Anda di halaman 1dari 18

TEKNOLOGI PEMANFAATAN

BAHAN GALIAN INDUSTRI

Agus Triantoro, MT
Yuniar Siska Novianti, MT
BGI yang berkaitan dengan
batuan gunung api
BELERANG
Belerang atau sulfur adalah mineral yang dihasilkan
oleh proses vulkanisme
sifat-sifat fisik belerang adalah : Kristal belerang
berwarna kuning, kuning kegelapan, dan kehitam-
hitaman, karena pengaruh unsur pengotornya, tidak
larut dalam air, atau H2SO4.
Penambangan Belerang
 Penambangan endapan belerang dapat dikerjakan
dengan cara tambang terbuka. Penggalian
belerangnya dapat dilakukan dengan alat-alat
sederhana atau dapat pula dengan tambang
semprot. Apabila jumlah endapan belerang sedikit
maka penambangannya dapat dilakukan secara
manual dengan menggunakan peralatan antara
lain: cangkul, linggis, ganco dan keranjang dan
dilaksanakan dengan tenaga manusia.
Penambangan Belerang
 Untuk endapan belerang yang ditutupi oleh
lapisan penutup yang cukup tebal, cara
penambangannya dapat dilakukan dengan cara
Frash Process, yaitu dengan pemboran kemudian
dimasukan air panas (suhu 335º F) kedalam
endapan belerang. Melalui pipa-pipa kondensasi
dipompakan keluar dan ditampung dan
diendapkan. Tahap berikutnya disublimasi untuk
mendapatkan belerang yang bersih.
Pengolahan Belerang
1. Cara pengolahan belerang tergantung dari jenis endapannya
dan hasil yang diinginkan. Untuk belerang yang berbentuk
kristal dapat langsung dimasukkan kedalam autoklaf
dimasukkan/ditambahkan solar, air dan NaOH, kemudian
dipanaskan dengan memasukkan uap air panas dengan
tekanan 3 atmosfer selama 30-60 menit. Pemisahan akan
terjadi karena belerang mempunyai titik lebur yang lebih
rendah dibandingkan dengan mineral-mineral pengotornya.
Hasilnya yang berupa belerang cair dialirkan melalui filter
dan kemudian dicetak.
2. Untuk belerang jenis lumpur, pengolahannnya perlu
dilakukan secara floatasi terlebih dahulu sebelum
dimasukkan kedalam autoklaf. Tujuan dari floatasi adalah
untuk meningkatkan kadar belerang dan memisahkan
senyawa-senyawa besi sulfat dan silikat dari larutan. Cara
pengolahan lain untuk belerang jenis ini dengan cara
pelarutan dan penghabluran dengan menggunakan pelarut
karbon disulfida, dimethyl disulfit atau larutan hidrokarbon
berat lainnya
3. Untuk pengolahan belerang secara sederhana dapat
dilakukan dengan jalan memanaskan bongkah-bongkah
belerang didalam wajan besi atau alumunium yang
berdiameter 80-100 cm diatas tungku sederhana yang
terbuat dari tanah liat/andesit. Pemanasan dilakukan
dengan kayu atau kompor minyak tanah sambil diaduk-
aduk, sesudah belerang mencair kemudian disaring dengan
kantong-kantong yang terbuat dari kain. Selanjutnya
ditampung dalam tabung-tabung bambu sebagai alat
cetaknya
Batu Apung
 Batu apung (pumice) adalah jenis batuan yang berwarna terang,
mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas dan
biasanya disebut juga sebagai batuan gelas vukanik silikat. Batuan ini
terbentuk dari magma asam oleh aksi letusan gunung api yang
mengeluarkan materialnya ke udara, kemudian mengalami transportasi
secara horizontal dan terakumulasi sebagai batuan piroklastik. Mineral-
mineral lainnya yang terdapat dalam batu apung adalah : Feldspar,
Kuarsa, Obsidian, Kristobalit dan Tridimit.
 Batu apung memiliki densitas yang sangat kecil (< 1 g/cm³). sifat-sifat
yang dimiliki batu apung antara lain: densitas 9,8 g/ cm³, daya serap air
21 %, dan kuat tekan 20 MPa. Adapun kandungan komposisi kimia yang
terdapat dalam batu apung adalah sebagai berikut: SiO2, AL2O3, K2O,
Na2O dan Fe2O3, sedangkan senyawa lainnya relatif kecil (<2%).
 Batu apung dapat digunakan sebagai bahan pembuatan beton ringan,
karena mempunyai porositas tinggi, densitas rendah, isothermal tinggi,
dan tahan terhadap goncangan gempa
Batu Apung
(Sumber : Suhala, S., M. Arifin, 1997)

Anda mungkin juga menyukai