga dapat meningkatkan

keilmuan dalam bidang keperawatan keluarga khususnya pada klien

dengan hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai