Anda di halaman 1dari 24

KESIAPAN PERENCANAAN PROGRAM/KEGIATAN DAN

ANGGARAN (KEMENTERIAN/LEMBAGA, PEMDA,


SERTA PARTISIPASI MASYARAKAT) DALAM
PENGEMBANGAN GEOPARK

Kepala Biro Hukum


Kementerian PPN/Bappenas

Sosialisasi Perpres No. 9 Tahun 2019 Tentang Pengembangan Taman Bumi


(Geopark) Wilayah Regional Sumatera
24 April 2019
PENCAPAIAN PROGRAM
KONFERENSINASIONAL I GEOPARKINDONESIA
KOMITMEN PEMERINTAH
12 Juli 2018

• Pemerintah mendorong
pengembangan geopark sebagai
jalan baru peningkatan ekonomi
berkelanjutan.
• BAPPENAS telah memasukkan
program pengelolaan geopark sebagai
salah komponen prioritas
pembangunan nasional dalam
Rencana Pembangunan Nasional :
RPJMN dan RKP (yang menjadi
acuan Rencana Pembangunan Daerah
Rekomendasi Rumusan KONAS KNGI I

Kerangka  Mempercepat penetapan payung hukum nasional pengembangan geopark di


Indonesia, dan pengaturan kewenangan antar K/L, institusi dan wilayah.
Regulasi

Kerangka • Perlunya membentuk kerangka kelembagaan termasuk menentukan


leading sector untuk pengembangan geopark. .
Kelembagaan

Kerangka  Pengembangan geopark tidak cukup hanya mengandalkan pendanaan


dari anggaran pemerintah. Perlunya beberapa alternatif pendanaan yang
pembiayaan bisa dilakukan untuk pengembangan geopark melalui skema lainnya

Kontribusi  Perlunya mendorong geopark untuk berkontribusi dalam pencapaian SDGs


pada 8 Goals (dari 17 goals). Kontribusi tersebut harus dituangkan secara
Geopark dalam kongkrit didalam RAN dan RAD SDGs.
SDGs
MANDAT RENAKSI DALAM PERPRES NOMOR 9 TAHUN 2019 PENGEMBANGAN
TAMAN BUMI (GEOPARK)

Pasal 21
Dalam Rangka pelaksanaan Pengembangan Geopark secara berkelanjutan
ditetapkan Rencana Aksi Nasional Pengembangan Geopark Indonesia
dengan mengintegrasikan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan


Perencanaan Pembangunan Nasional menetapkan Rencana Rencana Aksi
Nasional Pengembangan Geopark Indonesia dengan melibatkan
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Pemangku Kepentingan
dalam penyusunannya.

4
KERANGKA PEMBANGUNAN
REPUBLIK
INDONESIA
RANCANGAN TEKNOKRATIS RPJMN 2020-2024
VISI 2045 Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur

Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang
2020-2024 dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetititf di berbagai wilayah
yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing

TEMA Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan

FOKUS FOKUS
FOKUS PEMBANGUNAN FOKUS PEMBANGUNAN FOKUS PEMBANGUNAN FOKUS PEMBANGUNAN
PEMBANGUNANPOLITIK,
POLITIK,
PEMBANGUNAN HUKUM, PERTAHANAN &
KEWILAYAHAN MANUSIA HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN
EKONOMI INFRASTRUKTUR KEAMANAN

1 Pangan Sentra-Sentra Pelayanan Dasar dan 1 Transportasi 1 Hukum dan Regulasi


1 1
Pertumbuhan Perlindungan Sosial
2 Energi 2 Telekomunikasi
Komoditas Unggulan 2 Pertahanan dan Keamanan
2
3 Sumber Daya Air Daerah SDM Berkualitas dan 3 Sumber Daya Air
2
Pertumbuhan Berdaya Saing 3 Politik
4 Pariwisata, Ekonomi Kreatif, 3 Perumahan dan
dan Digital Perkotaan 4
Membangun Karakter Pemukiman
5 Industri 3
Bangsa
6 Kemaritiman dan Kelautan

Development Constraints : Kondisi Investasi Kondisi SDA

PENGARUSUTAMAAN

Kesetaraan Tata Kelola Kerentanan Modal Sosial Pembangunan Berbasis


Gender Bencana dan
(Governance) dan Budaya Teknologi Digital
Perubahan Iklim

Kaidah Pembangunan : Membangun Kemandirian Menjamin Keadilan Menjaga Keberlanjutan

5
REPUBLIK
CAPAIAN BIDANG EKONOMI
INDONESIA

Pencapaian visi bidang ekonomi terlihat dari kinerja pertumbuhan ekonomi dan proses transformasi struktural, serta terjaganya stabilitas makroekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Stabilitas Ekonomi Transformasi Struktural


Pertumbuhan ekonomi mampu tumbuh stabil Pertumbuhan industri perlu ditingkatkan lebih
1 dalam kisaran 5 – 6 persen dengan tren
meningkat sepanjang 2015-2018
1 Inflasi Indonesia terus menurun, berada di
bawah 4 persen 1 tinggi dari pertumbuhan nasional sehingga
kontribusinya meningkat
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 20 Inflasi Umum (Persen) Pertumbuhan dan Share Industri Manufaktur (Persen)
7,0 18
16 Share Industri Pengolahan - RHS
6,0 8 30
14 Pertumbuhan Industri Pengolahan
5,0 Pertumbuhan PDB
12
4,0 10 6
20
8
3,0 4
6
2,0 4 10
2 2
1,0
0
0,0

Jul-05

Jul-06

Jul-07

Jul-08

Jul-09

Jul-10

Jul-11

Jul-12

Jul-13

Jul-14

Jul-15

Jul-16

Jul-17

Jul-18
Jan-05

Jan-06

Jan-07

Jan-08

Jan-09

Jan-10

Jan-11

Jan-12

Jan-13

Jan-14

Jan-15

Jan-16

Jan-17

Jan-18

Jan-19
0 0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

2 2
Ekspor industri Indonesia perlu ditingkatkan
2 PDB per kapita Indonesia mendekati batas
kelas menengah ke atas
Cadangan devisa cenderung terus meningkat agar bisa setara dibandingkan negara-negara
lain
Perkembangan PDB per kapita (USD, harga berlaku) Cadangan Devisa dan Neraca Pembayaran Kontribusi Ekspor Non Migas Industri terhadap Total
Tahun Ekspor Non Migas 2016 (Persen)
GNI Per 2018
kapitaPDB/kapipta USD 3.927; GNI/kapita USD 3.805
2017 USD 3.533 140
60 5.000
Miliar USD

120
Juta

50 4.000 100
40 80
3.000
30 60
2.000 40
20
20
10 1.000
-
2004

2014
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013

2015
2016
2017
2018
0 0 (20)
2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
PDB Per Kapita (Rupiah) PDB per Kapita (USD) - RHS Cadangan Devisa Neraca Keseluruhan China Indonesia Thailand Malaysia Vietnam Philippines

6
AKAR PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS
REPUBLIK
INDONESIA PEMBANGUNAN EKONOMI 2020-2024
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akar Pemasalahan Dampak Isu Strategis

01 Regulasi yang tumpang tindih Tidak Berjalannya Transformasi


dan birokrasi yang menghambat Struktural
Indikator:
02 Rendahnya kualitas SDM dan
produktivitas tenaga kerja
Kontribusi industri
menurun
03 Kualitas infrastruktur yang Pertumbuhan Ekonomi
masih rendah Stagnan*
Kontribusi dan
produktivitas tenaga
04 Pendalaman sektor keuangan kerja industri relatif
Yang masih rendah Rendahnya Inovasi dan stagnan
Kualitas Investasi
05 Sistem dan besarnya penerimaan pajak Konstribusi ekspor
belum cukup memadai untuk mendorong industri terhadap total Defisit Transaksi Berjalan
pertumbuhan & stabilitas ekspor rendah Relatif Masih Tinggi
06
Sistem inovasi yang tidak efektif Penciptaan nilai
tambah dan devisa

07 Peluang
Keterkaitan hulu-hilir yang lemah Pemanfaatan Sumber Pertumbuhan
Fasilitasi transformasi struktural melalui peningkatan efisiensi, produktivitas
dan nilai tambah. Perbaikan di sisi supply juga diimbangi dengan Penguatan Baru (Pariwisata, Ekonomi
Permintaan Domestik dan Digital/Kreatif, dan Ekspor Bernilai
08 Menurunnya keberlanjutan daya dukung Tambah Tinggi)
Peningkatan Kinerja Perdagangan Internasional
sumber daya ekonomi

7
REPUBLIK
DRAFT RPJMN 2020-2024: DESTINASI PARIWISATA
INDONESIA

KSPN. Weh dskt.

7
KSPN. Toba dskt. KSPN. Sentarum dskt. KSPN. Derawan dskt.
1 1 KSPN. Manado dskt. KSPN. Morotai (KEK) dskt.
KSPN. Nongsa-
Bintan dskt.
6 10
KSPN. Bukittingi dskt. 2
1 2 2 3 4
5
KSPN. Palembang dskt. 18
KSPN. Tj Kelayang (KEK) dskt.
KSPN. Kep. Seribu dan 6
KSPN. Makassar-
Kota Tua Jakarta Selayar dskt. KSPN. Raja Ampat dskt.
5817 719
KSPN. Tj. Lesung (KEK) dskt.
KSPN. Wakatobi dskt. Geopark
Ket. : KSPN. Bandung-Pangandaran dskt. 8 9 12 9 1. Geopark Kaldera Toba 11. Geopark Kr.Sambung-
KSPN. Borobudur dskt. 2. Geopark Sawah Lunto kr.bolong
DPP: Destinasi Pariwisata Prioritas (10 lokasi) 310 11 6. 3. Geopark Sianok-Maninjau 12. Geopark Bojonegoro
KSPN. Bromo-Tengger-Semeru dskt. KSPN. Labuan Bajo dkst. 4. Geopark Silokek
DPP baru: Destinasi Pariwisata Prioritas baru (11 lokasi) 13. Geopark Banyuwangi
4 4 7 16 5. Geopark Merangin Jambi 14. Global Geopark Batur
Revitalisasi (1 lokasi) KSPN. Ijen-Baluran dskt. 6. Geopark Belitong
KSPN. Lombok dskt. 15 . Global Geopark
513 7. Geopark Natuna
Rinjani
3 615 8. Geopark Global Cileutuh-
TN : Taman Nasional KSPN. Bali dskt. Palabuhan Ratu 16. Geopark Tambora
KSPN: Kawasan Strategis Pariwisata Nasional TWA: Taman Wisata Alam 14 9. Geopark Pongkor 17. Geopark Maros
KPPN: Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional TWP: Taman Wisata Perairan 10. Geopark Global Gunung 18. Geopark Meratus
Sewu 19. Geopark Raja Ampat

Wisata Bahari Wisata Alam


1. TWP Pulau Pieh dan Laut Sekitarnya 1. Danau Toba (TN/KSPN Guning Leuseur dan TN Batang Gadis, 6. Lombok-Mandalika (TN/KSPN Gunung Rinjani dan TWA Gunung Tunak)
2. TWP Kep.Anambas dan Laut Sekitarnya 2. Padang (TN/KSPN Kerinci Seblat dan TN/KSPN Siberut) 7. Labuan Bajo (TN/KSPN Komodo, TN/KSPN Gunung Tambora, dan
3. TWP Gili Ayer, Gili Meno, dan Gili Trawangan 3. Borobudur dan sekitarnya (TN/KSPN Gunung Merapi dan TN/KSPN Gunung TN/KSPN Kelimutu)
4. TWP Laut Sawu dan Sekitarnya Merbabu,) 8. Makassar-Selayar (TN/KPPN Bantimurung Bulusaraung dan TN/KSPN
5. TWP Kep. Kapoposang dan Laut Sekitarnya 4. Bromo-Tengger-Semeru (TN/KSPN Bromo-Tengger-Semeru) Takabonerate.)
6. TWA Tangkoko 5. Banyuwangi (TN/KPPN Alas Purwo, TN/KPPN Meru Betiri, TN/KSPN Baluran, dan 9. Wakatobi (TN/KSPN Wakatobi dan TN/KPPN Rawa Aopa Watumohai)
7. SAP Kep. Raja Ampat dan Laut Sekitarnya, TWA/KSPN Kawah Ijen,) 10. Manado (TN/KSPN Bunaken)
8
REPUBLIK
INDONESIA

DAMPAK EKONOMI GEOPARK GLOBAL DAN INDONESIA

9
DAMPAK EKONOMI GEOPARK DI CHINA

204
204
geopark

11
geopark
2017

2000

Rata rata pertumbuhan Geopark 12 Kemiskinan di China menurun secara


setiap tahun sejak 2000 (tahun 2000 significant 80% (1978 terdapat 250
ada 11 Geopark, tahun 2017 menjadi juta penduduk miskin, pada 2017
205 Geopark). menjadi 43 juta) (Young, 2017).
10
2016
2015
2014 • Arus investasi
2013
melonjak
2012
• Peningkatan
ANGKA KEMISKINAN GUNUNGKIDUL
PAD
22,71%
2012
2013 21,70% • Peningkatan
2014 20,83% Jumlah
2016 19,67%
2017 18,65% Wisatawan,
4E+10 DATA PENDAPATAN ASLI DAERAH hingga
DATA KUNJUNGAN WISATAWAN
3E+10 melebihi daya
2016
2E+10 tampung
1E+10
2014 Gunungkidul • Angka
Pacitan
0 2012 kemiskinan
Wonogiri
2012 2013 2014 2015 2016 0 1000000 2000000 3000000 4000000 5000000 6000000 menurun (5%
Gunungkidul Pacitan Wonogiri ORANG
dalam 5 thn di
TAHUN KUNJUNGAN PAD gng.kidul)
Data Pendapatan Asli Data Kunjungan Geopark di 2012 2.011.359 8.808.327.620
Daerah Geopark di Kawasan Kawasan Gunung Sewu
2013 2.244.023 10.949.458.225
Gunung Sewu
2014 2.750.907 20.911.092.777

2015 3.934.881 21.263.578.352

2016 4.831.264 37.936.198.738


2012 2013 2014 2015 2016 2017 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2017 5.589.925 41.513.812.733
DAMPAK EKONOMI GEOPARK KALDERA TOBA

Komunitas Pariwisata bertumbuh


Tamu Domestik dan LN (Jepang, Singapore, China)

Pusat Informai Geopark Kaldera Toba di p. Samosir

Cofee shop

Art n Craft
Pusat Informai Geopark Kaldera Toba di Parapat
DAMPAK EKONOMI GEOPARK BELITONG

Museum Outdoor
Mining Park

Festival Kayak 2018 Belitong

Geoproduct

Geotourism

Geofashion
DAMPAK EKONOMI GEOPARK CILEUTUH

Pembangunan Infrastruktur pendukung kawasan Geopark

Wisatawan
dan Sampah
MELUBER !
ISU PERMASALAHAN PELAKSANAAN RPJMN

Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan

Kebijakan proyek prioritas


1 Banyak kebijakan pusat tidak bersinergi dengan daerah dan
pelaku pembangunan lainnya. 1 nasional ditindaklanjuti oleh
sektor dan daerah dalam rencana
Kegiatan Prioritas dan Proyek Prioritas yang disusun secara program dan penganggaran.
2 holistik dan integratif belum secara efektif dilaksanakan oleh
seluruh pelaku pembangunan baik di pusat maupun di daerah.
2 Diperlukan penyusunan rencana

3 Ego sektoral dan ego daerah masih tinggi. program kegiatan pembangunan
yang holistik dari hulu ke hilir dan
terintegrasi antar sektor di pusat
4 Para pelaku pembangunan masih belum dilibatkan
bersama dalam proses perencanaan.
dan daerah serta sejalan dengan
agenda pencapaian SDGs/TPB.

5 Potensi kolaborasi dan sinergi antar sektor dan antar pelaku belum
dioptimalkan dalam penyusunan kegiatan dan proyek pembangunan
3 Diperlukan rencana aksi yang
lebih rinci dengan melibatkan
Proyek Prioritas pembangunan belum di rinci dalam suatu pemerintah pusat, pemerintah
6 rencana aksi yang memuat tanggungjawab masing-masing pelaku
pembangunan dipusat dan daerah
daerah, maupun swasta, filantropi,
masyarakat, LSM, dan akademisi
15
REPUBLIK
INDONESIA

RENCANA AKSI NASIONAL GEOPARK BERBASIS SDGs

UNESCO (2017), keterkaitan Geopark dengan Tujuan dan Target TPB/SDGs secara konkrit
direfleksikan sedikitnya dalam 8 (delapan) tujuan/goals. Kedelapan tujuan tersebut adalah
: Tujuan 1 ( (Tanpa Kemiskinan); Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas); Tujuan 5 (Kesetaraan
Gender); Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; Tujuan 11 (Kota yang
Berkelanjutan); Tujuan 12 (Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab); Tujuan 13
(Penanganan Perubahan Iklim); Tujuan 14 (Ekosistem Lautan) serta Tujuan 17 (Kemitraan
untuk Mencapai Tujuan).
Kontribusi Geopark dalam pencapaian TPB/SDGs tersebut harus dituangkan dan masuk
secara konkrit di dalam RAN dan RAD TPB/SDGs yang disusun, sesuai dengan potensi
Geopark di masing-masing daerah..
16
17
Peran Geopark Untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Geopark mengurangi kerentanan masyarakat terhadap Melindungi, menjaga dan merayakan warisan budaya dan
dampak bencana melalui pelatihan kesadaran risiko. alam kita adalah dasar dari pendekatan holistik UNESCO
Pengurangan risiko bencana tersebut sangat penting untuk Global Geoparks yang bertujuan untuk memberikan rasa
mengentaskan kemiskinan dan mendorong pembangunan kebanggaan lokal kepada penduduk setempat dan
berkelanjutan. memperkuat identitas area tersebut.

Geopark merupakan ruang kelas terbuka dan inkubator UNESCO Global Geoparks mendidik dan menciptakan
untuk pembangunan berkelanjutan, gaya hidup kesadaran tentang pembangunan berkelanjutan dan gaya
berkelanjutan, apresiasi keragaman budaya dan promosi hidup. Mereka mengajarkan komunitas lokal dan
perdamaian. pengunjung untuk hidup selaras dengan alam.

Melalui kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan


UNESCO Global Geoparks sangat menekankan
mengamati permasalahan, masyarakat diberikan
pemberdayaan perempuan melalui program pendidikan
pengetahuan untuk mengurangi dan beradaptasi dengan
atau pengembangan koperasi wanita.
efek perubahan iklim.

UNESCO Global Geoparks melakukan kemitraan dan kerja


Promosi geowisata berkelanjutan merupakan salah satu
sama, tidak hanya antara pemangku kepentingan lokal,
pilar utama UNESCO Global Geopark. Hal tersebut dapat
tetapi juga secara internasional melalui jaringan regional
menciptakan peluang kerja bagi masyarakat lokal melalui
dan global dimana pengetahuan, ide dan pengalaman
pariwisata, promosi budaya, dan penjualan produk lokal.
dibagikan.
18
REPUBLIK
INDONESIA

SUBSTANSI RENCANA AKSI NASIONAL GEOPARK


BERBASIS SDGs 2019-2024

1, VISI
2.MISI
3.TUJUAN
4.ARAH KEBIJAKAN
5.STRATEGI OPERASIONALISASI
6.PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/TAHUN PENCAPAIAN/PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN
9.PELAKSANAAN
10. MEKANISME PEMANTAUAN, MONITORIG, DAN EVALUASI SERTA PELAPORAN

19
REPUBLIK
INDONESIA

STRATEGI OPERASIONALISASI
RENCANA AKSI NASIONAL GEOPARK BERBASIS SDGs
2019-2024

1.Kebijakan penetapan Warisan Warisan Geologi.


2.Pengembangan Geopark Nasional dan UNESCO Global Geopark.
3.Perencanaan dan Pengembangan Kawasan dan Infrastruktur Geopark.
4.Pengelolaan, Promosi, dan Jejaring Geopark serta Pemberdayaan
Masyarakat di kawasan Geopark.
5.Perlindungan keanekaragaman sumber daya alam dan budaya, edukasi,
serta riset dan teknologi di kawasan Geopark.

20
REPUBLIK
INDONESIA

PELAKSANAAN
RENCANA AKSI NASIONAL GEOPARK BERBASIS SDGs
2019-2024

1. Pelaksanaan oleh Kementerian dan Lembaga


a. Pedoman penyusunan RKP dalam SISTEM KRISNA (Kolaborasi dan
Informasi Kinerja Anggaran), Renstra K/L, dan RKA K/L.
b. Monev sesuai PP Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Rencana Pembangunan.
2. Pelaksanaan oleh Pemerintah Daerah
a. Pedoman penyusunan RPJMND, RKPD dalam SIMDA (Sistem Informasi
Manajemen Daerah), Renstra Perangkat Daerah, dan RKA Perangkat
Daerah.
b. Monev sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 21
REPUBLIK
INDONESIA

PENDANAAN PELAKSANAAN
RENCANA AKSI NASIONAL GEOPARK BERBASIS SDGs
2019-2024

1. Pemerintah
APBN
2. Pemerintah Daerah
APBD, DAK, Dana Dekon, Dana Desa
3. Sumber lain yang Sah sesuai PUU
Partisipasi Masyarakat (orang perseorangan/kelompok orang), swasta (Corprate
Sosial Responsibilility/CSR), Pemerintah Negara Lain dan Mitra Donor (Hibah dan
Pinjmanan), Kerjasama Pemerintah Badan Usaha/KPBU dan Pemerintah (Publik
Privat Partnership/PPP), Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA).
22
REPUBLIK
KESIMPULAN
INDONESIA

1. Rencana Aksi Geopark merupakan penjabaran RPJMN yang menjadi pedoman K/L, Pemda, dan
pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pengembangan Geopark untuk mewujudkan pelestarian
Warisan Geologi, Kenakeragaman Hayati, dan Keragaman Budaya melelui 3 pilar meliputi upaya
konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat.
2. Kementerian PPN/Bappenas sedang menyusun Rpermen Rencana Aksi Geopark yang mengintegrasikan
SDGs dengen melibatkan K/L, Pemda, dan pemangku kepentingan .
3. Perlu Sinergi, Kooordinasi, dan Integrasi antar K/L, Pemda, dan pemangku kepentingan dalam
pelaksanaan dan pementauan serta monev Rencana Aksi Geopark yang dikoordinasikan oleh
Kemnterian Koordinator Bidang Kemaritiman.
4. Perlu melibatkan partisipasi Masyarakat dan Pemangku Kepentingan dalam dalam pelaksanaan dan
pementauan serta monev Rencana Aksi Geopark.

23
REPUBLIK
INDONESIA

TERIMA KASIH
Email: ritaerawati@yahoo.com

24

Anda mungkin juga menyukai