Anda di halaman 1dari 21

PERILAKU ORGANISASI

MAKALAH

“PRILAKU ORGANISASI”

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK I

A.ISMI FAJRIANI MAKKARUMPA

ADELINA

DIDI SUPRIADI SALAHUDDIN

ERNIDA

SUARTI

STIE NOBEL INDONESIA MAKASSAR

Tahun ajaran 2013/2014

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,oleh karena
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.selain sebagai tugas kelompok dari mata
kuliah “PRILAKU ORGANISASI” makalah ini juga bertujuan memberi informasi kepada
pembaca tentang informasi prilaku organisasi.

Dalam kesempatan ini,kami mengucapkan banyak terima kasih untuk semua pihak yang telah
membantu.

Kami sangat menyadari bahwa penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan,oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan agar kedepannya mampu lebih
baik lagi.

DAFTAR ISI

Halaman Judul
………………………………………………………………………………………………… i

Kata pengantar
……………………………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………1

1. Latar belakang masalah


……………………………………………………………………………. 1
2. Perumusan masalah
………………………………………………………………………………… 1
3. Manfaat penulisan
…………………………………………………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………… 2

1. Pengertian dan ruang lingkup prilaku


organisasi…………………………………………… 2
2. Perkembangan teori prilaku
organisasi………………………………………………………. 5
3. Perbedaan pendekatan teori organisasi dengan prilaku organisasi……………………
8
4. Lingkungan dan pengaruhnya terhadap prilaku organisasi……………………………..
10
5. Kaitan prilaku organisasi dengan disiplin ilmu
lainyaa…………………………………… 11

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………….. 13

1. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………
… 13
2. Daftar isi
…………………………………………………………………………………………
……. 14

BAB I

PENDAHULUAN

1. A. LATAR BELAKANG

Studi organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok dan konteks
organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali orang berinteraksi dalam organisasi,
banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun
model-model dari faktor-faktor ini.

Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol,
memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis
dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi
yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah menjadi
alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi
dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.
1. B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian dan ruang lingkup prilaku organisasi


2. Perkembangan teori prilaku organisasi
3. Perbedaan antara pendekatan teori organisasi dengan prilaku organisasi.
4. Lingkungan dan pengaruhnya terhadap organisasi
5. Kaitan prilaku organisasi dengan disiplin ilmu lainnya.

1. C. MANFAAT PENULISAN

Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan memberikan manfaat kepada semua pihak,
khususnya kepada teman-teman semua dan untuk kami sendiri untuk menambah pengetahuan
dan wawasan dalam tentang Prilaku Organisasi.

BAB II

PEMBAHASAN

1. A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP TEORI ORGANISASI

Teori atau ilmu perilaku organisasi (organization behavior) pada hakekatnya mendasarkan
kajiannya pada ilmu perilaku itu sendiri (akar ilmu psikologi), yang dikembangkan dengan
pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia dalam organisasi. Dengan demikian, kerangka
dasar teori perilaku organisasi ini didukung oleh dua komponen pokok, yakni individu-
individu yang berperilaku dan organisasi formal sebagai wadah dari perilaku tersebut. Jadi,
perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek – aspek tingkah laku manusia
dalam organisasi atau suatu kelompok tertentu. Aspek pertama meliputi pengaruh organisasi
terhadap manusia, sedang aspek kedua pengaruh manusia terhadap organisasi. Pengertian ini
sesuai dengan rumusan Kelly dalam bukunya Organizational Behavior yang menjelaskan
bahwa perilaku organisasi di dalamnya terdapat interaksi dan hubungan antara organisasi di
satu pihak dan perilaku individu di lain pihak. Kesemuanya ini memiliki tujuan praktis yaitu
untuk mengarahkan perilaku manusia itu kepada upaya-upaya pencapaian tujuan.

Pengertian prilaku organisasi menurut beberapa ahli,sebagai berikut :

 Toha (2001) bahwa yang dimaksud perilaku organisasi adalah suatu studi yang
menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu
kelompok tertentu.
 John (1983) yang menyebutkan bahwa perilaku organisasi merupakan suatu istilah
yang agak umum yang menunjukkan kepada sikap dan perilaku individu dan
kelompok dalam organisasi, yang berkenaan dengan studi sistematis tentang sikap dan
perilaku, baik yang menyangkut pribadi maupun antar pribadi di dalam konteks
organisasi.
 James L. Gibson, John. M. Ivancevich, James. H. Donelly Jr. (1986) menyebutkan
bahwa yang dimaksud perilaku organisasi adalah studi tentang perilaku manusia,
sikapnya dan hasil karyanya dalam lingkungan keorganisasian.
 Robbin (2001) bahwa perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki
dampak perorangan, kelompok dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan
maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan
organisasi.
 Prof.Joe.Kelly , perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari
sifat-sifat organisasi, termasuk bagaimana organisasi di bentuk, tumbuh dan
berkembang.
 Drs. Adam Indrawijaya, perilakuorganisasi adalah suatu bidang studi yang
mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan tindakan manusia, baik aspek
pengaruh anggota terhadap organisasi maupun pengaruh organisasi terhadap anggota.
 Drs. Sutrisna Hari, MM, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang
mempelajari dinamika organisasi sebagai hasil interaksi dari sifat khusus
(karakteristik) anggota dan sifat khusus (karakteristik) para anggotannya dan
pengaruh lingkungan.
 Larry L Cummings bahwa perilaku organisasi adalah suatu cara berpikir, suatu cara
untuk memahami persoalan-persoalan dan menjelaskan secara nyata hasil-hasil
penemuan berikut tindakan-tindakan pemecahan.

RUANG LINGKUP PRILAKU ORGANISASI

Perilaku Organisasi, sesungguhnya terbentuk dari perilaku-perilaku individu atau kelompok


yang terdapat dalam organisasi tersebut. Oleh karena itu – sebagaimana telah disinggung
diatas – pengkajian masalah perilaku organisasi jelas akan meliputi atau menyangkut
pembahasan mengenai perilaku individu atau kelompok. Dengan demikian dapat dilihat
bahwa ruang lingkup kajian ilmu perilaku organisasi hanya terbatas pada dimensi internal
dari suatu organisasi. Dalam kaitan ini, aspek-aspek yang menjadi unsur-unsur, komponen
atau sub sistem dari ilmu perilaku organisasi antara lain adalah : motivasi, kepemimpinan,
stres dan atau konflik, pembinaan karir, masalah sistem imbalan, hubungan komunikasi,
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, produktivitas dan atau kinerja
(performance), kepuasan, pembinaan dan pengembangan organisasi (organizational
development), dan sebagainya.Sementara itu aspek-aspek yang merupakan dimensi eksternal
organisasi seperti faktor ekonomi, politik, sosial, perkembangan teknologi, kependudukan
dan sebagainya, menjadi kajian dari ilmu manajemen strategik (strategic management). Jadi,
meskipun faktor eksternal ini juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
keberhasilan organisasi dalam mewujudkan visi dan misinya, namun tidak akan dibahas
dalam konteks ilmu perilaku organisasi.

1. B. PERKEMBANGAN TEORI PRILAKU ORGANISASI

Meskipun studi ini menelusuri akarnya kepada Max Weber dan para pakar yang sebelumnya,
studi organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai disiplin akademik bersamaan dengan
munculnya manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili
puncak dari gerakan ini. Para tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi
terhadap organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan
menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai sistem kompensasi pun
dilakukan.Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis
tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. Ini adalah
transformasi yang didorong oleh penemuan tentang Dampak Hawthorne. Gerakan hubungan
antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di
dalam organisasi. Para pakar terkemuka pada tahap awal ini mencakup:

 Chester Barnard
 Henri Fayol
 Mary Parker Follett
 Frederick Herzberg
 Abraham Maslow
 David McClelland
 Victor Vroom

Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika penemuan
logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang baru
terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi. Pada tahun 1960-an
dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh psikologi sosial dan tekanan dalam studi
akademiknya dipusatkan pada penelitian kuantitatif.Sejak tahun 1980-an, penjelasan-
penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi
ini. Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan
pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.Bidang ini sangat
berpengaruh dalam dunia bisnis dengan para praktisi seperti Peter Drucker dan Peter Senge
yang mengubah penelitian akademik menjadi praktik bisnis. Perilaku organisasi menjadi
semakin penting dalam ekonomi global ketika orang dengan berbagai latar belakang dan nilai
budaya harus bekerja bersama-sama secara efektif dan efisien. Namun bidang ini juga
semakin dikritik sebagai suatu bidang studi karena asumsi-asumsinya yang etnosentris dan
pro-kapitalis.dan karya filosof Yunani Plato, membuktikan bahwa perilaku manusia sudah
dipelajari sejak zaman dahulu lewat karyanya Plato membicarakan mengenai jiwa manusia
dibagi atas 3 bagian, yaitu:
1) Philosophic, merupakan suatu alat untuk mencapai ilmu pengetahuan dan pengertian,
2) Spirited, yaitu suatu aspek dari jiwa manusia yang berusaha untuk mencari kekuasaan dan
ambisi

3) Appetite, yaitu keinginan untuk memenuhi selera seperti misalnya makan, minum,
uang,dan lain-lain.

Adapun dibawah ini adalah perkembangan sejarah dari perkembangan teori tentang
organisasi yaitu:

1. MASA INDUSTRI

Teori-teori organisasi yang berkembang di akhir abad ke-18, pada periode ini sering disebut
Revolusi Industri. Revolusi industri merupakan titik awal sejarah dimana manusia mulai
mengenal mesin produksi yang mampu melakukan pekerjaan secara otomatis. Teori
organisasi pada masa ini tidak lepas dari faktor lingkungan, yang meliputi aspek teknologi,
sistem politik, sistem sosial, sistem budaya, dan demografi (persebaran manusia).Penataan
organisasi mencapai titik puncaknya menyebabkan timbulnya berbagai masalah yang sulit
untuk menerangkan kekuatan-kekuatan mana saja yang membentuk perilaku organisasi.
Kemudian bersamaan dengan itu muncul tokoh-tokoh yang memiliki konsep-konsep baru
tentang ilmu perilaku organisasi. Mereka adalah:

1. MAX WEBER
Weber lebih menekankan orientasinya pada penjelasan mengenai organisasi dibandingkan
pengembangan suatu prinsip. Adapun dua aspek dari hasil kerja Weber tentang perilaku
organisasi yaitu:

 sebagai seorang ahli sosial, ia menjelaskan preskripsinya dari pertumbuhan organisasi


yang besar.
 dia terkesan akan kelemahan-kelemahan manusia dengan pertimbangan-pertimbangan
yang kadang-kadang tidak realistis dan bahwa manusia mempunyai rasa emosi.

1. HENRI FAYOL

Fayol menerbitkan bukunya yaitu Administrasi Industri dan Umum (General and Industrial
Administration) yang telah memengaruhi pemikiran-pemikiran manajemen di Eropa.
Pandangan-pandangan Fayol dianggap sebagai suatu pemikiran tentang organisasi-
administratif. Kemudian Fayol juga berpendapat bahwa semua organisasi terdiri dari unit atau
subsistem sebagai berikut:

 Aspek-aspek teknik dan komersial dari kegiatan pembelian, produksi dan penjualan.
 Kegiatan keuangan yang berhubungan dengan masalah-masalah permintaan dan
pengendalian kapital.
 Unit-unit keamanan dan perlindungan
 Funsi perhitungan
 Fungsi administrasi dari perencanaan, organisasi, pengarahan, koordinasi dan
pengendalian.

Orientasi sistem fungsional milik Fayol di dalam perilaku organisasi dan manajemen dapat
memengaruhi banyak pemikiran-pemikiran modern tentang administrasi.

1. FREDERICK WINSLOW TAYL

Taylor mengenalkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah (principle of scientific management)


ke wilayah bagian lain di Amerika Serikat. Ia mengusulkan 3 hal sebagai tujuan dari
gerakannya, antara lain:

 Memberikan contoh sederhana bahwa Amerika Serikat telah dirugikan banyak karena
tidak adanya efisiensi usaha.
 Meyakinkan masyarakat Amerika Serikat bahwa pengobatannya terletak pada
manajemen yang sistematis bukan pada usaha mencari orang-orang istimewa.
 Membuktikan bahwa manajemen yang baik adalah suatu ilmu yang tepat berdasarkan
hukum yang jelas, aturan, dan prinsip.
Untuk membuktikan manajemen yang baik unsur-unsur yng membuat
mesinmanajemen ilmiahnya harus berfungsi lebih baik juga. Dari pandangan perilaku,
manajemen ilmiah mencoba memadukan secara pasti dengn teknik eksperimen yang
sistematis dengn asumsi mekanistik terhadap ilmu perilaku organisasi.

1. MASA KLASIK

Perubahan teknologi pada masa revolusi industri mengakibatkan lahirnya prespektif klasik,
yang dimulai pada sekitar akhir abad ke-18. Pada masa inilah apa yang disebut organisasi
dalam pengertian modern mulai berkembang. Tokoh-tokohnya seperti: Elton Mayo, D.
McGreogor, dan Chris Argyris.

1. MASA MODERN

Pada masa ini perilaku organisasi mendekati masalah sebagai suatu sistem keseluruhan
dengan memperhatikan beberapa variabel dan proses yang dinamis berkaitan dengan. sistem
dan hubungan sistem dengan lingkungannya.

1. C. PERBEDAAN ANTARA PENDEKATAN TEORI ORGANISASI


DENGAN PRILAKU ORGANISASI

TEORI ORGANISASI

Teori organisasi secara umum bisa diartikan sebagai suatu pikiran yng merupakan
sekelompok orang yang membagi tugas secara struktur untuk mendapatkan pedoman yang
ingin dicapai bersama-sama dan teori organisasi juga adalah teori yang berusaha
menerangkan atau meramal kan bagaimana organisasi dan orang di dalamnya berprilaku
dalam berbagai struktur organisasi,budaya,dan lingkungan untuk mencapai tujuan, Teori
organisasi mempelajari struktur, proses dan performansi organisasi (analisis Makro).

Ada 8 pendekatan teori organisasi menurut Harold Koontz danCyrillo’Donnell :

1. Pendekatan pengalaman atau kasus


2. Pendekatan prilaku antar pribadi
3. Pendekatan prilaku kelompok
4. Pendekatan kerja sama sistem sosial
5. Pendekatan sistem teknik sosial
6. Pendekatan teori keputusan
7. Pendekatan pusat komunikasi
8. Pendekatan operasi

PRILAKU ORGANISASI

sedangkan,Prilaku organisasi merupakan ilmu tentang prilaku individu dan kelompok


terhadap organisasi,maupun prilaku terhadap inividu dengan individu,individu dengan
kelompok,dan kelompok dengan kelompok,Perilaku organisasi mempelajari perilaku individu
atau kelompok dalam organisasi dan aplikasinya (analisis Mikro).

Dengan adanya interaksi atau hubungan antar individu dalam organisasi, maka penelaahan
terhadap perilaku organisasi haruslah dilakukan melalui pendekatan-pendekatan yaitu:

1. Sumber daya manusia


2. Pendekatan kontingensi
3. Pendekatan produktivitas
4. Pendekatan system

1. D. LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISASI


Lingkungan eksternal adalah merupakan bagian dari lingkungan prilaku organisasi.
Lingkungan –lingkungan yang merupakan dimensi eksternal ini secara tidak langsung
berpengaruh terhadap prilaku organisasi seperti:kondisi politik dan
hukum,ekonomi,sosial,teknologi,dan kepndudukan.

 Kondisi politik dan hukum

Politik-Hukum Yaitu berupa peraturan pemerintah mengenai bisnis dan hubungan umum
antara bisnis dan pemerintah. Undang-undang dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan
pemerintah bisa memberikan dampak yang besar bagi kelangsungan hidup organisasi. Dan
hasil dari perubahan dalam hukum dan regulasi seperti deregulasi industri, privatisasi
organisasi dan penigkatantekanan dalam perlindungan lingkungan. Dari sini, manajer
mengambil keuntungan dari kesempatan yang diciptakan dari perubahan politik,ekonomi dan
hukum secara global sebagai tantangan utama.

 Ekonomi

Dimensi ekonomi adalah kesehatan dan vitalitas keseluruhan dari sistem ekonomi di mana
organisasi beroperasi. Apabila kondisi ekonomi mengalami guncangan, maka akan
berpengaruh secara langsung kepada organisasi. Faktor-faktor ekonom yang terutama sangat
penting bagi bisnis adalah pertumbuhan ekonomi secara umum, inflasi, tingkat bunga, dan
tingkat penggangguran.

 Sosial

Dimensi ini meliputi sikap, norma, adat, gaya hidup, nilai, kebiasaan, dan karakteristik
demografi masyarakat di mana organisasi berada.

 Teknologi

Kekuatan tekhnologi adalah kombinasi dari kemampuan dan peralatan yang digunakan
manajer dalam desain, produksi dan distribusi barang dan jasa. Perubahan teknologi
informasi juga mempengaruhi kerja alami organisasi termasuk kerja manajer didalamnya.

 Kependudukan

Kekuatan demografis adalah hasil dari perubahan sikap karakterisitik dari populasi seperti
umur, jenis kelamin, etnis, ras, orientasi seksual, dan kelas sosial. Perubahan ini menyarankan
organisasi untuk menemukan cara untuk memotivasi dan memanfaatkan kemampuan dan
pengetahuan pegawai.

1. E. KAITAN PRILAKU ORGANISASI DENGAN DISIPLIN ILMU


LAINNYA

Perilaku organisasi merupakan disiplin ilmu yang tidak berdiri sendiri tetapi mendapat
sumbangan yang amat besar dari ilmu lainnya, diantaranya menurut Robbin (2001) adalah
ilmu psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi dan ilmu politik. Secara sekilas dan
singkat peranan dan kontribusi ilmu-ilmu tersebut kepada ilmu perilaku organisasi, dapat
diuraikan berikut ini.
1. PSIKOLOGI

Psikologi adalah ilmu yang berkenaan dengan usaha untuk mengukur, menjelaskan dan
kadang-kadang mengubah perilaku manusia. Oleh karena itu para psikolog melibatkan diri
mereka dalam studi dan usaha untuk memahami perilaku individu. Secara spesifik
sumbangan mereka dalam bidang perilaku organisasi berkenaan dengan masalah-masalah
antara lain : kebosanan, kelelahan, kondisi kerja, persepsi, kepribadian, latihan,
kepemimpinan, motivasi, pengambilan keputusan dan pengukuran sikap.

1. SOSIOLOGI

Pusat perhatian sosiologi mempelajari sistem sosial dimana para individu memainkan
peranannya. Artinya sosiologi tersebut mempelajari manusia dalam hubungannya dengan
manusia lain. Dalam kaitannya dengan perilaku organisasi maka konsep-konsep yang berasal
dari sosiologi dapat memberi masukan terhadap perilaku organisasi seperti : dinamika
kelompok, proses sosialisasi, budaya organisasi, struktur organisasi formal, birokrasi,
komunikasi, status, kekuasaan dan konflik.

1. PSIKOLOGI SOSIAL

Ilmu psikologi sosial mempelajari perilaku antar pribadi dalam arti berusaha mencari
penjelasan tentang bagaimana dan mengapa para individu berperilaku tertentu dalam kegiatan
kelompoknya. Kontribusi untuk perilaku organisasi yaitu bagaimana menerapkan perubahan
dan bagaimana mengurangi hambatan agar suatu perubahan dapat diterima, mengukur dan
mamahami serta mengubah sikap, pola komunikasi dan cara-cara bagaimana kegiatan
kelompok memenuhi kebutuhan individu.

1. ANTROPOLOGI

Antropologi mempelajari masyarakat untuk mengetahui seluk beluk manusia dan


aktivitasnya. Hal yang dapat diambil dari antropologi untuk perilaku organisasi seperti
perbedaan-perbedaan fundamental dalam nilai, sikap dan norma tentang perilaku yang dapat
diterima mempengaruhi cara orang bertindak.

1. ILMU POLITIK

Para ilmuwan politik mempelajari perilaku individu dan kelompok dalam suatu lingkungan
politik. Berbagai hal yang dapat diambil dari ilmu politik oleh perilaku organisasi adalah
struktur konflik, alokasi kekuasaan dan bagaimana orang memanipulasi kekuasaan untuk
kepentingan pribadinya.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Prilaku organisasi merupakan ilmu tentang perilaku tiap individu dan kelompok serta
pengaruh tiap individu dan kelompok terhadap organisasi, maupun perilaku interaksi antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok dalam
organisasi demi kemanfaatan suatu organisasi.

Perilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang. Jurusan studi
organisasi pada umumnya ditempatkan dalam sekolah-sekolah bisnis, meskipun banyak
universitas yang juga mempunyai program psikologi industri dan ekonomi industri pula.

Bidang ini sangat berpengaruh dalam dunia bisnis dengan para praktisi seperti Peter Drucker
dan Peter Senge yang mengubah penelitian akademik menjadi praktik bisnis. Perilaku
organisasi menjadi semakin penting dalam ekonomi global ketika orang dengan berbagai
latar belakang dan nilai budaya harus bekerja bersama-sama secara efektif dan efisien.
Namun bidang ini juga semakin dikritik sebagai suatu bidang studi karena asumsi-asumsinya
yang etnosentris dan pro-kapitalis

DAFTAR PUSTAKA

Suherman,Hendri.2012.Perilaku organisasi.

http://hendrisuherman.wordpress.com.2012/05/20

Mardianti,Laila.2012.perkembangan Perilaku organisasi.

http://laillamardianti.wordpress.com.2013/05/20

Karis,Efendi.2012.perilaku organisasi dan perkembangannya

http://efendikaris.blogspot.com/2012/01/perilaku-organisasi-dan-perkembangannya.html
Pengertian Perilaku, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, dan Ruang Lingkup Perilaku
Manusia

Edukasippkn.com - Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan
dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika. Perilaku
seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan
perilaku menyimpang.

Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh
karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar.

Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan dengan
tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada
orang lain.

Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh
berbagai kontrol sosial. Dalam kedokteran perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk
mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau yang memperberat timbulnya masalah kesehatan.
Intervensi terhadap perilaku seringkali dilakukan dalam rangka penatalaksanaan yang holistik dan
komprehensif.

Perilaku manusia dipelajari dalam ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi dan kedokteran.

Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku manusia :

1. Genetika

2. Sikap – adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu.

3. Norma sosial – adalah pengaruh tekanan sosial.

4. Kontrol perilaku pribadi – adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu
perilaku. dll
justify;">

Ruang lingkup Perilaku Manusia

Benjamin Bloom, seorang psikolog pendidikan, membedakan adanya tiga bidang perilaku, yakni
kognitif, afektif, dan psikomotor. Kemudian dalam perkembangannya, domain perilaku yang
diklasifikasikan oleh Bloom dibagi menjadi tiga tingkat:

1. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui
indera yang dimilikinya.

2. Sikap (attitude)

Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah
melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan.

3. Tindakan atau praktik (practice)

Tindakan ini merujuk pada perilaku yang diekspresikan dalam bentuk tindakan, yang merupakan
bentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki.

Selain itu, Skinner juga memaparkan definisi perilaku sebagai berikut perilaku merupakan hasil
hubungan antara rangsangan (stimulus) dan tanggapan (respon). Ia membedakan adanya dua
bentuk tanggapan, yakni:

 Respondent response atau reflexive response, ialah tanggapan yang ditimbulkan oleh rangsangan-
rangsangan tertentu. Rangsangan yang semacam ini disebut eliciting stimuli karena menimbulkan
tanggapan yang relatif tetap.

 Operant response atau instrumental response, adalah tanggapan yang timbul dan berkembangnya
sebagai akibat oleh rangsangan tertentu, yang disebut reinforcing stimuli atau reinforcer. Rangsangan
tersebut dapat memperkuat respons yang telah dilakukan oleh organisme. Oleh sebab itu,
rangsangan yang demikian itu mengikuti atau memperkuat sesuatu perilaku tertentu yang telah
dilakukan.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_manusia
MAKALAH
ETIKA DAN RUANG LINGKUPNYA
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas dari salah satu tugas mata kuliah Etika Dan
Profesi Guru
DOSEN : Suparja,M.Pd

Disusun :

Eni Junaeni
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ASSALAMIYAH
JAWILAN – SERANG – BANTEN
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas inayah dan taufiq-
Nyalahmakalah ini dapat diselesaikan walaupun disana sini masih banyak kekurangan.
Dalam penyusunan penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini terutama
kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs.H.A.Bazari Syam,MS.MPd, Selaku Ketua STAI assalamiyah Jawilan serang,
2. Bapak.Suparja, M.Pd. Selaku Dosen mata kuliah
3. Seluruh mahasiswa seperjuangan.
Serta semua teman-teman yang telah membantu baik secara moral maupun materi,
dan semoga makalah ini menjadi bermanfaat bagi kita semua, amiin.

Serang 21 April 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………… i


DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......... …………………………………………………… 1
1.2. Tujuan ............................……………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ruang Lingkup Etika ............ ……………...………………... 2
2.1.1. Ruang Lingkup Etika ..............................……………………. 2
2.1.2 Ruang Lingkup Etika ............................................................. 5
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ……….......………………………………………………… 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Etika adalah sebuah cabang filsafsat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral
yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Sebagai cabang filsafat, etika sangat
menekankan pendekatan yang kritis dalam melihat dan melalui nilai dan norma moral serta
permasalahan- permasalahan yang timbul dalam kaitan dengan nilai dan norma moral itu.
Dalam dunia pendidikan etika merupakan hal penting yang harus di pahami tiap
pengajar baik di tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (PT) agar
pembelajaraan yang di laksanakan bisa di sesuaikan dengan norma/etika yang berlaku di
masa depan nantinya, dalam setiap perkembangan pendidikan pengajar juga harus mampu
mendalami setiap pelajaran yang akan diajarkan dan tentunya harus sesuai dengan Norma dan
Etika, dengan demikian setiam mahasiswa harus mampu memahami tentang hakekat etika itu
sendiri.
1.2 Tujuan
Adapun Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui pengertian dari etika
b. Mengetahui ruang lingkup etika

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Etika


2.1.1 Pengertian Etika
Menurut Ir. Endar Sugiarto, M.M (1999:29) istilah etika berasal dari bahasa Prancis
etiquette yang berarti kartu undangan yang lazim dipakai oleh raja-raja Prancis jika
mengadakan pesta. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah etika tidak berarti lagi kartu
undangan, tetapi lebih menitik beratkan kepada cara-cara berbicara yang sopan, cara
berpakaian, cara duduk, cara menerima tamu, di rumah atau di tempat kerja, dan bentuk-
bentuk kesopanan lainnya. Jadi etika adalah aturan sopan santun didalam pergaulan.
Kata etika berasal dari kata ethos (bahasa yunani) yang berarti ‘adat’, ‘kebiasaan’, dan
‘praktik’. Dalam bahasa inggris, etika sering di gunakan dengan istilah ethics. Velasques
(1987) mengemukakan bahwa etika memiliki kesamaan dengan perkataan benar atau salah.
Menurut Velasquez dan kawan-kawan pengertian etika sebagai berikut:
“Ethics has to do with my feeling tell me is right or wrong”
“Ethics has to do with my religious beliefs”
“Being ethical is doing what the law requires”
“Ethics consists of standards of behavior our society accepts.” (Velasquez dkk,(1987)
“Etika adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan pertimbangan benar dan salah.”
“Etika adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan berdasar nilai agama.” “Beretika
adalah melakukan sesuatu berdasarkan hukum.”
“Etika terdiri dari standar tingkah laku yang diterima dalam lingkungan masyarakat.”
Menurut Aristoteles, Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”
karena segala sesuatunya dibuat dan ditetapkan dari dan untuk kepentingan pembuatnya.
Menurut Sims (2003) bahwa etika merupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan baik
dan tidak baik, dan apa yang menjadi kewajiban moral.
Menurut Bertens (2004:5) etika adalah suatu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan
oleh manusia atau ilmu tentang adab kebiasaan. Lebih dalam lagi, Bartens (2004 :6)
mengartikan bahwa etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang
kewajiban moral (akhlak). Dengan demikian, etika tidak mempersoalkan keadaan manusia,
tetapi mempersoalkan bagaimana manusia bertindak.
Etika adalah sebuah cabang filsafsat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral
yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Sebagai cabang filsafat, etika sangat
menekankan pendekatan yang kritis dalam melihat dan melalui nilai dan norma moral serta
permasalahan- permasalahan yang timbul dalam kaitan dengan nilai dan norma moral itu.
Menurut Magins Suseno, etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran.
Maksudnya etika hanya melakukan refleksi kritis atas norma atau ajaran moral, sedangkan
yang memberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah moralitas atau kita bisa
juga mengatakan bahwa etika adalah perwujudan secara kritis dan rasional ajaran moral yang
siap pakai.[1]
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan
apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Atau kumpulan asas atau nilai
yang di anut suatu golongan masyarakat.[2]
Menurut Prof. Dr. Akhmad Amin, etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan
buruk, menerangkan apa yang seharusnya di lakukan oleh manusia kepada lainnya,
menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan
menunjukan jalan untuk melakukan apa yang harus di perbuat.[3]
Menurut R.I. Sarumpaet (1976:10), Etika adalah kumpulan peraturan bergaul yaitu
kumpulan tata tertib dan cara-cara bergaul diantara orang-orang beradab. Etika merupakan
kumpulan aturan-aturan yang menerbitkan dan mengendalikan pergaulan manusia, Dengan
menurut peraturan itu manusia dapat hidup rukun bersama-sama.[4]
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa etika adalah merupakan
aturan-aturan konvensional mengenai tingkah laku individual dalam masyarakat beradab, tata
cara formal maupun tata cara karma lahiriah untuk mengatur hubungan antara pribadi sesuai
dengan status sosial masing-masing.
2.1.2. Ruang Lingkup Etika
Apabila didasarkan pada kaidah Islam, etika adalah bagian dari akhlak manusia
karena akhlak bukanlah sekedar menyangkut perilaku yang bersifat lahiriah semata, tetapi
mencakup hal-hal yang lebih kompleks, yaitu tentang akidah, ibadah dan syariat.
Etika mencakup etika deskriptif, normatif dan metaetika.
1. Etika Deskriptif
Yakni etika yang melihat secara kritis dan rasional sikap dan perilaku dan tujuan
hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai.
2. Etika Normatif
Yakni etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku ideal yang harus dimiliki
manusia sebagai sesuatu yang bernilai.
3. Metaetika
Yakni studi tentang etika normative yang bergerak lebih tinggi daripada perilaku
etis.[5]
Etika, sebagai suatu ilmu normative merupakan salah satu disiplin ilmu filsafat yang
merefleksikan cara manusia agar berhasil dalam hidupnya sebagai makhluk yang tidak hanya
memiliki eksistensi fisik, tetapi juga eksistensi rohani. Untuk mencapai eksistensinya,
menurut Hazrat Inayat Khan, terdapat dua fase, yakni fase kebergantungan dan fase
kemerdekaan atau kebebasan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika adalah merupakan aturan-aturan konvensional mengenai tingkah laku individual
dalam masyarakat beradab, tata cara formal maupun tata cara karma lahiriah untuk mengatur
hubungan antara pribadi sesuai dengan status sosial masing-masing.
Etika, sebagai suatu ilmu normative merupakan salah satu disiplin ilmu filsafat yang
merefleksikan cara manusia agar berhasil dalam hidupnya sebagai makhluk yang tidak hanya
memiliki eksistensi fisik, tetapi juga eksistensi rohani.
Etika mencakup etika deskriptif, normatif dan metaetika.
a. Etika Deskriptif
b. Etika Normatif
c. Metaetika

DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, Salam. Etika Sosial : Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia, Jakarta : Rineka
Cipta,1997. hal.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka,1990. hal 237.
Amin, Akhmad. Etika (Ilmu Akhlak), Jakarta : Bulan Bintang,1975. hal 3.

Anda mungkin juga menyukai